ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI BADAN LITBANG 2015-2019

BADAN LITBANG KEMENDAGRI TAHUN 2015-2019 b. Penyediaan rekomendasi atas pelaksanaan regulasikebijakan dalam rangka efektifitas dan optimalisasi penyelenggaraan pemerintahan dalam negeri, utamanya dalam aspek-aspek berikut: 1 Aspek Otonomi Daerah Rekomendasi atas pelaksanaan kebijakan lima tahun mendatang agar berfokus kepada:  peningkatan kualitas tata kelola pemerintahan daerah pada setiap entitas penyelenggara pemerintahan daerah;  penataan daerah otonom dan otonomi khusus;  evaluasi kinerja daerah dan peningkatan kapasitas dalam mendukung pelaksanaan desentralisasi dan otonomi daerah;  peningkatan efektifitas kebijakan kelembagaan, ketatalaksanaan dan kepegawaian daerah pada perangkat daerah;  peningkatan keselarasan penyelenggaraan otonomi daerah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi;  penataan organisasi perangkat daerah;  evaluasi pemekaran daerah otonom;  pengembangan otonomi desa dalam format otonomi daerah;  Standar Pelayanan Minimal SPM dalam penyusunan rencana kegiatan dan anggaran. 2 Aspek Politik Rekomendasi atas pelaksanaan kebijakan lima tahun mendatang agar berfokus kepada:  peningkatan peran organisasi politik dan kemasyarakatan;  penanganan konflik;  penguatan wawasan kebangsaan;  penguatan fungsi representasi anggota DPRD;  efektifitas dan efisiensi pemilukada serentak. 3 Aspek Pemerintahan Umum Rekomendasi atas pelaksanaan kebijakan lima tahun mendatang agar berfokus kepada:  peranan gubernur selaku wakil pemerintah pusat;  pelimpahan wewenang kepala daerah kepada camat;  evaluasi pelaksanaan tugas dan urusan instansi vertikal di daerah; III-28 BADAN LITBANG KEMENDAGRI TAHUN 2015-2019  model pembiayaan urusan pemerintah pusat yang dilimpahkan kepada pemerintah daerah;  dan efektivitas Instruksi Presiden No. 2 Tahun 2013 tentang Penanganan Gangguan Keamanan Dalam Negeri. 4 Aspek Administrasi Kewilayahan Rekomendasi atas pelaksanaan kebijakan lima tahun mendatang agar berfokus kepada:  model pembinaan kawasan khusus, perkotaan, batas negara serta pulau- pulau kecil terluar yang dikembangkan;  pembinaan kapasitas aparat dan kelembagaan Satuan Polisi Pamong Praja Satpol PP dan Satuan Perlindungan Masyarakat Linmas;  peningkatan kapasitas aparat dan kelembagaan dalam upaya pencegahan penanggulangan bencana dan bahaya kebakaran;  penataan administrasi wilayah, penegasan batas daerah, dan toponimi; penguatan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Forkompimda;  kewenangan camat dalam penyelenggaraan pemerintahan di daerah;  pengelolaan dan perlindungan wilayah konservatif di pesisir laut, dan pulau-pulau kecil pada area segitiga terumbu karang dan pembangunan kelautan dalam menghadapi dampak perubahan iklim;  evaluasi pemberian ijin pemanfaatan lahan dalam rangka pemenuhan kebutuhan Ruang Terbuka Hijau RTH;  optimalisasi pemanfaatan kawasan budidaya dan pengamanan kawasan lindung, pemanfaatan struktur ruang. 5 Aspek Pemerintahan Desa Rekomendasi atas pelaksanaan kebijakan lima tahun mendatang agar berfokus kepada:  peningkatan kualitas tata kelola pemerintahan desa;  evaluasi perkembangan desakelurahan;  penguatan kapasitas pemerintah desa dan lembaga kemasyarakatan desa;  peningkatan pendapatan asli desa melalui penguatan pasar desa dan BUMDes;  efektifitas pelaksanaan pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan pembangunan desa; III-29 BADAN LITBANG KEMENDAGRI TAHUN 2015-2019  penyelenggaraan pemerintahan desa dan desa adat;  pengembangan data profil desa dalam perencanaan pembangunan desa;  pengembangan model penilaian lomba desa. 6 Aspek Kependudukan Rekomendasi atas pelaksanaan kebijakan lima tahun mendatang agar berfokus kepada:  peningkatan kesadaran penduduk dalam mengurus dokumen kependudukan;  pendayagunaan Nomor Induk Kependudukan NIK sebagai identitas tunggal yang terintegrasi;  peningkatan tertib administrasi kependudukan. 7 Aspek Pembangunan Daerah Rekomendasi atas pelaksanaan kebijakan lima tahun mendatang agar berfokus kepada:  peningkatan penyelenggaraan Standar Pelayanan Minimal SPM di daerah;  evaluasi dan penilaian penerapan dan pelaksanaan SPM pada urusan pemerintahan daerah;  peningkatan kualitas perencanaan pembangunan daerah;  peningkatan partisipasi masyarakat dalam rangka pembangunan daerah;  penerapan desentralisasi dalam rangka percepatan pembangunan daerah;  optimalisasi persiapan, pelaksanaan dan pelaporan rencana pembangunan daerah;  peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui pengembangan potensi ekowisata daerah;  pengembangan pembangunan daerah berbasis pelestarian lingkungan hidup, sanitasi, dan air bersih, energi terbarukan serta menumbuh kembangkan ketahanan pangan lokal. 8 Aspek Keuangan Daerah Rekomendasi atas pelaksanaan kebijakan lima tahun mendatang agar berfokus kepada:  perencanaan anggaran daerah dalam meningkatkan kualitas pennyelenggaraan pemerintahan daerah; III-30 BADAN LITBANG KEMENDAGRI TAHUN 2015-2019  peningkatan kualitas pengelolaan BUMD, BLUD dan BMD;  pembinaan dan fasilitasi dana perimbangan dan pinjaman daerah;  peningkatan kualitas pengelolaan dana perimbangan dan kemampuan fiskal daerah;  pembinaan pelaksanaan dan pertanggungjawaban keuangan daerah; peningkatan kapasitas SDM pengelola keuangan daerah;  pengembangan investasi daerah;  efektifitas dan efisiensi penggunaan biaya upah pemungutan pajak;  model kerjasama pemda dalam rangka pengembangan investasi;  pengembangan kelembagaan Forum Pengembangan Ekonomi Daerah FPED dalam mendorong investasi untuk menanamkan modal di daerah melalui pemberian insentif dan kemudahan akses permodalan;  pengembangan potensi ekonomi daerah melalui produk unggulan daerah dan pemetaan potensi daerah. 9 Aspek Inovasi Daerah Rekomendasi atas pelaksanaan kebijakan lima tahun mendatang agar berfokus kepada:  keterpaduan peran antar lembaga dan teknologi dalam inovasi daerah;  penguatan kebijakanregulasi inovasi daerah;  penguatan daya saing daerah dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah;  peran lembaga masyarakat dalam pelaksanaan inovasi daerah;  percepatan pengarustamaan inovasi dalam kebijakan pembangunan nasional dan daerah;  pengembangan inovasi daerah berdasarkan potensi dan karakteristik daerah. 10 Aspek Sumber Daya Manusia SDM, Kelembagaan dan Ketatalaksanaan Rekomendasi atas pelaksanaan kebijakan lima tahun mendatang agar berfokus kepada:  evaluasi dan penilaian pelayanan terpadu satu pintu dalam pengelolaan SDM, ketatalaksanaan dan kelembagaan pada pemerintah daerah;  strategi membangun kinerja pegawai ASN yang kompeten untuk mencapai keunggulan bersaing; III-31 BADAN LITBANG KEMENDAGRI TAHUN 2015-2019  pengembangan kultur organisasi pemerintah daerah yang efektif dan efisien;  membangun sikap keteladanan dan inovatif di kalangan aparatur sipil negara;  serta peran atasan dalam merubah paradigma yang berfokus pada implementasi fungsi operatif menuju paradigma yang berfokus pada empowering human capital dalam menjalankan knowledge management. c. Evaluasi terhadap implementasi regulasikebijakan penyelenggaraan pemerintahan dalam negeri, terutama terkait dengan implementasi undang- undang tentang pemerintahan daerah, undang-undang tentang desa, undang- undang tentang administrasi kependudukan, dan turunan peraturan pelaksanaannya; d. Penyiapan kerangka kebijakan penyelenggaraan pemerintahan dalam negeri dengan orientasi jangka panjang, dilaksanakan secara multi years dengan dukungan kegiatan pengembangan, perekayasaan, dan penerapan, dengan fokus pada: 1 Penyelenggaraan sistem desentralisasi dan otonomi daerah, serta penataan kewenangan pusat dan daerah yang ideal; 2 Pemantapan inovasi daerah sebagai salah satu faktor utama peningkatan pelayanan publik dan daya saing daerah guna menciptakan kesejahteraan masyarakat; 3 Pemantapan penyelenggaraan sistem politik dalam negeri; 4 Penataan sistem pengelolaan keuangan daerah. e. Melaksanakan diseminasi hasil-hasil kelitbangan, melalui: 1 Penyediaan dan penyebarluasan kertas kerja kebijakan policy paper dan risalah kebijakan policy brief kepada para pemangku kepentingan; 2 Publikasi hasil kelitbangan melalui berbagai bentuk media cetak dan elektronik, seperti penulisan jurnal ilmiah terakreditasi, seminar nasional, dan diskusi publik. 2. Memfasilitasi penguatan inovasi dalam penyelenggaraan pemerintahan dalam negeri, melalui strategi: a. Penciptaan invensi dan inovasi dari hasil kelitbangan; b. Pembinaan pelaksanaan inovasi daerah, utamanya melalui: 1 Advokasi hukum terhadap pelaksanaan inovasi daerah; III-32 BADAN LITBANG KEMENDAGRI TAHUN 2015-2019 2 Pembangunan komitmen dan konsensus inovasi daerah; 3 Pelembagaan potensi inovasi daerah; c. Evaluasi dan penilaian atas pelaksanaan inovasi daerah, melalui penyusunan pedoman penilaian atas pelaksanaan inovasi daerah; d. Penyediaan insentif atas pelaksanaan inovasi daerah, melalui pemberian penghargaan kepada daerah yang lebih maju dalam pelaksanaan inovasi daerahnya melalui Innovation Government Award IGA; 3. Meningkatkan kualitas tata kelola pemerintahan yang baik dan reformasi birokrasi di lingkungan Badan Litbang Kemendagri, melalui strategi: a. Penyediaan NSPK kelitbangan, antara lain dengan menyusun standar operasional prosedur, pedoman teknis operasional, kode etik, dan peraturan pendukung lainnya; b. Peningkatan kualitas dan kuantitas SDM Kelitbangan; 1 Penempatan aparatur sesuai minat dan kualifikasi yang didasarkan pada hasil tes kompetensi; 2 Melakukan analisis jabatan untuk memenuhi struktur dan fungsi organisasi dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi; 3 Penerapan sistem pengembangan karir pejabat struktural dan fungsional khusus sesuai peraturan perundangan yang berlaku; 4 Mengikutsertakan aparatur dalam diklat teknis, diklat fungsional, diklat terkait serta seminarworkshoplokakarya nasional dan internasional; c. Peningkatan kualitas dan sinergitas program kelitbangan; 1 Mengoordinasikan perencanaan dan pelaksanaan program dan kegiatan kelitbangan di lingkungan Kementerian Dalam Negeri; 2 Melakukan fasilitasi program dan kegiatan kelitbangan yang diselenggarakan oleh Badan Litbang Kemendagri; 3 Melaksanakan monitoring, supervisi, dan evaluasi program dan kegiatan kelitbangan yang diselenggarakan oleh Badan Litbang Kementerian Dalam Negeri; d. Peningkatan efektifitas, efisiensi, akuntabilitas, dan transparansi pengelolaan anggaran Badan Litbang; 1 Menguatkan kebijakan pencegahan pemborosan birokrasi pemerintah daerah penghematanefisiensi dan pencegahan inisiatif anti korupsi di lingkupKemendagri; III-33 BADAN LITBANG KEMENDAGRI TAHUN 2015-2019 2 Menyesuaikan pola kerja internal dengan mengacu pada prinsip akuntabilitas, transparansi dan sinergi yang terpadu; e. Peningkatan kualitas layanan administrasi kelitbangan. 4. Mengoptimalkan aspek-aspek pendukung guna peningkatan kualitas penyelenggaraan kelitbangan, melalui strategi: a. Mendorong implementasi kerjasama yang telah terbangun antar jejaring kelitbangan; 1 Mengadakan rapat koordinasi secara berjenjang untuk membahas kegiatan kelitbangan, antara lain melalui: rapat manajemen kelitbangan; rapat kerja substansi kelitbangan pemerintahan dalam negeri; rapat pembinaan jabatan fungsional peneliti dan perekayasa; rapat koordinasi nasional kelitbangan pemerintahan dalam negeri; rapat koordinasi teknis bidang tertentu secara parsial; FKPPD; dan FKK. 2 Meningkatkan pemahaman aparatur tentang regulasi dan mekanisme pelaksanaan kerjasama hubungan internasional melalui sosialisasi, bimbingan teknis, dan workshop; b. Penyediaan dan optimalisasi pendayagunaan data center untuk kepentingan kelitbangan; c. Mendorong pengembangan dan kelayakan sarana dan prasarana pendukung kelitbangan antara lain: gedung, perpustakaan, laboratorium data, dan display inovasi; d. Peningkatan pengelolaan majalah berkala ilmiah terakreditasi sebagai media publikasi hasil kelitbangan yang berkualitas. 5. Mengoptimalkan peran dan fungsi kelitbangan dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah, melalui strategi: a. Pembentukan dan penguatan lembaga litbang daerah; 1 Memantapkan penyelenggaraan kegiatan kelitbangan model satu pintu; 2 Melakukan evaluasi kinerja kelembagaan dan ketatalaksaan perangkat daerah; b. Fasilitasi penerapan NSPK kelitbangan; 1 Evaluasi dan Penilaian Norma standar prosedur dan kriteria tata kelola pemerintahan yang baik, bersih dan tidak nepotisme, kolusi dan korupsi; 2 Menyesuaikan pola-pola hubungan kerja kegiatan kelitbangan dengan daerah berdasarkan pada prinsip fasilitasi dan pemberian supervisi; III-34 BADAN LITBANG KEMENDAGRI TAHUN 2015-2019 c. Fasilitasi penyusunan rencana induk dan rencana kerja kelitbangan; 1 Menjamin ketersediaan sumber pembiayaan kegiatan kelitbangan melalui anggaran pendapatan dan belanja daerah APBD masing-masing Provinsi dan KabupatenKota; 2 Menetapkan standarbiayadanAkun Belanja yang sesuai untuk kegiatan kelitbangan pada Rencana Kerja dan Anggaran SKPD, dan Rekening Pembiayaan kegiatan kelitbangan pada SKPD yang melaksanakan kegiatan kelitbangan; d. Fasilitasi penyediaan dan penguatan SDM kelitbangan daerah, khususnya aparat fungsional kelitbangan 1 Mengoptimalkan pendayagunaan pejabat fungsional peneliti perekayasa; 2 Mengusulkan formasi Calon Pegawai Negeri Sipil CPNS, khusus untuk jabatan fungsional peneliti dan atau perekayasa sesuai hasil analisis kebutuhan; 3 Mendorong tenaga kelitbangan untuk meningkatkan kapasitas di antaranya melalui: pendidikan formal yang lebih tinggi; bimbingan teknis dan sertifikasi; studi banding;perlombaan karya tulis ilmiah; rakernas kelitbangan dan rakornas sinkronisasi program kelitbangan badan litbang kemendagri dan badan litbang propinsi; forum komunikasi penelitian dan pengembangan daerah fkppd; temu karya nasional para penelitiperekayasa; dan seminar, workshop, dan lain-lain yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan organisasi. e. Penguatan regulasi dan kualitas penyelenggaraan pemerintahan daerah yang bersumber dari hasil kelitbangan 1 penguatan kebijakan sektor maritim; 2 kebijakan ketahanan pangan sumber daya alam lokal; 3 kebijakan percepatan energi terbarukan sumber daya alam lokal;dan 4 kebijakan yang berhubungan dengan penyelenggaraan pemerintahan daerah Keterkaitan antara visi, misi, tujuan stategis, sasaran strategis, dan arah kebijakan BPP Kemendagri Tahun 2015-2019 tergambar dalam Tabel 3.1 berikut. III-35 RENCANA STRATEGIS RENSTRA BADAN LITBANG KEMENDAGRI TAHUN 2015-2019 Tabel 3.1 Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran dengan Arah Kebijakan Strategi Badan Penelitian dan Pengembangan Kemendagri Tahun 2015-2019 Visi Misi Tujuan Sasaran Arah Kebijakan BPP Langkah Strategis V M 1 T 1 Meningkatnya kualitas laporan kelitbangan Meningkatnya hasil kelitbangan yang terpublikasi T 2 Meningkatnya keterlibatan Badan Litbang dalam perumusan kebijakan lingkup Kemendagri Meningkatnya pemanfaatan hasil kelitbangan dalamperumusan kebijakan pemerintahan dalam negeri M 2 T 3 Meningkatnya penerapan inovasi daerah dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah Meningkatnya kualitas implementasi inovasi daerah T 4 Tersedianya kebijakanregulasipedoman penyelenggaraan inovasi daerah Menurunnya permasalahan hukum pemerintahan daerah sebagai dampak penerapan inovasi daerah M 3 T 5 Terwujudnya kerjasama dalam rangka penyelenggaraan kelitbangan dengan berbagai lembagainstitusi M 4 T 6 Terselenggaranya rencana program dan anggaran Badan Litbang yang berpedoman pada Rencana Kerja Kemendagri Tersedianya pedoman penyelenggaraan kelitbangan Terwujudnya akuntabilitas dan transparansi penyelenggaraan kelitbangan Tersedianya sarana dan prasarana penunjang kelitbangan T 7 Tersedianya sumber daya manusia fungsional kelitbangan yang kompeten dan profesional Mendorong pemantapan regulasi dan kualitas penyelenggaraan pemerintahan dalam negeri yang bersumber dari hasil kelitbangan yang berkualitas Penyiapan landasan regulasikebijakan yang menjadi kewenangan Kementerian Dalam Negeri Penyediaan rekomendasi atas pelaksanaan regulasikebijakan dalam rangka efektifitas dan optimalisasi penyelenggaraan pemerintahan dalam negeri Penyiapan kerangka kebijakan penyelenggaraan pemerintahan dalam negeri dengan orientasi jangka panjang, dilaksanakan secara multi years dengan dukungan kegiatan pengembangan, perekayasaan, dan penerapan Penyiapan kerangka kebijakan penyelenggaraan pemerintahan dalam negeri dengan orientasi jangka panjang Melaksanakan diseminasi hasil-hasil kelitbangan Fasilitasi penguatan inovasi dalam penyelenggaraan pemerintahan dalam negeri Mendorong terciptanya invensi dan inovasi dari hasil kelitbangan Pembinaan pelaksanaan inovasi daerah Evaluasi dan penilaian atas pelaksanaan inovasi daerah Penyediaan insentif atas pelaksanaan inovasi daerah Mengoptimalkan aspek- aspek pendukung guna peningkatan kualitas penyelenggaraan kelitbangan Mendorong implementasi kerjasama yang telah terbangun antar jejaring kelitbangan Penyediaan dan optimalisasi pendayagunaan data center untuk kepentingan kelitbangan Mendorong pengembangan dan kelayakan sarana dan prasarana pendukung kelitbangan antara lain: gedung, perpustakaan, laboratorium data, dan display inovasi III - 36 RENCANA STRATEGIS RENSTRA BADAN LITBANG KEMENDAGRI TAHUN 2015-2019 Visi Misi Tujuan Sasaran Arah Kebijakan BPP Langkah Strategis Meningkatnya kinerja sumber daya aparatur kelitbangan T 8 Terfasilitasinya pembentukan lembaga litbang daerah dalam mendukung penyelenggaraan pemerintahan daerah Terfasilitasinya penyediaan sumber daya manusia fungsional kelitbangan daerah Terfasilitasinya penyusunan rencana induk kelitbangan daerah Terfasilitasinya penyediaan pedoman penyelenggaraan kelitbangan daerah Terfasilitasinya kerjasama kelitbangan daerah Terselenggaranya kinerja kelitbangan daerah yang berkualitas Peningkatan pengelolaan majalah berkala ilmiah terakreditasi sebagai media publikasi hasil kelitbangan yang berkualitas Meningkatkan kualitas tata kelola pemerintahan yang baik dan reformasi birokrasi di lingkungan Badan Litbang Kemendagri Penyediaan NSPK kelitbangan Peningkatan kualitas dan kuantitas SDM Kelitbangan Peningkatan kualitas dan sinergitas program kelitbangan Peningkatan efektifitas, efisiensi, akuntabilitas, dan transparansi pengelolaan anggaran Badan Litbang Peningkatan kualitas layanan administrasi kelitbangan Mengoptimalkan peran dan fungsi kelitbangan dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah Pembentukan dan penguatan lembaga litbang daerah Fasilitasi penerapan NSPK kelitbangan Fasilitasi penyusunan rencana induk dan rencana kerja kelitbangan Fasilitasi penyediaan dan penguatan SDM kelitbangan daerah, khususnya aparat fungsional kelitbangan Penguatan regulasi dan kualitas penyelenggaraan pemerintahan daerah yang bersumber dari hasil kelitbangan III - 37 BADAN LITBANG KEMENDAGRI TAHUN 2015-2019

3.3 KERANGKA REGULASI

Dalam era globalisasi dunia dan dinamika penyelenggaraan pemerintahan dalam negeri yang telah berlangsung hingga saat ini, keberadaan fungsi penelitian dan pengembangan memiliki peran yang strategis guna memberikan solusi atau rekomendasi yang implementatif dalam pengambilan langkah dan kebijakan pemerintah. Fungsi kelitbangan diperlukan dalam proses penetapan kebijakan, ataupun langkah-langkah inovatif dalam pelaksanaan kebijakan dan penciptaan daya saing global. Untuk itu, fungsi penelitian dan pengembangan terus didorong dan dapat ditingkatkan pelaksanaannya hingga pada tingkatan pemerintahan daerah melalui pembentukan kelembagaan penelitian dan pengembangan daerah. Atas berbagai pertimbangan tersebut, dalam beberapa regulasi terkini telah mengamanatkan perlunya mengedepankan peran dan fungsi kelitbangan, antara lain: 1. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, terdapat beberapa pengaturan baik terkait peran dan fungsi kelitbangan maupun pembentukan kelembagaan litbang di daerah, yaitu: a. Pasal 373, Pasal 374, dan Pasal 388 mengamanatkan peningkatan kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah melalui pembinaan umum yang antara lain dilaksanakan dalam bentuk penelitian dan pengembangan; b. Pasal 386 berkenaan dengan Inovasi Daerah, yang dalam pelaksanaannya memanfaatkan lembaga penelitian dan pengembangan dalam rangka mendorong semua bentuk pembaharuan dalam penyelenggaraan Pemerintahan Daerah; c. Pasal 209 dan Pasal 219 merekomendasikan fungsi penelitian dan pengembangan sebagai salah satu fungsi penunjang Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah yang ditetapkan dalam bentuk “badan”. 2. Undang-Undang Nomor 12 tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang- Undangan, mengamanatkan bahwa setiap rancangan Undang-Undang dan Peraturan harus disertai dengan Naskah Akademis. Sebagaimana disebutkan pada Pasal 1 bahwa: “Naskah Akademik adalah naskah hasil penelitian atau pengkajian hukum dan hasil penelitian lainnya terhadap suatu masalah tertentu yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah mengenai pengaturan masalah tersebut dalam suatu Rancangan Undang-Undang, Rancangan Peraturan Daerah Provinsi, III-38 BADAN LITBANG KEMENDAGRI TAHUN 2015-2019 atau Rancangan Peraturan Daerah KabupatenKota sebagai solusi terhadap permasalahan dan kebutuhan hukum masyarakat”. 3. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2002 tentang Sistem Nasional Penelitian, Pengembangan dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, secara teknis mengatur tentang penyelenggaraan fungsi-fungsi kelitbangan khususnya mengenai kegiatan penelitian, pengkajian, pengembangan, perekayasaan, dan penerapan, yang dilaksanakan dan dikoordinasikan oleh Unit Organisasi mempunyai tugas dan fungsi melaksanakan penelitian dan pengembangan baik pusat maupun daerah. Memperhatikan berbagai regulasi di atas, serta penugasan sesuai prioritas Kementerian Dalam Negeri tahun 2015-2019, maka beberapa kerangka regulasi yang perlu ditindaklanjuti oleh Badan Penelitian dan Pengembangan sesuai tugas dan fungsinya dalam periode tahun 2015-2019 yaitu: 1. Penyusunan Peraturan Pemerintah tentang Inovasi Daerah dan peraturan turunannya baik berupa Permendagri maupun pedoman; 2. Penyusunan Peraturan Menteri Dalam Negeri terkait penyelenggaraan kelitbangan dan pembinaan jabatan fungsional peneliti lingkup Kementerian Dalam Negeri dan Pemerintah Daerah.

3.4 KERANGKA KELEMBAGAAN

Struktur Organisasi dan Tata Kerja Badan Penelitian dan Pengembangan yang ada saat ini mengacu pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 43 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Dalam Negeri, yang merupakan perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 41 Tahun 2010. Penyesuaian struktur organisasi Badan Litbang tersebut lebih berorientasi pada penyesuaian atas tugas dan fungsi Kementerian Dalam Negeri yang baru sebagaimana diatur dalam Peratuan Presiden Nomor 11 Tahun 2015 tentang Kementerian Dalam Negeri. Dalam rangka meningkatkan peran sebagai poros penghasil rumusan kebijakan, kelembagaan Badan Litbang agar lebih berorientasi pada struktur organisasi fungsional. Dengan struktur organisasi fungsional tersebut, jabatan fungsional keahlian lebih diprioritaskan, sementara komposisi jabatan struktural dibentuk secara lebih ramping guna memperkuat pelaksanaan tugas dan fungsi di bidang kelitbangan. Dengan bentuk kelembagaan seperti ini, Badan Litbang perlu didukung oleh aparat fungsional keahlian dengan jumlah yang memadai, khususnya jabatan fungsional III-39