52
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dari Tugas Akhir ini dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1.
Kinerja jaringan ATM dapat dilihat dari Cell Transfer Delay CTD, Cell Delay Variation CDV, dan Cell Loss Ratio CLR berdasarkan pengaruh
jumlah node, kapasitas buffer, trafik imbalance, dan trafik bursty. Gabungan keempat faktor tersebut dapat menyebabkan kongesti pada
jaringan. 2.
Semakin banyak jumlah node, maka CTD, CDV, dan CLR semakin besar. Pada jumlah node 238 node, nilai CTD sebesar 24.4 x 10
-3
s, CDV 8.35 x 10
-6
3. Semakin kecil kapasitas buffer, maka CTD semakin kecil, sedangkan CDV
dan CLR semakin besar. Pada kapasitas buffer 1000 sel diperoleh CTD 21,7 x 10
s, dan CLR 0.32 .
-3
s, CDV 6,66 x 10
-6
4. Nilai CTD, CDV, dan CLR untuk trafik imbalance lebih besar bila
dibandingkan dengan server tujuan yang acak. s, dan CLR 1,76 .
5. Semakin besar trafik bursty pada jaringan maka CTD, CDV, dan CLR
juga semakin besar. Pada terminal traffic 120 bytescommand diperoleh CTD sebesar 23,94 x 10
-3
s, CDV 6,95 x 10
-6
6. Jaringan ATM dapat menjamin QoS yang berbeda untuk tiap pengguna
dengan menggunakan layanan yang berbeda. Layanan CBR memiliki prioritas yang tertinggi, kemudian VBR dan ABR, sedangkan yang paling
rendah prioritasnya adalah UBR. s, dan CLR 0,26 .
53 7.
OPNET cocok untuk untuk simulasi jaringan ATM karena menyediakan banyak model standar yang dapat digunakan untuk memodelkan jaringan
baik dalam kondisi normal maupun kondisi abnormal seperti kongesti.
5.2 Saran
Beberapa saran yang dapat penulis berikan pada Tugas Akhir ini yaitu: 1.
Membuat lebih banyak variasi jumlah node, kapasitas buffer, dan trafik bursty. Tentu saja akan dibutuhkan waktu simulasi yang lebih lama.
2. Memodifikasi model proses OPNET untuk menerapkan metode kendali
kongesti, dibandingkan dengan hanya menggunakan model bawaan dan kemudian menganalisa kinerjanya.
3. Menggunakan software simulator jaringan yang lain seperti NS2 dan
OMNeT++ sebagai perbandingan.
54
DAFTAR PUSTAKA
1. Kasera, Sumit, Pankaj Sethi, ATM Networks Concept and Protocols, Edisi
Pertama, McGraw-Hill Publishing Company Limited, New Delhi, 2001. 2.
Stalling, W., Data and Computer Communications, Edisi Keenam, Prentice Hall International, Inc, New Jersey, USA, 1996.
3. Kumar, Balaji, Broadband Communications A Proffesional’s Guide to
ATM, Frame Relay, SMDS, SONET, and BISDN, McGraw-Hill, Inc, Singapura, hal. 141-145, 1995.
4. OPNET Technology Inc., ATM Model User Guide, OPNET Modeler
Release 10.0, 1999. 5.
Perror, Harry G., An Introduction to ATM Networks, John Wiley Sons Ltd, West Sussex, hal. 69-79, 2002.
6. Mahbub, Hassan, Mohammed Atiquzzaman, Performance of TCPIP Over
ATM Network, Artech House, Norwood, 2000. 7.
Yao, Zhunghoi, ATM Network Models For Traffic Management. Tesis, Departement of Electrical and Computer Engineering, University of
Manitoba, Winnipeg, 1997 8.
M Sreenivasulu et al, Performance Evaluation of EFCI and ERICA Schemes for ATM Networks, Int, J. Com. Tech. Appl, vol 2 4, 2011.
9. Gupta B.K et al, Performance Evaluation of ATM Networks with Round
Robin and Weighted Round Robin Algorithm, International Journal of Computer Science and Telecommunications, Vol. 4, hal. 34 – 37, 2013.
10. Baharuddin, Anton, Analisa Throughput dan Layanan Dalam Jaringan
ATM, http:repository.unand.ac.id1036 diakses tanggal 12 April 2013 11.
Ricky Ng et al, Implementation of IPv6 ToS over ATM Network, http:ensc.sfu.ca~ljiljapapersopnetwork01_ng_yip.pdf diakses tanggal
5 May 2013 12.
ATM Forum, Traffic Management Specification Version 4.1 AF-TM- 0121.000, Maret 1999
13. Lu Zheng, Hongji Yang, Unlocking the Power of OPNET Modeler,
Cambridge University Press, UK, 2012. 14.
OPNET Technology Inc., Introduction to Modeler, OPNET Training Manual,2004.
55
LAMPIRAN
A. Cara Install OPNET Modeler di Windows 7
Berikut ini akan dijelaskan file apa saja yang dibutuhkan dan juga langkah- langkah yang dilakukan untuk menginstall OPNET di windows 7.
A.1 Persiapan
Sebelum menginstall, ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan, antara lain: 1. Visual Studio 2005, 2008, atau 2010 di sini digunakan Visual Studio 2010
2. File OPNET Modeler 14.5 yang terdiri dari:
modeler_145A_PL8_7808_win
modeler_docs_02_Sep-2008_win
models_145A_PL8_24Sep08_win 3. File lisensi license maker:
OPNET.Modeler.14.5.License.Maker-FFS
A.2 Langkah – Langkah Instalasi
Adapun langkah – langkah yang dilakukan untuk menginstall OPNET Modeler 14.5 di windows 7 adalah sebagai berikut:
1. Install Visual Studio terlebih dahulu dengan mengikut sertakan C++ di
dalamnya. 2.
Ins tall file OPNET Modeler 14.5 dengan urutan:
modeler_145A_PL8_7808_win
modeler_docs_02_Sep-2008_win
models_145A_PL8_24Sept08_win
56 3. Setelah seluruh file OPNET Modeler selesai diinstall, lakukan setting variable
yaitu dari Control Panel - System - Advanced System Setting - Environment Variables. Bila nama variabel sudah ada, maka tinggal ditambahkan value-nya.
Bila belum ada maka dibuat baru. Setting variabelnya sebagai berikut:
Path =
C:\Program Files\Microsoft Visual Studio 10.0\Common7\IDE; C:\Program Files\Microsoft Visual Studio 10.0\VC\BIN;
C:\Program Files\Microsoft Visual Studio 10.0\Common7\Tools; C:\Program Files\Microsoft Visual Studio 10.0\Common7\Tools\bin;
C:\Program Files\Microsoft Visual Studio 10.0\VC\PlatformSDK\bin; C:\Program Files\Microsoft Visual Studio 10.0\SDK\v2.0\bin;
C:\Windows\Microsoft.NET\Framework\v2.0.50727; C:\Program Files\Microsoft Visual Studio 10.0\VC\VCPackages;
INCLUDE =
C:\Program Files\Microsoft Visual Studio10.0\VC\ATLMFC\INCLUDE; C:\Program Files\Microsoft Visual Studio 10.0\VC\INCLUDE;
C:\Program Files\Microsoft Visual Studio 10.0\VC\PlatformSDK\include; C:\Program Files\Microsoft Visual Studio 10.0\SDK\v2.0\include;
LIB =
C:\Program Files\Microsoft Visual Studio 10.0\VC\ATLMFC\LIB; C:\Program Files\Microsoft Visual Studio 10.0\VC\LIB;
C:\Program Files\Microsoft Visual Studio 10.0\VC\PlatformSDK\lib; C:\Program Files\Microsoft Visual Studio 10.0\SDK\v2.0\lib;
LIBPATH =
C:\WINDOWS\Microsoft.NET\Framework\v2.0.50727; C:\Program Files\Microsoft Visual Studio 10.0\VC\ATLMFC\LIB;
DevEnvDir =
C:\Program Files\Microsoft Visual Studio 10.0\Common7\IDE;
57
FrameworkDir =
C:\WINDOWS\Microsoft.NET\Framework;
FrameworkSDKDir =
C:\Program Files\Microsoft Visual Studio 10.0\SDK\v2.0;
FrameworkVersion =
v2.0.50727;
NetSamplePath =
C:\Program Files\Microsoft Visual Studio 10.0\SDK\v2.0;
VCBUILD_DEFAULT_CFG =
Debug|Win32;
VCBUILD_DEFAULT_OPTIONS =
useenv;
VCINSTALLDIR =
C:\Program Files\Microsoft Visual Studio 10.0\VC;
VS100COMNTOOLS =
C:\Program Files\Microsoft Visual Studio 10.0\Common7\Tools\
VSINSTALLDIR =
C:\Program Files\Microsoft Visual Studio 10.0;
4. Setelah semua variable selesai disetting, langkah selanjutnya adalah menginstall lisensi OPNET dengan klik file OPNET.Modeler.14.5.License.Maker-FFS
5. Terakhir, jalankan OPNET yang sudah terinstall. Pilih menu Edit Preferences, pilih kategori Discrete Event Simulation, ubah property Network
Simulation Repositories menjadi stdmod.
58
B. Langkah – Langkah Pembuatan Model Jaringan
Berikut ini akan dijelaskan langkah – langkah untuk membuat model jaringan ATM menggunakan OPNET.
B.1 Pembuatan Proyek Baru 1. Buka OPNET Modeler 14.5 - Pilih New dari menu File
2. Pilih Project dan klik OK - Beri nama proyek TugasAkhir_ATM, dan nama skenario Jaringan A - Klik OK
3. Pada bagian kotak dialog Startup Wizard: Initial Topology, pilih Create Empty Scenario
- Klik Next - Dari daftar yang ada pilih Choose From Maps
- Klik Next - Dari daftar Select Technologies, klik atm_advanced seperti ditunjukkan pada gambar - Klik Next - Terakhir klik Finish.
Gambar B.1 Startup Wizard: Initial Topology
B.2 Inisialisasi Jaringan
Langkah – langkah dalam membuat jaringan adalah sebagai berikut: 1. Object Pallette akan muncul pada workspace. Bila belum ada, klik tools object
palette dari toolbar. Pastikan atm_advanced terpilih pada menu pull-down
pada object palette.
59
2. Tambahkan objek – objek berikut dari palette: Application Config, Profile Config
, dan 7 buah subnet seperti pada Gambar. Untuk menambahkan objek
dari palette, klik ikon pada palette – Gerakkan mouse ke workspace dan klik
untuk menempatkan objek. rename objek klik kanan pada node - Set Name
seperti yang terlihat pada gambar dan kemudian simpan project.
Gambar B.2 Jaringan A
B.3 Pembuatan Jaringan di Dalam Subnet
Di dalam tiap subnet dibuat jaringan client server. Caranya adalah seperti berikut:
1. Klik dua kali node subnet. Akan didapat workspace kosong yang menandakan
bahwa subnet tidak berisi objek.
2. Buka object palette dan pastikan bahwa atm_advanced dipilih dari menu pull-
down pada palette object. 3.Tambahkan item-item berikut pada workspace: 5 buah node switch
atm8_crossconn_adv , 1 buah atm_uni_server_adv, dan 20 buah
atm_uni_ client_adv, dan hubungkan semua menggunakan link atm_adv -
Tutup palette.
applications profile
60 Gambar B.3 Jaringan Pada Subnet Winnipeg
Adapun penamaan objek pada subnet di gambar B.2 adalah seperti berikut: 1. Nama tiap switch dibuat tambahan dengan inisial subnetnya. Untuk
sub_winnipeg inisialnya win, sub_seattle inisial sea, sub_portland inisial
por , sub_reno inisial ren, sub_lasvegas inisial las, sub_chicago inisial chi,
dan sub_cincinnati inisial cin. Maka switch 1 pada sub_winnipeg akan diubah namanya menjadi switch_1_win dan demikian juga untuk yang lainnya.
2. Nama server juga dibuat seperti pada pengubahan nama switch. Jadi server
pada subnet seattle akan dibuat menjadi server_sea. 3. Untuk tiap subnet yang berhubungan, masing-masing terhubung ke switch_5
dari tiap subnet lain. Maka switch_5_ren akan terhubung dengan switch_5_las.
61
B.4 Konfigurasi Aplikasi
Node aplikasi dikonfigurasi dengan cara seperti berikut:
1. Klik kanan pada node applications - Edit Attributes - Expand atribut Application Definitions
dan set rows ke 4 - Beri nama rows: Email, FTP, Remote Login,
dan Video Conferencing a. Pilih Email - Ekspansi hirarki Descriptions - Ubah nilainya ke Low
Load b. Pilih FTP - Ekspansi hirarki Descriptions - Ubah nilainya ke Medium
Load c. Pilih Remote Login - Ekspansi hirarki Descriptions - Ubah nilainya ke
High Load d. Pilih Video Conferencing - Expand hirarki Descriptions - Ubah nilainya
ke High Resolution Video
Gambar B.4 Atribut Aplikasi
2. Klik OK dan simpan project.
62
B.5 Konfigurasi Profile
Node profile dikonfigurasi dengan cara sebagai berikut:
1. Klik kanan pada node profile - Edit Attributes - Expand atribut Profile Configuration
dan set Number of Rows ke 4 a. Atur atribut dari baris ke 0. Isi Profile Name dengan Email_P dan
pengaturannya seperti pada gambar berikut:
Gambar B.5 Atribut Profile Email
a. Atur atribut dari baris ke 1. Isi Profile Name dengan FTP_P dan