Deskriptif Responden Analisis Statistik Deskriptif

42 2 Sekretariat DPRD Kota Medan 8 7 3 Dinas Kebersihan Kota Medan 7 6 4 Badan Kepegawaian Daerah Kota Medan 5 4 5 Dinas Perumahan dan Pemukiman Kota Medan 9 9 6 Badan Pengelolaan Keuangan Daerah Kota Medan 4 3 7 Dinas Tata Ruang dan Tata Bangunan Kota Medan 5 5 8 Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Medan 4 6 9 Inspektorat Kota Medan 4 4 Sumber : Data Primer diolah, 2016

4.1.2 Deskriptif Responden

Dari 50 kuisioner yang dapat diolah, gambaran umum responden yang terinci pada tabel 4.2 dilihat dari jenis kelamin responden, pria 28 orang 56 dan wanita 22 orang 44, artinya sebagian besar responden adalah pria. Dilihat dari tingkat pendidikan responden, S2 2 orang 4, S1 35 orang 70, Diploma 9 orang 18 dan SMASMK 4 orang 8, hal ini berarti sebagian besar responden adalah sarjana yang menunjukkan bahwa sebagian besar responden berpendidikan tinggi dan mampu untuk memahami pertanyaan dalam kuisioner dan berkompeten dalam memberikan jawaban. Serta dilihat dari lamanya responden bekerja, kurang dari 5 tahun sebanyak 3 orang 6, 5-10 tahun 17 orang 34 dan lebih dari 10 tahun 30 orang 60. Hal ini menunjukkan sebagian besar responden telah bekerja selama lebih dari 5 tahun yang berarti bahwa sebagian besar responden memiliki Universitas Sumatera Utara 43 pengalaman kerja dan memahami hal-hal yang berkaitan dengan penelitian ini dalam SKPD, seperti sistem akuntansi keuangan daerah yang digunakan, transparansi publik, aktivitas pengendalian dan akuntabilitas keuangan. Tabel 4.2 Deskripsi Responden No Kriteria Jumlah Persentase 1 Jenis Kelamin : Pria Wanita 28 orang 22 orang 56 44 TOTAL 50 orang 100 2 Pendidikan : S2 S1 D3 SMASMK 2 orang 35 orang 9 orang 4 orang 4 70 18 8 TOTAL 50 orang 100 3 Lama Bekerja : 5 tahun 5-10 tahun 10 tahun 3 orang 17 orang 30 orang 6 34 60 TOTAL 50 orang 100 Sumber : Data Primer diolah, 2016

4.1.3 Analisis Statistik Deskriptif

Analisis deskriptif merupakan suatu metode dengan menggunakan data-data yang dikumpulkan, diklasifikasikan, dan diinterpretasikan secara objektif sehingga memberikan informasi dan gambaran mengenai nilai minimum, nilai maksimum, nilai rata-rata mean, dan standar deviasi standard deviation data yang digunakan dalam penelitian ini. Statistik deskriptif pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel 4.3 berikut ini: Universitas Sumatera Utara 44 Tabel 4.3 Statistik Deskriptif Descriptive Statistics Mean Std. Deviation N AKUNTABILITAS KEUANGAN Y 36.66 2.237 47 SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH X1 24.36 2.229 47 TRANSPARANSI PUBLIK X2 13.31 1.140 47 AKTIVITAS PENGENDALIAN X3 14.31 2.290 47 Sumber : Data Primer diolah, 2016 Pengukuran rata-rata mean merupakan cara yang paling umum digunakan untuk mengukur nilai interval dari suatu distribusi data, rata-rata hitung mean dari sekelompok atau serangkaian data adalah jumlah dari seluruh nilai data dibagi dengan banyak data. Standar deviasi merupakan perbedaan nilai data yang diteliti dengan rata-rata hitung sekelompok data tersebut. Berdasarkan tabel 4.3 dapat dilihat bahwa secara rata-rata mean variabel akuntaibilitas keuangan memiliki rata-rata sebesar 36,66 yang berarti bahwa sebagian besar jawaban responden menunjukkan bahwa akuntabilitas keuangan pada SKPD sudah baik. Akuntabilitas keuangan adalah kwajiban pihak pemegang amanah untuk memberikan pertanggungjawaban, menyajikan, melaporkan, dan mengungkapkan segala aktivitas dan kegiatan yang menjadi tanggungjawabnya kepada pihak pemberi amanah yang memiliki hak dan kwajiban untuk meminta pertanggungjawaban tersebut. Universitas Sumatera Utara 45 Standar deviasi untuk variabel akuntabilitas keuangan adalah sebesar 22,975 yang lebih kecil dari nilai mean, hal ini menunjukkan bahwa jawaban responden cenderung homogen atau tidak bervariasi. Penerapan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah pada SKPD yang dijadikan sampel dalam penelitian ini sudah sesuai dengan standar akuntansi pemerintah, bagik dalam segi penyusunan dan pelaporan keuangan. Variabel sistem akuntansi keuangan daerah ini memiliki rata-rata sebesar 24,36, serta standar deviasinya sebesar 2,229 yang menunjukkan bahwa jawaban responden tidak bervariasi atau homogen. Pada tabel 4.3 dapat dilihat bahwa variabel transparansi publik memiliki rata-rata sebesar 13,31. Transparansi publik belum begitu baik atau dalam kategori sedang. Hal ini dikarenakan masih sulitnya masyarakat untuk mengakses data yang dibutuhkan, terutama data keuangan.. Sedangkan standar deviasinya sebesar 1,140 yang mengindikasikan jawaban dari responden tidak bervariasi. Variabel aktivitas pengendalian memiliki rata-rata sebesar 14,31. Dalam aktivitas pengendalian, belum sesuai dengan peraturan perundang – undangan yang telat ditetapkan. Selain itu, jawaban responden yang tidak bervariasi ditunjukkan oleh standar deviasi sebesar 2,290. 4.1.4 Uji Kualitas Data 4.1.4.1 Uji Validitas

Dokumen yang terkait

Sistem Dan Prosedur Penyusunan Laporan Keuangan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Pada Badan Pengelola Keuangan Daerah Kota Medan

0 5 71

PENGARUH PENERAPAN Pengaruh Penerapan Good Governance, Audit Kinerja, Dan Standar Akuntansi Pemerintahan Terhadap Akuntabilitas Keuangan Pemerintah Daerah (Studi Kasus Pada Satuan Kerja Perangkat Daerah Kota Surakarta).

2 9 12

ANALISIS AKUNTABILITAS KINERJA KEUANGAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH KOTA SURAKARTA Analisis Akuntabilitas Kinerja Keuangan Satuan Kerja Perangkat Daerah Kota Surakarta.

0 6 22

Pengaruh Penerapan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah,Transparansi Publik,dan Aktivitas Pengendalian terhadap Akuntabilitas Keuangan SKPD pada Pemerintah Kota Medan

0 0 11

Pengaruh Penerapan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah,Transparansi Publik,dan Aktivitas Pengendalian terhadap Akuntabilitas Keuangan SKPD pada Pemerintah Kota Medan

0 0 2

Pengaruh Penerapan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah,Transparansi Publik,dan Aktivitas Pengendalian terhadap Akuntabilitas Keuangan SKPD pada Pemerintah Kota Medan

0 0 8

Pengaruh Penerapan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah,Transparansi Publik,dan Aktivitas Pengendalian terhadap Akuntabilitas Keuangan SKPD pada Pemerintah Kota Medan

0 0 29

Pengaruh Penerapan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah,Transparansi Publik,dan Aktivitas Pengendalian terhadap Akuntabilitas Keuangan SKPD pada Pemerintah Kota Medan Chapter III V

0 0 25

Pengaruh Penerapan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah,Transparansi Publik,dan Aktivitas Pengendalian terhadap Akuntabilitas Keuangan SKPD pada Pemerintah Kota Medan

1 6 3

Pengaruh Penerapan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah,Transparansi Publik,dan Aktivitas Pengendalian terhadap Akuntabilitas Keuangan SKPD pada Pemerintah Kota Medan

0 0 8