gangguan sehingga sistem e-Registrasi sama sekali tidak bisa diakses. Jaringan e-Registrasi paling sering mengalami gangguan
apabila terjadi hujan yang deras.
5. Besarnya jumlah permohonan pendaftaran Nomor Pokok
Wajib Pajak
Jumlah permohonan pendaftaran Nomor Pokok Wajib Pajak setiap hari kerja di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Binjai berkisar antara
50 sampai dengan 200 permohonan. Banyaknya jumlah permohonan pendaftaran Nomor Pokok Wajib Pajak ini
dikarenakan Kantor Pelayanan Pajak Pratama Binjai memiliki wilayah kerja sebanyak 2 dua Daerah Tingkat II, yaitu
Kotamadya Binjai yang terdiri dari 5 Kecamatan dan Kabupaten Langkat yang terdiri dari 23 Kecamatan. Untuk memproses
permohonan yang relatif besar tersebut memerlukan waktu yang cukup lama dalam penyelesaiannya.
6. Relatif luasnya wilayah kerja Kantor Pelayanan Pajak KPP
Pratama Binjai
Luasnya wilayah kerja Kantor Pelayanan Pajak Pratama Binjai juga berpengaruh terhadap waktu yang diperlukan untuk memproses
permohonan pendaftaran Nomor Pokok Wajib Pajak. Selain memberikan pelayanan permohonan pendaftaran Nomor Pokok
Wajib Pajak, petugas TPT juga bertugas memberikan pelayanan
terhadap penerimaan dokumen masuk lainnya seperti menerima Surat Pemberitahuan Masa dan memberikan penjelasan ataupun
jawaban atas pertanyaan Wajib Pajak tentang hal-hal yang berkaitan dengan perpajakan yang cenderung memerlukan waktu
yang lama. Luasnya wilayah kerja ini terlihat dari besarnya jumlah Wajib Pajak setiap harinya dengan berbagai kepentingan. Dalam 1
satu hari kerja, nomor antrian Wajib Pajak di Tempat Pelayanan
Terpadu TPT berkisar antara 120 sampai dengan 250. 7.
Jumlah SDM yang tidak sesuai dengan beban kerja secara keseluruhan
Jumlah Sumber Daya Manusia SDM yang ada di Tempat Pelayanan Terpadu TPT yang khusus memberikan pelayanan
terhadap bidang perpajakan selain Pajak Bumi dan Bangunan PBB tidak sebanding dengan beban kerja yang diemban. Selain
menerima dokumen masuk serta memberikan penjelasan kepada Wajib Pajak tentang aspek perpajakan tertentu dan memproses
pendaftaran Nomor Pokok Wajib Pajak, petugas TPT juga melaksanakan tugas-tugas administrasi lainnya. Oleh karena itu
petugas TPT tidak langsung memproses permohonan pendaftaran Nomor Pokok Wajib Pajak yang diajukan Wajib Pajak.
Hal-hal tersebut mengakibatkan penundaan penyelesaian pendaftaran Nomor Pokok Wajib Pajak hingga 3 tiga hari kerja
yang seharusnya hanya 1satu hari kerja menurut ketentuan yang berlaku.
D. Langkah-Langkah Yang Ditempuh Oleh Pihak Direktorat Jenderal Pajak Fiskus Dalam Melaksanakan Prosedur dan Tata Cara
Pengurusan Nomor Pokok Wajib Pajak Oleh Subjek Pajak
Berikut ini beberapa langkah-langkah yang dilakukan oleh pihak Direktorat Jenderal Pajak atau lebih dikenal dengan DJP Fiskus agar Subjek
Pajak mau mendaftarkan dirinya untuk memperoleh Nomor Pokok Wajib Pajak:
1. Sunset Policy 2008, pada tahun 2008 Direktorat Jenderal Pajak
mengadakan Sunset Policy dimana Wajib Pajak yang secara sukarela mendaftarkan diri untuk memperoleh Nomor Pokok Wajib
Pajak dalam tahun 2008 dan menyampaikan Surat Pemberitahuan Pajak Penghasilan SPT PPh untuk tahun 2007 maka tidak
dikenakan sanksi administrasi berupa bunga sebagaimana diatur dalam Pasal 37A Undang-Undang Ketentuan Umum dan Tata Cara
Perpajakan KUP Nomor 28 tahun 2007. 2.
Membuat aplikasi Pendaftaran Wajib Pajak Massal PWPM adalah program aplikasi yang digunakan oleh Fiskus untuk
memproses pemberian Nomor Pokok Wajib Pajak Orang Pribadi maupun Wajib Pajak Badan berdasarkan e-NPWP atau daftar
Nominatif.
3. Mengadakan penyuluhan-penyuluhan yang berhubungan dengan
pajak khususnya mengenai Nomor Pokok Wajib Pajak, keunggulan Nomor Pokok Wajib Pajak, beserta sanksi yang diberikan jika
Subjek Pajak dengan sengaja tidak mau mendaftarkan dirinya untuk memperoleh Nomor Pokok Wajib Pajak.
4. Menggunakan media cetak dan elektronik agar dapat memberikan
informasi yang lebih luas tentang perpajakan. 5.
Mengadakan seminar-seminar.
E. Penyebab Subjek Pajak Tidak Mendaftarkan Diri Untuk Memperoleh Nomor Pokok Wajib Pajak