25
4.4.2. Budidaya
1. Persiapan Lahan
Pelaksanaan kegiatan di lapangan diawali dengan persiapan lahan dengan melakukan pengolahan tanah dengan menggunakan
hand tractor. Pengolahan tanah dilakukan dengan tahapan sebagai berikut :
a. Pengolahan tanah dilakukan secara sempurna maximum tillage yakni
dengan melakukan pembajakan yang pertama, lalu digenangi selama 2 hari, kemudian dikeringkan selama 7 hari. Setelah itu, lahan dibajak lagi lalu
digenangi selama 2 hari kemudian dikeringkan lagi. Selanjutnya, tanah digaru untuk melumpurkan dan meratakan t anah.
b. Lahan yang telah diratakan kemudian disemprot dengan herbisida pratumbuh dan dibiarkan selama 7-10 hari untuk menekan pertumbuhan gulma.
2. Persemaian
Persemaian padi dilakukan dengan teknik persemaian basah dengan rekomendasi tahapan sebagai berikut:
a. Tanah diolah dengan cara dicangkul atau dibajak dan dibiarkan dalam kondisi macak-macak selama minimal 2 hari, kemudian dibiarkan mengering sampai 7
hari agar gabah yang ada dalam tanah tumbuh. Setelah itu, tanah diolah kembali dan pengolahan ini sekaligus bertujuan membersihkan lahan dari
tanaman padi yang tumbuh. b. Dibuat bedengan dengan tinggi 5-10 cm, lebar 110 cm dan panjang yang
disesuaikan dengan ukuran petak sawah. c. Luas lahan untuk persemaian adalah 2-4 dari luas areal lahan atau 200-400
m
2
per hektarlahan. d. Persemaian dipupuk dengan Urea, TSP, dan KCl masing-masing sebanyak 15
gram m
2
. e. Benih lalu direndam selama 24 jam, kemudian diperam selama 24 jam
sebelum ditaburkan di persemaian. f. Benih yang sudah mulai berkecambah kemudian ditabur dengan kerapatan
25-50 g m
3
atau 0.5-1 kg benih per 20 m
2
lahan.
26
3. Tanam
Teknis budidaya padi pada lahan UPBS perbenihan dilakukan dengan pendekatan 2 komponen teknologi utama yaitu Teknologi Pengelolaan Tanaman
Terpadu PTT dan Kalender Tanam Katam . Komponen PTT dan teknologi yang diterapkan disajikan pada Tabel 8.
Tabel 8. Komponen PTT dan teknologi yang diterapkan
pada kegiatan penangkaran UPBS BPTP Bengkulu TA. 2015
No Komponen PTT
Teknologi Yang Diterapkan 1
Varietas Unggul Baru I npari 6, I npara 2 dan I npara 4
2 Bibit bermutu dan sehat
Kelas benih BS dan FS label kuning dan putih
3 Pengaturan cara tanam jajar
legowo Legowo 2: 1 dengan jarak tanam 20
cm – 40 cm x 10 cm. 4
Penggunaan bibit muda Umur kurang dari 21 hari setelah
semai 5
Jumlah bibit per lubang 1-3 batang
6 Pemupukan berimbang dan
efisien menggunakan PUTS dan Rekomendasi Katam
NPK Phonska 350 kg ha dan Urea 100 kg ha
7 Pengendalian hama dan
penyakit tanaman Terpadu
8 Pengolahan Tanah
Olah tanah sempurna maximum
tillage 9
Pengelolaan air Berselang
intermitten 10
Penanganan panen dan pascapanen
Tepat waktu dan segera dirontok Pengaturan cara tanam dilakukan dengan menggunakan alat caplak yaitu
caplak roda legowo 2: 1.Penerapan sistem jajar legowo 2: 1 pada lahan kegiatan UPBS di Desa Taba Kecamatan Talo Kecil Kabupaten Seluma baru pertama kali
diperkenalkan. Penggunaan alat caplak roda dan penanaman dengan sistem jajar legowo diawali dengan demonstrasi langsung oleh anggota tim kegiatan UPBS.
Secara umum, petani merespon dengan baik sistem tanam jajar legowo dan penggunaan caplak roda tersebut. Hal ini karena penggunaan caplak roda lebih
memudahkan petani dalam mempersiapkan lahan penanaman padi. Sementara itu, penanaman padi pada lokasi penangkaran UPBS di
Kabupaten Rejang Lebong dilakukan pada saat umur bibit 15-21 hari setelah semai.Jumlah benih yang disemai sebanyak 3-4 batang per lubang tanaman
penanaman. Benih kemudian ditanam dengan sistem tanam jajar legowo 4 : 1.
27
Sistem legowo memberikan kesempatan yang sama pada setiap tanaman untuk memperoleh sinar matahari.
Berbeda dengan lokasi penangkaran UPBS di lokasi yang lain, di Kabupaten Bengkulu
Utara, petani
penangkar pada umumnya
belum menggunakan
jajar legowo
pada sistem
pertanamannya. Salah
satu penyebabnya adalah petani menganggap cara bertanam tersebut sulit untuk
dilaksanakan. Selain itu, petani juga belum memahami manfaat dari penggunaan jajar legowo.Manfaat yang didapat oleh petani pada penggunaan sistem tanam
jajar legowo antara lain : semua barisan rumpun tanaman berada pada bagian pinggir yang biasanya memberi hasil yang lebih tinggi efek tanaman pinggir.
4. Pemeliharaan