negara  harus  berbuat  dalam  rangka  menegakkan  hukum  pidana dalam arti diam materiil sebagaimana dilihat pada angka 1 dan
2 di atas.
7. Pengertian Pidana Mati
Pidana  berasal  dari  kata  straf  Belanda,  yang  pada  dasarnya dapat  dikatakan  sebagai  suatu  penderitaan  nestapa  yang  dikenakan
kepada seseorang yang telah terbukti bersalah melakukan suatu tindak pidana
19
. Menurut Moeljatno dalam Muladi dan Barda Nawawi Arief, istilah  hukuman  yang  berasal  dari  kata  straf,  merupakan  istilah  yang
konvensional.  Moeljatno  menggunakan  istilah  yang  inkonvensional, yaitu pidana
20
. Pengertian Pidana menurut doktrin dapat diketahui dari pendapat
para ahli yang dapat dikemukakan, antara lain:
21
a. van Hamel:
Suatu  penderitaan  yang  bersifat  khusus,  yang  telah  dijatuhkan oleh  kekuasaan  yang  berwenang  untuk  menjatuhkan  pidana  atas
nama  negara  sebagai  penanggung  jawab  dari  ketertiban  hukum umum  bagi  seorang  pelanggar,  yakni  semata-mata  karena  orang
tersebut  telah  melanggar  suatu  peraturan  hukum  yang  harus ditegakkan negara.
22
b. Simons:
19
Abul Khair dan Mohammad Ekaputra, Pemidanaan, Medan: USU press, 2011. hal.2
20
Muladi  dan  Barda  Nawawi  Arief,  Teori-Teori  dan  Kebijakan  Pidana,  Bandung: Alumni, 2005, hal.1
21
Abul Khair dan Mohammad Ekaputra, Op.Cit., hlm. 4
22
P.A.F Lamintang, Hukum Penitentier Indonesia, Bandung: Armico, 1984, hal.34
Universitas Sumatera Utara
“Het leed door de strafwet als gevolg aan de overtrading van de norm  verbonden,  data  an  den  schuldige  bij  rechterlijk  vonnis
wordt opgelegd.” yang dapat diartikan sebagai berikut: Suatu  penderitaan  yang  oleh  Undang-Undang  pidana  telah
dikaitkan  dengan  pelanggaran  terhadap  suatu  norma,  yang dengan  suatu  putusan  hakim  telah  dijatuhkan  bagi  seseorang
yang bersalah.
23
c. Sudarto:
Pidana  adalah  penderitaan  yang  sengaja  dibebankan  kepada orang  yang  melakukan  perbuatan  yang  memenuhi  syarat-syarat
tertentu.
24
d. Roeslan Saleh:
Pidana  adalah  reaksi  atas  delik  dan  ini  berwujud  suatu  nestapa yang dengan sengaja ditimpakan negara pada pembuat delik itu.
25
e. Ted Honderich:
“Punishment  is  an  authority’s  infliction  of  penalty  something involving deprivation or distress on an offender for an offence.”,
yang dapat diartikan sebagai berikut: Pidana  adalah  suatu  penderitaan  dari  pihak  yang  berwenang
sebagai  hukuman  Sesuatu  yang  meliputi  pencabutan  dan
23
Ibid., hal.35
24
Muladi dan Barda Nawawi Arief, Op.Cit., hal. 2
25
Ibid
Universitas Sumatera Utara
penderitaan  yang  dikenakan  kepada  seorang  pelaku  karena sebuah pelanggaran.
26
Dari beberapa definisi di atas dapatlah disimpulkan bahwa pidana mengandung unsur-unsur atau ciri-ciri sebagai berikut
27
: 3  Pada  Hakikatnya  merupakan  suatu  pengenaan  penderitaan  atau
nestapa atau akibat-akibat lain yang tidak menyenangkan; 4  Diberikan dengan sengaja oleh orang atau badan yang mempunyai
kekuasaan oleh yang berwenang; 5  Dikenakan  kepada  seseorang  yang  telah  melakukan  tindak  pidana
menurut Undang-Undang Hukum Pidana.
Berdasarkan  penjelasan  di  atas,  maka  dapat  disimpulkan  bahwa pidana mati  merupakan  pidana reaksi  atas delik atau nestapa berupa
kematian  yang  dikenakan  kepada  orang  yang  telah  melakukan  tindak pidana  atau  pembuat  delik.  Kata  “kematian”  yang  dimaksud  berasal
dari  kata  dasar  “mati”  yang  berarti  tidak  bernyawa  atau  hilangnya nyawa tidak hidup lagi
8. Pengertian Tindak Pidana