Keluaran yang Diharapkan Perkiraan Manfaat dan Dampak

4 2. Petani memahami dan mengadopsi penggunaan VUB berkualitas yang spesifik lokasi dalam upaya peningkatan produktivitas dan produksi tanaman pangan strategis padi. 3. Menyusun basis data yang akurat tentang kebutuhan benih, lembaga perbenihan daerah BBI , BBU, penangkar, penyebaran benih, dan peta pengembangan VUB spesifik lokasi di Provinsi Bengkulu. 4. Membentuk UPBS sebagai lembaga perbenihan yang mandiri, profesional dan mampu berkolaborasi aktif serta sinergis dengan lembaga perbenihan daerah.

1.4 Keluaran yang Diharapkan

Keluaran Tahun 2015 : 1. I nformasidan basis data kebutuhan benih, varietas, kelas benih, dan sebaran varietas unggul padi di Provinsi Bengkulu. 2. Benih sumber padi untuk agroekosistem sawah, rawa dan ladang sebanyak 13,70 ton dengan kelas benih SS label ungu serta memfasilitasi proses sertifikasi benih tanaman pangan strategis padi ke BPSB bagi petani kooperator. 3. Peningkatan jumlah pengguna VUB yang diproduksi oleh UPBS. 4. Diperoleh umpan balik kinerja lembaga perbenihan di Provinsi Bengkulu. Keluaran Akhir Kegiatan : 1. Harmonisasi dan sinergi dari lembaga perbenihan UPBS, BBI , BBU, UPTD Perbenihan, petani penangkar dalam penyediaan benih unggul yang berkualitas bagi petani pengguna di Provinsi Bengkulu. 2. VUB berkualitas yang spesifik lokasi dipahami dan diadopsi secara masif oleh petani dalam upaya peningkatan produktivitas dan produksi tanaman pangan strategis padi. 3. Basis data yang akurat tentang kebutuhan benih, lembaga perbenihan daerah BBI , BBU, penangakar, penyebaran benih dan peta pengembangan VUB spesifik lokasi di Provinsi Bengkulu. 4. UPBS menjadi lembaga perbenihanyang mandiri, profesional dan mampu berkolaborasi aktif serta sinergis dengan lembaga perbenihan daerah. 5

1.5 Perkiraan Manfaat dan Dampak

Manfaat dari UPBS BPTP Bengkulu bagi stakeholders: 1. Memberikan informasi yang akurat mengenai kebutuhan benih, varietas, kelas benih, waktu produksi dan penyebaran VUB di Provinsi Bengkulu. 2. Lembaga perbenihan di daerah termasuk petani penangkar mendapatkan benih sumber dengan tepat jumlah, varietas, mutu, waktu, lokasi dan harga. 3. Petani dan lembaga perbenihan daerah mendapatkan bimbingan teknis budidaya, prosesing benih, dan bahkan dapat menyaksikan langsung keunggulan varietas yang dikembangkan melalui berbagai kegiatan diseminasi penangkaran, temu lapang, panen raya. 4. Petani menghargai dan memahami panjangnya proses untuk menghasilkan benih unggul berkualitas dan pentingnya penggunaan VUB spesifik lokasi. 5. Petani mendapatkan varietas adaptif yang sudah teruji dengan potensi hasil tinggi dan toleran terhadap berbagai cekaman lingkungan biotik dan abiotik, sebagai upaya untuk mengurangi resiko kegagalan dalam usaha tani. 6. Benih yang spesifik agroekosistem dataran rendah, dataran tinggi, lahan kering, lahan rawa, lahan masam, lahan alkalis, lahan sawah irigasi, tadah hujan dapat disediakan secara tepat, sehingga para pengguna petani mempunyai banyak pilihan atau alternatif VUB yang spesifik lokasi. 7. Lembaga perbenihan di daerah dapat melakukan pembenahan secara internal dalam rangka menjalankan tugas dan fungsi sebagai lembaga penyedia benih berkualitas untuk masyarakat tani di Provinsi Bengkulu. Adopsi terhadap benih berkualitas yang spesifik lokasi berdampak pada peningkatan produksi dan produktivitas tanaman pangan di ProvinsiBengkulu. Peningkatan tersebut akan menyebabkan peningkatan pendapatan petani. Peningkatan produktivitas dan produksi padidapat mendukung dan mewujudkan swasembada dan swasembada berkelanj utan di Provinsi Bengkulu. 6 I I . TI NJAUAN PUSTAKA

2.1. Kerangka Teoritis