169
saja. Ada 61,29 siswa mengatakan setuju
bahwa metafora
perlu disisipkan
disetiap pembelajaran
matematika, 18,55
mengatakan sangat setuju.
Beralih ke penampilan guru, 70,16 dan 19,36 siswa atau sebagian
besar siswa mengatakan baik dan sangat baik, walaupun masih ada
9,68 yang mengatakan biasa-biasa saja, 56,45 juga 29,03 atau
sebagian besar siswa mengatakan guru
sangat berperan
pada pembelajaran
matematika berisi
penyajian metafora dan ada 55,65 siswa
atau sebagian
besar mengatakan suasana belajar baik.
Ditambah hampir
setengahnya 35,48 siswa mengatakan sangat
baik, hanya
ada 8,87
yang mengatakan biasa-biasa saja.
Secara umum dari keseluruhan siswa yang memberi respons selama empat
kali pertemuan diatas 75 siswa memberi
respon positif
sehingga dapat disimpulkan bahwa respons
siswa pada pembelajaran matematika dengan penyajian metafora materi
himpunan di kelas VII SMP Negeri 1 Poli-polia Kolaka berada pada kategori
baik.
e. Deskripsi Motivasi Siswa
Instrumen yang digunakan untuk memperoleh
data motivasi
siswa adalah angket motivasi siswa. Angket
diberikan kepada 31 orang siswa diakhir
kegiatan pembelajaran
matematika yang berisikan penyajian metafora
pada materi
himpunan selama
empat kali
pertemuan, cakupan
keseluruhan pernyataan
dalam angket meliputi; 1 perhatian, 2 relevansi, 3 percaya diri, dan 4
kepuasan.
Berdasarkan hasil analisis, terdapat 24 siswa 77,42 termotivasi dengan
sangat baik, hal ini juga ditunjukan oleh
rekapitulasi motivasi
siswa secara
keseluruhan berada
pada kategori baik yaitu 3,65. Sedangkan 7
siswa yang belum termotivasi setelah dikomunikasikan, 3 orang memang
kehadirannya kurang
pertanda lemahnya keinginan untuk belajar, 4
orang berikutnya
setelah diwawancarai,
2 diantaranya
mengatakan senang belajar yang ada metaforanya
mungkin kesalahan
memberi jawaban
sehingga kategorinya tidak termotivasi, sedang
2 orang lagi memang terlihat kurang termotivasi. Berdasarkan hal tersebut
dapat disimpulkan bahwa motivasi siswa
dalam pembelajaran
matematika melalui
penyajian metafora adalah baik.
6. Kesimpulan
Berdasarkan masalah dan hasil yang diperoleh dalam penelitian ini, maka
dapat disimpulkan sebagai berikut:
a. Hasil belajar matematika disertai
penyajian metafora pada materi Himpunan siswa kelas VII SMP
Negeri 1 Poli-polia Kolaka berada pada kategori sedang, dan ini
cukup menunjukan hasil yang baik dibandingkan dengan nilai
awal
siswa yang
ditunjukan dengan nilai perolehan rata-rata
skor. Sebaran data hasil belajar juga
semakin baik
yang ditunjukan oleh nilai standar
deviasinya dan
secara keseluruhan hasil belajarnya
mencapai ketuntasan
83,87 diatas nilai KKM.
b. Kemampuan
guru mengelola
pembelajaran matematika disertai penyajian metafora di kelas VII
SMP Negeri 1 Poli-polia Kolaka dapat dilaksanakan dengan baik,
mulai dari menyajikan metafora sesuai
tahapan pembelajaran
mengacu model
pengajaran langsung, tahap penyajian materi
utama, tahap
memperkuat struktur kognitif siswa, dan juga
170
pengelolaan waktu dan suasana kelas yang terjadi.
c. Aktivitas siswa dalam belajar
matematika disertai
penyajian metafora di kelas VII SMP Negeri 1
Poli-polia Kolaka tergolong baik, ini
ditunjukan dengan
kebanyakan aspek yang diamati berada
pada kategori
baik. Terdapat
dua aspek
yaitu aktivitas bertanya kepada guru
jika ada yang belum jelas dan menyampaikan tanggapan atau
jawaban atas pertanyaan guru yang berkategori kurang. Kedua
aspek yang kurang ini bisa jadi dipengaruhi oleh kebiasaan siswa
pada karakteristik sekolah dan keadaan yang mendukung.
d. Respons siswa kelas VII SMP
Negeri 1 Poli-polia Kolaka dalam pembelajaran matematika disertai
penyajian metafora tergolong baik, ini ditunjukkan oleh kebanyakan
siswa
75 yang
merespon pembelajaran tersebut baik dan
sangat baik. e.
Motivasi siswa
dalam pembelajaran matematika disertai
penyajian metafora dikelas VII SMP Negeri 1 Poli-polia Kolaka
terakumulasi selama
pembelajaran tergolong baik. f.
Dari keseluruhan aspek efektifitas pembelajaran
yang sudah
terpenuhi, maka pembelajaran matematika siswa kelas VII SMP
Negeri 1 Poli-polia sangat efektif jika disertai penyajian metafora.
7. Saran
Pembelajaran matematika
disertai penyajian metafora perlu mendapat
perhatian dari
berbagai pihak,
terutama kepada seluruh pelaku pendidikan di lapangan. Diharapkan
kepada guru matematika agar lebih dapat
mengembangkan berbagai
bentuk penyajian metafora dalam pembelajaran agar dapat lebih mudah
dipahami siswa, memberi semangat belajar dan memotivasi siswa.
Daftar Pustaka
Asep Sapa‟at. 2007. “Penggunaan Metafora Dalam Pembelajaran Matematika”. Centre Of Mathematics Education Deplopment. Vol. 2. Hal: 1-7.
DePorter Bobbi, Hernacki, Mike. 2002. Quantum Learning; Membiasakan Belajar Nyaman dan Menyenangkan. Bandung: Kaifa.
DePorter, Bobbi,dkk. 2007. Quantum Teaching; Mempraktikan Quantum Learning di Ruang-ruang Kelas. Bandung: Kaifa.
Djaali, H. 2008. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Endang Mulyana. 2000. Pandangan dan pengetahuan guru inti SLTP tentang
matematika. Prosiding Konfrensi Nasional Matematika IX. Bagian I. hal: 416-426. Gunawan.
2007. Upaya
Meningkatkan Respon
Siswa dalam
Pembelajaran. Online.www.uny.ac.idakademiksharefilefiles27052007174210_elcr.doc
. Diakses 14 Nopember 2009.
Green Andi. 2005. Kreativitas dalam pembelajaran. Jakarta: Erlangga Hamzah B. Uno. 2008. Teori Motivasi dan Pengukurannya. Analisis di bidang Pendidikan.
Jakarta: Bumi Aksara. Lisnawati Simanjuntak, dkk. 1993. Metode Mengajar Matematika. Jakarta: Rineka
Cipta. Marhani. 2006. Keefektifan Pemberian Tugas Akhir Setiap Kompetensi Dasar dalam
Meningkatkan Hasil
Belajar Matematika
Siswa Kelas
VIII. Dalam
http:one.indoskripsi.comjudul-skripsipendidikan-matematikakeefektifan-