Metode Penentuan Sampel Metode Pengumpulan Data

27 Berdasarkan Tabel 3.1 di atas, diketahui bahwa Kecamatan Simpang Empat, Tiga Panah dan Barusjahe merupakan penghasil cabai tertinggi di Kabupaten Karo sehingga ketiga kecamatan ini dijadikan sebagai daerah penelitian.

3.2. Metode Penentuan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah petani yang menanam tanaman cabai yang terdiri dari tiga kecamatan di Kabupaten Karo yaitu Kecamatan Simpang Empat, Tiga Panah, dan Barusjahe. Menurut data yang diperoleh dari Dinas Pertanian Kabupaten Karo jumlah petani cabai di Kecamatan Simpang Empat yaitu 1200 petani, di Kecamatan Tiga Panah yaitu 1090 petani dan di Kecamatan Barusjahe yaitu 900 petani, sehingga jumlah populasi mencapai 3.190 petani. Untuk menentukan besarnya sampel, maka peneliti menggunakan rumus Slovin, sebagai berikut: n = Dimana: n = Ukuran sampel N = Ukuran populasi e = Kesalahan pengambilan sampel yang ditolerir Umar, 2000 Maka jumlah sampel adalah sebagai berikut: n = n = n = 96,96 = 97 Universitas Sumatera Utara 28 Penentuan sampel untuk masing-masing kecamatan menggunakan metode Proportionate Stratified Random Sampling atau metode pengambilan sampel berstrata proporsional berdasarkan kecamatan. Jumlah sampel yang diambil menurut strata tiap kecamatan dapat dilihat pada Tabel 3.2 berikut: Tabel 3.2. Pengambilan Jumlah Sampel dengan Metode Berstrata Proporsional No Kecamatan Populasi Petani Sampel Petani

1. Simpang Empat

1.200 1.2003.190 x 97 = 37

2. Tiga Panah

1.090 1.0903.190 x 97 = 33 3. Barusjahe 900 9003.190 x 97 = 27 Jumlah 3.190 97 Berdasarkan Tabel 3.2 di atas, maka untuk Kecamatan Simpang Empat diambil 37 petani sampel, Kecamatan Tiga Panah diambil 33 petani sampel dan Kecamatan Barusjahe diambil 27 petani sampel.

3.3. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan dua data yaitu data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh langsung dari petani sampel dengan cara menyebarkan kuesioner kepada setiap petani sampel. Kuesioner ini berisi pertanyaan-pertanyaan yang telah disediakan jawabannya dan petani sampel mengisi pernyataan dalam skala ordinal dengan menggunakan bobot tertentu pada setiap pernyataan. Cara penilaian terhadap hasil jawaban kuesioner dilakukan dengan menggunakan skala Likert. Data sekunder merupakan data yang diperoleh dari sumber-sumber lain yang relevan, seperti Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Karo, Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Utara dan lainnya yang dapat mendukung kelengkapan data dalam penelitian ini. Universitas Sumatera Utara 29

3.4. Metode Analisis Data