E. Pencantuman Nomor Pokok Wajib Pajak
Nomor Pokok Wajib Pajak harus dituliskan dalam setiap dokumen perpajakan, antara lain :
1. Formulir-formulir perpajakan yang dipergunakan Wajib Pajak.
2. Surat-menyurat dalam hubungan perpajakan.
3. Dalam hubungan dengan instansi tertentu yang mewajibkan
mengisi Nomor Pokok Wajib Pajak.
F. Perubahan Data Wajib Pajak
Yang dimaksud dengan perubahan data wajib pajak meliputi perubahan identitas wajib pajak, pemindahan wajib pajak atau pengusaha
kena pajak, serta penghapusan Nomor Pokok Wajib Pajak dan atau pencabutan Surat Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak.
Perubahan Identitas wajib pajak meliputi: a.
Perbaikan data karena kesalahan dalam keluaran data dalam dokumen masukan tidak sama dengan data keluaran.
b. Perubahan Nomor Pokok Wajib Pajak karena adanya kesalahan
misalnya kode wajib pajak cabang tidak sama dengan pusat. c.
Perubahan nama wajib pajak karena penggantian nama. d.
Perubahan bentuk badan hukum. e.
Perubahan alamat wajib pajak karena perpindahan tempat tinggal atau tempat kedudukan atau tempat kegiatan usaha dalam wilayah kerja
Kantor Pelayanan Pajak yang sama.
f. Perubahan status usaha wajib pajak.
g. Perubahan jenis pajak karena suatu hal yang mengakibatkan
kewajiban jenis pajaknya berubah.
G. Tempat Pendaftaran Nomor Pokok Wajib Pajak
Berdasarkan Peraturan Direktorat Jenderal Pajak Nomor 44PJ2008 tentang pendaftaran Nomor Pokok Wajib Pajak NPWP ditentukan sebagai
berikut: 1.
Tempat pendaftaran diri Wajib Pajak untuk memperoleh Nomor Pokok Wajib Pajak NPWP adalah di Kantor Direktorat Jenderal
Pajak Kantor Pelayanan Pajak yang wilayah kerjanya meliputi tempat tinggal orangpribadi, tempat kedudukan badan atau
tempat kegiatan usaha Wajib Pajak yang bersangkutan. 2.
Dalam hal tempat tinggal atau tempat kedudukan Wajib Pajak berada pada dua atau lebih wilayah kerja Kantor Direktorat
Jenderal Pajak, Direktorat Jenderal Pajak menetapkan tempat tinggal atau tempat kedudukan Wajib Pajak.
H. Tata Cara Pendaftaran Nomor Pokok Wajib Pajak 1. Pendaftaran NPWP dan PKP ke Kantor Pelayanan Pajak
Dalam hal ini Wajib Pajak dapat mendaftarkan dirinya dengan cara datang langsung ke Kantor Pelayanan Pajak. Berdasarkan SE-
65PJ2008 Nomor 44PJ2008 tentang Tata Cara Pendaftaran
Nomor Pokok Wajib Pajak NPWP atau Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak PKP di Kantor Pelayanan Pajak dapat dilakukan
dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1.
Wajib Pajak harus mengisi Formulir Permohonan Pendaftaran Wajib Pajak dan atau Formulir Permohonan Pengukuhan
Pengusaha Kena Pajak PKP secara lengkap dan jelas. Dalam hal Wajib Pajak membutuhkan bantuan dalam mengisi
formulir tersebut dapat menanyakan kepada Petugas Pendaftaran Wajib Pajak.
2. Wajib Pajak menyerahkan Formulir Permohonan Pendaftaran
Wajib dan atau Formulir Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak PKP yang telah diisi secara lengkap dan jelas serta
ditandatangani Wajib Pajak dan atau kuasanya kepada Petugas Pendaftaran Wajib Pajak.
Petugas Pendaftaran Wajib Pajak mempunyai tugas: 1.
Menerima Formulir Permohonan Pendaftaran Wajib Pajak dan atau Formulir Permohonan Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak
yang telah ditandatangani oleh Wajib Pajak dan atau Pengusaha Kena Pajak atau kuasanya yang sah.
2. Memeriksa kelengkapan pengisian Formulir Permohonan
Pendaftaran Wajib Pajak dan atau Formulir Permohonan Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak PKP dalam hal Formulir
belum sepenuhnya diisi oleh pemohon, petugas
mengembalikan formulir kepada pemohon untuk dilengkapi pengisiannya.
3. Merekam dan mencetak Lembar Pengawasan Arus Dokumen
LPAD serta menyerahkan Bukti Penerimaan Surat BPS kepada pemohon setelah ditandatangani petugas Pendaftaran
Wajib Pajak. 4.
Mengisi kolom-kolom pada Formulir Permohonan Perubahan Data dan Wajib Pajak Pindah dan atau Formulir Permohonan
Pendaftaran Wajib Pajak yang diberi keterangan “Diisi oleh petugas”.
5. Melakukan penelitian administrasi untuk mengetahui apakah
pemohon telah terdaftar sebagai Wajib Pajak atau Pengusaha Kena Pajak pada tata usaha Kantor Pelayanan Pajak atau
belum. 6.
Apabila berdasarkan hasil penelitian administrasi ternyata: a.
Pemohon telah terdaftar sebagai Wajib Pajak, kepadanya tidak diberikan Nomor Pokok Wajib Pajak NPWP lagi,
atau b.
Pemohon pernah terdaftar sebagai Wajib Pajak, kepadanya diberikan Nomor Pokok Wajib Pajak NPWP yang sama
dengan Nomor Pokok Wajib Pajak NPWP yang pernah diberikan, atau
c. Pemohon terdaftar sebagai Wajib Pajak, kepadanya
diberikan Nomor Pokok Wajib Pajak NPWP, dengan catatan khusus untuk pemohon berstatus cabang atau orang
pribadi, pengusaha tertentu atau wanit kawin tidak pisah harta atau penghasilan diberikan Nomor Pokok Wajib Pajak
NPWP. d.
Pemohon telah dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak PKP, kepadanya tidak diberikan Surat Pengukuhan
Pengusaha Kena Pajak SPPKP, atau e.
Pemohon belum dikukuhkan sebagai PKP, kepadanya diberikan Surat Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak
SPPKP. 7.
Merekam data Permohonan sesuai isian pada Formulir Permohonan Pendaftaran Wajib Pajak dan atau Formulir
Permohonan Pengusaha Kena Pajak Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak PKP sesuai dengan tata cara yang telah
ditentukan. 8.
Merekam kewajiban Perpajakan Wajib Pajak pada menu aplikasi Wajib Pajak.
9. Dalam hal pemohon mendaftarkan diri untuk memperoleh
Nomor Pokok Wajib Pajak NPWP dan atau Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak PKP, petugas pendaftaran Wajib
Pajak:
a. Mencetak Surat Keterangan Terdaftar SKT dan kartu
Nomor Pokok Wajib Pajak NPWP dan atau Surat Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak SPPKP paling lama 1
satu hari kerja terhitung sejak permohonan diterima secara lengkap.
b. Meneruskan Surat Keterangan Terdaftar SKT dan Surat
Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak SPPKP kepada Kepala Seksi PelayananTata Usaha Perpajakan untuk
ditandatangani. c.
Menyampaikan Surat Keterangan Terdaftar SKT dan kartu Nomor Pokok Wajib Pajak NPWP dan atau Surat
Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak SPPKP paling lama 1 satu hari kerja terhitung sejak permohonan diterima secara
lengkap. 10.
Mencantumkan Nomor Pokok Wajib Pajak NPWP yang diberikan pada Formulir Pendaftaran Wajib Pajak.
11. Mengadministrasikan Surat Keterangan Terdaftar SKT dan
Surat Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak SPPKP yang diterbitkan.
2. Pendaftaran NPWP dan PKP melalui elektronik Electronic Registration
Pendaftaran Nomor Pokok Wajib Pajak NPWP selain dengan datang langsung ke Kantor Pajak dapat juga dilakukan secara
elektronik yaitu melalui internet di situs Direktorat Jenderal Pajak
dengan alamat www.pajak.go.id .
Wajib Pajak cukup memasukkan data-data pribadi seperti Kartu Tanda Penduduk KTP, SIM, Paspor untuk dapat memperoleh
Nomor Pokok Wajib Pajak NPWP. Pendaftaran melalui internet ini dapat memberikan kemudahan bagi
Wajib Pajak yang tidak mempunyai banyak waktu untuk pergi ke Kantor Pelayanan Pajak. Dan yang paling penting Wajib Pajak
dapat menghemat waktu dan tenaga karena Wajib Pajak dapat melakukan registrasi dimana saja dan kapan saja sepanjang ada
koneksi internet.
I. Tata Cara Penghapusan Nomor Pokok Wajib Pajak
Penghapusan Nomor Pokok Wajib Pajak NPWP dilakukan dalam hal diajukan permohonan penghapusan Nomor Pokok Wajib Pajak oleh:
1. Wajib Pajak dan atau ahli warisnya karena Wajib Pajak sudah tidak
memenuhi persyaratan subjektif dan objektif sesuai dengan ketentuan Peraturan Undang-Undang Perpajakan, misalnya:
a. Wajib Pajak meninggal dan tidak meninggalkan harta warisan,
disyaratkan adanya fotokopi akte kematian atau surat keterangan kematian dari instansi yang berwenang.
b. Wajib Pajak meninggal dan meninggalkan warisan. Apabla
selesai dibagi kepada ahli warisnya, disyaratkan adanya keterangan tentang selesainya warisan tersebut dibagi oleh ahli
warisnya. c.
Wajib Pajak Orang Pribadi lainnya yang tidak memenuhi syarat lagi sebagai Wajib Pajak WP, disyaratkan surat pernyataan
dan keterangan dari instansi yang berwenang. 2.
Wanita kawin yang sebelumnya telah memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak NPWP dan menikah tanpa membuat perjanjian
pemisahan harta serta suaminya telah terdaftar sebagai Wajib Pajak, disyaratkan adanya surat nikahakte perkawinan dari catatan
sipil. 3.
Wajib Pajak Badan dalam rangka likuidasi atau telah dibubarkan secara resmi, disyaratkan adanya akte pembubaran.
4. Bentuk Usaha Tetap BUT, yang karena sesuatu hal kehilangan
statusnya sebagai BUT, disyaratkan adanya Permohonan Wajib Pajak yang dilampiri dokumen yang mendukun bahwa BUT
tersebut tidak memenuhi syarat lagi untuk digolongkan sebagai Wajib Pajak.
Permohonan penghapusan Nomor Pokok Wajib Pajak NPWP hanya dapat disetujui apabila utang pajak telah dilunasi atau hak untuk melakukan
penagihan telah kadaluarsa, kecuali dari hasil pemeriksaan diketahui bahwa utang pajak tersebut tidak dapat atau tidak mungkin ditagih lagi antara lain
karena: a.
Wajib Pajak Orang Pribadi meninggal dunia dengan tidak meninggalkan warisan dan tidak mempunyai ahli waris atau ahli
waris tidak ditemukan atau, b.
Wajib Pajak tidak mempunyai harta kekayaan. Permohonan penghapusan Nomor Pokok Wajib Pajak NPWP Wajib
Pajak harus diberikan keputusan oleh Direktorat Jenderal Pajak dalam jangka waktu 6 enam bulan untuk Wajib Pajak Orang Pribadi WP OP sejak
tanggal permohonan Wajib Pajak diterima secara lengkap. Apabila jangka waktu 6 bulan tersebut telah lewat, maka permohonan penghapusan Nomor
Pokok Wajib Pajak Wajib Pajak NPWP OP dianggap dikabulkan dan harus diterbitkan surat keputusan penghapusan Nomor Pokok Wajib Pajak oleh
Direktorat Jenderal Pajak dalam jangka paling lama 1 satu bulan setelah berkahirnya jangka waktu tersebut.
J. Tata Cara Pencabutan Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak
Pencabutan Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak dilakukan dalam hal diajukan permohonan pencabutan Pengukuhan Pengusaha Kena pajak oleh:
a. PKP pindah alamat ke wilayah kerja Kantor Pelayanan Pajak
KPP lain. b.
PKP lainnya yang tidak memenuhi syarat lagi sebagai Pengusaha Kena Pajak.
Penghapusan Nomor Pokok Wajib Pajak dan Pencabutan Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak dilakukan melalui proses pemeriksaan dn memberikan
keputusan dalam jangka waktu 6 enam bulan sejak tanggal permohonan Wajib Pajak diterima secara lengkap.
Apabila jangka waktu 6 enam bulan tersebut telah lewat, maka permohonan penghapusan Pengusaha Kena Pajak oleh Wajib Pajak dianggap
dikabulkan dan harus diterbitkan surat keputusan mengenai Pencabutan Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak dalam jangka waktu paling lama 1 satu
bulan setelah berakhirnya jangka waktu tersebut.
K. Sanksi Tidak Mendaftarkan Diri Untuk Memperoleh Nomor Pokok Wajib Pajak
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2007 tentang Perubahan Ketiga Undang-Undang Ketentuan Umum dan Tata Cara
Perpajakan di dalam pasal 39 ayat 1 disebutkan setiap orang yang dengan sengaja:
1. Tidak mendaftarkan diri untuk diberikan Nomor Pokok Wajib
Pajak atau tidak melaporkan usahanya untuk dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak,
2. Menyalahgunakan atau menggunakan tanpa hak Nomor Pokok
Wajib Pajak atau Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak, 3.
Tidak menyampaikan Surat Pemberitahuan, 4.
Menyampaikan Surat Pemberitahuan danketerangan yang isinya tidak benar atau tidak lengkap.
Sehingga dapat menimbulkan kerugian pada pendapatan Negara dipidana dengan pidana penjara paling singkat 6 enam bulan dan paling
lama 6 enam tahun, dan denda paling sedikit 2 dua kali jumlah pajak terhutang yang tidak atau kurang dibayar dan paling banyak 4empat kali
jumlah pajak terhutang yang tidak atau kurang dibayar.
BAB IV ANALISIS DAN EVALUASI
A. Prosedur Dan Tata Cara Pengurusan Nomor Pokok Wajib Pajak