Penentuan lokasi dan petani kooperator

19 dimiliki oleh lembaga perbenihan yang belum memadai. Tidak hanya bangunan dan saluran air irigasi yang sudah banyak rusak, peralatan prosesing yang dikuasai oleh lembaga perbenihan di Provinsi Bengkulu juga terbatas. Prosesing benih juga terkendala dengan kompetensi SDM yang terbatas, sehingga perlu adanya pelatihan untuk meningkatkan kompetensi SDM. Kondisi lembaga perbenihan di Provinsi Bengkulu tersebut pada satu sisi menjadi hambatan dalam penyediaan benih di Provinsi Bengkulu. Namun, di sisi lain, hal ini menjadi peluang bagi UPBS BPTP Bengkulu untuk meningkatkan peranannya sebagai penyedia benih di Provinsi Bengkulu. Peluang untuk mempromosikan VUB semakin terbuka. Didukung dengan sarana dan SDM yang memadai, UPBS diharapkan dapat meningkatkan kinerjanya secara berkelanjutan.

4.4. Produksi Benih Stock Seed SS

4.4.1. Penentuan lokasi dan petani kooperator

Lokasi penangkaran UPBS BPTP Bengkulu berada di Kabupaten Bengkulu Utara, Kabupaten Rejang Lebong, dan Kabupaten Seluma. Beberapa hal yang dipertimbangkan dalam pemilihan lokasi diantaranya adalah: kemudahan akses ke lokasi produksi kondisi jalan dan kondisi fisik lahan. Lahan untuk produksi benih sebaiknya adalah lahan bera atau bekas pertanaman varietas yang sama atau varietas lain yang karakteristik pertumbuhannya berbeda nyata, kondisi lahan subur dengan air irigasi dan saluran drainase yang baik serta bebas dari sisa-sisa tanaman varietas lain. I solasi jarak minimal antara 2 varietas yang berbeda adalah 3 meter. Apabila tidak memungkinkan, untuk memperoleh waktu pembungaan yang berbeda bagi pertanaman produksi benih dari varietas yang umurnya relatif sama perlu dilakukan isolasi waktu tanam sekitar 4 minggu. 20 ` Tabel 3. Keragaan lembaga perbenihan padi di Provinsi Bengkulu Lembaga Perbenihan Lokasi Sawah Ha Produksi Tahun Ton Sdm Kelembagaan Permasalahan Balai Benih I nduk Dinas Pertanian Provinsi Kepahiang S03.37.284; E102.33.395 Elevasi 574 m 2.00 5.58 13 Eselon I I I - Bangunan banyak yang sudah rusak - Peralatan prosesing benih padi terbatas - Saluran air irigasi rusak sehingga pemanfaatan lahan tidak optimal Balai Benih I nduk Mukomuko 2.00 1 Masih di bawah Kabid. Pertanian - SDM sangat terbatas - Peralatan prosesing dan laboratorium minim - Sistem pengganggaran belum jelas - Kelembagaan masih di bawah Kabid. Produksi Balai Benih Padi dan Palawija Lebong S. 03.08.280 E. 102.14.578 Elevation 360 m 5.54 15.50 7 Eselon I V - SDM sangat terbatas - Perlu peningkatan kompetensi SDM, pelatihan sangat terbatas - Peralatan prosesing dan laboratorium minim - Anggaran terbatas Balai Benih Padi dan Palawija Rejang Lebong S.03.27.112 E.102.29.803 Elevation 628 m 3.00 7 Eselon I V - Peralatan prosesing terbatas - Saluran air irigasi rusak sehingga pemanfaatan lahan tidak optimal - Anggaran dan SDM terbatas Balai Benih Pembantu Kota Bengkulu S.03.27.111 E.102.29.804 Elevation 42 m 8.00 13.33 9 Masih di bawah Kabid. Pertanian - Peralatan prosesing dan laboratorium minim - Sistem pengganggaran belum jelas - Kelembagaan masih di bawah Kabid. Produksi - Anggaran tidak tersedia Balai Benih Pembantu Bengkulu Selatan S.03.09.593 E.102.10.131 Elevation 36 m 5.00 2.50 3 Eselon I V - Peralatan prosesing terbatas - Perlu peningkatan kompetensi SDM, pelatihan sangat terbatas - Saluran air irigasi rusak sehingga pemanfaatan lahan tidak optimal - Anggaran dan SDM terbatas - SDM Terbatas Balai Benih Utama Padi Kaur S.04. 26.734 E 102.54.305 Elevation 14 m 1.5 1.50 3 Masih di bawah Kabid. Pertanian - Peralatan prosesing terbatas - Saluran air irigasi rusak sehingga pemanfaatan lahan tidak optimal - Anggaran dan SDM terbatas 21 BPTP Bengkulu tidak mempunyai kebun percobaan KP, sehingga untuk produksi benih sumber dilakukan kerjasama dengan petani penangkar. Berdasarkan petunjuk teknis pelaksanaan UPBS, ada dua cara kerjasama dengan petani kooperator yaitu dengan cara bagi hasil dan sewa lahan. Produksi benih melalui mekanisme kerjasama bagi hasil dengan petani penangkar dapat dilakukan dengan tahapan sebagai berikut : 1 Melakukan identifikasi calon petani penangkar dan identifikasi lahan calon lokasi produksi yang bersedia bekerjasama bermitra, pada tahapan ini ada beberapa hal yang perlu dicermati, diantaranya adalah calon petani penangkar bersifat inovatif, kreatif, bersedia menerima dan menerapkan informasi teknologi. 2 Menyusun perjanjian atau kontrak, yang mengatur lingkup kegiatan, lokasi, kontribusi masing-masing pihak dan sistem bagi hasil. Perjanjian mencantumkan lingkup kegiatan, waktu, lokasi, dan teknis kegiatan. Namun demikian, baik sistem bagi hasil maupun sewa lahan belum bisa dilakukan di Provinsi Bengkulu. Hal ini karena sistem bagi sulit menemukan kesepakatan, sementara sistem sewa lahan belum bisa dilakukan karena sebagian besar petani menginginkan biaya sewa yang cukup tinggi, mencapai Rp. 25.000.000,00 tahun, sehingga sistem kerjasama yang memungkinkan untuk diterapkan adalah sistem investasi. Sistem investasi merupakan sistem kerjasama dengan perjanjian bahwa petani memberikan hasil panen padi dalam bentuk gabah atau calon benih kepada pihak UPBS BPTP Bengkulu sebesar biaya yang dikeluarkan dalam proses produksi benih di lahan petani kooperator penangkar. Harga gabah disesuaikan dengan harga gabah pada waktu panenPenentuan lokasi penangkaran kegiatan UPBS dilakukan berdasarkan hasil koordinasi dengan instansi yang terkait. Lokasi penangkaran di Kabupaten Seluma, yang direkomendasikan oleh petugas BPSB Kabupaten Seluma. Setelah dilakukan survei lokasi, ditetapkan dua lokasi penangkaran di Kabupaten Seluma yakniKelompok Penangkar Sakaian I ndah Desa Taba, Kecamatan Talo Kecil dan Kelompok Penangkar Tunas Harapan, di Desa Rimbo Kedui, Kecamatan Seluma Selatan Kabupaten Seluma sebagai kelompok penangkar kooperator. Hal ini karena kedua lokasi tersebut memenuhi kriteria sebagai lokasi penangkaran. Kriteria tersebut antara lain: a lokasi strategis dan dipinggir jalan lintas Provinsi Bengkulu-Kabupaten Seluma, b petani dan petugas kooperatif, c merupakan 22 kawasan hamparan sawah yang berpengairan irigasi teknis, d mendapatkan rekomendasi dari petugas dan DP3 Kabupaten Seluma. Selanjutnya, dilakukan pertemuan dengan calon petani kooperator kelompok penangkar yang berjumlah 9 orang dengan lahan penangkaran seluas 5 ha. Hasil pertemuanmenunjukkan bahwa pada prinsipnya petani bersedia menjadi petani kooperator dan sanggup mengikuti ketentuan yang diprasyaratkan oleh BPTP dengan sistem kerjasama investasi yang ditawarkan.Varietas padi yang digunakan yakni I npari 6, I npara 2, dan I npara 4. Kebutuhan benih ditetapkan berdasarkan luasan lahan tiap petani dan pendistribusian jumlah serta jenis varietas disajikan pada Tabel 4. Tabel 4. Nama petani, luas lahan, kebutuhan benih dan varietas masing-masing petani kooperator kegiatan UPBS BPTP Bengkulu TA. 2015 di Desa Taba, Kecamatan Talo Kecil, Kabupaten Seluma. No Nama Petani Varietas Kelas Benih Luas Lahan ha Jumlah Benih kg 1 Syahbudin I npara 2 BS 0,6 15 2 I wan Harjo I npari 6 FS 0,5 11 3 Khalimi I npari 6 FS 0,7 17 4 Maryono I npari 6 FS 0,5 13 5 Kusman I npari 6 dan I npara 4 FS dan BS 1,0 25 6 Wahab I npari 6 FS 0,5 12 7 I din I npari 6 FS 0,3 8 8 Riki I npara 2 BS 0,6 14 9 Toto I npara 4 BS 0,2 5 Jumlah 5,0 120 Sementara itu, pertemuan juga dilakukan dengan calon penangkar kooperator Kelompok Tunas Harapan di Desa Rimbo Kedui yang berjumlah 5 orang dengan luas lahan penangkaran seluas 4.75 ha. Berbeda dengan penangkaran di Kelompok Sakaian I ndah, kegiatan penangkaran di Kelompok Tunas Harapan ini menggunakan VUB I npari 18 Tabel 5. 23 Tabel 5. Nama petani, luas lahan, kebutuhan benih dan varietas masing-masing petani kooperator kegiatan UPBS BPTP Bengkulu TA. 2015 di Desa Rimbo Kedui, Kecamatan Seluma Selatan, Kabupaten Seluma. No Nama Petani Varietas Kelas Benih Luas Lahan ha Jumlah Benih kg 1. Mastur I npari 18 FS 1 25 2. Akral I npari 18 FS 1 25 3. Misbah I npari 18 FS 1 25 4. Gitok I npari 18 FS 1 25 5. Antok I npari 18 FS 0.75 25 Jumlah 4.75 125 Penentuan lokasi di Kabupaten Bengkulu Utara diawali dengansurvei yang dilaksanakansentra pertanaman padi di Kabupaten Bengkulu Utara yakni di Desa Tebing Kaning dan Kelurahan Kemumu Kecamatan Arma Jaya. Lebih lanjut survei dilakukan pada kelompok petani penangkar yang sebelumnya berpengalaman melakukan penangkaran padi. Berdasarkan hasil survei tersebut kemudian ditetapkan kedua lokasi sentra padi di Kabupaten Bengkulu Utara tersebut sebagai lokasi penangkaran karena memenuhi kriteria lokasi penangkaran yakni strategis, terletak di pinggir jalan,mudah dijangkau, memiliki sarana irigasi yang memadai, bukan merupakan daerah endemis hama dan penyakit utama padi serta petani yang kooperatif. Sebelum dilakukan pertanaman, dilakukan pertemuan dengan calon petani kooperator untuk menjelaskan tentang sistem kerjasama investasi. Selanjutnya, pertanaman dilakukan pada lahan milik kelompok tani Penangkar Mandiri seluas 6.75 ha, dengan anggota petani penangkar sebanyak 11 orang. VUByang digunakan adalah I npari 30 dengan kelas benih Foundation Seed FS label putih. Kabupaten Bengkulu Utara disajikan pada Tabel 6. 24 Tabel 6. Nama petani, luas lahan, kebutuhan benih dan varietas masing-masing petani kooperator kegiatan UPBS BPTP Bengkulu TA. 2015 di Kabupaten Bengkulu Utara No Nama Petani Kooperator Varietas Kelas Benih Luas ha Jumlah benih Kg 1. Sugeng I npari 30 FS 1 20 2. Aji I npari 30 FS 1 25 3. Tasman I npari 30 FS 0,2 10 4. Taslim I npari 30 FS 0,3 10 5. Untung I npari 30 FS 0,2 5 6. Julian I npari 30 FS 0,8 20 7. Suratman I npari 30 FS 1 20 8. Kasirin I npari 30 FS 0,5 15 9. Ponidi I npari 30 FS 0,5 10 10. Sukirman I npari 30 FS 0,75 15 11. Sarip I npari 30 FS 0,5 10 Jumlah 6,75 160 Penetapan lokasi di Kabupaten Rejang Lebong lokasi dan petani penangkar juga dipilih berdasarkan kriteria letak lokasi yang strategis, kondisi lahan subur dan irigasi drainase cukup, petani yang kooperatif dan pernah menjadi penangkar benih.Kegiatan penyediaan benih sumber VUB padi melalui UPBS di Kabupaten Rejang Lebong dilakukan pada lahan sawah irigasi petani penangkarluas lahan penangkaran berada di Balai Benih I nduk Padi dan Palawija di Desa Lubuk Kembang, Kabupaten Rejang Lebong. VUB yang digunakan adalah I npari 16 dengan kelas benih Breeder Seed BS dan kelas benih Foundation Seed FS Tabel 7. Tabel 7. Nama petani, luas lahan, kebutuhan benih dan varietas masing-masing petani kooperator kegiatan UPBS BPTP Bengkulu TA. 2015 di Kabupaten Rejang Lebong No Nama Petani Kooperator Varietas Kelas Benih Luas ha Jumlah benih Kg 1 Andi I npari 16 BS 0.40 20 2 Nata Wijaya I npari 16 BS 0.50 10 3 Rozik I npari 16 BS 0.50 10 4 Abu Bakar I npari 16 BS 0.70 20 5 Mixmilan I npari 16 FS 0.25 5 6 Amir I npari 16 FS 0.60 15 7 Jaya I npari 16 FS 0.50 10 Jumlah 3.45 100 25

4.4.2. Budidaya