Penyebab Infeksi Menular Seksual Jenis dan Gejala Infeksi Menular Seksual

Menular Seksual IMS. Istilah IMS dapat digunakan untuk infeksi yang tidak muncul gejalanya maupun yang sudah muncul gejalanya Utama, 2007. Infeksi menular seksual adalah penyakit yang penularannya terutama melalui hubungan seksual. Cara hubungan kelamin tidak hanya terbatas secara genito-genital saja, tetapi dapat juga secara oro-genital, atau ano genital sehingga kelainan yang timbul akibat penyakit ini tidak terbatas pada daerah kelamin genital saja, tetapi dapat juga pada daerah-daerah ekstragenital. Meskipun demikian, tidak berarti bahwa semuanya harus melalui hubungan kelamin, karena ada beberapa yang dapat juga ditularkan melalui kontak langsung dengan alat-alat, handuk, termometer, dan ada juga yang ditularkan dari ibu kepada bayinya yang ada di dalam kandungan. Djuanda, 2007.

2.2.2 Penyebab Infeksi Menular Seksual

Menurut MAYOCLINIC 2014, faktor resiko terbesar penularan IMS dapat terjadi melalui : 1. Hubungan seks yang tidak aman seperti hubungan seks tanpa kondom dan oral seks. 2. Hubungan seks dengan banyak pasangan. Semakin sering berhubungan seksual dengan banyak pasangan maka resiko penularan IMS semakin besar. 3. Memiliki riwayat IMS. Apabila sudah terinfeksi salah satu IMS maka kemungkinan untuk terinfeksi IMS lainnya lebih mudah. 4. Penggunaan narkoba dan alkohol. 5. Melalui transfusi darah dengan darah yang sudah terinfeksi HIV. Universitas Sumatera Utara 6. Saling bertukar jarum suntik pada pemakaian narkoba. 7. Tertusuk jarum suntik yang tidak steril secara sengajatidak sengaja. 8. Menindik telinga atau tato dengan jarum yang tidak steril. 9. Penggunaan alat pisau cukur secara bersama-sama khususnya jika terluka dan menyisakan darah pada alat. 10. Penularan dari ibu ke bayi. IMS juga dapat ditularkan lewat aktifitas yang nampaknya tidak berbahaya yaitu berciuman. Ciuman dapat menyebabkan sifilis, herpes dan infeksi menular seksual lainnya Indonesia Medicine, 2014.

2.2.3 Jenis dan Gejala Infeksi Menular Seksual

Menurut Diskes Provinsi Bali 2014, Infeksi menular seksual dapat diklasifikasikan berdasarkan agen penyebabnya, yakni : 1. Dari golongan bakteri, yakni Neisseria gonorrhoeae, Treponema pallidium, Chlamydia trachomatis, Ureaplasma urealyticum, Mycoplasma hominis, Gardnerella vaginalis, Salmonella sp, Shigellia sp, Campylobacter sp, Streptococussgroup B, Mobiloncus sp. 2. Dari golongan protozoa, yakni Trichomonas vaginalis, Entamoeba histolytica, Giardia lamblia, dan protozoa enterik lainnya. 3. Dari golongan virus, yakni Human immunodeficiency virus tipe 1 dan 2, Herpes simplex virus tipe 1 dan 2, Human papiloma virus banyak tipe, Cytomegalovirus, Epstein barr virus, Molluscum contagiosum virus, dan virus-virus entric. 4. Dari golongan ektoparasit, yakni Phithirus pubis dan Sarcoptes scabei. Universitas Sumatera Utara 5. Dari golongan jamur, yakni jamur Candida Albicanus. Gejala infeksi menular seksual bisa berupa gatal dan adanya sekret di sekitar alat kelamin, benjolan atau lecet di sekitar alat kelamin, bengkak di sekitar alat kelamin, buang air kecil yang lebih sering dari biasanya, demam, lemah, kulit menguning dan rasa nyeri disekujur tubuh, kehilangan berat badan, diare, keringat malam, pada wanita bisa keluar darah di luar menstruasi, rasa panas seperti terbakar atau sakit saat buang air kecil, kemerahan di sekitar kelamin, rasa sakit di bawah perut pada wanita di luar menstruasi, dan bengkak dan bercak darah setelah berhubungan seksual Lestari, 2008. Menurut Dinas Kesehatan Surabaya 2013, jenis-jenis dan gejala Infeksi Menular Seksual IMS adalah : 1. Gonore Kencing Nanah, Uretris Spesifik, GO Gejala Umum : Nyeri, gatal, panas saat kencing. Gejala Khusus : Pada laki-laki dan perempuan gejala ini bisa tanpa gejala, namun umumnya baik perempuan maupun laki-laki gejala yang umum terjadi adalah tampak cairan berupa nanah kental pada kemaluan, atau ada perasaan tidak enak ketika pembuangan air kecil. Bila melakukan seks anal maka akan keluar cairan yang sama dari dubur. Jika melakukan oral seks melalui mulut maka Gonore akan menginfeksi kerongkongan. 2. Klamidia chlamidya, uretris non-gonore, uretris non-spesifik atau UNS Gejala Umum : Nyeri saat kencing Gejala Khusus : Tidak jauh dari gejala dan tanda akibat Gonore, Klamidia juga menimbulkan nyeri dan bila berkelanjutan akan mengeluarkan cairan Universitas Sumatera Utara lendir dan bening dari kemaluan, terasa gatal berwarna kuning atau kehijauan dan bau. Pada perempuan penyakit ini bisa menyebabkan radang leher rahim mucopurulent. Infeksi Klamidia yang berkelanjutan dapat menyebabkan penyakit peradangan leher rahim kronis dan kemandulan. 3. Sifilis Raja Singa Gejala Umum : Bintil-bintil berair seperti cacar disertai timbulnya luka yang tidak terasa nyeri di sekitar kelamin yang dikenal sebagai chancre. Umumnya di tempat hubungan pertama kali terjadi penis, leher rahim, dubur, dinding belakang kerongkonganfaring. Biasanya sembuh tanpa diobati, tetapi bakteri sifilis tetap ada dalam tubuh. Gejala Khusus : Setelah beberapa waktu, kuman kemudian memasuki darah, dalam waktu 1-3 bulan muncul tahap kedua. Pada tahap ini ditandai dengan munculnya ruam yang menyebar pada kulit, termasuk pada telapak tangan dan kaki, selain itu dapat juga terjadi pembengkakan kelenjar; pasien mungkin mengalami gejala serupa flu. Setelah masa laten selama 5-20 tahun dengan sedikit atau tanpa gejala, Sifilis pada stadium lanjut dapat merusak organ tubuh termasuk jantung dan mata yang mungkin dapat mengakibatkan kebutaan dan demensia. Selain itu Sifilis juga menyerang susunan saraf pusat atau sistem kardiovaskular, yang bisa menyebabkan kelumpuhan dan kematian muda. Pengobatan yang baku untuk sifilis awal adalah suntikan penisilin benzatin satu kali. Universitas Sumatera Utara 4. Cankroid Ulkus mole Gejala Umum : ditandai dengan pembengkakan yang sakit dari kelenjar setempat Gejala Khusus : ditandai dengan luka yang bernanah atau memborok yang akut dan sakit di bagian kelamin, biasanya satu luka dan diameternya berukuran kurang dari 1 cm. Pada perempuan umumnya Cankroid terjadi tanpa gejala. 5. Limfogranuloma Venerum LGV Gejala Umum : luka kecil yang tidak sakit di daerah kemaluan yang biasanya tidak diperhatikan. Gejala Khusus : luka kecil yang tidak sakit itu diikuti oleh pembengkakan yang menyakitkan dan parah dari kelenjar dan jaringan-jaringan di sekitarnya. 6. Infeksi Trikomona Trikomoniasis vaginalis Gejala Umum : infeksi umum yang terjadi terus menerus di saluran kencing perempuan. Gejala Khusus : Infeksi ini dapat menyebabkan gejala seperti gatal-gatal, nyeri saat buang air kecil, dan peradangan pada vagina sehingga mengeluarkan banyak cairan vagina berwarna kuning dan berbau tidak enak, tetapi umumnya tidak menimbulkan komplikasi yang berat. Dalam skala kecil biasanya menunjukkan gejala berupa peradangan saluran kencing, tetapi umumnya tidak memiliki gejala. Pengobatan bakunya adalah dengan metronidazol oral. Universitas Sumatera Utara 7. Herpes Genitalis Herpes Gejala Umum : Badan lemas, nyeri sendi pada daerah terinfeksi, demam. Gejala lain yang umum adalah bintil-bintil kecil berisi cairan yang terasa sakit, di alat kelamindubur atau mulut. Gejala Khusus : Bintil-bintil akan timbul selama 1-3 minggu, dan kemudian menghilang. Beberapa waktu kemudian bintil-bintil akan muncul dan hilang secara berulang. Sebelum bintil-bintil muncul alat kelamin akan terasa gatal atau panas. Pada waktu bintil-bintil tersebut muncul maka kemungkinan besar orang tersebut mengalami gejala seperti flu. 8. Kutil Kelamin Kutil anogenital, Jengger ayam Gejala Umum : Timbul kutil pada daerah yang terinfeksi. Gejala Khusus : dalam kasus lanjut kutil ini akan bergerombol seperti jengger ayam di daerah kemaluan dan daerah anus. 9. Granuloma Inguinale Donovanosis Gejala Umum : luka kecil di kulit di bagian kemaluan. Gejala Khusus : luka yang umumnya terjadi tersebut kemudian menyebar dan membentuk sebuah massa granulomatous benjolan-benjolan kecil yang bisa menyebabkan kerusakan berat pada organ-organ kemaluan. Infeksi ini biasanya kebal terhadap pengobatan. 10. Hepatitis Gejala Umum : Badan lemas, kurang gairah dan terkadang demam Gejala Khusus : Pada kasus kelanjutan, tampak kulit selaput mata berwarna kuning. Hepatitis dapat merusak fungsi hati. Sedangkan apabila melakukan Universitas Sumatera Utara oral seks, Hepatitis A menular melalui anilingus karena virusnya terdapat dalam feces, Hepatitis B dan Hepatitis C menular karena kontak dengan cairan seksual dan darah penderita. Hepatitis B dapat menyebabkan kematian. 11. HIVAIDS Gejala Umum : Virus walaupun sudah ada di dalam darah tidak menunjukkan gejala sama sekali Gejala Khusus : Cairan yang berpotensial mengandung virus HIV adalah darah, cairan sperma, cairan vagina dan air susu ibu. Sedangkan cairan yang tidak berpotensi untuk menularkan virus HIV adalah cairan keringat, air liur, air mata dan lain-lain. Gejala tidak terlihat walau telah terjangkit virus, bahkan alat kelamin masih terlihat sehat. HIVAIDS ini sangat berbahaya dan mematikan, karena menyerang sistem kekebalan tubuh manusia. Gejala yang ditimbulkan pun sangat kompleks, yang sulit dibedakan dengan penderita kanker stadium lanjut. Namun, umumnya gejala yang ditimbulkan akibat HIVAIDS adalah demam, keringat malam, sakit kepala, kemerahan di ketiak, paha atau leher, mencret yang terus menerus, penurunan berat badan secara cepat, batuk, dengan atau tanpa darah, dan bintik ungu kebiruan pada kulit. Penularan HIV selama seks oral juga terjadi seperti pada penularan Hepatitis B dan C, yaitu melalui kontak dengan cairan penderita seperti semen, cairan vagina, dan darah. Resiko ini diperbesar karena adanya luka, sobekan, radang, atau ulcus pada mulut atau kerongkongan. Universitas Sumatera Utara

2.2.4 Pencegahan Infeksi Menular Seksual