29
3.4. Metode Analisis Data
Untuk membuktikan hipotesis 1 dan 2, dianalisis dengan menggunakan metode deskriptif yaitu dengan mengamati dan mencatat cara pengaplikasian
pestisida dan pupuk yang dilakukan oleh petani sampel terhadap tanaman cabai Capsicum annum L
di Kabupaten Karo sesuai standar atau tidak. Untuk membuktikan hipotesis 3 dan 4, dianalisis dengan menggunakan
teknik penskalaan likert. Langkah yang harus ditempuh adalah dengan mempersentasekan jawaban pada setiap hasil angket yang didapat dari skala likert.
Skala likert merupakan alat yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok tentang kejadian atau gejala sosial. Menurut
Nazir 2003, skala likert telah banyak digunakan oleh para peneliti guna mengukur persepsi atau sikap seseorang. Skala ini menilai sikap atau persepsi
yang diinginkan oleh para peneliti dengan cara mengajukan beberapa pertanyaan kepada petani sampel. Kemudian petani diminta memberi jawaban atau dalam
skala ukur yang telah disediakan, misalnya sangat setuju, setuju, kurang setuju, tidak setuju, dan sangat tidak setuju.
Untuk pertanyaan positif, dapat diberikan skor untuk masing-masing pilihan jawaban dengan kategori sebagai berikut:
Tabel 3.4. Kategori Jawaban Pertanyaan Sikap Positif Petani Terhadap Penggunaan Pestisida dan Pupuk Pada Tanaman Cabai
No. Kategori Jawaban
Skor
1. SS Sangat Setuju
5 2.
S Setuju 4
3. KS Kurang Setuju
3 4.
TS Tidak Setuju 2
5. STS Sangat Tidak Setuju
1
Universitas Sumatera Utara
30 Untuk pertanyaan negatif juga diberikan skor untuk masing-masing pilihan
jawaban dengan kategori sebagai berikut:
Tabel 3.5. Kategori Jawaban Pertanyaan Sikap Negatif Petani Terhadap Penggunaan Pestisida dan Pupuk Pada Tanaman Cabai
No. Kategori Jawaban
Skor
1. STS Sangat Tidak Setuju
5 2.
TS Tidak Setuju 4
3. KS Kurang Setuju
3 4.
S Setuju 2
5. SS Sangat Setuju
1
Untuk mengukur skala likert tersebut digunakan rumus sebagai berikut: ̅
Keterangan: T
= Skor Standar = Skor Responden
̅ = Rata-rata Skor Kelompok
S = Deviasi Standar Kelompok
Kategori Interpretasi nilai T, apabila: T 50 = Sikap Positif
T ≤ 50 = Sikap Negatif Mueller, 1992
Berdasarkan uji T tersebut, dapat diketahui secara langsung sikap petani tersebut apakah positif atau negatif terhadap penggunaan pestisida pada tanaman
cabai di daerah penelitian. Jika petani memiliki sikap positif, maka itu menunjukkan bahwa penggunaan pestisida dan pupuk sesuai dengan takaran atau
sesuai dengan anjuran yang diberikan oleh pemerintah dan sebaliknya jika petani
Universitas Sumatera Utara
31 memiliki sikap negatif, maka itu menunjukkan bahwa penggunaan pestisida dan
tidak sesuai takaran atau tidak sesuai dengan anjuran pemerintah. Untuk membuktikan hipotesis 5 dan 6, dianalisis dengan menggunakan
analisis regresi linier berganda untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi penggunaan pestisida dan pupuk terhadap tanaman cabai
Capsicum annum L di Kabupaten Karo. Analisis regresi linier berganda adalah hubungan secara linier antara dua atau lebih variabel independen X
1
, X
2
, X
3
...X
n
dengan variabel dependen Y. Analisis ini untuk mengetahui arah hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen apakah masing-masing
variabel independen berhubungan positif atau negatif dan untuk memprediksi nilai dari variabel dependen apabila nilai variabel independen mengalami kenaikan atau
penurunan. Persamaan regresi linear berganda sebagai berikut: Y = a + b
1
X
1
+ b
2
X
2
+ b
3
X
3
+ e Dimana:
Y = Penggunaan Pestisida LiterPupuk Kg
a = Konstanta
b = Koefisien Regresi
X
1
= Luas Lahan Ha X
2
= Lama Pendidikan Tahun X
3
= Lama Berusahatani Tahun e
= error
Universitas Sumatera Utara
32
a. Koefisien Determinasi R