Batasan Masalah Metode Penulisan Pendahuluan

3

1.4 Batasan Masalah

Untuk menghindari pembahasan yang meluas maka penulis membatasi pembahasan Tugas Akhir ini dengan hal-hal sebagai berikut: 1. Jaringan yang ditinjau adalah jaringan Asynchronous Transfer Mode ATM. 2. Hanya membahas aspek-aspek jaringan ATM secara umum. Tidak membahas masalah switching, signalling, dan routing pada jaringan ATM secara spesifik. 3. Perangkat lunak yang digunakan adalah OPNET Modeler versi 14.5 4. Model jaringan yang digunakan adalah jaringan yang dibuat secara simulasi, bukan jaringan yang eksisting.

1.5 Metode Penulisan

Metode penulisan yang digunakan dalam penulisan Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut: 1. Studi literatur, berupa studi kepustakaan dan kajian dari jurnal-jurnal, artikel dan buku-buku teks pendukung. 2. Simulasi dengan menggunakan perangkat lunak OPNET. 3. Analisis hasil kinerja jaringan berdasarkan simulasi yang sudah dibuat menggunakan OPNET 4

1.6 Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan pemahaman terhadap Tugas Akhir ini maka penulis menyusun sistematika penulisan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini merupakan pendahuluan yang berisikan tentang latar belakang masalah, tujuan penulisan, batasan masalah, metode penulisan, dan sistematika penulisan.

BAB II DASAR TEORI

Bab ini membahas tentang konsep jaringan ATM, kategori layanan pada jaringan ATM, kongesti pada jaringan, serta manajemen trafik jaringan ATM.

BAB III PEMODELAN JARINGAN ATM MENGGUNAKAN OPNET

Bab ini membahas tentang teori OPNET serta pemodelan dan perancangan simulasi jaringan ATM menggunakan OPNET.

BAB IV ANALISIS

HASIL SIMULASI JARINGAN ATM MENGGUNAKAN OPNET Bab ini menerangkan proses dan analisis hasil dari simulasi jaringan ATM yang telah dibuat menggunakan OPNET.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi kesimpulan dan saran dari Tugas Akhir ini. 5

BAB II DASAR TEORI

2.1 Pendahuluan

Jaringan Asynchronous Transfer Mode ATM merupakan jaringan transfer di mana informasi dari berbagai jenis layanan seperti suara, video, dan data di ubah ke dalam bentuk paket-paket kecil berukuran tetap yaitu 53 byte yang disebut sel [1]. Secara teknis, jaringan ATM dianggap sebagai evolusi dari jaringan packet switching. Sama seperti packet switching, jaringan ATM mengintegrasikan fungsi switching dengan multiplexing yang sangat cocok untuk trafik yang bersifat bursty. Jaringan ATM dirancang sebagai jaringan multimedia berkecepatan tinggi. Karena dianggap sebagai jaringan yang memiliki banyak kelebihan, pada tahun 1998 ITU-T telah memilih jaringan ATM sebagai jaringan backbone untuk teknologi B-ISDN [2]. Kelebihan dari jaringan ATM di antaranya adalah sebagai berikut [3]: 1. Dapat menjamin transfer data yang handal dengan berbagai jenis layanan yang memiliki bit rate dan layanan jaringan yang berbeda menyediakan Quality of Service atau QoS, serta mampu menangani trafik data yang bersifat bursty. 2. Memiliki fleksibilitas yang membuatnya mudah dikembangkan untuk layanan-layanan masa depan. 3. Pengurangan fungsionalitas jaringan, seperti pengiriman ulang paket dan pemeriksaan error. 6 4. Efisien dalam penggunaan resource yang tersedia. 5. Mengurangi biaya operasi, administrasi, dan pemeliharaan jaringan. 6. Menyediakan alokasi bandwidth yang dinamis.

2.2 Konsep Jaringan ATM