2
Keberadaan UPBS di BPTP juga diharapkan dapat mengatasi permasalahan kurangnya promosi dan diseminasi VUB oleh Balai Besar Penelitian Balit
komoditas, minimnya stok dan logistik benih VUB adaptif serta jauhnya rentang kendali antara produsen sumber benih: Balai Besar Penelitian dan Balit
Komoditas dan pengguna benih BBI , BBU dan petani penangkar. Lebih lanjut, UPBS di BPTP mempunyai mandat untuk menghasilkan benih
sumber kelas FS dan SS dengan jumlah dan varietas yang disesuaikan dengan kebutuhan, permintaan, preferensi serta karakteristik agroekosistem dan sosial
budaya setempat BBP2TP, 2013. UPBS BPTP Bengkulu sejauh ini telah menghasilkan dan menyebarluaskan VUB padi, jagung dan kedelai. Hasil yang
telah dicapai adalah telah disebarkan sebanyak 17.962 kg VUB padi pada tahun 2012 dan pada tahun 2013 telah diproduksi benih sumber VUB padi I npari,
I npara dan I npago 33,5 ton, jagung 1,95 tondan kedelai 0,40 ton. Pada tahun 2014, UPBS bekerjasama dengan petani penangkar dan
lembaga perbenihan BBI BBU telah menghasilkan benih sumber VUB padi sebanyak 34.56 ton. Pada tahun 2015, ditargetkan produksi benih VUB sebanyak
13.70 ton benih padi kelas SS label ungu dan dihasilkan basis data kebutuhan benih, varietas, kelas benih, dan sebaran varietas unggul padi di Propinsi
Bengkulu.
1.2 Dasar Pertimbangan
1. Produktivitas padi di Propinsi Bengkulu pada tahun 2014 masih relatif
rendah yaitu 4.02 ton ha menurun 4.67 dibandingkan tahun 2013 Badan Pusat Statistik, 2014.
2. Luas tanam VUB padi di Propinsi Bengkulu pada tahun 2014 adalah 71.931
ha dengan dominasi penggunaan VUB Cigeulis luas tanam 27.664 ha dan Mekongga luas tanam 18.871 ha Dinas Pertanian Propinsi Bengkulu,
2014. 3.
Tingkat kesadaran petani dalam memanfaatkan VUB spesifik lokasi baru sudah mulai muncul, seiring dengan kegiatan promosi. Oleh karena itu,
perlu ditingkatkan upaya penyediaan logistik VUB padi yang memenuhi enam tepat.
4. Peningkatan
produktivitas salah
satunya perlu
didukung melalui
penggunaan VUB padi. UPBS BPTP Bengkulu pada tahun 2013 mampu
3
menyediakan benih sumber VUB sebanyak 33,15 ton, tahun 2014 sebanyak 34.56 ton dan pada tahun 2015, produksi sumber benih UPBS ditargetkan
menjadi 13,70 ton VUB SS. 5.
Penyebarluasan VUB spesifik lokasi dapat diwujudkan secara cepat dengan cara mendekatkan teknologi kepada
stakeholders pengambil kebijakan dan petani pengguna. Keunggulan VUB dapat disebarluaskan kepada
petani maupun stakeholders melalui kegiatan demplot, penangkaran, temu
lapang dan temu usaha. VUB cepat diadopsi jika stakeholders dan petani
yakin bahwa VUB yang ditawarkan dapat meningkatkan produktivitas, kualitas hasil serta pendapatan usahatani.
6. UPBS dapat berperan sebagai penyedia logistik benih dan agen dalam
mempromosikan menyebarluaskan VUB Badan Litbang Pertanian. 7.
Ketersediaan benih sumber spesifik lokasi untuk lembaga perbenihan di daerah BBI , BBU, UPTD Perbenihan dan petani penangkar masih kurang
dan perlu disediakan secara tepat. 8.
Sinergi dan kolaborasi antar lembaga perbenihan di daerah masih lemah.
1.3 Tujuan
Tujuan kegiatan UPBS pada tahun 2015 adalah: 1.
Menyusun basis data kebutuhan benih, varietas, kelas benih, dan sebaran varietas unggul padi di Provinsi Bengkulu.
2. Memproduksi benih sumber padi untuk agroekosistem sawah, rawa dan
ladang sebanyak 13,70 ton dengan kelas benih SS label ungu serta memfasilitasi proses sertifikasi benih tanaman pangan strategis padi ke
BPSB bagi petani kooperator. 3.
Mempercepat proses penyebaran VUB spesifik lokasi melalui berbagai media dan metode penyampaian informasi teknologi di Provinsi Bengkulu.
4. Memperoleh umpan balik kinerja lembaga perbenihan di Provinsi Bengkulu
Tujuan akhir kegiatan UPBS BPTP Bengkulu adalah : 1.
Menciptakan harmonisasi dan sinergi antar lembaga perbenihan UPBS, BBI , BBU, UPTD Perbenihan, petani penangkar dalam menyediakan benih
unggul yang berkualitas bagi petani pengguna di Provinsi Bengkulu.
4
2. Petani memahami dan mengadopsi penggunaan VUB berkualitas yang
spesifik lokasi dalam upaya peningkatan produktivitas dan produksi tanaman pangan strategis padi.
3. Menyusun basis data yang akurat tentang kebutuhan benih, lembaga
perbenihan daerah BBI , BBU, penangkar, penyebaran benih, dan peta pengembangan VUB spesifik lokasi di Provinsi Bengkulu.
4. Membentuk UPBS sebagai lembaga perbenihan yang mandiri, profesional
dan mampu berkolaborasi aktif serta sinergis dengan lembaga perbenihan daerah.
1.4 Keluaran yang Diharapkan