Kategori Layanan ATM Analisis Kinerja Jaringan Atm Menggunakan Simulator Opnet

10 Gambar 2.4 Switching Sel Pada Jaringan ATM

2.3.3 ATM Adaptation Layer AAL

Lapis ATM Adaptation Layer AAL bertanggung jawab untuk menangani berbagai jenis data yang berbeda dan memetakan kebutuhan dari aplikasi-aplikasi terhadap layanan yang disediakan oleh lapis yang di bawahnya. Di bawah lapis AAL terdapat lapisan ATM. Lapis ini menerima paket-paket 48 byte dari lapis AAL, menambahkan 5 byte header dan mengirimkannya ke lapis di bawahnya Untuk mendukung berbagai aplikasi yang berbeda, Forum ATM menetapkan empat jenis AAL yaitu AAL1, AAL2, AAL34, dan AAL5 [3].

2.4 Kategori Layanan ATM

ATM memiliki beberapa kategori layanan, yaitu [2][3] : 1. Constant Bit Rate CBR CBR digunakan untuk aplikasi-aplikasi yang membutuhkan bandwidth yang konstan selama koneksi berlangsung. Aplikasi-aplikasi yang menggunakan layanan CBR adalah layanan suara, video, dan emulasi rangkaian. Kebutuhan bandwidth untuk CBR ini dicirikan hanya oleh 11 Peak Cell Rate PCR. Hal ini disebabkan laju rata-rata dan laju sel puncak untuk koneksi CBR adalah sama. Karena masalah delay dan jitter pada aplikasi-aplikasi ini sangat penting, parameter CDV dan CTD digunakan. Demikian juga dengan masalah loss maka CLR juga digunakan dalam kategori ini. 2. Real-Time Variable Bit Rate rt-VBR Kategori layanan ini digunakan untuk aplikasi-aplikasi yang bersifat bursty dan membutuhkan pembatasan CTD dan CDV. Untuk trafik rt-VBR, kebutuhan bandwidth dispesifikasikan oleh SCR dan PCR. Karena aplikasi real-time juga sensitif terhadap loss, delay dan jitter, CLR, CTD, dan CDV dipakai untuk rt-VBR ini. Aplikasi-aplikasi yang memakai VBR adalah video terkompresi, suara, dan aplikasi real-time lainnya yang trafiknya bersifat bursty. 3. Non Real-Time Variable Bit Rate nrt-VBR Nrt-VBR ditujukan untuk aplikasi-aplikasi yang bersifat bursty, akan tetapi tidak sensitif terhadap delay dan jitter. Sama seperti rt-VBR, persyaratan bandwidth untuk kategori layanan ini dicirikan oleh PCR, SCR, dan MBS. Untuk aplikasi-aplikasi non real-time, CDV dan CLR tidak dispesifikasikan karena delay dan jitter tidak penting. Contoh aplikasi-aplikasinya adalah transfer video off-line, email multimedia dan transaksi perbankan. 4. Unspesified Bit Rate UBR UBR ditujukan untuk aplikasi-aplikasi yang umum, semua aplikasi yang memiliki toleransi terhadap delay , jitter, dan cell loss. Ini merupakan 12 alasan mengapa kategori ini tidak mempermasalahkan parameter- parameter trafik. Koneksi UBR dicirikan oleh PCR meskipun pengaruhnya hanya sedikit karena jaringan tidak pernah menolak koneksi UBR karena ketidaktersediaan resource. Bila jaringan tidak sanggup melayani permintaan, maka beban kategori UBR ini akan di buang. Umumnya, kategori layanan ini digunakan untuk mengisi sisa kapasitas jaringan. Contoh aplikasi untuk kategori UBR adalah aplikasi transfer file sederhana dan email. 5. Available Bit Rate ABR ABR digunakan untuk aplikasi-aplikasi yang dapat menyesuaikan diri terhadap perubahan informasi umpan-balik dari jaringan yang berisi informasi tentang laju data yang dapat digunakan oleh pengguna untuk mengirimkan data. Kategori ini tidak terlalu sensitif terhadap delay , jitter, maupun cell loss. Laju data yang dikirim oleh sumber disesuaikan oleh jaringan dan mendapatkan bandwidth yang tersedia. ABR ini dicirikan oleh PCR dan MCR. Contoh dari aplikasi yang menggunakan ABR adalah transfer data dan email. 6. Guaranteed Frame Rate GFR Sama dengan ABR, GFR menggunakan bandwidth yang masih tersedia pada jaringan secara dinamis. Perbedaannya dengan ABR adalah GFR mempunyai mekanisme flow control. Kategori ini ditujukan untuk aplikasi-aplikasi non real-time. 13

2.5 Manajemen Trafik Pada Jaringan ATM