Analisis dan Persepsi Petani Terhadap Pemakaian Pestisida dan Pupuk Pada Tanaman Cabai di Kabupaten Karo
Lampiran 1. Karakteristik Petani Cabai di Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Karo No Sampel Umur (Tahun) Lama Pendidikan (Tahun) Lama Berusahatani (Tahun) Luas Lahan (Ha)
1 48 12 15 1,5
2 49 12 16 0,25
3 50 9 25 0,1
4 47 12 17 0,25
5 35 9 8 0,25
6 45 12 20 0,5
7 40 12 12 0,5
8 43 12 15 1
9 45 16 15 0,5
10 46 12 20 0,25
11 44 12 15 0,5
12 45 12 20 0,5
13 40 16 10 0,4
14 44 12 20 0,25
15 45 9 19 0,75
16 48 9 18 0,5
17 43 12 20 1
18 42 12 20 0,6
19 47 9 22 0,75
20 50 6 30 0,25
21 39 16 10 0,75
22 44 12 24 1
23 45 12 20 0,5
24 43 12 20 0,5
25 55 6 30 0,75
26 51 9 30 0,8
27 51 9 28 0,8
28 47 12 17 1,5
29 46 12 20 0,8
30 53 9 30 0,5
31 42 16 15 1
32 54 9 31 0,5
33 46 12 20 0,75
34 43 12 20 0,75
Jumlah 1.555 385 672 21,5
(2)
Lampiran 2. Karakteristik Petani Cabai di Kecamatan Tiga Panah Kabupaten Karo No Sampel Umur (Tahun) Lama Pendidikan (Tahun) Lama Berusahatani (Tahun) Luas Lahan (Ha)
35 46 12 25 0,25
36 42 12 18 0,5
37 45 16 10 0,5
38 40 12 16 0,15
39 40 12 18 0,25
40 46 12 23 0,5
41 47 9 24 0,75
42 49 12 24 0,4
43 50 12 25 0,25
44 39 12 18 0,4
45 41 9 20 0,4
46 42 9 20 1
47 44 16 14 0,5
48 40 12 15 0,5
49 47 9 20 0,75
50 38 12 15 0,5
51 46 12 20 0,75
52 43 16 12 0,25
53 39 12 19 1
54 46 9 20 0,75
55 40 16 10 0,6
56 45 9 20 0,4
57 41 9 15 0,4
58 40 12 15 0,5
59 44 9 18 0,4
60 39 12 15 0,5
61 56 6 32 0,5
62 49 9 25 1,5
63 48 9 27 0,25
64 47 12 20 0,75
65 55 6 30 0,5
Jumlah 1.374 346 603 16,65
(3)
Lampiran 3. Karakteristik Petani Cabai di Kecamatan Barusjahe Kabupaten Karo
No Sampel
Umur (Tahun)
Lama Pendidikan (Tahun)
Lama Berusahatani (Tahun)
Luas Lahan (Ha)
66 53 16 24 0,75
67 46 12 25 0,5
68 64 6 45 0,25
69 43 9 18 0,25
70 33 6 3 0,4
71 40 12 10 0,5
72 33 9 10 0,5
73 35 16 4 0,5
74 53 6 30 0,1
75 58 6 45 0,25
76 42 9 22 0,5
77 39 9 16 0,25
78 38 6 14 0,5
79 34 12 11 0,3
80 44 9 27 0,25
81 40 9 24 0,25
82 52 9 30 1
83 45 12 18 0,5
84 47 12 19 0,4
85 46 12 18 0,4
86 51 6 30 0,5
87 47 12 20 1
88 49 12 21 0,5
89 50 6 30 0,75
90 45 12 17 0,5
Jumlah 1.127 245 531 11,6
(4)
Lampiran 4. Pengaplikasian Pestisida Oleh Petani Cabai di Kabupaten Karo No
Sampe l
Kaidah dalam Aplikasi Pestisida
Kesimpulan Tepat Sasaran Tepat Jenis Tepat Waktu Tepat Dosis Tepat Metode
1 √ √ - - - Tidak sesuai standar
2 √ √ - - - Tidak sesuai standar
3 √ √ √ √ √ Sesuai standar
4 √ √ √ - - Tidak sesuai standar
5 √ √ √ - - Tidak sesuai standar
6 √ √ √ - - Tidak sesuai standar
7 √ √ - - - Tidak sesuai standar
8 √ √ √ √ √ Sesuai standar
9 √ √ √ √ √ Sesuai standar
10 √ √ - - - Tidak sesuai standar
11 √ √ √ √ √ Sesuai standar
12 √ √ √ - - Tidak sesuai standar
13 √ √ √ √ √ Sesuai standar
14 √ √ √ √ √ Sesuai standar
15 √ √ - - - Tidak sesuai standar
16 √ √ - - - Tidak sesuai standar
17 √ √ √ √ √ Sesuai standar
18 √ √ √ - - Tidak sesuai standar
19 √ √ - - - Tidak sesuai standar
20 √ √ - - - Tidak sesuai standar
21 √ √ √ √ √ Sesuai standar
22 √ √ √ √ √ Sesuai standar
23 √ √ - - - Tidak sesuai standar
24 √ √ √ √ √ Sesuai standar
25 √ √ √ - - Tidak sesuai standar
26 √ √ - - - Tidak sesuai standar
27 √ √ - - - Tidak sesuai standar
28 √ √ √ - - Tidak sesuai standar
29 √ √ √ √ √ Sesuai standar
30 √ √ - - - Tidak sesuai standar
31 √ √ √ √ √ Sesuai standar
32 √ √ - - - Tidak sesuai standar
(5)
No Sampe
l
Kaidah dalam Aplikasi Pestisida
Kesimpulan Tepat Sasaran Tepat Jenis Tepat Waktu Tepat Dosis Tepat Metode
34 √ √ √ √ √ Sesuai standar
35 √ √ √ √ √ Sesuai standar
36 √ √ √ √ √ Sesuai standar
37 √ √ √ √ √ Sesuai standar
38 √ √ √ - - Tidak sesuai standar
39 √ √ √ - - Tidak sesuai standar
40 √ √ - - - Tidak sesuai standar
41 √ √ - - - Tidak sesuai standar
42 √ √ √ √ √ Sesuai standar
43 √ √ √ √ √ Sesuai standar
44 √ √ - - - Tidak sesuai standar
45 √ √ √ - - Tidak sesuai standar
46 √ √ - - - Tidak sesuai standar
47 √ √ √ √ √ Sesuai standar
48 √ √ - - - Tidak sesuai standar
49 √ √ √ - - Tidak sesuai standar
50 √ √ √ - - Tidak sesuai standar
51 √ √ - - - Tidak sesuai standar
52 √ √ √ √ √ Sesuai standar
53 √ √ √ √ √ Sesuai standar
54 √ √ - - - Tidak sesuai standar
55 √ √ √ √ √ Sesuai standar
56 √ √ √ - - Tidak sesuai standar
57 √ √ - - - Tidak sesuai standar
58 √ √ - - - Tidak sesuai standar
59 √ √ √ - - Tidak sesuai standar
60 √ √ √ √ √ Sesuai standar
61 √ √ √ - - Tidak sesuai standar
62 √ √ - - - Tidak sesuai standar
63 √ √ - - - Tidak sesuai standar
64 √ √ √ √ √ Sesuai standar
65 √ √ - - - Tidak sesuai standar
66 √ √ √ √ √ Sesuai standar
67 √ √ √ √ √ Sesuai standar
(6)
No Sampe
l
Kaidah dalam Aplikasi Pestisida
Kesimpulan Tepat
Sasaran
Tepat Jenis
Tepat Waktu
Tepat Dosis
Tepat Metode
69 √ √ √ √ √ Sesuai standar
70 √ √ √ - - Tidak sesuai standar
71 √ √ √ √ √ Sesuai standar
72 √ √ - - - Tidak sesuai standar
73 √ √ √ √ √ Sesuai standar
74 √ √ √ √ √ Sesuai standar
75 √ √ √ - - Tidak sesuai standar
76 √ √ √ √ √ Sesuai standar
77 √ √ - - - Tidak sesuai standar
78 √ √ √ √ √ Sesuai standar
79 √ √ √ √ √ Sesuai standar
80 √ √ - - - Tidak sesuai standar
81 √ √ √ - - Tidak sesuai standar
82 √ √ - - - Tidak sesuai standar
83 √ √ - - - Tidak sesuai standar
84 √ √ √ √ √ Sesuai standar
85 √ √ √ - - Tidak sesuai standar
86 √ √ - - - Tidak sesuai standar
87 √ √ √ √ √ Sesuai standar
88 √ √ - - - Tidak sesuai standar
89 √ √ √ - - Tidak sesuai standar
(7)
Lampiran 5. Pengaplikasian Pupuk Oleh Petani Cabai di Kabupaten Karo No Sampel Sesuai Standar Tidak Sesuai Standar
1 - √
2 - √
3 √ -
4 - √
5 - √
6 - √
7 - √
8 √ -
9 √ -
10 - √
11 √ -
12 - √
13 √ -
14 √ -
15 - √
16 - √
17 √ -
18 - √
19 - √
20 - √
21 √ -
22 √ -
23 - √
24 √ -
25 - √
26 - √
27 - √
28 - √
29 √ -
30 - √
31 √ -
32 - √
33 - √
34 √ -
(8)
No Sampel Sesuai Standar Tidak Sesuai Standar
36 √ -
37 √ -
38 - √
39 - √
40 - √
41 - √
42 √ -
43 √ -
44 - √
45 - √
46 - √
47 √ -
48 - √
49 - √
50 - √
51 - √
52 √ -
53 √ -
54 - √
55 √ -
56 - √
57 - √
58 - √
59 - √
60 √ -
61 - √
62 - √
63 - √
64 √ -
65 - √
66 √ -
67 √ -
68 - √
69 √ -
70 - √
71 √ -
(9)
No Sampel Sesuai Standar Tidak Sesuai Standar
73 √ -
74 √ -
75 - √
76 √ -
77 - √
78 √ -
79 √ -
80 - √
81 - √
82 - √
83 - √
84 √ -
85 - √
86 - √
87 √ -
88 - √
89 - √
90 - √
(10)
Lampiran 6. Skor Sikap Petani Cabai Terhadap Penggunaan Pestisida di Kabupaten Karo No
Sampel
Pernyataan
Total Skor Sikap
Positif Negatif
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 4 4 4 4 4 2 3 2 3 1 31
2 4 4 4 4 4 1 3 1 4 2 31
3 5 5 5 5 5 1 2 1 2 1 32
4 4 3 4 3 3 1 2 1 2 1 24
5 4 3 4 3 3 1 2 1 2 1 24
6 5 4 4 3 4 2 2 1 2 2 29
7 5 4 4 4 4 2 1 2 2 2 30
8 5 5 5 5 5 1 2 1 2 1 32
9 5 5 5 5 5 1 2 1 2 1 32
10 4 4 4 4 4 3 2 3 3 2 33
11 5 5 5 5 5 1 2 1 2 1 32
12 4 4 4 4 4 2 2 2 1 2 29
13 5 5 5 5 5 1 2 1 2 1 32
14 5 5 5 5 5 1 2 1 2 1 32
15 5 4 4 4 4 2 1 2 2 2 30
16 4 4 4 4 4 3 2 3 3 2 33
17 5 5 5 5 5 1 2 1 2 1 32
18 4 3 3 3 3 2 2 2 1 3 26
19 5 4 4 4 4 2 1 2 2 2 30
20 4 3 4 3 3 1 2 1 2 1 24
21 5 5 5 5 5 1 2 1 2 1 32
(11)
No Sampel
Pernyataan
Total Skor Sikap
Positif Negatif
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
23 5 4 4 4 4 2 1 2 2 2 30
24 5 5 5 5 5 1 2 1 2 1 32
25 5 4 4 3 4 2 2 1 2 2 29
26 4 4 4 4 4 3 2 3 3 2 33
27 4 3 4 3 3 1 2 1 2 1 24
28 4 3 3 3 3 2 2 2 1 3 26
29 5 5 5 5 5 1 2 1 2 1 32
30 5 4 4 3 4 2 2 1 2 2 29
31 5 5 5 5 5 1 2 1 2 1 32
32 4 3 4 3 3 1 2 1 2 1 24
33 5 4 4 4 4 2 1 2 2 2 30
34 5 5 5 5 5 1 2 1 2 1 32
35 5 5 5 5 5 1 2 1 2 1 32
36 5 5 5 5 5 1 2 1 2 1 32
37 5 5 5 5 5 1 2 1 2 1 32
38 4 3 4 3 3 1 2 1 2 1 24
39 5 4 4 3 4 2 2 1 2 2 29
40 4 4 4 4 4 3 2 3 3 2 33
41 4 3 4 3 3 1 2 1 2 1 24
42 5 5 5 5 5 1 2 1 2 1 32
43 5 5 5 5 5 1 2 1 2 1 32
44 5 4 4 4 4 2 1 2 2 2 30
45 4 4 4 4 4 3 2 3 3 2 33
(12)
No Sampel
Pernyataan
Total Skor Sikap
Positif Negatif
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
47 5 5 5 5 5 1 2 1 2 1 32
48 4 3 4 3 3 1 2 1 2 1 24
49 5 4 4 3 4 2 2 1 2 2 29
50 4 3 3 3 3 2 2 2 1 3 26
51 5 4 4 3 4 2 2 1 2 2 29
52 5 5 5 5 5 1 2 1 2 1 32
53 5 5 5 5 5 1 2 1 2 1 32
54 5 4 4 4 4 2 1 2 2 2 30
55 5 5 5 5 5 1 2 1 2 1 32
56 4 4 4 4 4 2 2 2 1 2 29
57 5 4 4 3 4 2 2 1 2 2 29
58 4 3 4 3 3 1 2 1 2 1 24
59 5 4 4 3 4 2 2 1 2 2 29
60 5 5 5 5 5 1 2 1 2 1 32
61 5 4 4 4 4 2 1 2 2 2 30
62 4 3 4 3 3 1 2 1 2 1 24
63 5 4 4 3 4 2 2 1 2 2 29
64 5 5 5 5 5 1 2 1 2 1 32
65 4 3 4 3 3 1 2 1 2 1 24
66 5 5 5 5 5 1 2 1 2 1 32
67 5 5 5 5 5 1 2 1 2 1 32
68 5 4 4 3 4 2 2 1 2 2 29
69 5 5 5 5 5 1 2 1 2 1 32
(13)
No Sampel
Pernyataan
Total Skor Sikap
Positif Negatif
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
71 5 5 5 5 5 1 2 1 2 1 32
72 5 4 4 3 4 2 2 1 2 2 29
73 5 5 5 5 5 1 2 1 2 1 32
74 5 5 5 5 5 1 2 1 2 1 32
75 5 4 4 4 4 2 1 2 2 2 30
76 5 5 5 5 5 1 2 1 2 1 32
77 4 4 4 4 4 3 2 3 3 2 33
78 5 5 5 5 5 1 2 1 2 1 32
79 5 5 5 5 5 1 2 1 2 1 32
80 5 4 4 3 4 2 2 1 2 2 29
81 5 4 4 4 4 2 1 2 2 2 30
82 5 4 4 3 4 2 2 1 2 2 29
83 4 3 3 3 3 2 2 2 1 3 26
84 5 5 5 5 5 1 2 1 2 1 32
85 5 4 4 3 4 2 2 1 2 2 29
86 5 4 4 4 4 2 1 2 2 2 30
87 5 5 5 5 5 1 2 1 2 1 32
88 4 4 4 4 4 2 2 2 1 2 29
89 5 4 4 3 4 2 2 1 2 2 29
90 5 4 4 3 4 2 2 1 2 2 29
(14)
Lampiran 7. Skor Sikap Petani Cabai Terhadap Penggunaan Pupuk di Kabupaten Karo No
Sampel
Pernyataan
Total Skor Sikap
Positif Negatif
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 4 4 3 3 2 3 2 4 3 2 30
2 4 4 3 3 4 3 2 4 3 2 32
3 4 4 3 3 4 4 2 4 4 2 34
4 3 4 3 3 3 3 2 3 3 2 29
5 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 28
6 4 4 3 3 2 3 2 4 3 2 30
7 4 4 3 3 4 3 2 4 3 2 32
8 4 4 3 3 4 4 2 4 4 2 34
9 4 4 4 4 4 4 2 4 4 2 36
10 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 28
11 4 4 3 3 4 4 2 4 4 2 34
12 3 4 3 3 3 3 2 3 3 2 29
13 4 4 4 4 4 4 2 4 4 2 36
14 4 4 3 3 4 4 2 4 4 2 34
15 4 4 3 3 2 3 2 4 3 2 30
16 4 4 3 3 4 3 2 4 3 2 32
17 4 4 4 4 4 4 2 4 4 2 36
18 4 4 3 3 2 3 2 4 3 2 30
19 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 28
20 4 4 3 3 4 3 2 4 3 2 32
21 4 4 3 3 4 4 2 4 4 2 34
(15)
No Sampel
Pernyataan
Total Skor Sikap
Positif Negatif
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
23 4 4 3 3 2 3 2 4 3 2 30
24 4 4 4 4 4 3 2 4 3 3 35
25 4 4 3 3 4 3 2 4 3 2 32
26 3 4 3 3 3 3 2 3 3 2 29
27 4 4 3 3 4 3 2 4 3 2 32
28 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 28
29 5 5 4 4 3 3 4 3 4 3 38
30 3 4 3 3 3 3 2 3 3 2 29
31 4 4 4 4 4 3 2 4 3 3 35
32 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 28
33 4 4 3 3 4 3 2 4 3 2 32
34 5 5 4 4 3 3 4 3 4 3 38
35 4 4 4 4 4 3 2 4 3 3 35
36 4 4 4 4 4 3 2 4 3 3 35
37 4 4 4 4 4 4 2 4 4 2 36
38 4 4 3 3 4 3 2 4 3 2 32
39 4 4 3 3 2 3 2 4 3 2 30
40 4 4 3 3 4 3 2 4 3 2 32
41 4 4 3 3 4 3 2 4 3 2 32
42 4 4 4 4 4 4 2 4 4 2 36
43 4 4 4 4 4 4 2 4 4 2 36
44 4 4 3 3 2 3 2 4 3 2 30
45 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 28
(16)
No Sampel
Pernyataan
Total Skor Sikap
Positif Negatif
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
47 4 4 3 3 4 4 2 4 4 2 34
48 4 4 3 3 4 3 2 4 3 2 32
49 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 28
50 4 4 3 3 4 3 2 4 3 2 32
51 4 4 3 3 2 3 2 4 3 2 30
52 4 4 4 4 4 4 2 4 4 2 36
53 4 4 4 4 4 4 2 4 4 2 36
54 4 4 3 3 4 3 2 4 3 2 32
55 4 4 4 4 4 4 2 4 4 2 36
56 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 28
57 3 4 3 3 3 3 2 3 3 2 29
58 4 4 3 3 2 3 2 4 3 2 30
59 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 28
60 4 4 4 4 4 3 2 4 3 3 35
61 3 4 3 3 3 3 2 3 3 2 29
62 4 4 3 3 4 3 2 4 3 2 32
63 4 4 3 3 2 3 2 4 3 2 30
64 4 4 4 4 4 3 2 4 3 3 35
65 3 4 3 3 3 3 2 3 3 2 29
66 5 5 4 4 3 3 4 3 4 3 38
67 4 4 4 4 4 3 2 4 3 3 35
68 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 28
69 5 5 4 4 3 3 4 3 4 3 38
(17)
No Sampel
Pernyataan
Total Skor Sikap
Positif Negatif
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
71 4 4 4 4 4 3 2 4 3 3 35
72 4 4 3 3 2 3 2 4 3 2 30
73 4 4 4 4 4 3 2 4 3 3 35
74 4 4 4 4 4 3 2 4 3 3 35
75 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 28
76 4 4 4 4 4 3 2 4 3 3 35
77 3 4 3 3 3 3 2 3 3 2 29
78 5 5 4 4 3 3 4 3 4 3 38
79 4 4 4 4 4 3 2 4 3 3 35
80 4 4 3 3 2 3 2 4 3 2 30
81 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 28
82 4 4 3 3 4 3 2 4 3 2 32
83 4 4 3 3 2 3 2 4 3 2 30
84 4 4 4 4 4 3 2 4 3 3 35
85 3 4 3 3 3 3 2 3 3 2 29
86 4 4 3 3 2 3 2 4 3 2 30
87 4 4 3 3 4 3 2 4 3 3 33
88 4 4 3 3 4 3 2 4 3 2 32
89 4 4 3 3 2 3 2 4 3 2 30
90 3 4 3 3 3 3 2 3 3 2 29
(18)
Lampiran 8. Interpretasi Sikap Petani Cabai Terhadap Penggunaan Pestisida
No Sampel Skor Sikap (Xi) X rata-rata ( ̅ (Xi - ̅ (Xi - ̅ 2 S T Interpretasi
1 31 29,9 1,1 1,21 2,77 53,971 Positif
2 31 29,9 1,1 1,21 2,77 53,971 Positif
3 32 29,9 2,1 4,41 2,77 57,581 Positif
4 24 29,9 -5,9 34,81 2,77 28,700 Negatif
5 24 29,9 -5,9 34,81 2,77 28,700 Negatif
6 29 29,9 -0,9 0,81 2,77 46,751 Negatif
7 30 29,9 0,1 0,01 2,77 50,361 Negatif
8 32 29,9 2,1 4,41 2,77 57,581 Positif
9 32 29,9 2,1 4,41 2,77 57,581 Positif
10 33 29,9 3,1 9,61 2,77 61,191 Positif
11 32 29,9 2,1 4,41 2,77 57,581 Positif
12 29 29,9 -0,9 0,81 2,77 46,751 Negatif
13 32 29,9 2,1 4,41 2,77 57,581 Positif
14 32 29,9 2,1 4,41 2,77 57,581 Positif
15 30 29,9 0,1 0,01 2,77 50,361 Negatif
16 33 29,9 3,1 9,61 2,77 61,191 Positif
17 32 29,9 2,1 4,41 2,77 57,581 Positif
18 26 29,9 -3,9 15,21 2,77 35,921 Negatif
19 30 29,9 0,1 0,01 2,77 50,361 Negatif
(19)
No Sampel Skor Sikap (Xi) X rata-rata ( ̅ (Xi - ̅ (Xi - ̅ 2 S T Interpretasi
21 32 29,9 2,1 4,41 2,77 57,581 Positif
22 32 29,9 2,1 4,41 2,77 57,581 Positif
23 30 29,9 0,1 0,01 2,77 50,361 Negatif
24 32 29,9 2,1 4,41 2,77 57,581 Positif
25 29 29,9 -0,9 0,81 2,77 46,751 Negatif
26 33 29,9 3,1 9,61 2,77 61,191 Positif
27 24 29,9 -5,9 34,81 2,77 28,700 Negatif
28 26 29,9 -3,9 15,21 2,77 35,921 Negatif
29 32 29,9 2,1 4,41 2,77 57,581 Positif
30 29 29,9 -0,9 0,81 2,77 46,751 Negatif
31 32 29,9 2,1 4,41 2,77 57,581 Positif
32 24 29,9 -5,9 34,81 2,77 28,700 Negatif
33 30 29,9 0,1 0,01 2,77 50,361 Negatif
34 32 29,9 2,1 4,41 2,77 57,581 Positif
35 32 29,9 2,1 4,41 2,77 57,581 Positif
36 32 29,9 2,1 4,41 2,77 57,581 Positif
37 32 29,9 2,1 4,41 2,77 57,581 Positif
38 24 29,9 -5,9 34,81 2,77 28,700 Negatif
39 29 29,9 -0,9 0,81 2,77 46,751 Negatif
40 33 29,9 3,1 9,61 2,77 61,191 Positif
(20)
No Sampel Skor Sikap (Xi) X rata-rata ( ̅ (Xi - ̅ (Xi - ̅ 2 S T Interpretasi
42 32 29,9 2,1 4,41 2,77 57,581 Positif
43 32 29,9 2,1 4,41 2,77 57,581 Positif
44 30 29,9 0,1 0,01 2,77 50,361 Negatif
45 33 29,9 3,1 9,61 2,77 61,191 Positif
46 29 29,9 -0,9 0,81 2,77 46,751 Negatif
47 32 29,9 2,1 4,41 2,77 57,581 Positif
48 24 29,9 -5,9 34,81 2,77 28,700 Negatif
49 29 29,9 -0,9 0,81 2,77 46,751 Negatif
50 26 29,9 -3,9 15,21 2,77 35,921 Negatif
51 29 29,9 -0,9 0,81 2,77 46,751 Negatif
52 32 29,9 2,1 4,41 2,77 57,581 Positif
53 32 29,9 2,1 4,41 2,77 57,581 Positif
54 30 29,9 0,1 0,01 2,77 50,361 Negatif
55 32 29,9 2,1 4,41 2,77 57,581 Positif
56 29 29,9 -0,9 0,81 2,77 46,751 Negatif
57 29 29,9 -0,9 0,81 2,77 46,751 Negatif
58 24 29,9 -5,9 34,81 2,77 28,700 Negatif
59 29 29,9 -0,9 0,81 2,77 46,751 Negatif
60 32 29,9 2,1 4,41 2,77 57,581 Positif
61 30 29,9 0,1 0,01 2,77 50,361 Negatif
(21)
No Sampel Skor Sikap (Xi) X rata-rata ( ̅ (Xi - ̅ (Xi - ̅ 2 S T Interpretasi
63 29 29,9 -0,9 0,81 2,77 46,751 Negatif
64 32 29,9 2,1 4,41 2,77 57,581 Positif
65 24 29,9 -5,9 34,81 2,77 28,700 Negatif
66 32 29,9 2,1 4,41 2,77 57,581 Positif
67 32 29,9 2,1 4,41 2,77 57,581 Positif
68 29 29,9 -0,9 0,81 2,77 46,751 Negatif
69 32 29,9 2,1 4,41 2,77 57,581 Positif
70 33 29,9 3,1 9,61 2,77 61,191 Positif
71 32 29,9 2,1 4,41 2,77 57,581 Positif
72 29 29,9 -0,9 0,81 2,77 46,751 Negatif
73 32 29,9 2,1 4,41 2,77 57,581 Positif
74 32 29,9 2,1 4,41 2,77 57,581 Positif
75 30 29,9 0,1 0,01 2,77 50,361 Negatif
76 32 29,9 2,1 4,41 2,77 57,581 Positif
77 33 29,9 3,1 9,61 2,77 61,191 Positif
78 32 29,9 2,1 4,41 2,77 57,581 Positif
79 32 29,9 2,1 4,41 2,77 57,581 Positif
80 29 29,9 -0,9 0,81 2,77 46,751 Negatif
81 30 29,9 0,1 0,01 2,77 50,361 Negatif
82 29 29,9 -0,9 0,81 2,77 46,751 Negatif
(22)
No Sampel Skor Sikap (Xi) X rata-rata ( ̅ (Xi - ̅ (Xi - ̅ 2 S T Interpretasi
84 32 29,9 2,1 4,41 2,77 57,581 Positif
85 29 29,9 -0,9 0,81 2,77 46,751 Negatif
86 30 29,9 0,1 0,01 2,77 50,361 Negatif
87 32 29,9 2,1 4,41 2,77 57,581 Positif
88 29 29,9 -0,9 0,81 2,77 46,751 Negatif
89 29 29,9 -0,9 0,81 2,77 46,751 Negatif
(23)
Lampiran 9. Interpretasi Sikap Petani Cabai Terhadap Penggunaan Pupuk
No Sampel Skor Sikap (Xi) X rata-rata ( ̅ (Xi - ̅ (Xi - ̅ 2 S T Interpretasi
1 30 31,91 -1,91 3,648 2,91 43,436 Negatif
2 32 31,91 0,09 0,008 2,91 50,309 Negatif
3 34 31,91 2,09 4,368 2,91 57,182 Positif
4 29 31,91 -2,91 8,468 2,91 40 Negatif
5 28 31,91 -3,91 15,288 2,91 36,564 Negatif
6 30 31,91 -1,91 3,648 2,91 43,436 Negatif
7 32 31,91 0,09 0,008 2,91 50,309 Negatif
8 34 31,91 2,09 4,368 2,91 57,182 Positif
9 36 31,91 4,09 16,728 2,91 64,055 Positif
10 28 31,91 -3,91 15,288 2,91 36,564 Negatif
11 34 31,91 2,09 4,368 2,91 57,182 Positif
12 29 31,91 -2,91 8,468 2,91 40 Negatif
13 36 31,91 4,09 16,728 2,91 64,055 Positif
14 34 31,91 2,09 4,368 2,91 57,182 Positif
15 30 31,91 -1,91 3,648 2,91 43,436 Negatif
16 32 31,91 0,09 0,008 2,91 50,309 Negatif
17 36 31,91 4,09 16,728 2,91 64,055 Positif
18 30 31,91 -1,91 3,648 2,91 43,436 Negatif
19 28 31,91 -3,91 15,288 2,91 36,564 Negatif
(24)
No Sampel Skor Sikap (Xi) X rata-rata ( ̅ (Xi - ̅ (Xi - ̅ 2 S T Interpretasi
21 34 31,91 2,09 4,368 2,91 57,182 Positif
22 35 31,91 3,09 9,548 2,91 60,619 Positif
23 30 31,91 -1,91 3,648 2,91 43,436 Negatif
24 33 31,91 1,09 1,188 2,91 53,746 Positif
25 32 31,91 0,09 0,008 2,91 50,309 Negatif
26 29 31,91 -2,91 8,468 2,91 40 Negatif
27 32 31,91 0,09 0,008 2,91 50,309 Negatif
28 28 31,91 -3,91 15,288 2,91 36,564 Negatif
29 38 31,91 6,09 37,088 2,91 70,928 Positif
30 29 31,91 -2,91 8,468 2,91 40 Negatif
31 33 31,91 1,09 1,188 2,91 53,746 Positif
32 28 31,91 -3,91 15,288 2,91 36,564 Negatif
33 32 31,91 0,09 0,008 2,91 50,309 Negatif
34 38 31,91 6,09 37,088 2,91 70,928 Positif
35 33 31,91 1,09 1,188 2,91 53,746 Positif
36 35 31,91 3,09 9,548 2,91 60,619 Positif
37 36 31,91 4,09 16,728 2,91 64,055 Positif
38 32 31,91 0,09 0,008 2,91 50,309 Negatif
39 30 31,91 -1,91 3,648 2,91 43,436 Negatif
40 32 31,91 0,09 0,008 2,91 50,309 Negatif
(25)
No Sampel Skor Sikap (Xi) X rata-rata ( ̅ (Xi - ̅ (Xi - ̅ 2 S T Interpretasi
42 36 31,91 4,09 16,728 2,91 64,055 Positif
43 36 31,91 4,09 16,728 2,91 64,055 Positif
44 30 31,91 -1,91 3,648 2,91 43,436 Negatif
45 28 31,91 -3,91 15,288 2,91 36,564 Negatif
46 29 31,91 -2,91 8,468 2,91 40 Negatif
47 34 31,91 2,09 4,368 2,91 57,182 Positif
48 32 31,91 0,09 0,008 2,91 50,309 Negatif
49 28 31,91 -3,91 15,288 2,91 36,564 Negatif
50 32 31,91 0,09 0,008 2,91 50,309 Negatif
51 30 31,91 -1,91 3,648 2,91 43,436 Negatif
52 36 31,91 4,09 16,728 2,91 64,055 Positif
53 36 31,91 4,09 16,728 2,91 64,055 Positif
54 32 31,91 0,09 0,008 2,91 50,309 Negatif
55 36 31,91 4,09 16,728 2,91 64,055 Positif
56 28 31,91 -3,91 15,288 2,91 36,564 Negatif
57 29 31,91 -2,91 8,468 2,91 40 Negatif
58 30 31,91 -1,91 3,648 2,91 43,436 Negatif
59 28 31,91 -3,91 15,288 2,91 36,564 Negatif
60 33 31,91 1,09 1,188 2,91 53,746 Positif
61 29 31,91 -2,91 8,468 2,91 40 Negatif
(26)
No Sampel Skor Sikap (Xi) X rata-rata ( ̅ (Xi - ̅ (Xi - ̅ 2 S T Interpretasi
63 30 31,91 -1,91 3,648 2,91 43,436 Negatif
64 33 31,91 1,09 1,188 2,91 53,746 Positif
65 29 31,91 -2,91 8,468 2,91 40 Negatif
66 38 31,91 6,09 37,088 2,91 70,928 Positif
67 33 31,91 1,09 1,188 2,91 53,746 Positif
68 28 31,91 -3,91 15,288 2,91 36,564 Negatif
69 38 31,91 6,09 37,088 2,91 70,928 Positif
70 32 31,91 0,09 0,008 2,91 50,309 Negatif
71 35 31,91 3,09 9,548 2,91 60,619 Positif
72 30 31,91 -1,91 3,648 2,91 43,436 Negatif
73 33 31,91 1,09 1,188 2,91 53,746 Positif
74 35 31,91 3,09 9,548 2,91 60,619 Positif
75 28 31,91 -3,91 15,288 2,91 36,564 Negatif
76 35 31,91 3,09 9,548 2,91 60,619 Positif
77 29 31,91 -2,91 8,468 2,91 40 Negatif
78 38 31,91 6,09 37,088 2,91 70,928 Positif
79 33 31,91 1,09 1,188 2,91 53,746 Positif
80 30 31,91 -1,91 3,648 2,91 43,436 Negatif
81 28 31,91 -3,91 15,288 2,91 36,564 Negatif
82 32 31,91 0,09 0,008 2,91 50,309 Negatif
(27)
No Sampel Skor Sikap (Xi) X rata-rata ( ̅ (Xi - ̅ (Xi - ̅ 2 S T Interpretasi
84 33 31,91 1,09 1,188 2,91 53,746 Positif
85 29 31,91 -2,91 8,468 2,91 40 Negatif
86 30 31,91 -1,91 3,648 2,91 43,436 Negatif
87 33 31,91 1,09 1,188 2,91 53,746 Positif
88 32 31,91 0,09 0,008 2,91 50,309 Negatif
89 30 31,91 -1,91 3,648 2,91 43,436 Negatif
(28)
Lampiran 10. Dosis Pestisida dan Pupuk yang dipakai untuk Tanaman Cabai per Musim Tanam
No Sampel
Jenis Pestisida Total Pestisida
(liter)
Jenis Pupuk Total Pupuk (kg) Insektisida (liter) Fungisida (liter) Kimia (kg) Organik (kg)
1 3.720 3.840 7.560 3.044 2.000 5.044
2 720 720 1.440 761 1.000 1.761
3 - 360 360 152 1.500 1.652
4 480 960 1.440 761 1.000 1.761
5 480 960 1.440 761 1.000 1.761
6 1.200 1.320 2.520 1.522 2.000 3.522
7 1.200 1.320 2.520 1.522 1.000 2.522
8 1.440 4.320 5.760 1.522 15.000 16.522
9 1.200 1.320 2.520 761 7.500 8.261
10 480 960 1.440 761 1.000 1.761
11 1.200 1.320 2.520 761 7.500 8.261
12 1.200 1.320 2.520 1.522 3.000 4.522
13 1.080 1.080 2.160 609 6.000 6.609
14 480 960 1.440 380 3.750 4.130
15 1.560 1.680 3.240 2.283 5.000 7.283
16 1.200 1.320 2.520 1.522 4.000 5.522
17 1.440 4.320 5.760 1.522 15.000 16.522
18 720 2.160 2.880 1.522 5.000 6.522
19 1.560 1.680 3.240 2.283 5.000 7.283
20 480 960 1.440 761 2.000 2.761
21 1.560 1.680 3.240 1.142 11.250 12.392
22 1.440 4.320 5.760 1.522 15.000 16.522
23 1.200 1.320 2.520 1.522 4.000 5.522
24 1.200 1.320 2.520 761 7.500 8.261
25 1.560 1.680 3.240 2.283 5.000 7.283
26 1.680 1.680 3.360 2.285 5.000 7.285
27 1.680 1.680 3.360 2.285 4.000 6.285
28 3.720 3.840 7.560 3.805 8.000 11.805
29 1.680 1.680 3.360 1.218 12.000 13.218
30 1.200 1.320 2.520 1.522 4.000 5.522
31 1.440 4.320 5.760 1.522 15.000 16.522
32 1.200 1.320 2.520 1.522 4.000 5.522
(29)
No Sampel
Jenis Pestisida Total Pestisida
(liter)
Jenis Pupuk Total Pupuk (kg) Insektisida (liter) Fungisida (liter) Kimia (kg) Organik (kg)
34 1.560 1.680 3.240 1.142 11.250 12.392
35 480 960 1.440 380 3.750 4.130
36 1.200 1.320 2.520 761 7.500 8.261
37 1.200 1.320 2.520 761 7.500 8.261
38 - 360 360 457 1.000 1.457
39 480 960 1.440 761 2.000 2.761
40 1.200 1.320 2.520 1.522 4.000 5.522
41 1.560 1.680 3.240 2.283 5.000 7.283
42 840 960 1.800 609 6.000 6.609
43 480 960 1.440 380 3.750 4.130
44 840 960 1.800 1.065 3.000 4.065
45 840 960 1.800 1.065 3.000 4.065
46 1.440 4.320 5.760 1.900 12.000 13.900
47 1.200 1.320 2.520 761 7.500 8.261
48 1.200 1.320 2.520 1.522 4.000 5.522
49 1.560 1.680 3.240 2.283 5.000 7.283
50 1.200 1.320 2.520 1.522 4.000 5.522
51 1.560 1.680 3.240 2.283 5.000 7.283
52 480 960 1.440 380 3.750 4.130
53 1.440 4.320 5.760 1.522 15.000 16.522
54 1.560 1.680 3.240 2.283 5.000 7.283
55 720 2.160 2.880 913 9.000 9.913
56 840 960 1.800 1.065 3.000 4.065
57 1.080 1.080 2.160 1.065 3.000 4.065
58 1.200 1.320 2.520 1.522 4.000 5.522
59 1.080 1.080 2.160 1.065 3.000 4.065
60 1.200 1.320 2.520 761 7.500 8.261
61 1.200 1.320 2.520 1.522 4.000 5.522
62 3.720 3.840 7.560 3.805 8.000 11.805
63 480 960 1.440 761 2.000 2.761
64 1.560 1.680 3.240 1.142 11.250 12.392
65 1.200 1.320 2.520 1.522 4.000 5.522
66 1.560 1.680 3.240 1.142 11.250 12.392
67 1.200 1.320 2.520 761 7.500 8.261
(30)
No Sampel
Jenis Pestisida Total Pestisida
(liter)
Jenis Pupuk Total Pupuk
(kg) Insektisida
(liter)
Fungisida (liter)
Kimia (kg)
Organik (kg)
69 480 960 1.440 380 3.750 4.130
70 840 960 1.800 1.065 3.000 4.065
71 1.200 1.320 2.520 761 7.500 8.261
72 1.200 1.320 2.520 1.522 4.000 5.522
73 1.200 1.320 2.520 761 7.500 8.261
74 - 360 360 152 1.500 1.652
75 480 960 1.440 761 2.000 2.761
76 1.200 1.320 2.520 761 7.500 8.261
77 480 960 1.440 761 2.000 2.761
78 1.200 1.320 2.520 761 7.500 8.261
79 360 1.080 1.440 457 4.500 4.957
80 480 960 1.440 761 2.000 2.761
81 480 960 1.440 761 2.000 2.761
82 1.440 4.320 5.760 2.283 10.000 12.283
83 1.200 1.320 2.520 1.522 4.000 5.522
84 840 960 1.800 609 6.000 6.609
85 1.080 1.080 2.160 1.065 3.000 4.065
86 1.200 1.320 2.520 1.522 4.000 5.522
87 1.440 4.320 5.760 1.522 15.000 16.522
88 1.200 1.320 2.520 1.522 4.000 5.522
89 1.560 1.680 3.240 2.283 5.000 7.283
90 1.200 1.320 2.520 1.522 4.000 5.522
Jumlah 103.560 145.200 248.760 115.367 497.250 612.617 Rataan 1.150,67 1.613,33 2.764 1.281,86 5.525 6.806,86
(31)
DAFTAR PUSTAKA
Aksi Agraris Kanisius (AAK). 1992. Petunjuk Praktis Bertanam Sayuran. Kanisius. Yogyakarta
Ahmadi. 1999. Psikologi Sosial. Rineka Cipta. Jakarta.
Anonimous. 2011. Komoditas Cabai di Indonesia.
(http://andisarahmimaulina.blogspot.co.id/2011/11). Diakses pada 10 Oktober 2015.
Anonimous. 2013. Definisi Karakteristik Sosial Ekonomi Petani. Skripsi.com. Diakses pada 7 Desember 2014.
Balai Penelitian Tanah. 2007. Teknologi Pemupukan Spesifik Lokasi dan Konservasi Tanah. Balai Penelitian Tanah. Bogor.
Budioro B. 2002. Pengantar Pendidikan (Penyuluhan) Kesehatan Masyarakat. Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Karo. 2015. Luas Lahan, Produksi,
Panen Tanaman Cabai di Kabupaten Karo Tahun 2014. Kabupaten Karo. Ghozali, Imam. 2009. Aplikasi Multivariate dengan Program Spss, Edisi
Keempat. Penerbit Universitas Diponegoro.
Izhar, Lutfi. 2010. Rekomendasi Pemupukan Hara Spesifik Lokasi (PHSL) Tanaman Sayuran. Lokasi Pengkajian Teknologi Pertanian Kepulauan Riau. Kartasapoetra, A. G. 1991. Kerusakan Tanah Pertanian dan Usaha Untuk
Merehabilitasnya. Bina Aksara. Jakarta.
Mueller, D.J. 1992. Mengukur Sikap Sosial. Bumi Aksara. Jakarta Nazir, M. 2003. Metode Penelitian. Ghalia Indonesia. Jakarta.
Notoatmodjo, Soekidjo. 2003. Pengembangan Sumber Daya Manusia. Rineka Cipta. Jakarta.
Panut, DJ. 2004. Teknik Aplikasi Pestisida. Kanasius. Jakarta.
Rotua. 2005. Pengetahuan, Sikap, Tindakan Petani Dalam Penggunaan Pestisida dan Aktivitas Cholinesterase Pada Darah di Desa Senpajaya Kecamatan Berastagi. Skripsi. Studi Agribisnis. Fakultas Pertanian. Universitas Sumatera Utara. Medan.
(32)
Said, Gumbira. 2011. Tantangan dan Peluang Agroindustri Cabai. IPB Press. Bogor.
Samadi, B. 1997. Budidaya Cabai Secara Komersial. Yayasan Pustaka Nusatam. Yogyakarta. 97 hlm.
Sastro utomo S. 1992. Pestisida Dasar-Dasar dan Dampak Penggunaannya. PT Gramedia Utama. Jakarta.
Sudaryono. 1997. Prospek Pertanian Lestari Pada Tanaman Pangan. Risalah Seminar Perlindungan sumber daya tanah untuk mendukung kelestarian pertanian tangguh-Edisi khusus Balai Penelitian tanaman kacang-kacangan dan umbi-umbian. Balai Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Departemen Pertanian. Jakarta.
Suwita, 2011. Analisis Pendapatan Petani Karet (Studi kasus di Desa Dusun Curup Kecamatan Air Besi Kecamatan Bengkulu Utara). (Skripsi). Fakultas Ekonomi dan Studi Pembangunan. Universitas Bengkulu.
Tengku, N. 2014. Hubungan, Pengetahuan, Persepsi dan Perilaku Petani Dalam Penggunaan Pestisida Pada Lingkungan di Kelurahan Maharatu Kota Pekanbaru. Pusat Penelitian Lungkungan Hidup Universitas Riau.
Tim Prima Tani Balitsa. 2007. Petunjuk Teknis Budidaya Tanaman Sayuran. Balai Penelitian Tanaman Sayuran. Bandung
Zuraida. 2011. Faktor Yang Berhubungan Dengan Tingkat Keracunan Pestisida Pada Petani di Desa Srimahi Tambunan Utara Bekasi. Skripsi. Studi Kesehatan Masyarakat. Fakultas Universitas Indonesia. Depok.
(33)
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1.Metode Penentuan Daerah Penelitian
Penelitian dilakukan di tiga kecamatan di Kabupaten Karo. Daerah penelitian ditentukan secara purposive sampling yaitu berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tertentu yang diambil dari tujuan penelitian. Berikut adalah ke tiga kecamatan di Kabupaten Karo penghasil komoditi cabai tertinggi pada tahun 2014.
Tabel 3.1. Luas Lahan, Produksi, Panen Tanaman Cabai di Kabupaten Karo Tahun 2014
No Kecamatan Luas Tanam (Ha)
Luas Panen (Ha)
Produksi (Ton)
1 Mardinding 5 2 22
2 Lau Baleng 152 162 1.018
3 Tiga Binanga 274 403 2.615
4 Juhar 70 81 301
5 Munte 259 332 3.034
6 Kutabuluh 290 414 2.163
7 Payung 243 192 1.246
8 Tiganderket 167 145 176
9 Simpang Empat 549 640 6.152
10 Namanteran 193 193 1.742
11 Merdeka 217 215 945
12 Kabanjahe 278 389 1.583
13 Berastagi 177 208 1.976
14 Tiga Panah 461 544 4.252
15 Dolatrayat 118 136 628
16 Merek 305 172 1.535
17 Barusjahe 284 433 4.247
Kabupaten Karo 4.042 4.661 33.633
(34)
Berdasarkan Tabel 3.1 di atas, diketahui bahwa Kecamatan Simpang Empat, Tiga Panah dan Barusjahe merupakan penghasil cabai tertinggi di Kabupaten Karo sehingga ketiga kecamatan ini dijadikan sebagai daerah penelitian.
3.2. Metode Penentuan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah petani yang menanam tanaman cabai yang terdiri dari tiga kecamatan di Kabupaten Karo yaitu Kecamatan Simpang Empat, Tiga Panah, dan Barusjahe. Menurut data yang diperoleh dari Dinas Pertanian Kabupaten Karo jumlah petani cabai di Kecamatan Simpang Empat yaitu 1200 petani, di Kecamatan Tiga Panah yaitu 1090 petani dan di Kecamatan Barusjahe yaitu 900 petani, sehingga jumlah populasi mencapai 3.190 petani.
Untuk menentukan besarnya sampel, maka peneliti menggunakan rumus Slovin, sebagai berikut:
n =
Dimana:
n = Ukuran sampel N = Ukuran populasi
e = Kesalahan pengambilan sampel yang ditolerir (Umar, 2000) Maka jumlah sampel adalah sebagai berikut:
n = n =
n = 96,96 = 97
(35)
Penentuan sampel untuk masing-masing kecamatan menggunakan metode Proportionate Stratified Random Sampling atau metode pengambilan sampel berstrata proporsional berdasarkan kecamatan. Jumlah sampel yang diambil menurut strata tiap kecamatan dapat dilihat pada Tabel 3.2 berikut:
Tabel 3.2. Pengambilan Jumlah Sampel dengan Metode Berstrata Proporsional
No Kecamatan Populasi (Petani) Sampel (Petani)
1. Simpang Empat 1.200 1.200/3.190 x 97 = 37
2. Tiga Panah 1.090 1.090/3.190 x 97 = 33
3. Barusjahe 900 900/3.190 x 97 = 27
Jumlah 3.190 97
Berdasarkan Tabel 3.2 di atas, maka untuk Kecamatan Simpang Empat diambil 37 petani sampel, Kecamatan Tiga Panah diambil 33 petani sampel dan Kecamatan Barusjahe diambil 27 petani sampel.
3.3. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan dua data yaitu data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh langsung dari petani sampel dengan cara menyebarkan kuesioner kepada setiap petani sampel. Kuesioner ini berisi pertanyaan-pertanyaan yang telah disediakan jawabannya dan petani sampel mengisi pernyataan dalam skala ordinal dengan menggunakan bobot tertentu pada setiap pernyataan. Cara penilaian terhadap hasil jawaban kuesioner dilakukan dengan menggunakan skala Likert. Data sekunder merupakan data yang diperoleh dari sumber-sumber lain yang relevan, seperti Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Karo, Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Utara dan lainnya yang dapat mendukung kelengkapan data dalam penelitian ini.
(36)
3.4. Metode Analisis Data
Untuk membuktikan hipotesis (1) dan (2), dianalisis dengan menggunakan metode deskriptif yaitu dengan mengamati dan mencatat cara pengaplikasian pestisida dan pupuk yang dilakukan oleh petani sampel terhadap tanaman cabai (Capsicum annum L) di Kabupaten Karo sesuai standar atau tidak.
Untuk membuktikan hipotesis (3) dan (4), dianalisis dengan menggunakan teknik penskalaan likert. Langkah yang harus ditempuh adalah dengan mempersentasekan jawaban pada setiap hasil angket yang didapat dari skala likert. Skala likert merupakan alat yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok tentang kejadian atau gejala sosial. Menurut Nazir (2003), skala likert telah banyak digunakan oleh para peneliti guna mengukur persepsi atau sikap seseorang. Skala ini menilai sikap atau persepsi yang diinginkan oleh para peneliti dengan cara mengajukan beberapa pertanyaan kepada petani sampel. Kemudian petani diminta memberi jawaban atau dalam skala ukur yang telah disediakan, misalnya sangat setuju, setuju, kurang setuju, tidak setuju, dan sangat tidak setuju.
Untuk pertanyaan positif, dapat diberikan skor untuk masing-masing pilihan jawaban dengan kategori sebagai berikut:
Tabel 3.4. Kategori Jawaban Pertanyaan Sikap Positif Petani Terhadap Penggunaan Pestisida dan Pupuk Pada Tanaman Cabai
No. Kategori Jawaban Skor
1. SS (Sangat Setuju) 5
2. S (Setuju) 4
3. KS (Kurang Setuju) 3
4. TS (Tidak Setuju) 2
(37)
Untuk pertanyaan negatif juga diberikan skor untuk masing-masing pilihan jawaban dengan kategori sebagai berikut:
Tabel 3.5. Kategori Jawaban Pertanyaan Sikap Negatif Petani Terhadap Penggunaan Pestisida dan Pupuk Pada Tanaman Cabai
No. Kategori Jawaban Skor
1. STS (Sangat Tidak Setuju) 5
2. TS (Tidak Setuju) 4
3. KS (Kurang Setuju) 3
4. S (Setuju) 2
5. SS (Sangat Setuju) 1
Untuk mengukur skala likert tersebut digunakan rumus sebagai berikut: ̅
Keterangan:
T = Skor Standar = Skor Responden
̅ = Rata-rata Skor Kelompok S = Deviasi Standar Kelompok Kategori Interpretasi nilai T, apabila: T > 50 = Sikap Positif
T ≤ 50 = Sikap Negatif (Mueller, 1992)
Berdasarkan uji T tersebut, dapat diketahui secara langsung sikap petani tersebut apakah positif atau negatif terhadap penggunaan pestisida pada tanaman cabai di daerah penelitian. Jika petani memiliki sikap positif, maka itu menunjukkan bahwa penggunaan pestisida dan pupuk sesuai dengan takaran atau sesuai dengan anjuran yang diberikan oleh pemerintah dan sebaliknya jika petani
(38)
memiliki sikap negatif, maka itu menunjukkan bahwa penggunaan pestisida dan tidak sesuai takaran atau tidak sesuai dengan anjuran pemerintah.
Untuk membuktikan hipotesis (5) dan (6), dianalisis dengan menggunakan analisis regresi linier berganda untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi penggunaan pestisida dan pupuk terhadap tanaman cabai (Capsicum annum L) di Kabupaten Karo. Analisis regresi linier berganda adalah hubungan secara linier antara dua atau lebih variabel independen (X1, X2, X3...Xn) dengan variabel dependen (Y). Analisis ini untuk mengetahui arah hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen apakah masing-masing variabel independen berhubungan positif atau negatif dan untuk memprediksi nilai dari variabel dependen apabila nilai variabel independen mengalami kenaikan atau penurunan. Persamaan regresi linear berganda sebagai berikut:
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e Dimana:
Y = Penggunaan Pestisida (Liter)/Pupuk (Kg) a = Konstanta
b = Koefisien Regresi X1 = Luas Lahan (Ha)
X2 = Lama Pendidikan (Tahun) X3 = Lama Berusahatani (Tahun) e = error
(39)
a. Koefisien Determinasi (R2)
Untuk melihat sejauh mana kemampuan variabel bebas (luas lahan, lama pendidikan, dan lama berusahatani) dalam menerangkan variasi variabel terikat (penggunaan pestisida dan pupuk) digunakan uji statistik koefisien determinasi. Nilai koefisien determinasi (R2) adalah diantara 0 dan 1. Nilai yang terkecil memperlihatkan kemampuan variabel bebas dalam menjelaskan variabel terikat sangat terbatas. Nilai yang mendekati 1 berarti variabel bebas memberikan hampir semua informasi yang diperlukan untuk memprediksi variabel terikat (Ghozali, 2009).
b. Pengujian Hipotesis dengan Uji Serempak (Uji F)
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah semua variabel independent (luas lahan, lama pendidikan, dan lama berusahatani) secara bersama-sama dapat berpengaruh signifikan terhadap variabel dependent (penggunaan pestisida dan pupuk). Uji F dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Merumuskan Hipotesis
Ho : Tidak ada pengaruh signifikan dari luas lahan, lama pendidikan, dan lama berusahatani secara serempak terhadap penggunaan pestisida dan pupuk. H1 : Ada pengaruh signifikan dari luas lahan, lama pendidikan, dan lama
berusahatani secara serempak terhadap penggunaan pestisida dan pupuk. 2. Menentukan tingkat signifikansi
Tingkat signifikansi menggunakan α = 5% (signifikansi 5% atau 0,05 adalah ukuran standar yang sering digunakan dalam penelitian)
3. Menentukan F hitung
Dengan rumus: Fhit = R2 / (k – 1) (1 – R2) / (n – k)
(40)
Dimana: R2 = koefisien regresi n = jumlah sampel
k = jumlah variabel independent
Dimana: SSR = Sum Suare Regression (Jumlah Kuadrat Regresi) SST = Sum Suare Total (Jumlah Kuadrat Total)
R2 = Koefisien Determinasi 4. Menentukan F tabel
Dengan menggunakan tingkat keyakinan 95%, α = 5%, df 1= k – 1, dan df2 = (n – k – 1) (n adalah jumlah sampel dan k adalah jumlah variabel independent). 5. Kriteria pengujian
- H0 diterima bila F hitung ≤ F tabel atau nilai sig. > 0,05 - H0 ditolak bila F hitung > F tabel atau nilai sig. ≤ 0,05
b. Pengujian Hipotesis dengan Uji Parsial (Uji t)
Uji t dilakukan untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel independent (luas lahan, lama pendidikan, dan lama berusahatani) secara parsial terhadap variabel dependent (penggunaan pestisida dan pupuk). Adapun hipotesis pada uji t ini adalah sebagai berikut:
H0 : β1 = 0 (Tidak Ada Pengaruh) H1 : β1 ≠ 0 (Ada Pengaruh)
Rumus uji t adalah sebagai berikut:
(41)
Dimana: bi = Koefisien Regresi Se = Simpangan Baku
Kriteria pengambilan keputusan sebagai berikut:
Jika probability > 0,05, maka H0 diterima dan H1 ditolak Jika probability ≤ 0,05, maka H0 ditolak dan H1 diterima
Untuk membuktikan hipotesis (7), dianalisis dengan menggunakan metode deskriptif yaitu dengan mengamati dan mencatat upaya petani untuk menanggulangi penggunaan pestisida dan pupuk pada tanaman cabai (Capsicum annum L) di Kabupaten Karo.
3.5. Definisi dan Batasan Operasional 3.5.1. Definisi
Definisi dan batasan operasional dalam penelitian ini dibuat dengan tujuan untuk menghindari kekeliruan dan kesalahpahaman atas penafsiran dan pengertian maka digunakan definisi sebagai berikut:
1. Usahatani cabai adalah kegiatan untuk memelihara dan mengembangkan tanaman cabai sehingga diperoleh produksi cabai yang memberikan keuntungan kepada petani.
2. Sikap petani adalah reaksi atau respon petani terhadap suatu objek yang berhubungan dengan usahatani cabai yang dapat berupa sikap positif (menerima) maupun sikap negatif (menolak).
3. Penggunaan pestisida adalah cara memberikan pestisida yang mengikuti 5 kaidah yaitu tepat sasaran, tepat jenis, tepat waktu, tepat dosis, dan tepat metode (cara penggunaan).
(42)
4. Penggunaan pupuk adalah cara memberikan pupuk yang mengikuti 5 kaidah yaitu tepat sasaran, tepat jenis, tepat waktu, tepat dosis, dan tepat metode (cara penggunaan).
5. Luas lahan adalah areal pertanaman cabai yang dimiliki oleh petani yang diukur dalam satuan hektar.
6. Lama Pendidikan adalah lamanya petani dalam mengikuti pendidikan formal yang diukur dalam satuan tahun.
7. Lama Berusahatani adalah lamanya waktu sejak seorang petani melakukan usahatani cabai yang diukur dalam satuan tahun.
8. Pestisida adalah semua zat atau bahan kimia beracun yang digunakan untuk membunuh atau membasmi hama pengganggu pada tanaman cabai yang diukur dalam satuan liter per musim tanam.
9. Pupuk merupakan sumber hara yang berfungsi sebagai input produksi untuk pertumbuhan tanaman cabai yang diukur dalam satuan kilogram per musim tanam.
10. Upaya menanggulangi pestisida adalah suatu cara untuk menggantikan pestisida kimia dengan pestisida berbahan alami.
3.5.2. Batasan Operasioal
1. Penelitian dilakukan di Kecamatan Simpang Empat, Tiga Panah, dan Barusjahe di Kabupaten Karo.
2. Sampel penelitian adalah petani cabai yang menanam tanaman cabai. 3. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Desember 2015.
(43)
BAB IV
DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN DAN KARAKTERISTIK PETANI SAMPEL
4.1. Deskripsi Daerah Penelitian
Secara Geografis letak Kabupaten Karo berada diantara 2º50’-3º19’ Lintang Utara dan 97º55’-98º38’ Bujur Timur dengan luas 2.127,25 km2 atau 2,97 persen dari luas Propinsi Sumatera Utara. Kabupaten Karo terletak pada jajaran Bukit Barisan dan sebagian besar wilayahnya merupakan dataran tinggi. Dua gunung berapi aktif terletak di wilayah ini sehingga rawan gempa vulkanik. Wilayah Kabupaten Karo berada pada ketinggian 280–1.420 m di atas permukaan laut. Batas-batas wilayah Kabupaten Karo sebagai berikut:
1. Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Langkat dan Kabupaten Deli Serdang,
2. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Dairi dan Toba Samosir, 3. Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Deli Serdang dan Kabupaten
Simalungun, dan
4. Sebelah Barat dengan Propinsi Nangroe Aceh Darussalam.
Pada tahun 2013 sebesar 363.755 yang mendiami wilayah seluas 2.127,25 km². Kepadatan penduduk diperkirakan sebesar 171 jiwa/km². Laju Pertumbuhan Penduduk Karo Tahun 2010 – 2013 adalah sebesar 1,17 persen per tahun. Tahun 2013 di Kabupaten Karo Penduduk laki-laki lebih sedikit dari Perempuan. Laki-laki berjumlah 180.535 jiwa dan Perempuan berjumlah 183.220 jiwa.
(44)
Kabupaten Karo terbagi atas 17 kecamatan dan 258 desa. Pada penelitian mengenai analisis dan sikap petani terhadap pemakaian pestisida dan pupuk pada tanaman cabai ini lokasinya berada di tiga kecamatan yaitu Kecamatan Simpang Empat, Tiga Panah, dan Barusjahe. Berikut ini penjelasan mengenai deskripsi Kecamatan Simpang Empat, Tiga Panah, dan Barusjahe.
4.1.1. Kecamatan Simpang Empat Luas Daerah dan Letak Geografis
Kecamatan Simpang Empat merupakan kecamatan di Kabupaten Karo yang mempunyai luas wilayah sekitar 93,48 km2. Kecamatan Simpang Empat terdiri dari 17 desa.
Adapun batas-batas Kecamatan Simpang Empat adalah sebagai berikut : 1. Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Namanteran dan Merdeka 2. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Kabanjahe
3. Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Kabanjahe dan Berastagi 4. Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Payung
Keadaan Penduduk
Jumlah penduduk di Kecamatan Simpang Empat yaitu sebesar 20.009 jiwa yang terdiri dari 17 desa. Jumlah penduduk perempuan lebih banyak yaitu dengan persentase 50,05%, sedangkan jumlah penduduk laki-laki memiliki persentase 49,95%. Berikut ini dijelaskan kondisi jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin.
(45)
Tabel 4.1.1.a Distribusi Penduduk Kecamatan Simpang Empat Berdasarkan Jenis Kelamin
No Jenis Kelamin Jumlah (Jiwa) Persentase (%)
1 Laki – Laki 9.994 49,95
2 Perempuan 10.015 50,05
Total 20.009 100
Sumber : Kecamatan Simpang Empat dalam Angka 2015
Berdasarkan keadaan umur produktif, distribusi jumlah penduduk Kecamatan Simpang Empat dapat dilihat pada Tabel 4.1.1.b di bawah ini.
Tabel 4.1.1.b Distribusi Penduduk Kecamatan Simpang Empat Berdasarkan Umur Produktif
Umur (tahun)
Laki-Laki (Jiwa)
Perempuan (Jiwa)
Jumlah (Jiwa)
Persentase (%)
0 – 19 4.101 3.856 7.957 39,77
20 – 39 3.089 2.995 6.084 30,40
40 – 59 2.119 2.241 4.360 21,79
60 - 75 685 923 1.608 8,04
Total 9.994 10.015 20.009 100
Sumber : Kecamatan Simpang Empat dalam Angka 2015
Berdasarkan Tabel 4.1.1.b di atas diketahui jumlah penduduk yang berusia 0 – 19 tahun berjumlah 7.957 jiwa atau 39,77%. Sedangkan penduduk dengan usia produktif (20 - 59 tahun) mencapai 10.444 jiwa atau 52,19%, yang berarti bahwa lebih dari setengah penduduk di Kecamatan Simpang Empat ini berusia produktif.
(46)
Berdasarkan tingkat pendidikan, distribusi jumlah penduduk Kecamatan Simpang Empat dapat dilihat pada Tabel 4.1.1.c di bawah ini.
Tabel 4.1.1.c Distribusi Penduduk Kecamatan Simpang Empat Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Tingkat
Pendidikan Jumlah (Jiwa) Persentase (%)
SD 4.100 33,97
SLTP 4.280 35,46
SLTA 2.790 23,11
Perguruan Tinggi 900 7,46
Total 12.070 100
Sumber : Kecamatan Simpang Empat dalam Angka 2015
Berdasarkan Tabel 4.1.1.c di atas diketahui tingkat pendidikan penduduk yang tertinggi yaitu SLTP sebanyak 4.280 jiwa atau 35,46%.
Berdasarkan mata pencaharian, distribusi jumlah penduduk Kecamatan Simpang Empat dapat dilihat pada Tabel 4.1.1.d di bawah ini.
Tabel 4.1.1.d Distribusi Penduduk Kecamatan Simpang Empat Berdasarkan Mata Pencaharian
No Mata Pencaharian Jumlah (Jiwa) Persentase (%)
1 Petani 11.540 94,49
2 PNS/ABRI 544 4,45
3 Industri Rumah Tangga 96 0,79
4 Bidan 27 0,22
5 Dokter 5 0,04
6 Perawat 1 0,01
TOTAL 12.213 100
Sumber : Kecamatan Simpang Empat dalam Angka 2015
Berdasarkan Tabel 4.1.1.d diketahui bahwa mata pencaharian penduduk sebagai petani mencapai 94,49% atau berjumlah 11.540 jiwa. Hal ini menandakan penduduk di Kecamatan Simpang Empat mata pencaharian utamanya adalah sebagai petani.
(47)
Sarana dan Prasarana
Sarana merupakan segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat dalam mencapai maksud dan tujuan tertentu. Prasarana merupakan segala sesuatu yang mendukung terselenggaranya suatu proses terutama yang menunjang perubahan di Kecamatan Simpang Empat. Sarana dan prasarana di Kecamatan Simpang Empat dapat dilihat pada Tabel 4.1.1.e di bawah ini.
Tabel 4.1.1.e Sarana dan Prasarana di Kecamatan Simpang Empat
No Sarana dan Prasarana Jumlah (Unit)
1 SD 14
2 SMP 2
3 SMA 1
4 Poskesdes 14
5 Puskesmas 1
6 Posyandu 19
7 Pustu (Puskesmas Pembantu) 11
8 Mesjid 15
9 Gereja Protestan 34
10 Gereja Katholik 5
Sumber : Kecamatan Simpang Empat dalam Angka 2015
4.1.2. Kecamatan Tiga Panah Luas Daerah dan Letak Geografis
Kecamatan Tiga Panah merupakan kecamatan di Kabupaten Karo yang terdiri dari 22 desa dengan luas wilayah 186,84 km2. Dari luas wilayah tersebut lahan pertanian yang bukan sawah mencapai 171,94 km2 (terdiri dari kebun, perkebunan, dan hutan rakyat), lahan pertanian yang berupa sawah sebesar 12,66 km2, dan lahan bukan pertanian sebesar 2,24 km2.
(48)
Adapun batas-batas Kecamatan Tiga Panah adalah sebagai berikut :
1. Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Dolatrayat dan Kecamatan Berastagi
2. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Merek
3. Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Barusjahe dan Kecamatan Merek
4. Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Juhar, Munte, dan Kabanjahe
Keadaan Penduduk
Jumlah penduduk di Kecamatan Tiga Panah yaitu sebesar 32.500 jiwa yang terdiri dari 22 desa. Jumlah penduduk perempuan lebih banyak yaitu 16.435 jiwa, sedangkan jumlah penduduk laki-laki sebesar 16.065 jiwa. Berikut ini dijelaskan kondisi jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin.
Tabel 4.1.2.a Distribusi Penduduk Kecamatan Tiga Panah Berdasarkan Jenis Kelamin
No Jenis Kelamin Jumlah (Jiwa) Persentase (%)
1 Laki – Laki 16.065 49,43
2 Perempuan 16.435 50,57
Total 32.500 100
(49)
Berdasarkan keadaan umur, distribusi jumlah penduduk Kecamatan Tiga Panah dapat dilihat pada Tabel 4.1.2.b di bawah ini.
Tabel 4.1.2.b Distribusi Penduduk Kecamatan Tiga Panah Berdasarkan Umur Produktif
Umur (tahun)
Laki-Laki (Jiwa)
Perempuan (Jiwa)
Jumlah (Jiwa)
Persentase (%)
0 – 19 6.593 6.332 12.925 39,80
20 – 39 4.966 4.917 9.883 30,44
40 – 59 3.405 3.677 7.082 21,81
60 - 74 915 1.169 2.084 6,42
>75 156 340 496 1,53
Total 16.035 16.435 32.470 100
Sumber : Kecamatan Tiga Panah dalam Angka 2015
Berdasarkan Tabel 4.1.2.b di atas diketahui jumlah penduduk yang berusia 0 – 19 tahun berjumlah 12.925 jiwa atau 39,80%. Sedangkan penduduk yang berusia produktif (20 - 59 tahun) sebanyak 16.965 jiwa dengan persentase 52,25% yang berarti bahwa lebih dari setengah penduduk di Kecamatan Tiga Panah ini berusia produktif.
Berdasarkan tingkat pendidikan, distribusi jumlah penduduk Kecamatan Tiga Panah dapat dilihat pada Tabel 4.1.2.c di bawah ini.
Tabel 4.1.2.c Distribusi Penduduk Kecamatan Tiga Panah Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Tingkat
Pendidikan Jumlah (Jiwa) Persentase (%)
SD 12.572 51,52
SLTP 7.000 28,69
SLTA 4.110 16,84
Perguruan Tinggi 720 2,95
Total 24.402 100
(50)
Berdasarkan Tabel 4.1.2.c di atas diketahui tingkat pendidikan penduduk yang tertinggi yaitu SD sebanyak 12.572 jiwa atau 51,52%.
Berdasarkan mata pencaharian, distribusi jumlah penduduk Kecamatan Tiga Panah dapat dilihat pada Tabel 4.1.2.d di bawah ini.
Tabel 4.1.2.d Distribusi Penduduk Kecamatan Tiga Panah Berdasarkan Mata Pencaharian
No Mata Pencaharian Jumlah (Jiwa) Persentase (%)
1 Petani 19.022 90,01
2 PNS/ABRI 840 3,97
3 Industri Rumah Tangga 173 0,82
4 Bidan 39 0,18
5 Dokter 4 0,02
6 Perawat 25 0,12
7 Lainnya 1.030 4,87
TOTAL 21.133 100
Sumber : Kecamatan Tiga Panah dalam Angka 2015
Berdasarkan Tabel 4.1.2.d diketahui bahwa mata pencaharian penduduk yang tertinggi yaitu sebagai petani yang mencapai 19.022 jiwa atau 90,01%. Hal ini menandakan penduduk di Kecamatan Tiga Panah mata pencaharian utamanya adalah sebagai petani.
(51)
Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana di Kecamatan Tiga Panah dapat dilihat pada Tabel 4.1.2.e di bawah ini.
Tabel 4.1.2.e Sarana dan Prasarana di Kecamatan Tiga Panah
No Sarana dan Prasarana Jumlah (Unit)
1 SD 24
2 SMP 3
3 Poskesdes 21
4 Puskesmas 2
5 Posyandu 27
6 Pustu (Puskesmas Pembantu) 14
7 Mesjid 7
8 Gereja Protestan 61
9 Gereja Katholik 10
10 BKIA 1
Sumber : Kecamatan Tiga Panah dalam Angka 2015
4.1.3. Kecamatan Barusjahe Luas Daerah dan Letak Geografis
Kecamatan Barusjahe merupakan kecamatan di Kabupaten Karo yang terdiri dari 19 desa dengan luas wilayah 13.485 ha. Dari luas wilayah tersebut 1.219 ha merupakan lahan sawah dan 12.266 ha merupakan lahan kering.
Kecamatan Barusjahe berada pada ketinggian 1.200-1.350 m dpl dan suhu berkisar antara 180-220, dengan curah hujan rata-rata 2.600 mm/tahun. Topografi wilayah Kecamatan Barusjahe yaitu datar-bergelombang. Ditinjau dari agroklimat dan ketinggian tempatnya, maka komoditi yang potensial untuk dibudidayakan di Kecamatan Barusjahe adalah sayuran (cabai, buncis, kentang, kubis) dan beberapa jenis buah-buahan (jeruk manis, markisah, strowberry, alpukat).
(52)
Adapun batas-batas Kecamatan Simpang Empat adalah sebagai berikut : 1. Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Deli Serdang
2. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Merek/Kabupaten Simalungun 3. Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Deli Serdang dan Kabupaten
Simalungun
4. Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Tiga Panah
Lahan di Kecamatan Barusjahe hampir seluruhnya merupakan lahan kering. Lahan sawah hanya sekitar 9,04% dari luas seluruh wilayah. Berikut ini merupakan pola penggunaan lahan di Kecamatan Barusjahe.
Tabel 4.1.3.a Pola Penggunaan Lahan di Kecamatan Barusjahe
No Penggunaan Lahan Luas (ha) Persentase (%)
1 Ladang 7.679 56,94
2 Kebun Buah-Buahan 1.828 13,56
3 Lahan Persawahan 1.219 9,04
4 Tanaman Perkebunan 983 7,29
5 Sarana Fasilitas Umum 587 4,35
6 Lahan Kritis 484 3,59
7 Perumahan/Pemukiman 217 1,61
8 Sementara tidak diusahai 216 1,60
9 Hutan Negara 151 1,12
10 Hutan Rakyat 121 0,90
Total 13.485 100
Sumber: BPP Kecamatan Barusjahe, 2015
Keadaan Penduduk
Jumlah penduduk di Kecamatan Barusjahe yaitu sebesar 22.137 jiwa dengan jumlah kepala keluarga sebanyak 6.322 KK yang terdiri dari 19 desa. Jumlah penduduk laki-laki lebih banyak yaitu dengan persentase 50,07%,
(53)
sedangkan jumlah penduduk perempuan memiliki persentase 49,93%. Berikut ini dijelaskan kondisi jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin.
Tabel 4.1.3.b Distribusi Penduduk Kecamatan Barusjahe Berdasarkan Jenis Kelamin
No Jenis Kelamin Jumlah (Jiwa) Persentase (%)
1 Laki – Laki 11.085 50,07
2 Perempuan 11.052 49,93
Total 22.137 100
Sumber:BPP Kecamatan Barusjahe, 2015
Berdasarkan keadaan umur produktif, distribusi jumlah penduduk Kecamatan Barusjahe dapat dilihat pada Tabel 4.1.3.c di bawah ini.
Tabel 4.1.3.c Distribusi Penduduk Kecamatan Barusjahe Berdasarkan Umur Produktif
Umur (tahun) Jumlah (Jiwa) Persentase (%)
17 – 50 10.431 64,71
51 – 65 5.688 35,29
Total 16.119 100
Sumber : BPP Kecamatan Barusjahe, 2015
Berdasarkan Tabel 4.1.3.c di atas diketahui jumlah penduduk yang berusia produktif (17-50 tahun) sebanyak 10.431 jiwa dengan persentase 64,71% yang berarti bahwa hampir dari setengah penduduk di Kecamatan Barusjahe ini berusia produktif.
(54)
Berdasarkan tingkat pendidikan, distribusi jumlah penduduk Kecamatan Barusjahe dapat dilihat pada Tabel 4.1.3.d di bawah ini.
Tabel 4.1.3.d Distribusi Penduduk Kecamatan Barusjahe Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Tingkat
Pendidikan Jumlah (Jiwa) Persentase (%)
SD 3.908 24,90
SLTP 5.946 37,88
SLTA 5.402 34,41
Perguruan Tinggi 441 2,81
Total 15.697 100
Sumber : BPP Kecamatan Barusjahe, 2015
Berdasarkan Tabel 4.1.3.d di atas diketahui tingkat pendidikan penduduk yang tertinggi yaitu SLTP sebanyak 5.946 jiwa atau 37,88%.
Berdasarkan mata pencaharian, distribusi jumlah penduduk Kecamatan Barusjahe dapat dilihat pada Tabel 4.1.3.e di bawah ini.
Tabel 4.1.3.e Distribusi Penduduk Kecamatan Barusjahe Berdasarkan Mata Pencaharian
No Mata Pencaharian Jumlah (Jiwa) Persentase (%)
1 Petani 5.598 85,19
2 Buruh Tani 256 3,90
3 PNS/Karyawan Swasta 339 5,16
4 Wiraswasta 226 3,44
5 Pensiunan 152 2,31
TOTAL 6.571 100
Sumber : BPP Kecamatan Barusjahe, 2015
Berdasarkan Tabel 4.1.2.e diketahui bahwa mata pencaharian penduduk yang tertinggi yaitu sebagai petani yang mencapai 5.598 jiwa atau 85,19%. Hal ini menandakan penduduk di Kecamatan Barusjahe mata pencaharian utamanya adalah sebagai petani.
(55)
Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana di Kecamatan Barusjahe dapat dilihat pada Tabel 4.1.3.f di bawah ini.
Tabel 4.1.3.f Sarana dan Prasarana di Kecamatan Barusjahe
No Sarana dan Prasarana Jumlah (Unit)
1 Puskesmas 1
2 Pustu (Puskesmas Pembantu) 18
3 Poskesdes 11
4 Posyandu 26
5 Mesjid 9
6 Musholla 4
7 Gereja Protestan 45
8 Gereja Katholik 18
9 BKIA 1
Sumber : Kecamatan Barusjahe dalam Angka 2015
4.2. Karakteristik Petani Sampel 4.2.1. Umur
Umur merupakan salah satu faktor penting untuk mengetahui sikap dan perilaku seseorang terhadap suatu fenomena. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, petani cabai yang menjadi sampel dalam penelitian ini dapat diklasifikasikan berdasarkan umur sebagai berikut:
(56)
Tabel 4.2.1. Distribusi Petani Sampel Berdasarkan Kelompok Umur No Kelompok Umur (tahun) Kecamatan Jumlah (Jiwa) Persentase (%) Simpang Empat Tiga
Panah Barusjahe
1 31 – 40 4 9 8 21 23,33
2 41 – 50 25 20 11 56 62,22
3 51 – 60 5 2 6 13 14,45
Jumlah (Jiwa) 34 31 25 90 100
Sumber: Lampiran 1, 2, dan 3
Tabel 4.2.1 di atas menunjukkan bahwa, sebagian besar petani sampel tergolong dalam kelompok umur 41 – 50 tahun, yang berjumlah 56 orang atau mencapai 62,22%.
4.2.2. Pendidikan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, petani cabai yang menjadi sampel dalam penelitian ini dapat diklasifikasikan berdasarkan tingkat pendidikan terakhir yaitu sebagai berikut:
Tabel 4.2.2. Distribusi Petani Sampel Berdasarkan Tingkat Pendidikan No Tingkat
Pendidikan Kecamatan Jumlah (Jiwa) Persentase (%) Simpang Empat Tiga
Panah Barusjahe
1 Tamat SD 2 2 7 11 12,22
2 Tamat SMP 9 10 7 26 28,89
3 Tamat SMA 19 15 9 43 47,78
4 Sarjana 4 4 2 10 11,11
Jumlah (Jiwa) 34 31 25 90 100
(1)
vi
DAFTAR ISI
ABSTRAK ... i
RIWAYAT HIDUP ... ii
KATA PENGANTAR ... iv
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR TABEL ... viii
DAFTAR GAMBAR ... x
DAFTAR LAMPIRAN ... xi
BAB I. PENDAHULUAN ... 1
1.1.Latar Belakang ... 1
1.2.Identifikasi Masalah ... 5
1.3.Tujuan Penelitian ... 6
1.4.Kegunaan Penelitian ... 7
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ... 8
2.1. Cabai, Pestisida dan Pupuk ... 8
2.1.1. Cabai ... 8
2.1.2. Pestisida ... 9
2.1.3. Pupuk ... 14
2.2. Landasan Teori ... 17
2.2.1. Sikap Petani ... 18
2.2.2. Luas Lahan ... 19
2.2.3. Pendidikan ... 19
2.2.4. Lama Berusahatani ... 20
2.3. Penelitian Terdahulu ... 20
2.4. Kerangka Pemikiran ... 23
2.5. Hipotesis Penelitian ... 25
BAB III. METODE PENELITIAN ... 26
3.1. Metode Penentuan Daerah Penelitian ... 26
3.2. Metode Penentuan Sampel ... 27
3.3. Metode Pengumpulan Data ... 28
3.4. Metode Analisis Data ... 28
3.5. Definisi dan Batasan Operasional ... 34
3.5.1. Definisi ... 34
3.5.2. Batasan Operasional ... 35
(2)
vii
BAB IV. DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN DAN KARAKTERISTIK
SAMPEL ... 36
4.1. Deskripsi Daerah Penelitian ... 36
4.1.1. Kecamatan Simpang Empat ... 37
4.1.2. Kecamatan Tigapanah ... 40
4.1.3. Kecamatan Barusjahe ... 44
4.2. Karakteristik Petani Sampel ... 48
4.2.1. Umur ... 48
4.2.2. Pendidikan ... 49
4.2.3. Lama Berusahatani ... 50
4.2.4. Luas Lahan ... 51
BAB V. HASIL DAN PEMBAHASAN ... 52
5.1. Aplikasi Pestisida yang dilakukan Petani Pada Tanaman Cabai (Capsicum annum L) di Kabupaten Karo... 52
5.2. Aplikasi Pupuk yang dilakukan Petani Pada Tanaman Cabai (Capsicum annum L) di Kabupaten Karo ... 56
5.3. Sikap Petani Terhadap Penggunaan Pestisida Pada Tanaman Cabai (Capsicum anum L) di Kabupaten Karo ... 58
5.4. Sikap Petani Terhadap Penggunaan Pupuk Pada Tanaman Cabai (Capsicum anum L) di Kabupaten Karo ... 60
5.5. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penggunaan Pestisida Terhadap Tanaman Cabai (Capsicum annum L) di Kabupaten Karo ... 61
5.6. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penggunaan Pupuk Terhadap Tanaman Cabai (Capsicum annum L) di Kabupaten Karo ... 65
5.7. Upaya Petani dalam Menanggulangi Penggunaan Pestisida dan Pupuk Pada Tanaman Cabai (Capsicum annum L) di Kabupaten Karo ... 69
BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN... 71
6.1. Kesimpulan ... 71
6.2. Saran ... 72
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
(3)
viii
DAFTAR TABEL
Tabel Judul Halaman
2.1 Takaran Pupuk Anjuran untuk Tanaman Cabai per Hektar 17
2.2 Penelitian Terdahulu 21
3.1 Luas Lahan, Produksi, Panen Tanaman Cabai di Kabupaten Karo Tahun 2014
26 3.2 Pengambilan Jumlah Sampel dengan Metode Berstrata
Proporsional
27 3.4 Kategori Jawaban Pertanyaan Sikap Positif Petani Terhadap
Penggunaan Pestisida dan Pupuk Pada Tanaman Cabai
29 3.5 Kategori Jawaban Pertanyaan Sikap Negatif Petani Terhadap
Penggunaan Pestisida dan Pupuk Pada Tanaman Cabai
29 4.1.1.a Distribusi Penduduk Kecamatan Simpang Empat
Berdasarkan Jenis Kelamin
38 4.1.1.b Distribusi Penduduk Kecamatan Simpang Empat
Berdasarkan Umur Produktif
38 4.1.1.c Distribusi Penduduk Kecamatan Simpang Empat
Berdasarkan Tingkat Pendidikan 39
4.1.1.d Distribusi Penduduk Kecamatan Simpang Empat Berdasarkan Mata Pencaharian
39 4.1.1.e Sarana dan Prasarana di Kecamatan Simpang Empat 40 4.1.2.a Distribusi Penduduk Kecamatan Tiga Panah Berdasarkan
Jenis Kelamin
41 4.1.2.b Distribusi Penduduk Kecamatan Tiga Panah Berdasarkan
Umur Produktif
42 4.1.2.c Distribusi Penduduk Kecamatan Tiga Panah Berdasarkan
Tingkat Pendidikan 42
4.1.2.d Distribusi Penduduk Kecamatan Tiga Panah Berdasarkan Mata Pencaharian
43 4.1.2.e Sarana dan Prasarana di Kecamatan Tiga Panah 44 4.1.3.a Pola Penggunaan Lahan di Kecamatan Barusjahe 45 4.1.3.b Distribusi Penduduk Kecamatan Barusjahe Berdasarkan
Jenis Kelamin
46 4.1.3.c Distribusi Penduduk Kecamatan Barusjahe Berdasarkan
Umur Produktif 46
(4)
ix
4.1.3.d Distribusi Penduduk Kecamatan Barusjahe Berdasarkan Tingkat Pendidikan
47 4.1.3.e Distribusi Penduduk Kecamatan Barusjahe Berdasarkan
Mata Pencaharian
47 4.1.3.f Sarana dan Prasarana di Kecamatan Barusjahe 48 4.2.1 Distribusi Petani Sampel Berdasarkan Kelompok Umur 49 4.2.2 Distribusi Petani Sampel Berdasarkan Tingkat Pendidikan 49 4.2.3 Distribusi Petani Sampel Berdasarkan Lama Berusahatani 50 4.2.4 Distribusi Petani Sampel Berdasarkan Luas Lahan 51
5.1 Aplikasi Pestisida yang Tepat Sasaran 52
5.3 Sikap Petani Cabai Terhadap Penggunaan Pestisida 59
5.4 Sikap Petani Cabai Terhadap Penggunaan Pupuk 60
5.5.a Hasil Uji t Analisis Regresi Linier Pengaruh Luas Lahan, Lama Pendidikan, dan Lama Berusahatani Terhadap Penggunaan Pestisida
62
5.5.b Hasil Koefisien Determinasi Analisis Regresi Linier Pengaruh Luas Lahan, Lama Pendidikan, dan Lama Berusahatani Terhadap Penggunaan Pestisida
63
5.5.c Hasil Uji F Analisis Regresi Linier Pengaruh Luas Lahan, Lama Pendidikan, dan Lama Berusahatani Terhadap Penggunaan Pestisida
64
5.6.a Hasil Uji t Analisis Regresi Linier Pengaruh Luas Lahan, Lama Pendidikan, dan Lama Berusahatani Terhadap Penggunaan Pupuk
65
5.6.b Hasil Koefisien Determinasi Analisis Regresi Linier Pengaruh Luas Lahan, Lama Pendidikan, dan Lama Berusahatani Terhadap Penggunaan Pupuk
67
5.6.c Hasil Uji F Analisis Regresi Linier Pengaruh Luas Lahan, Lama Pendidikan, dan Lama Berusahatani Terhadap Penggunaan Pupuk
68
(5)
x
DAFTAR GAMBAR
Gambar Judul Halaman
1.1 Perkembangan Produksi Cabai Menurut Kabupaten/Kota Sentra Tahun 2012-2014 di Sumatera Utara
2
2.1 Skema Kerangka Pemikiran 24
(6)
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Judul
1 Karakteristik Petani Cabai di Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Karo
2 Karakteristik Petani Cabai di Kecamatan Tiga Panah Kabupaten Karo 3 si Karakteristik Petani Cabai di Kecamatan Barusjahe Kabupaten Karo 4 Pengaplikasian Pestisida Oleh Petani Cabai di Kabupaten Karo 5 Pengaplikasian Pupuk Oleh Petani Cabai di Kabupaten Karo
6 Skor Sikap Petani Cabai Terhadap Penggunaan Pestisida di Kabupaten Karo
7 Skor Sikap Petani Cabai Terhadap Penggunaan Pupuk di Kabupaten Karo
8 Interpretasi Sikap Petani Cabai Terhadap Penggunaan Pestisida 9 Interpretasi Sikap Petani Cabai Terhadap Penggunaan Pupuk
10 Dosis Pestisida dan Pupuk yang dipakai untuk Tanaman Cabai per Musim Tanam