Kesimpulan Volume 1 Nomor 3 Tahun 2011

171 pemberian-tugas-akhir-setiap-kompetensi-dasar-dalam-meningkatkan-hasil- belajar Diakses 11 Januari 2010. Nurdin. 2007. Model Pembelajaran Matematika yang Menumbuhkan Kemampuan Metakognitif untuk Menguasai Bahan Ajar. Disertasi tidak diterbitkan. Surabaya: PPs UNESA. Prayogi, Candra, Ade. 2007. Paradigma Pembelajaran Matematika Bermakna dan Menyenangkan. Dalam http:profiles.friendster.com adechandraprayogi. Diakses 20 September 2009. Rahayu Karyadinata. 2002. “Pembelajaran Analogi Matematika di Sekolah Menengah Umum SMU” Prosiding Konferensi Nasional Matematika XI. Bagian I. hal: 544-549. Ratumanan Gerson Tanwey. 2004. Belajar dan Pembelajaran. Surabaya: Unesa University Press. Ruseffendi. 1988. Pengantar Kepada Membantu Guru Mengembangkan Kompetensinya dalam Pengajaran Matematika untuk Meningkatkan CBSA. Bandung: Tarsito. Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta. Soedjadi. 2007. Masalah Kontekstual sebagai Batu Sendi Matematika Sekolah. Jakarta: Depdiknas. 172 KARAKTERISTIK DAN KUALITAS SOAL UJIAN AKHIR SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL UASBN PELAJARAN MATEMATIKA SDMI DI KABUPATEN JOMBANG JAWA TIMUR Kusaeri 1 Nur Khoiriyah 2 Abstract. The purpose of this study was to determine the characteristics and quality of empirical of math instrument UASBN SDMI tested in Jombang in East Java in 20092010. The method used is a theoretical and empirical analysis. Theoretical analysis done by asking three experts in mathematics education to examine the instrument from the aspect of the content, construction and language. Meanwhile, the empirical analysis conducted on 248 students answers using program ITEMAN and BIGSTEPS. The results showed that: a theoretically, the content and construct validity was good. But in terms of face validity, there are 3 points need to be revised because of unclear or pose a double interpretations, b empirically: i reliability the UASBN instrument included in the high category with a Cronbach alpha coefficient of 0.894 and categorized as good reliability, ii for the index of discrimination, there are 38 items we had good and 2 items needs to be revised because it has index less than 0.3, iii for the aspect of difficulty level, there are 39 items which is good and only one item need to be revised because it has a high difficulty level that is less than 0.3, iv for the aspect of effectiveness of distractor, 21 items has distractors work properly and 19 items with some or all of theirs distractors which not working. Keywords: UASBN, characteristic item, reliability, validity, discrimination, difficulty, distractor. _____________________ 1 Pengajar di Jurusan Tadris Matematika Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Ampel Surabaya. 2 Guru SMK Tri Sakti Kudu Jombang Jawa Timur.

1. Pendahuluan

Dalam pembelajaran, penilaian memegang peranan penting. Dengan penilaian akan diperoleh informasi yang dapat digunakan untuk membuat keputusan-keputusan tentang siswa, kurikulum, program, sekolah, dan kebijakan-kebijakan pendidikan Nitko Brookhart, 2007:4. Menurut Stecher et al. 2007:13; Hart, 1994:1; Wilson Bertenthal 2005:4; dan Gronlound Linn 1990:5 penilaian merupakan suatu proses yang sistematis dan mencakup kegiatan mengumpulkan, menganalisis, serta menginterpretasikan informasi. Tujuannya untuk menentukan seberapa jauh seorang siswa atau sekelompok siswa mencapai tujuan yang telah ditetapkan, baik aspek pengetahuan, sikap maupun keterampilan. Dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, penilaian diatur dalam bab XVI pasal 57, 58, dan 59. Penjabaran lebih lanjut tentang pelaksanaan penilaian dinyatakan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Pasal 63 ayat 1 menyebutkan bahwa penilaian pendidikan pada jenjang pendidikan