23 Tabel 3.1 Dokumen Referensi ATM OPNET
No Referensi
Keterangan
1 ATM Forum, September 1993
ATM User-Network Interface Spesification, Version 3
2 ATM Forum, April 1996
ATM Traffic Management Spesification, Version 4.0
3 ITU-TSS Recommendation I.150
B-ISDN ATM Functional Characteristics 4
ITU-TSS Recommendation I.361 B-ISDN ATM Layer Spesification
5 ITU-TSS Recommendation I.362
B-ISDN ATM Adaptation Layer AAL Functional Description
6 ITU-TSS Recommendation I.363
B-ISDN ATM Adaptation Layer AAL Spesification
7 ITU-T Spesification Q.2110
B-ISDN AAL – Service Connection Oriented Protocol SSCOP
8 PNNI V1.0
PNNI 1.0 ATM Forums: Private Network- Network Interface Spesification Version
1.0 PNNI 1.0
3.6 Model Standar ATM di OPNET
OPNET menyediakan banyak fitur ATM dalam paketnya. Adapun model- model standar ATM yang terdapat pada OPNET adalah sebagai berikut:
1. Dukungan signaling. OPNET mendukung signaling untuk model point to
point, full duplex, Switched Virtual Circuit SVC, Soft-Permanent Virtual Circuit SPVC dan Soft-Permanent Virtual Path SPVP. OPNET juga
mendukung prosedur dynamic call setup dan prosedur teardown. 2.
Kontrol trafik. Kontrol trafik pada OPNET meliputi Call Admission Control CAC dan Usage Parameter Control UPC. Kontrol trafik
berdasarkan pada kategori layanan tertentu, parameter trafik PCR, SCR, MCR, MBS dan parameter QoS ppCDV, maxCTD, CLR. Kontrol
trafik mencegah semua panggilan yang membutuhkan persyaratan yang
24 tidak bisa didukung oleh jaringan agar kinerja jaringan untuk panggilan
yang sudah dilayani tidak menurun dibawah QoS. 3.
Buffering. Buffering port output bisa dimodelkan. Buffer output mendukung skema antrian round robin dan weighted round robin. Buffer
bisa dikonfigurasi pada masing-masing switch untuk berbagai level QoS yang berbeda-beda. Level QoS terdiri dari kategori QoSCBR, rt-VBR,
nrt-VBR, ABR, UBR, parameter QoSppCDV, maxCTD, CLR, dan parameter trafik.
Model node ATM di OPNET terdiri dari beberapa node client dan node server yang bisa dibagi kedalam beberapa kategori yaitu workstation dan server,
uni-client dan uni-server, uni-source dan uni-destination, dan switching element. Node ATM dapat ditemukan pada pallete objek dengan awalan “atm” yaitu atm,
atm_advanced, atm_lane, dan atm_lane_advanced. Node-node ATM dan switch pada OPNET memiliki banyak atribut yang
berguna untuk mengkonfigurasi jaringan ATM secara mendetail. Beberapa di antaranya adalah sebagai berikut:
1. Traffic Contract:
Atribut ini berguna untuk mengkonfigurasi parameter kontrak trafik yang digunakan oleh lapis aplikasi saat mengirimkan trafik lewat stack ATM.
Meskipun lapis aplikasi terdiri dari trafik data, trafik signaling dan trafik routing IPATM, hanya trafik data yang bisa dikonfigurasi. Kontrak trafik
untuk trafik signaling, routing IPATM dan control LANE tidak bisa dikonfigurasi. Traffic contract terdiri tiga bagian dari category, requested
traffic contract, dan requested QoS. Category berguna untuk memilih
25 kategori layanan CBR, rt-VBR, nrt-VBR, ABR, atau UBR. Requested
traffic contract berguna untuk memilih PCR, MCR, SCR, dan MBS dari sumber trafik. Requested QoS berguna untuk mengkonfigurasi parameter
QoS seperti ppCDV, maxCTD, dan CLR. 2.
Port Buffer Configuration Atribut ini digunakan untuk mengatur parameter dan konfigurasi buffer
pada tiap node. Konfigurasi berlaku untuk semua port pada node. Port buffer configuration terdiri dari parameter queue number, queue
parameters, max_avail_BW Link BW, min_guaran_BWLink BW, size, traffic and QoS parameters.
3.7 Mekanisme Antrian di OPNET