21
g
Mental activities
, misalnya : menanggapi, mengingat, memecahkan soal, menganalisis, melihat hubungan, mengambil keputusan.
h
Emosional activities
, misalnya : menaruh minat, merasa bosan, gembira, bersemangat, bergairah, berani, tenang, gugup.
Klasifikasi seperti yang diuraikan oleh Dierich di atas, menunjukkan bahwa aktivitas siswa di sekolah cukup kompleks dan bervariasi.
Dalam penelitian ini, aktivitas belajar yang diteliti adalah
visual activities
,
oral activities
,
listening activities
,
mental activities
dan
emosional activities
. Adapun indikator aktivitas tersebut sebagai berikut. a.
Persiapan sebelum mengikuti pelajaran matematika b.
Partisipasi dalam mengikuti pelajaran matematika c.
Mengatasi kesulitan dalam belajar d.
Belajar matematika di rumah e.
Belajar di luar sekolahles f.
Partisipasi dalam belajar kelompok g.
Mengatasi kesulitan dalam belajar kelompok h.
Mengerjakan PR yang diberikan i.
Sikap dalam menghadapi PR yang sulit j.
Belajar matematika selain buku paket k.
Melengkapi catatan l.
Membuat rangkuman m.
Latihan soal-soal n.
Sikap terhadap hasil belajar
B. Penelitian Yang Relevan
1. Penelitian yang dilakukan oleh Fitria Khasanah tahun 2009, yang
mengemukakan bahwa siswa yang mendapatkan pembelajaran dengan model kooperatif tipe
Teams Games Tournaments
TGT memiliki hasil belajar matematika pada materi bilangan lebih baik dari siswa yang
22
mendapatkan pembelajaran dengan pembelajaran langsung. Persamaan antara penelitian yang dilakukan oleh Fitria Khasanah dengan yang peneliti
lakukan adalah sama-sama menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe
Teams Games Tournaments
TGT. Perbedaan antara penelitian yang dilakukan oleh Fitria Khasanah dengan yang peneliti lakukan adalah pada
penelitian Fitria Khasanah dilakukan pada peserta didik SD pada pokok bahasan bilangan dan dilakukan pembandingan dengan model pembelajaran
langsung, sedangkan penelitian yang peneliti lakukan adalah pada peserta didik SMP Negeri Kabupaten Klaten pada materi pokok kubus dan balok
dan dilakukan pembandingan dengan
Student Team Achievement Divisions
STAD.
2. Penelitian yang dilakukan Hadi Wiyono 2008 yang mengemukakan
bahwa siswa yang mendapatkan pembelajaran dengan model kooperatif tipe STAD mendapat prestasi belajar pada pokok Bahasan Faktorisasi suku
aljabar yang lebih baik dari pada siswa-siswa yang diberikan metode belajar tradisional. Persamaan antara penelitian yang dilakukan oleh Hadi Wiyono
dengan yang peneliti lakukan adalah sama-sama menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD
Student Team Achievement Divisions
. Perbedaan antara penelitian yang dilakukan oleh Hadi Wiyono dengan yang
peneliti lakukan adalah pada penelitian Hadi Wiyono dilakukan pada peserta didik kelas VII SMP Negeri se Kabupaten Ponorogo Tahun Pelajaran
20072008 pada pokok bahasan Faktorisasi suku aljabar, sedangkan penelitian yang peneliti lakukan adalah pada peserta didik kelas VIII SMP
Negeri Kabupaten Klaten pada materi pokok kubus dan balok dan dilakukan pembandingan dengan
Teams Games Tournaments
TGT.
3. Penelitian oleh Ke dan Grabowski 2007 yang mengemukakan bahwa
pembelajaran kooperatif dengan sistem
game
paling efektif untuk meningkatkan sikap positif terhadap matematika tanpa memperhatikan
perbedaan individu siswa. Persamaan antara penelitian yang dilakukan oleh Ke dan Grabowski dengan yang peneliti lakukan adalah sama-sama
23
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT. Perbedaannya adalah pada penelitian Ke dan Grabowski dilakukan pada siswa kelas V
Sekolah Dasar di Pennsylvania, sedangkan pada penelitian yang peneliti
lakukan pada siswa kelas VIII SMP di kabupaten Klaten.
4. Penelitian oleh Tarim dan Akdeniz 2008 yang menyatakan bahwa kedua
model pembelajaran kooperatif yaitu TAI dan STAD memberikan efek positif terhadap prestasi matematika siswa. Persamaan antara penelitian
yang dilakukan oleh Tarim dan Akdeniz dengan yang dilakukan peneliti adalah sama-sama menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe
STAD. Perbedaan antara penelitian yang dilakukan oleh Tarim dan Akdeniz dengan yang dilakukan peneliti adalah pada penelitian Tarim dan Akdeniz
dilakukan pada siswa kelas IV SD di Turki, sedangkan pada penelitian yang
dilakukan peneliti adalah pada kelas VIII SMP di kabupaten Klaten.
C. Kerangka Berpikir