56
berarti keahlian transparansi publik berpengaruh terhadap akuntabilitas keuangan.
c. Pengujian Hipotesis Pengaruh Aktivitas Pengendalian terhadap Akuntabilitas Keuangan
Nilai signifikansi variabel aktivitas pengendalian sebesar 0,940, nilai tersebut dapat dilihat dalam tabel 4.11. Nilai signifikansi variabel
aktivitas pengendalian lebih besar dari 0,05. Hal ini menunjukkan hipotesis 3 juga ditolak yang berarti bahwa intensitas pemakaian tidak
memiliki pengaruh terhadap akuntabilitas keuangan.
d. Pengujian Hipotesis Pengaruh Penggunaan Penerapan Sistem
Akuntansi Keuangan, Transparansi
Publik dan
Aktivitas Pengendalian terhadap Akuntabilitas Keuangan
Pada tabel 4.10 nilai signifikan pada F dapat dilihat bahwa nilai Fhitung yaitu sebesar 0.257 dan Ftabel sebesar 1,579 dengan taraf signifikansi
yaitu 0,000 ᵇ 0,05. Berdasarkan hal tersebut maka hipotesis 4 diterima.
Ini menunjukkan bahwa penerapan sistem akuntansi keuangan daerah, transparansi publik dan aktivitas oengendalian berpengaruh secara
simultan terhadap akuntabilitas keuangan. 4.2 Pembahasan
4.2.1 Pengaruh Penerapan Sistem Akuntansi Keuangan terhadap Akuntabilitas Keuangan
Universitas Sumatera Utara
57
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara penerapan sistem akuntansi keuangan daerah terhadap
akuntabilitas keuangan. Hasil ini dapat diterima berdasarkan jawaban dari responden yang telah dirangkum pada tabel frekuensi 4.3. Berdasarkan data
tersebut, terdapat beberapa hal yang menyebabkan penerapan sistem akuntansi keuangan daerah berpengaruh terhadap akuntabilitas keuangan.
Sesuai dengan hasil pengumpulan kuisioner menunjukkan bahwa seluruh subbagian keuangan di SKPD sudah menerapkan sistem akuntansi keuangan
daerah yang baik, dan sesuai dengan peraturan. sistem akuntansi keuangan daerah yang dilakukan SKPD sudah meliputi proses pencatatan,
penggolongan, penafsiran, peringkasan transaksi atau kejadian keuangan serta pelaporan keuangan dalam rangka pelaksaan APBD.
Selain hal tersebut, terdapat beberapa hal lain yang menunjukkan penerapan sistem akuntansi keuangan daerah ysudah optimal. Berdasarkan
data jawaban responden, proses akuntansi sejak awal transaksi hingga pembuatan laporan keuangan sudah seluruhnya dilakukan sesuai dengan
standar akuntansi pemerintah yang sudah diatur oleh undang – undang. Dengan diterapkannya sistem akuntansi keuangan daerah yang memadai,
maka dapat meningkatkan akuntabilitas keuangan. Penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Nurhayati Soleha
2014 yang menunjukkan terdapat pengaruh yang signifikan antara
sistem akuntansi keuangan daerah terhadap akuntabilitas keuangan.
Universitas Sumatera Utara
58
4.2.2 Pengaruh Transparansi Publik Akuntabilitas Keuangan
Hasil penelitian ini menunjukkan tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara transparansi publik terhadap akuntabilitas keuangan.
Pada kenyataannya, berdasarkan hasil pengumpulan kuisioner, transparansi masih sulit dilakukan, sehingga kebebasan masyarakat untuk
mengakses informasi tersebut masih terbatas. Transparansi atau keterbukaan masih menjadi sesuatu yang mahal,
apalagi yang menyangkut informasi atau data tentang keuangan. Hal ini sangat dirasakan oleh beberapa keuangan yang membutuhkan informasi
tersebut, seperti mahasiswa yang melaukan penelitian yang memerlukan data – data tentang keuangan. Bagi para birokrat data keuangan dipandang
sebagai rahasia negara yang tidak semua orang boleh mengetahuinya, padahal pada dasarnya keuangan daerah adalah dana publik yang setiap
anggota masyarakat berhak mengetahuinya. Hasil penelitian ini tidak mendukung penelitian Indah 2014 yang
menyatakan terdapat hubungan yang signifikan antara transparansi publik dengan akuntabilitas keuangan.
4.2.3 Pengaruh Aktivitas Pengendalian terhadap Akuntabilitas Keuangan