BADAN LITBANG KEMENDAGRI TAHUN 2015-2019
terakreditasi yang diterbitkan secara berkala setiap tahunnya.
4. Sarana dan Prasarana
Guna penunjang pelaksanaan tugas dan fungsinya, Badan Penelitian dan Pengembangan telah memiliki berbagai sarana dan prasarana pendukung, antara
lain: a.
Gedung kantor yang dimanfaatkan untuk fasilitas ruang kerja, aula dan ruang rapat, ruang perpustakaan, serta ruang tamu. Hingga akhir tahun 2014,
pembangunan gedung baru di lingkungan kantor Badan Penelitian dan Pengembangan masih dalam proses penyelesaian, dan diperkirakan dapat
dimanfaatkan secara resmi pada tahun 2016. b.
Ruangan Perpustakaan yang menyediakan berbagai literatur untuk mendukung pelaksanaan kelitbangan, namun saat ini belum terdukung oleh ruang baca yang
memadai. c.
Aula dan ruang rapat yang dapat dimanfaatkan untuk pelaksanaan rapat-rapat dan pertemuan, pelaksanaan forum diskusi, dan sejenisnya.
d. Layanan teknologi informasi berupa jaringan internet dan website Badan
Penelitian dan Pengembangan Kemendagri. e.
Kendaraan operasional baik untuk para Pejabat Eselon I dan Eselon II, serta kendaraan operasional kantor baik Roda 4 maupun Roda II.
Tabel 1.2 Rincian Kendaraan Operasional Badan Litbang NO.
UNIT KENDARAAN JUMLAH
1. Kendaraan Operasional Eselon I
1 Unit 2.
Kendaraan Operasional Eselon II 5 Unit
3. Kendaraan Operasional Roda 4
9 Unit 4.
Kendaraan Operasional Eselon I 20 Unit
JUMLAH 35 Unit
1.2.3 Capaian Strategis 2010-2014
Badan Litbang Kemendagri selama lima tahun dalam kurung waktu 2010 sampai dengan tahun 2014 telah menghasilkan beberapa capaian target kegiatan baik dalam
tugas fungsinya sebagai unsur penunjang di lingkungan Kementerian Dalam Negeri yang memberikan rekomendasi dalam perumusan kebijakan berdasarkan hasil kelitbangan,
I-7
BADAN LITBANG KEMENDAGRI TAHUN 2015-2019
maupun perannya sebagai pembina kelitbangan di lingkungan pemerintahan daerah. Beberapa capaian strategis yang telah dicapai adalah sebagai berikut:
1. Rekomendasi Hasil Kelitbangan
Beberapa capaian strategis yang diperoleh dari dukungan hasil-hasil kelitbangan berupa rekomendasi sebagai masukan dalam proses perumusan kebijakan lingkup
penyelenggaraan pemerintahan dalam negeri, antara lain: a.
Aspek Penyelenggaraan Kesatuan Bangsa, Politik dan Otonomi Daerah, terkait: 1
Reformasi Birokrasi di lingkungan Kementerian Dalam Negeri dan Pemerintah Daerah yang Efektif dan Efisien;
2 Kebijakan dan pilot project Penerapan Percepatan Standar Pelayanan
Minimal SPM di Daerah; 3
Evaluasi penyelenggaraan otonomi daerah dan desentralisasi di Indonesia, termasuk di dalamnya evaluasi atas penataan daerah otonom khusus dan
daerah otonomi hasil pemekaran; 4
Implementasi urusan pemerintahan dan model perangkat daerah yang efektif dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah;
5 Penguatan peran gubernur sebagai wakil pemerintah pusat di daerah dalam
mendukung fungsi koordinasi, pembinaan, dan pengawasan; 6
Wawasan kebangsaan dan pemetaan rawan konflik di daerah; 7
Organisasi Kemasyarakatan implementasi Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2013.
b. Aspek Penyelenggaraan Pemerintahan Umum dan Kependudukan, terkait:
1 Penyelesaian sengketa dan batas antar kabupatenkota dan antar provinsi;
2 Penyelenggaraan dokumen kependudukan di pemerintah daerah;
3 Penyelenggaraan dan pengembangan kerjasama antar daerah;
4 Penguatan peran Satuan Polisi Pamong Praja Satpol PP dan kontribusi
linmas dalam penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban umum; 5
Peran dan kelembagaan Penyidik Pegawai Negeri Sipil PPNS; 6
Peran kecamatan dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat; 7
Kebijakan pemerintah dalam pengelolaan kawasan khusus, pengembangan kabupaten kepulauan, dan penanggulangan bencana.
c. Aspek Penyelenggaraan Pemerintahan Desa dan Pemberdayaan Masyarakat,
terkait dengan:
I-8