Uraian Teoritis Prosedur Dan Tata Cara Pengurusan Nomor Pokok Wajib Pajak Bagi Wajib Pajak Orang Pribadi Dan Badan Di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Binjai

Manfaat Praktik Kerja Lapangan Mandiri bagi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Binjai: a. Membina Kerjasama antara lembaga pendidikan Program Studi Diploma III Administrasi Perpajakan FISIP USU dengan pihak Kantor Pelayanan Pajak Pratama Binjai. b. Mendapatkan Ide-Ide baru dalam pengelolaan pajak. c. Membantu pihak Kantor Pelayanan Pajak KPP Pratama Binjai dalam hal sosialisasi perpajakan kepada masyarakat Wajib Pajak melalui mahasiswa Praktik Kerja Lapangan Mandiri.

C. Uraian Teoritis

Pajak menurut Pasal 1 Undang-Undang Nomor 28 tahun 2007 adalah Kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan Negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Sehingga pajak dapat dikatakan sebagai suatu paksaan yang mau tidak mau harus ditanggung Wajib Pajak. Pajak mempunyai fungsi budgetair¸artinya pajak merupakan salah satu sumber penerimaan pemerintah untuk membiayai pengeluaran baik rutin maupun pembangunan. Sebagai sumber keuangan negara, pemerintah berupaya memasukkan uang sebanyak-banyaknya untuk kas negara Resmi, 2007:3 Salah satu upaya untuk meningkatkan peran pajak dalam masyarakat adalah dengan menetapkan Nomor Pokok Wajib Pajak NPWP yang wajib dimiliki oleh setiap Wajib Pajak yang penghasilannya telah melebihi atau diatas Pendapatan Tidak Kena Pajak PTKP, yang mana sesuai dengan tertera dalam peraturan perundang-undangan. Besarnya Penghasilan Tidak Kena Pajak PTKP setahun adalah: • Rp. 15.840.000,- untuk diri Wajib Pajak. • Rp. 1.320.000,- tambahan untuk Wajib Pajak yang kawin. • Rp.15.840.000,- tambahan untuk seorang istri yang penghasilannya digabung dengan penghasilan suami. • Rp. 1.320.000,- tambahan untuk setiap anggota keluarga sedarah dan semenda dalam garis keturunan lurus serta anak angkat yang menjadi tanggungan sepenuhnya, maksimal 3 tiga orang untuk tiap keluarga pajak.go.id. Pemerintah dalam meningkatkan penerimaan pajak telah melakukan berbagai kebijakan dan salah satunya adalah melalui ekstensifikasi. Ekstensifikasi adalah upaya menambah jumlah wajib pajak. Ekstensifikasi pajak dilakukan untuk membidik wajib pajak baru karena potensi calon wajib sebenarnya sangat besar. Ekstensifikasi wajib pajak memfokuskan pada peningkatan kesadaran wajib pajak terdaftar dan perluasan objek pajak dalam administrasi Direktorat Jenderal Pajak. Dengan ekstensifikasi, masyarakat dihimbau untuk melaksanakan pendaftaran sebagai wajib pajak. Peraturan Undang-Undang Perpajakan terus disempurnakan seiring dengan perkembangan ekonomi maupun sosial. Perubahan selalu dibuat untuk menyesuaikan kondisi yang ada, pemerintah berupaya untuk membuat peraturan perpajakan sedemikian rupa melalui intensifikasi maupun ekstensifikasi pemungutan pajak sehingga diharapkan dapat meningkatkan penerimaan negara dari sektor pajak Resmi, 2005:17. Berdasarkan Pasal 1 angka 6 Undang-Undang KUP Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 yang terakhir diubah dengan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2007, Nomor Pokok Wajib Pajak NPWP adalah Suatu sarana dalam administrasi perpajakan yang dipergunakan sebagai tanda pengenal diri atau identitas Wajib Pajak, oleh karena itu kepada setiap Wajib Pajak hanya diberikan satu Nomor Pokok Wajib Pajak. Selain itu, Nomor Pokok Wajib Pajak juga dipergunakan untuk menjaga ketertiban dalam pembayaran pajak dan dalam pengawasan administrasi perpajakan. Nomor Pokok Wajib Pajak sangat diperlukan karena administrasi di kantor pajak pun berbasis Nomor Pokok Wajib Pajak NPWP, bahkan beberapa instansi di luar kantor pajak pun mensyaratkan adanya Nomor Pokok Wajib Pajak ini. Misalnya dalam mengikuti tender pemerintah, menjadi rekanan pemerintah, urusan perbankan, telekomunikasi, dan sebagainya. Bagi kantor pajak, Nomor Pokok Wajib Pajak NPWP memudahkan banyak urusan misalnya berkaitan dengan perekamanpenyusunan data, penyiapan data, kegiatan penelitian pemeriksaan dan kegiatan lainnya. Dengan melihat betapa pentingnya Nomor Pokok Wajib Pajak, maka kantor pajak berupaya agar pemberian Nomor Pokok Wajib dapat dilakukan dalam waktu setengah jam 30 menit bila data sudah lengkap, upaya pelayanan semacam ini hendaknya terus menerus ditingkatkan Rakyat Merdeka, 2008 Sesuai dengan “Self Assessment System” yaitu suatu sistem yang memberikan kepercayaan kepada Wajib Pajak untuk menghitung, membayar, dan melaporkan sendiri jumlah pajak yang terhutang, namun tetap dilakukan pengawasan atas pelaksanaan kewajiban itu Suandy, 2008:130. Semua Wajib Pajak berdasarkan sistem Self Assessment wajib mendaftarkan diri pada kantor Direktorat Jenderal Pajak untuk dicatat sebagai wajib pajak dan sekaligus untuk mendapatkan Nomor Pokok Wajib Pajak. Kewajiban mendaftarkan diri tersebut berlaku pula terhadap wanita kawin yang dikenakan pajak secara terpisah karena hidup terpisah berdasarkan keputusan hakim atau dikehendaki secara tertulis berdasarkan perjanjian pemisahan penghasilan dan harta. Bagi wajib pajak yang tidak memenuhi kewajiban untuk mendaftarkan diri maka dapat diterbitkan Nomor Pokok Wajib Pajak secara jabatan oleh Direktorat Jenderal Pajak. Bagi wajib pajak yang telah memenuhi peraturan perundang-Undangan Perpajakan tertentu tetapi tidak mendaftarkan diri untuk memperoleh Nomor Pokok Wajib Pajak akan dikenakan sanksi Resmi, 2005:23. Ada 6 enam sasaran dalam pemberian Nomor Pokok Wajib Pajak secara jabatan, yakni: 1. Pemilik tanah dan bangunan mewah 2. Pemilik mobil mewah 3. Pemilik kapal pesiar atau yacht 4. Pemegang saham, baik di dalam negeri maupun di luar negeri 5. Orang asing 6. Pegawai tetap yang berpenghasilan diatas penghasilan tidak kena pajak PTKP dan lain-lain, yang belum ber-NPWP laporpajak.com Pada tahun 2010 tepatnya 1 januari 2010 yang lalu Direktorat Jenderal Pajak mengeluarkan Surat Edaran Nomor SE-141PJ2010, dimana pemerintah membebaskan biaya fiskal luar negeri bagi seluruh warga Indonesia mulai 1 januari 2010. Peraturan ini termasuk untuk Wajib Pajak Orang Pribadi yang tidak memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak NPWP. Ketentuan tentang tidak dikenakannya kewajiban membayar fiskal diatur dalam Pasal 25 ayat 8a Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 tentang Pajak Penghasilan. Sebelumnya, pada periode 1 Januari 2009 hingga 31 Desember 2010, bagi Wajib Pajak Orang Pribadi yang tidak memiliki NPWP dan telah berusia 21 tahun yang bertolak ke luar negeri wajib membayar fiskal. Fiskal itu sebesar Rp. 2.500.000 bagi yang menggunakan pesawat udara, dan Rp. 1.000.000 bagi yang menggunakan angkutan laut. vivanews.com Dengan berpedoman pada pengertian materiil tentang dimulai dan berakhirnya menjadi Wajib Pajak, maka Nomor Pokok Wajib Pajak NPWP tidak mudah untuk dihapus. Bagi orang pribadi, Nomor Pokok Wajib Pajak NPWP baru dapat dihapus apabila yang bersangkutan meninggal dunia, meninggalkan Indonesia untuk selama-lamanya atau menerima penghasilan dibawah Penghasilan Tidak Kena Pajak pajak.go.id. Hukum pajak materiil merupakan norma-norma yang menjelaskan keadaan, perbuatan, dan peristiwa hukum yang harus dikenakan pajak, siapa yang harus dikenakan pajak, dan berapa besarnya pajak. Dengan kata lain, hukum pajak materiil mengatur tentang timbulnya, besarnya, dan hapusnya hutang pajak beserta hubungan hukum antara pemerintah dan Wajib Pajak Resmi, 2008:5.

D. Ruang Lingkup Praktik Kerja Lapangan Mandiri