Pengujian Hipotesis dengan Uji Parsial Uji t Definisi dan Batasan Operasional 1. Definisi

33 Dimana: R 2 = koefisien regresi n = jumlah sampel k = jumlah variabel independent Dimana: SSR = Sum Suare Regression Jumlah Kuadrat Regresi SST = Sum Suare Total Jumlah Kuadrat Total R 2 = Koefisien Determinasi 4. Menentukan F tabel Dengan menggunakan tingkat keyakinan 95, α = 5, df 1= k – 1, dan df2 = n – k – 1 n adalah jumlah sampel dan k adalah jumlah variabel independent. 5. Kriteria pengujian - H diterima bila F hitung ≤ F tabel atau nilai sig. 0,05 - H ditolak bila F hitung F tabel atau nilai sig. ≤ 0,05

b. Pengujian Hipotesis dengan Uji Parsial Uji t

Uji t dilakukan untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel independent luas lahan, lama pendidikan, dan lama berusahatani secara parsial terhadap variabel dependent penggunaan pestisida dan pupuk. Adapun hipotesis pada uji t ini adalah sebagai berikut: H0 : β1 = 0 Tidak Ada Pengaruh H1 : β1 ≠ 0 Ada Pengaruh Rumus uji t adalah sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara 34 Dimana: bi = Koefisien Regresi Se = Simpangan Baku Kriteria pengambilan keputusan sebagai berikut: Jika probability 0,05, maka H0 diterima dan H1 ditolak Jika probability ≤ 0,05, maka H0 ditolak dan H1 diterima Untuk membuktikan hipotesis 7, dianalisis dengan menggunakan metode deskriptif yaitu dengan mengamati dan mencatat upaya petani untuk menanggulangi penggunaan pestisida dan pupuk pada tanaman cabai Capsicum annum L di Kabupaten Karo. 3.5. Definisi dan Batasan Operasional 3.5.1. Definisi Definisi dan batasan operasional dalam penelitian ini dibuat dengan tujuan untuk menghindari kekeliruan dan kesalahpahaman atas penafsiran dan pengertian maka digunakan definisi sebagai berikut: 1. Usahatani cabai adalah kegiatan untuk memelihara dan mengembangkan tanaman cabai sehingga diperoleh produksi cabai yang memberikan keuntungan kepada petani. 2. Sikap petani adalah reaksi atau respon petani terhadap suatu objek yang berhubungan dengan usahatani cabai yang dapat berupa sikap positif menerima maupun sikap negatif menolak. 3. Penggunaan pestisida adalah cara memberikan pestisida yang mengikuti 5 kaidah yaitu tepat sasaran, tepat jenis, tepat waktu, tepat dosis, dan tepat metode cara penggunaan. Universitas Sumatera Utara 35 4. Penggunaan pupuk adalah cara memberikan pupuk yang mengikuti 5 kaidah yaitu tepat sasaran, tepat jenis, tepat waktu, tepat dosis, dan tepat metode cara penggunaan. 5. Luas lahan adalah areal pertanaman cabai yang dimiliki oleh petani yang diukur dalam satuan hektar. 6. Lama Pendidikan adalah lamanya petani dalam mengikuti pendidikan formal yang diukur dalam satuan tahun. 7. Lama Berusahatani adalah lamanya waktu sejak seorang petani melakukan usahatani cabai yang diukur dalam satuan tahun. 8. Pestisida adalah semua zat atau bahan kimia beracun yang digunakan untuk membunuh atau membasmi hama pengganggu pada tanaman cabai yang diukur dalam satuan liter per musim tanam. 9. Pupuk merupakan sumber hara yang berfungsi sebagai input produksi untuk pertumbuhan tanaman cabai yang diukur dalam satuan kilogram per musim tanam. 10. Upaya menanggulangi pestisida adalah suatu cara untuk menggantikan pestisida kimia dengan pestisida berbahan alami.

3.5.2. Batasan Operasioal

1. Penelitian dilakukan di Kecamatan Simpang Empat, Tiga Panah, dan Barusjahe di Kabupaten Karo. 2. Sampel penelitian adalah petani cabai yang menanam tanaman cabai. 3. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Desember 2015. Universitas Sumatera Utara 36

BAB IV DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN DAN

KARAKTERISTIK PETANI SAMPEL

4.1. Deskripsi Daerah Penelitian

Secara Geografis letak Kabupaten Karo berada diantara 2º50’-3º19’ Lintang Utara dan 97º55’-98º38’ Bujur Timur dengan luas 2.127,25 km 2 atau 2,97 persen dari luas Propinsi Sumatera Utara. Kabupaten Karo terletak pada jajaran Bukit Barisan dan sebagian besar wilayahnya merupakan dataran tinggi. Dua gunung berapi aktif terletak di wilayah ini sehingga rawan gempa vulkanik. Wilayah Kabupaten Karo berada pada ketinggian 280 –1.420 m di atas permukaan laut. Batas-batas wilayah Kabupaten Karo sebagai berikut: 1. Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Langkat dan Kabupaten Deli Serdang, 2. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Dairi dan Toba Samosir, 3. Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Deli Serdang dan Kabupaten Simalungun, dan 4. Sebelah Barat dengan Propinsi Nangroe Aceh Darussalam. Pada tahun 2013 sebesar 363.755 yang mendiami wilayah seluas 2.127,25 km². Kepadatan penduduk diperkirakan sebesar 171 jiwakm². Laju Pertumbuhan Penduduk Karo Tahun 2010 – 2013 adalah sebesar 1,17 persen per tahun. Tahun 2013 di Kabupaten Karo Penduduk laki-laki lebih sedikit dari Perempuan. Laki- laki berjumlah 180.535 jiwa dan Perempuan berjumlah 183.220 jiwa. Universitas Sumatera Utara