Teknik Analisis Data METODOLOGI PENELITIAN

39 5. Keputusan Uji H diterima jika nilai statistik uji amatan tidak berada di daerah kritik dan H ditolak jika nilai statistik berada di daerah kritik. Laporan uji keseimbangan dapat dilihat pada Lampiran 2.

F. Teknik Analisis Data

a. Uji Prasyarat

Uji prasyarat yang dipakai dalam penelitian ini adalah uji normalitas dan uji homogenitas. 1. Uji normalitas Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah sampel yang diambil berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas menggunakan metode Lilliefors. Adapun prosedur ujinya sebagai berikut: a. Hipotesis H : sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal 1 H : sampel tidak berasal dari populasi yang berdistribusi normal b. Taraf Signifikansi : a = 0,05 c. Statistik Uji i i z S z F Maks L - = Dengan: i z = s X X i - , s = standar deviasi i z F = i z Z P £ i z = skor terstandar untuk i x 1 , ~ N Z i z S = proporsi cacah i z Z £ terhadap banyaknya z . 40 d. Daerah Kritik { } n L L L DK : a = e. Keputusan Uji H diterima jika nilai statistik uji amatan tidak berada di daerah kritik dan H ditolak jika nilai statistik berada di daerah kritik. Budiyono, 2004:170 2. Uji Homogenitas Uji homogenitas digunakan untuk menguji apakah k sampel mempunyai variansi sama. Uji homogenitas menggunakan metode Bartlett dengan statistik uji Chi Kuadrat sebagai berikut: a. Hipotesis 2 2 2 2 1 : k H s s s = = = L populasi- populasi homogen : 1 H tidak semua variansi sama populasi-populasi tidak homogen b. Taraf Signifikansi : a = 0,05 c. Satistik Uji å = 2 2 log - RKG log f 303 . 2 j j s f c c Dengan: 1 ~ 2 2 - k c c k = cacah kelompok sampel N = banyaknya seluruh nilai ukuran j n = banyaknya nilai ukuran sampel ke- j = ukuran sampel ke- j j f = 1 - j n = derajat kebebasan untuk k j s j , , 2 , 1 ; 2 L = å = = - = k j j f k N f 1 = derajat kebebasan untuk RKG dengan n adalah ukuran sampel. 41 ÷ ÷ ø ö ç ç è æ - - + = å f f k c j 1 1 1 3 1 1 ; RKG = rataan kuadrat galat = å å j j f SS 2 2 2 1 j j j j j j s n n X X SS - = - = å å d. Daerah Kritik { } 1 , 2 2 2 - = k DK a c c c e. Keputusan Uji H diterima jika nilai statistik uji amatan tidak berada di daerah kritik dan H ditolak jika nilai statistik berada di daerah kritik. Budiyono, 2004:176-177

b. Uji Hipotesis

Hipotesis penelitian diuji dengan teknik analisis variansi dua jalan 2 x 3 dengan sel tak sama, sebagai berikut: ijk ij j i ijk X e ab b a m + + + + = Dengan: ijk X = data amatan ke- k pada baris ke- i dan kolom ke- j m = rerata dari seluruh data amatan rerata besar, grand mean i a = efek baris ke- i pada variabel terikat j b = efek baris ke- k pada variabel terikat ij ab = kombinasi efek baris ke- i dan efek kolom ke- j pada variabel terikat ijk e = deviasi data amatan terhadap rataan populasinya ij m yang berdistribusi normal dengan rataan 0 disebut galat atau error 42 i = 1,2; dengan 1= Teams Games Tournaments TGT 2 = Student Team Achievement Divisions STAD j = 1,2,3; dengan 1 = aktivitas belajar siswa tinggi 2 = aktivitas belajar siswa sedang 3 = aktivitas belajar siswa rendah k = 1,2,3 ..., ij n ; dengan ij n = banyaknya data amatan pada sel ij . Budiyono, 2004:228 a. Hipotesis : = i A H a untuk setiap i = 1,2 tidak ada perbedaan efek antar baris terhadap variabel terikat : 1 A H paling sedikit ada i a yang tidak nol ada perbedaan efek antar baris terhadap variabel terikat : = j B H b untuk setiap j = 1,2,3 tidak ada perbedaan efek antar kolom terhadap variabel terikat : 1 B H paling sedikit ada j b yang tidak nol ada perbedaan efek antar kolom terhadap variabel terikat : = ij AB H ab untuk setiap i = 1,2 dan setiap j = 1,2,3 tidak ada interaksi baris dan kolom terhadap variabel terikat : 1 AB H paling sedikit ada ij ab yang tidak nol ada interaksi baris dan kolom terhadap variabel terikat b. Komputasi 1. Notasi dan tata letak data Tabel 3.4 Rataan dan Jumlah Rataan faktor b 1 b 2 b 3 b Total 43 faktor a 1 a 11 ab 12 ab 13 ab 1 A 2 a 21 ab 22 ab 23 ab 2 A Total 1 B 2 B 3 B G Tabel 3.5 Data Amatan, Rataan, dan Jumlah Kuadrat Deviasi Aktivitas belajar siswa Model Pembelajaran Tinggi 1 b Sedang 2 b Rendah 3 b Cacah data 11 n 12 n 13 n Jumlah data å 11 X å 12 X å 13 X Rataan 11 X 12 X 13 X Jumlah Kuadrat å 2 12 X å 2 12 X å 2 13 X Model Pembelajaran Teams Games Tournaments TGT 1 a Suku Korelasi 11 C 12 C 13 C Variansi 11 SS 12 SS 13 SS Cacah data 21 n 22 n 23 n Jumlah data å 21 X å 22 X å 23 X Rataan 21 X 22 X 23 X Jumlah Kuadrat å 2 21 X å 2 22 X å 2 23 X Suku Korelasi 21 C 22 C 23 C Model Pembelajaran Student Team Achievement Divisions STAD 2 a Variansi 21 SS 22 SS 23 SS 44 Dengan ij ij ij ij ij ij C X SS n X C - = = å å 2 ; Pada analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama didefinisikan notasi-notasi sebagai berikut: ij n = banyaknya data amatan pada sel ij h n = rataan harmonik frekuensi seluruh sel = å j i ij n pq , 1 å = j i ij n N , = banyaknya seluruh data amatan ijk k ijk k ijk ij n X X SS 2 2 ÷ ø ö ç è æ - = å å = jumlah kuadrat deviasi data amatan pada sel ij ij B A = rataan pada sel ij å = j ij i B A A = jumlah rataan pada baris ke- i å = j ij j B A B = jumlah kuadrat pada kolom ke- j å = j i ij B A G , = jumlah rataan semua sel 2. Komponen Jumlah Kuadrat Didefinisikan : 1 pq G 2 = 2 å j i ij SS , 3 å = i i q A 2 4 å = j j p B 2 5 å = j i ij B A , 2 3. Jumlah Kuadrat JK JKA = h n { } 1 3 - 45 JKB = h n { } 1 4 - JKAB = h n { } 4 3 5 1 - - + JKG = 2 JKT = JKA + JKB + JKAB + JKG Dengan: JKA = jumlah kuadrat baris JKB = jumlah kuadrat kolom JKAB = jumlah kuadrat interaksi JKG = jumlah kuadrat galat JKT = jumlah kuadrat total 4. Derajat Kebebasan dk dkA = p-1 dkB = q-1 dkAB = p-1q-1 dkG = N-pq dkT = N-1 5. Rataan Kuadrat RK dkA JKA RKA = dkB JKB RKB = dkAB JKAB RKAB = dkG JKG RKG = c. Statistik Uji Statistik uji analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama adalah: 1. Untuk A H adalah RKG RKA F a = yang merupakan nilai variabel random yang berdistribusi F dengan derajat kebebasan p-1 dan N-pq. 2. Untuk B H adalah RKG RKB F b = yang merupakan nilai variabel random yang berdistribusi F dengan derajat kebebasan q-1 dan N- pq. 46 3. Untuk AB H adalah RKG RKAB F ab = yang merupakan nilai variabel random yang berdistribusi F dengan derajat kebebasan p-1q-1 dan N-pq. d. Daerah Kritik Untuk masing-masing nilai F, daerah kritiknya adalah sebagai berikut: 1. Daerah kritik untuk a F adalah DK a = { } F F F pq - N 1, - ;p a 2. Daerah kritik untuk b F adalah DK b = { } F F F pq - N 1, - q ; a 3. Daerah kritik untuk ab F adalah DK ab = { } F F F pq - N 1, - 1q - p ; a e. Keputusan Uji H ditolak jika F DK f. Rangkuman Analisis Variansi Tabel 3.6 Rangkuman Analisis Variansi Dua Jalan Sumber JK Dk RK F obs F α Baris A JKA p-1 RKA F a F Kolom B JKB q-1 RKB F b F Interaksi AB JKAB p-1q-1 RKAB F ab F Galat G JKG N-pq RKG - - Total JKT N-1 - - -

c. Uji Komparasi Ganda

Apabila H ditolak maka perlu dilakukan uji lanjut pasca anava. Metode yang digunakan untuk uji lanjut pasca anava dua jalan adalah metode Scheffe. Langkah-langkah komparasi ganda dengan metode Scheffe adalah sebagai berikut: 1. Mengidentifikasikan semua pasangan komparasi rerata. 2. Menentukan tingkat signifikansi α 3. Mencari harga statistik uji F dengan menggunakan formula sebagai berikut: 47 a. Komparasi Rataan Antar Kolom b. Komparasi Rataan Antar Sel pada Kolom yang Sama d. Komparasi Rataan Antar Sel pada Baris yang Sama Keterangan: : nilai F obs pada pembandingan baris ke- i dan baris ke – j : nilai F obs pada pembandingan rataan pada sel ij dan rataan pada sel kj : nilai F obs pada pembandingan rataan pada sel ij dan rataan pada sel ik : rataan pada kolom ke- i : rataan pada kolom ke- j RKG : rataan kuadrat galat, yang diperoleh dari analisis variansi : ukuran sampel kolom ke- i : ukuran sampel kolom ke- j : ukuran sel ij : ukuran sel kj : ukuran sel ik 4. Menentukan daerah kritik DK dengan menggunakan rumus sebagai berikut: 48 5. Menentukan keputusan uji beda rerata untuk setiap pasang komparasi rerata atau H ditolak jika F DK. 6. Menentukan kesimpulan dari uji yang sudah ada. Budiyono, 2004:214-215 49

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Uji Keseimbangan

Dokumen yang terkait

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams-Games Tournament) terhadap pemahaman konsep matematika siswa

1 8 185

Komparasi hasil belajar metode teams games tournament (TGT) dengan Student Teams Achievement Division (STAD) pada sub konsep perpindahan kalor

0 6 174

Pengaruh kombinasi model pembelajaran kooperatif tipe teams-games-tournament (tgt) dengan make a match terhadap hasil belajar biologi siswa (kuasi eksperimen pada Kelas XI IPA Madrasah Aliyah Negeri Jonggol)

0 5 199

The Effectiveness of Using Teams Games Tournaments (TGT) in Teaching Reading of Narrative Text, (A Quasi-Experimental Study at the Second Year Students of SMPN I Pakuhaji)

0 10 0

EKSPERIMENTASI PENGAJARAN FISIKA DENGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL TEAMS GAMES TOURNAMENTS DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL UNTUK MENINGKATKAN

0 6 34

PENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES Pengaruh Model Kooperatif Tipe Teams Games Tournaments (Tgt) Dan Make A Match Terhadap Hasil Belajar Matematika Ditinjau Dari Taksonomi Bloom.

0 2 16

PENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES Pengaruh Model Kooperatif Tipe Teams Games Tournaments (Tgt) Dan Make A Match Terhadap Hasil Belajar Matematika Ditinjau Dari Taksonomi Bloom.

0 2 12

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT (Teams Games Tournaments) Peningkatan Motivasi Belajar Ips Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT (Teams Games Tournaments) Siswa Kelas IV MI M Gading 1 Klaten Utara

0 0 16

Eksperimentasi Pembelajaran Matematika Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournaments (TGT) dengan Media Games Puzzle Ditinjau dari Kecerdasan Interpersonal Siswa Kelas X SMA Tahun Pelajaran 2016/2017 di Kabupaten Sragen.

0 1 21

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENTS TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIKA

0 0 7