Desain Penelitian Pertimbangan Etik Instrumen Penelitan

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

4.1 Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan desain peneltian deskriptif korelasi, yaitu untuk memperoleh gambaran hubungan pengetahuan remaja tentang infeksi menular seksual dengan perilaku seks bebas di SMA Swasta Darussalam Medan. Penelitian ini menggunakan metode cross sectional study yaitu pengumpulan data dilakukan dalam waktu yang bersamaan. 4.2 Populasi, Sampling dan Tehnik Sampling 4.2.1 Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswasiswi SMA Swasta Darussalam Medan pada tahun ajaran 20152016, kelas X sampai kelas XI dengan populasi sebanyak 184 orang.

4.2.2 Sampel

Penentuan besarnya jumlah sampel dari populasi yang telah diketahui dapat ditentukan dengan menggunakan rumus Nursalam, 2008. n = Keterangan: n : besar sampel N : besar populasi d : tingkat kesalahan yang dipilih d = 0,05 Sehingga jumlah sampel yang akan diambil adalah : Universitas Sumatera Utara n = = 126,027397 = 126 orang

4.2.3 Teknik Sampling

Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini Proportional Stratified Random Sampling. Pengambilan sampel secara proporsi digunakan apabila didalam populasi terdapat kelompok-kelompok subjek dan antara satu kelompok dengan kelompok yang lain tampak adanya strata atau tingkatan Arikunto, 2010. Dalam penelitian ini terdapat diambil 4 tingkatan yaitu kelas X- 1, kelas X-2, kelas XI-IPA dan kelas XI-IPS. Adapun besar atau jumlah pembagian sampel untuk masing-masing kelas didapatkan dengan menggunakan rumus menurut Sugiyono 2012 : n 1 = Keterangan: n 1 : Banyaknya sampel di setiap kelas n : Banyaknya sampel penelitian N : Banyaknya populasi seluruh kelas N 1 : Banyaknya populasi disetiap kelas Tabel 4.2.3 Proporsi Sampel Penelitian No Kelas N 1 n 1 1 X-1 48 33 2 X-2 46 31 3 XI-IPA 45 31 4 XI-IPS 45 31 Jumlah 184 126 Universitas Sumatera Utara Setelah didapatkan banyaknya sampel yang diambil untuk mewakili masing-masing kelas, sampel tersebut akan dipilih dengan cara diundi. Peneliti akan membuat gulungan-gulungan kertas kecil sebanyak jumlah populasi setiap kelas kemudian sebagian kertas akan ditulis tanda silang dan siswasiswi diminta untuk mengambil satu gulungan kertas, bila siswasiswi mendapatkan gulungan kertas berisi tanda silang berarti dialah yang terpilih menjadi responden. 4.3 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.3.1 Lokasi Penilitan Lokasi pelaksanaan penelitian ini adalah di SMA Swasta Darussalam Medan.

4.3.2 Waktu Penelitian

Penelitian ini dimulai sejak peneliti menentukan judul, menulis proposal hingga seminar hasil yaitu dari bulan September 2015 sampai dengan Mei 2016.

4.4 Pertimbangan Etik

Pelaksanaan penelitian ini dilakukan setelah mendapat izin dari Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara kemudian diikuti dengan permohonan izin kepada Kepala Sekolah SMA Swasta Darussalam Medan untuk dijadikan sebagai tempat penelitian. Responden yang menjadi subjek penelitian ini terlebih dahulu diberikan informasi tentang penelitian dan memberikan lembar persetujuan informed consent kepada calon responden. Responden berhak ikut serta atau menolak berpartisipasi dalam penelitian ini tanpa dikenakan sangsi dan tidak berpengaruh pada penilaian sekolah. Peneliti juga memberi perlindungan terhadap hak responden yang didalamnya termasuk menjamin kerahasiaan identitas Universitas Sumatera Utara responden dengan cara tidak mencantumkan nama pada formulir kuesioner. Seluruh jawaban yang diberikan responden hanya digunakan untuk kepentingan penelitian dan akan dimusnahkan setelah data tidak diperlukan lagi.

4.5 Instrumen Penelitan

Instrumen yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah Kuisioner yang diadopsi dan dimodifikasi oleh peneliti. Kuisioner disusun secara tertutup dan berisikan pertanyaan yang harus dijawab responden. Instrumen penelitian ini terdiri dari 3 macam kuesioner : 1. Kuesioner data demografi siswai identitas siswai di SMA Swasta Darussalam Medan yang meliputi usia, jenis kelamin dan kelas. Kuesioner ini digunakan hanya untuk melihat distribusi demografi dari responden saja dan tidak dianalisis. 2. Kuesioner pengetahuan mengenai Infeksi Menular Seksual IMS. Kuesioner terdiri dari 7 pertanyaan yang diadopsi peneliti dari tinjauan pustaka di bab 2 dengan jawaban pilihan berganda multiple choice. Jawaban yang benar akan diberi nilai 1 dan jawaban yang salah diberi nilai 0. Nilai tertinggi yang diperoleh adalah 7 dan terendah adalah 0. Berdasarkan rumus statistika Hidayat, 2007: p = Dimana p merupakan panjang kelas dengan rentang sebesar 7 selisih nilai tertinggi dan nilai terendah dan banyak kelas ada 3 pengetahuan kurang, sedang dan baik, maka didapatkan panjang kelas sebesar p = 2,33 atau p = 2 dan nilai terendah adalah sebagai batas bawah atau batas kelas interval Universitas Sumatera Utara pertama. Hasil data pengukuran pengetahuan remaja terhadap IMS dikategorikan atas interval sebagai berikut : – 2 = pengetahuan kurang 3 – 5 = pengetahuan cukup 6 – 7 = pengetahuan baik 3. Kuesioner perilaku seks bebas. Terdiri dari 5 pertanyaan yang diadopsi dan dimodifikasi peneliti dari teori Simanjuntak 2002 dengan menggunakan skala Guttman dengan pilihan jawaban “Ya” dan “Tidak”. Skala ini digunakan agar responden menberikan jawaban yang tegas. Apabila responden menjawab “Ya” diberi nilai 1 dan apabila responden menjawab “Tidak” diberi nilai 0. Hasil data pengukuran perilaku seks bebas remaja dikategorikan atas interval sebagai berikut : ≥ 1 = Melakukan 1 = Tidak Melakukan 4.6 Validitas dan Reliabilitas 4.6.1 Validitas