BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
Hasil penilitian terhadap 126 orang responden d SMA Swasta Darussalam Medan didapat pengetahuan remaja mengenai Infeksi Menular Seksual IMS
mayoritas dalam kategori berpengetahuan baik yaitu 98 responden 77,8 dan mayoritas responden tidak melakukan perilaku seks bebas yaitu sebanyak 102
responden 80,9. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara
pengetahuan remaja mengenai Infeksi Menular Seksual IMS dengan perilaku seks bebas di SMA Swasta Darussalam Medan dengan nilai r = -0,541 pada
tingkat hubungan “sedang” dan dengan signifikansi pValue 0,000. Hal ini berarti semakin baik pengetahuan maka akan semakin sedikit remaja melakukan perilaku
seks bebas. Dengan demikian, perilaku seks bebas dapat diturunkan atau dicegah dengan pemberian pengetahuan yang jelas dan benar kepada remaja khususnya
mengenai infeksi menular seksual.
6.2 Saran
Saran yang dapat diberikan setelah menyelesaikan penelitian ini adalah
sebagai berikut.
1. Bagi Instansi Pendidikan
Hendaknya pengetahuan seksualitas khususnya mengenai Infeksi Menular Seksual IMS dimasukkan ke dalam kurikulum sekolah dari tingkat SD
sampai ke perguruan tinggi dan materi pengetahuan seksualitasnya
Universitas Sumatera Utara
disesuaikan dengan perkembangan anak serta menekankan pada semua aspek terutama dalam aspek moral dan sosial.
2. Bagi Pelayanan Kesehatan
Petugas kesehatan diharapkan dapat bekerjasama dengan pihak sekolah melalui program UKS untuk memberikan pelayanan dan pendidikan
kesehatan seksual khususnya tentang Infeksi Menular Seksual IMS kepada para remaja
3. Bagi Perawat Komunitas
Tenaga kesehatan diharapkan dapat menyusun strategi promosi kesehatan yang lebih informatif dan komunikatif mengenai IMS khususnya pada
remaja. 4.
Bagi Peneliti Selanjutnya Peneliti selanjutnya diharapkan dapat melakukan penelitian tentang faktor-
faktor pendukung lain yang berhubungan dengan perilaku seks bebas remaja selain faktor pengetahuan mengenai IMS.
Universitas Sumatera Utara
BAB II TINJAUAN PUSTAKA