Konsep Jaringan ATM Protokol Jaringan ATM

6 4. Efisien dalam penggunaan resource yang tersedia. 5. Mengurangi biaya operasi, administrasi, dan pemeliharaan jaringan. 6. Menyediakan alokasi bandwidth yang dinamis.

2.2 Konsep Jaringan ATM

Jaringan Asynchronous Transfer Mode ATM merupakan jaringan yang dirancang untuk mendukung integrasi dari layanan voice, video, dan data. Jaringan ATM mengubah informasi dari berbagai jenis layanan ke dalam bentuk paket-paket kecil berukuran tetap yaitu 53 byte yang disebut sel. Terhadap end user, ATM menyediakan kemampuan untuk mengirimkan trafik pada laju yang konstan maupun berubah-ubah. Jaringan ATM mengizinkan alokasi bandwidth sesuai Quality of Service QoS yang diminta oleh user. Terhadap penyedia jaringan, ATM memungkinkan untuk mengirimkan berbagai jenis trafik yang berbeda melalui jaringan yang sama [3]. Gambar 2.1 Sel ATM Sel ATM terdiri dari 48 byte payload dan 5 byte header seperti terlihat pada Gambar 2.1. Generic Flow Control GFC hanya ada dalam sel antara host dan jaringan, yaitu antarmuka User Network Interface UNI. Sel ATM bisa berisi data pengguna atau trafik menajemen atau kontrol. Dua jenis trafik ini dikenali dari field payload type identifier. Bit Cell Loss Priority CLP menunjukkan prioritas dari sel. Bila CLP=1, sel tersebut akan menjadi subyek yang akan 7 dibuang oleh jaringan apakah karena terjadi kongesti pada jaringan atau terkena policy oleh admin jaringan. Bit header error control HEC berfungsi untuk memeriksa dan membetulkan error 1 bit. Sel header ATM ditunjukkan oleh Gambar 2.2 [3]. Gambar 2.2 Sel Header ATM Bagian Virtual Path Identifier VPI dan Virtual Channel Identifier VCI digunakan untuk identifikasi link transmisi. Secara umum, switch akan mengenali sel dari gabungan VPIVCI dan menerjemahkan VCIVPI masukan menjadi VCIVPI baru saat meneruskan sel ke link keluaran [5].

2.3 Protokol Jaringan ATM

Model referensi ATM menggunakan model 3 dimensi seperti yang ditunjukkan oleh Gambar 2.3. Model ini terdiri dari tiga bidang plane yang masing-masing memiliki fungsi tersendiri, yaitu [3]: 1. Bidang Pengguna Bidang ini memiliki fungsi untuk transfer informasi pengguna. Pada sisi pengirim bidang ini berfungsi untuk memaketkan informasi pengguna ke dalam sel dan mentransmisikan sel-sel tersebut melalui lapis fisik. Pada bagian penerima, bidang ini melakukan operasi yang sebaliknya. 8 2. Bidang Kontrol Bidang ini bertanggung jawab dalam membangun dan memutuskan koneksi antara sumber dan tujuan. Saat sebuah koneksi dibangun, bidang kontrol ini membangun pemetaan di antara switch-switch VPIVCI datang dan VPIVCI keluar. Pemetaan inilah yang berfungsi untuk merutekan sel ke tujuan. Saat koneksi diputuskan, bidang kontrol menghapus pemetaan yang terdapat pada switch-switch antara sumber dan tujuan. 3. Bidang Pengaturan Bidang ini bertanggung jawab untuk mengatur lapis-lapis individu pada protokol ATM dan membuat koordinasi antar lapis. Bidang ini terdiri dari bagian pengaturan lapis dan bagian pengaturan bidang. Bagian pengatur lapis bertanggung jawab untuk mengatur administrasi, pemeliharaan, dan konfigurasi masing-masing lapis. Sedangkan bidang pengaturan bidang bertanggung jawab untuk mengkoordinasikan semua bidang-bidang pada protokol ATM. Gambar 2.3 Arsitektur Protokol ATM 9

2.3.1 Lapis Fisik ATM

Lapis fisik ATM memiliki 4 fungsi: Mengubah sel menjadi deretan bit, mengontrol transmisi dan penerimaan bit-bit yang melalui media fisik, menentukan batas-batas sel, dan memaketkan sel-sel ke dalam jenis frame yang sesuai dengan media fisiknya. Misalnya, sel-sel akan dipaketkan secara berbeda untuk media fisik SONET dengan DS-3 atau media lainnya.

2.3.2 Lapis ATM

Lapis ATM merupakan lapis inti dari stack protokol ATM. Semua fungsi- fungsi penting dilakukan pada lapis ini. Lapis ini menggabungkan deretan sel dari beberapa pengguna ke dalam satu saluran dan memisahkannya pada antarmuka jaringan pengguna di tujuan. Pada node-node antara, dilakukan penerjemahan dari VPIVCI dan juga proses switching sel. Lapis ini juga mengimplementasikan manajemen trafik dan kontrol hubungan. Termasuk didalamnya fungsi untuk memeriksa ketersediaan resource saat menerima permintaan hubungan dan memeriksa laju data yang diminta oleh pengguna saat terhubung dengan jaringan. Lapis ATM menerima 48 byte payload dari lapis di atasnya dan menambahkan 5 byte header sel sehingga menjadi sel berukuran 53 byte. Header sel selain berisi informasi VPIVCI, juga berisi field lain seperti bit prioritas sel, field jenis payload dan field pemeriksa kesalahan header. Proses switching sel pada jaringan ATM dilakukan pada lapis ATM. Contoh dari sel switching pada protokol ATM yang terjadi saat dua buah perangkat berhubungan ditunjukkan oleh Gambar 2.4 [5]. Switch ATM hanya membutuhkan lapis fisik dan lapis ATM saat memindahkan sel. 10 Gambar 2.4 Switching Sel Pada Jaringan ATM

2.3.3 ATM Adaptation Layer AAL

Lapis ATM Adaptation Layer AAL bertanggung jawab untuk menangani berbagai jenis data yang berbeda dan memetakan kebutuhan dari aplikasi-aplikasi terhadap layanan yang disediakan oleh lapis yang di bawahnya. Di bawah lapis AAL terdapat lapisan ATM. Lapis ini menerima paket-paket 48 byte dari lapis AAL, menambahkan 5 byte header dan mengirimkannya ke lapis di bawahnya Untuk mendukung berbagai aplikasi yang berbeda, Forum ATM menetapkan empat jenis AAL yaitu AAL1, AAL2, AAL34, dan AAL5 [3].

2.4 Kategori Layanan ATM