BAB III TINJAUAN PUSTAKA
3.1.
Manajemen Logistik
2
Dalam sistem jaringan manufaktur, dimungkinkan terdapatnya satu unit gudang produk induk bahan baku dan beberapa unit produksi yang terpisah satu
dengan yang lain. Dalam literatur, masalah rute kendaraan ini disebutkan sebagai
Logistik merupakan seni dan ilmu mengatur dan mengontrol arus barang, energi, informasi, dan sumber daya lainnya, seperti produk, jasa, dan manusia, dari
sumber produksi ke pasar dengan tujuan mengoptimalkan penggunaan modal. Manufaktur dan marketing akan sulit dilakukan tanpa dukungan logistik. Logistik
juga mencakup integrasi informasi, transportasi, inventori, pergudangan, reverse logistics dan pemaketan.
Kegiatan logistik akan berjalan dengan efektif dan efisien apabila memenuhi empat syarat yaitu : tepat jumlah, tepat mutu, tepat ongkos dan tepat
waktu. Tujuan logistik adalah menyediakan produk dalam julah yang tepat, kualitas yang tepat, pada waktu yang tepat dengan biaya yang rendah. Ciri utama
kegiatan logistik adalah tercapainya sistem yang integral dari berbagai dimensi dan tujuan kegiatan terhadap pemindahan movement serta penyimpanan
storage secara strategis di dalam pengelolaan perusahaan.
3.2. Travelling Salesman Problem
2
Gitosudarmo, Indriyo, Manajemen Bisnis Logistik yogyakarta : BPFE, 1998,
Universitas Sumatera Utara
permasalahan distribusi bahan baku dari satu gudang induk ke beberapa unit produksi yang terpisah.
Secara rutin sebuah perusahaan melakukan pengiriman barang kepada konsumen yang tersebar di atas area geografis yang melayani oleh fasilitas-
fasilitas perusahaan. Dalam hal ini perusahaan melakukan pengiriman barang dengan sejumlah armada kendaraan. Secara khusus, setiap kendaraan
mengunjungi beberapa lokasi pelanggan. Pengelilingan kendaraan meliputi perencanaan operasi armada kendaraan untuk mengirim barang atau untuk
menghasilkan pelayanan. Masalah pengelilingan kendaraan atau penyusunan rute kendaraan disadari
berbeda dalam hal ukuran dan kerumitan. Masalah penyusunan rute ini dapat menjadi sulit untuk operasi-operasi yang lebih besar sesuai dengan banyaknya
fasilitas yang dimiliki, banyaknya pelanggan, area pelayanan, dan ukuran peningkatan armadakemampuan jangkauan armada. Kunci keputusan
penyelesaian masalah rute kendaraan adalah mendesain rute-rute untuk kendaraan. Rute adalah urutan pemberhentian-pemberhentian dimana sebuah kendaraan
mengunjungi antara dua kedatangan berturut-turut terhadap depot. Rute distribusi produk adalah urutan pemberhentian berturut-turut terhadap depot dan proses
perencanaan dari titik awal Perusahaan ke titik konsumen Konsumen untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Solusi Optimal adalah pencarian atau
penyelesaian masalah yang baik dalam penentuan rute dan penjadwalan kendaraan yang paling efisien. Urutan masalah penyusunan rute yang paling mudah terjadi
ketika melihat rute tunggal yang mengunjungi semua pelanggan dan minimisasi
Universitas Sumatera Utara
waktu total perjalanan. Hal inilah yang disebut masalah perjalanan salesman Travelling salesman problem
Permasalahan penjadwalan kendaraan alat angkut mempunyai banyak variasi namun dapat dikelompokkan menjadi beberapa jenis saja. Diantaranya
adalah: 1.
Permasalahan penjadwalan kendaraan dengan tujuan tunggal dan sumber tunggal dan terpisah Separate and single origin and destination point
2. Permasalahan penjadwalan kendaraan dengan beberapa tujuan dan beberapa
sumber multiple origin and destination point 3.
Permasalahan penjadwalan kendaraan dengan titik sumber dan tujuan akhir yang sama coindicent origin and destination point
4. Titik-titik yang terhubung secara spasial points are spatially related
5. Titik-titik yang tidak terhubung secara spasial point are not spatially related
Pengambilan keputusan, seperti pengelola truk dapat mengambil rute yang panjang untuk mengembangkan penjadwalan dan rute truk yang baik dengan
mengaplikasikan delapan prinsip. Prinsip-prinsip adalah sebagai berikut: 1.
Muat truk dengan volume tertentu yang merupakan volume perkiraan terdekat dengan yang lain.
2. Perhentian pada beberapa hari harus diatur untuk menghasilkan klaster yang
ketat. 3.
Membangun rute dimulai dengan perhentian paling jauh dari depot. 4.
Urutan perhentian untuk sebuah rute truk harus membentuk sebuah pola teardrop.
Universitas Sumatera Utara
5. Rute yang paling dekat efisien dibangun menggunakan kendaraan terbesar
yang tersedia. 6.
Pengangkutan lebih baik digabungkan dengan rute pendistribusian daripada diletakkan pada akhir rute.
7. Sebuah perhentian yang dipindahkan dari sebuah klaster rute adalah sebuah
alternatif yang baik untuk alternatif-alternatif pendistribusian. 8.
Pembatasan jendela untuk waktu perhentian terdekat harus dihindari
3
3.3. Vehicle Routing Problem