Hasil Penelitian Terkait penyediaan benih sumber 2015

7 nasinya pulen Wibawa dkk., 2012. Konsekuensi dari peningkatan kesadaran petani dalam penggunaan benih bermutu dan VUB spesifik lokasi adalah: 1. Perlu peningkatan intensitas, kualitas dan jangkauan informasi penyuluhan yang berkaitan dengan keunggulan VUB yang spesifik lokasi 2. Perlu perencanaan dan prediksi yang akurat berkaitan dengan kebutuhan benih, varietas, kelas benih, waktu produksi dan sebaran varietasnya 3. Penguatan sinergi dan kolaborasi antar lembaga perbenihan daerah BBI , BBU dan kelompok petani penangkar 4. Penyediaan logistik benih sesuai kebutuhan masyarakat tani secara tepat waktu, tempat, jumlah, varietas, harga, dan kualitas.

2.2. Hasil Penelitian Terkait

Perubahan iklim global berpengaruh terhadap produksi pertanian, dampaknya dapat berupa peningkatan munculnya hama dan penyakit, fluktuasi ketersediaan air, salinitas, penurunan perubahan luas area tanam, penurunan hasil produksi dan produktivitas, dan lain-lain. Manajemen pertanian dalam menghadapi perubahan iklim global yang dapat dilakukan salah satunya dengan menggunakan varietas yang toleran Haryanto, 2014. Terkait dengan hal tersebut, Kementerian Pertanian hingga saat ini telah melepas 233 Varietas Unggul Baru VUB padi, yaitu 144 VUB padi sawah inbrida, 35 VUB padi hibrida, 30 VUB padi gogo, dan 24 VUB padi rawa pasang surut Sudarwati, dkk., 2014. Lebih lanj ut, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Balitbangtan, Kementerian Pertanian telah menyiapkan dan menyediakan VUB yang toleran menghadapi musim kekeringanpada tahun 2015. Karakteristik beberapa varietas unggul tersebut adalah: umur genjah, tahan dan adaptif terhadap kekeringan dan dapat bertahan pada dua kondisi iklim yang berbeda yaitu lahan kering dan lahan genangan Amfibi. Varietas-varietas padi tersebut adalah: Limboto, Batutegi, Towuti, Situ Patenggang, Situ Bagendit, I npari 10 Laeya, I npago 4, I npago 5, I npago 6, I npago 7, I npago 8, dan I npago 9 Anonim, 2015. Produksi padi juga dipengaruhi oleh ketersediaan benih padi yang bermutu. Namun, salah satu kendala yang dihadapi dalam penyediaan benih bermutu adalah daya simpan benih yang masih rendah, terutama akibat penambahan kadar air dan penurunan daya kecambah selama penyimpanan benih. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Soejadi dkk. 2001 menunjukkan bahwa 8 penggunaan kemasan kantong plastik dengan ketebalan 0.08 mm cukup baik untuk menahan pengaruh RH udara ruang penyimpanan terhadap kadar air benih padi. Dewayani dkk. 2013 melakukan penelitian penyimpanan kualitas gabah dan beras yang dikemas dengan menggunakan kemasan hermetik dan karung plastik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyimpanan dengan menggunakan kemasan kedap udara hermetik dapat mempertahankan kualitas gabah. Penggunaan kemasan hermetik dapat menghambat kenaikan kadar air gabah varietas Cigeulis selama dalam penyimpanan. Selain itu, penyimpanan hermetik mampu mempertahankan daya tumbuh gabah yang tinggi 99 hingga penyimpanan 9 dan 12 bulan. Sementara penyimpanan dengan kemasan karung plastik menurunkan daya tumbuh gabah hingga 11 pada penyimpanan selama 9 bulan dan 0 pada penyimpanan selama 12 bulan. Mutu benih yang tinggi berpengaruh terhadap mutu beras yang dihasilkan, dimana ketebalan penggilingan mempengaruhi mutu beras yang dihasilkan Thahir, 2000 diacu dalam I swari, 2012. Menurut Sudarwati, dkk. 2014, pada umumnya petani lebih menyukai bentuk gabah yang panjang karena bentuknya menarik sehingga akan mempengaruhi penampilan nasi yang bentuknya juga lebih menarik dibandingkan dengan gabah yang berbentuk bulat. Selain itu, tengkulak akan membeli gabah berukuran panjang dengan harga yang lebih tinggi dibandingkan dengan gabah yang berukuran pendek. 9 I I I . PROSEDUR PELAKSANAAN

3.1. Pendekatan Kerangka Pemikiran