Batasan Operasional Definisi Operasional Populasi dan Sampel Penelitian

47 Tabel 3.1 Jadwal Penelitian Kegiatan September’14 Oktober’14 November’14 Desember’14 Januari’15 Februari’15 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 Pengajuan Judul Pengumpulan Data Bimbingan dan Perbaikan Proposal Persiapan dan Seminar Proposal Analisis Data Bimbingan dan Penulisan Skripsi Ujian Komprehensif Sidang Skripsi

3.3 Batasan Operasional

Penelitian membutuhkan batasan di dalam pelaksanaannya agar tidak mengambang dari tujuannya. Begitu juga dengan penelitian ini, terdapat batasan tertentu agar menghasilkan kesimpulan yang benar. Objek penelitian ini adalah akuntan yang bekerja di Kantor Akuntan Publik kota Medan, baik dari jenjang magang supervisor, auditor junior, auditor senior, manager, sampai rekananpartner.

3.4 Definisi Operasional

“pengoperasionalan konsep operating the concept atau biasa disebut dengan mendefinisikan konsep secara operasional adalah menjelaskan Universitas Sumatera utara 48 karakteristik dari objek ke dalam elemen-elemen yang dapat diobservasi yang menyebabkan konsep dapat diukur dan dioperasionalkan kedalam penelitian.” Erlina, 2011 : 48. Definisi operasional bertujuan untuk memberikan definisi yang jelas akan variabel yang dipakai di dalam penelitian, sehingga dengan definisi yang jelas suatu variabel akan dapat diukur dengan logika empiris. Untuk menguji penelitian ini digunakan variabel independen dan variabel dependen.

3.5 Variabel Penelitian

3.5.1 Variabel Dependen

“Variabel ini sering juga disebut dengan variabel terikat atau variabel tidak bebas, variabel output, kriteria atau konsekuen, dan menjadi perhatian utama dalam sebuah pengamata. ” Erlina, 2011:36. Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah penetapan tingkat materialitas dalam audit laporan keuangan Y. Skala pengukuran yang digunakan adalah skala Likert dengan penomoran 1-5.

3.5.2 Variabel Independen

“Variabel independen dinamakan pula dengan variabel yang diduga sebagai sebab presumed couse variable dari variabel dependen, yaitu variabel yang diduga sebagai akibat presumed effect variable” Erlina, 2011:37. Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah etika profesi X 1 , independensi X 2 , dan professional judgment X 3 yang kemudian Universitas Sumatera utara 49 dihubungkan dengan variabel dependen. Ukuran dibuat dengan skala Likert dengan penomoran 1-5

3.6 Populasi dan Sampel Penelitian

Menurut Sugiyono 2010 : 115 “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objeksubjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian dirtarik kesimpulannya”. Populasi di dalam penelitian ini adalah Kantor Akuntan Publik yang terdapat di kota Medan. Sampel pada suatu penelitian pada dasarnya dapat dikelompokkan menjadi dua jenis sampel, yaitu sampel probabilitas dan sampel non-probabilitas. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan jenis sampel probabilitas, yaitu “ suatu sampel penelitian yang diambil dengan cara memberikan peluang atau kesempatan yang sama kepada setiap anggota populasi” Sudarmanto, 2013 : 40. Teknik pengambilan sampel probabilitas ini menggunakan teknik simple random sampling . ”Dalam sistem sample random sampling ini setiap elemen populasi mempunyai peluang yang sama untuk terpilih menjadi sampel penelitian” Erlina, 2011: 86. Sampel adalah responden yang bekerja sebagai akuntan di Kantor Akuntan Publik kota Medan.

3.7 Jenis dan Sumber Data

Dokumen yang terkait

Pengaruh Etika Profesi, Independensi, dan Professional Judgment Auditor Terhadap Pertimbangan Tingkat Materialitas Dalam Proses Audit Laporan Keuangan (Studi Empiris pada Auditor BPK RI Perwakilan Provinsi Sumatera Utara, Banten, dan Jawa Barat).

12 127 84

Pengaruh profesionalisme auditor dan etika profesi terhadap pertimbangan tingkat materialitas dalam proses pengauditan laporan keuangan: studi empiris KAP di DKI Jakarta

3 18 99

PENGARUH SKEPTISISME PROFESIONAL AUDITOR, KOMPETENSI AUDITOR, DAN ETIKA PROFESI TERHADAP PERTIMBANGAN TINGKAT MATERIALITAS DALAM PELAKSANAAN AUDIT

1 43 57

PENGARUH PROFESIONALISME AUDITOR TERHADAP PERTIMBANGAN TINGKAT MATERIALITAS DALAM PROSES PENGAUDITAN LAPORAN KEUANGAN

0 2 64

Pengaruh Profesionalisme Auditor, Etika Profesi, dan Gender Terhadap Pertimbangan Tingkat Materialitas.

0 0 29

Pengaruh Profesionalisme Auditor, Etika Profesi dan Pengalaman Auditor terhadap Pertimbangan Tingkat Materialitas.

0 1 29

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Pengertian Auditing Secara Umum - Pengaruh Etika Profesi, Independensi, Dan Professional Judgment Auditor Terhadap Pertimbangan Tingkat Materialitas Dalam Proses Audit Laporan Keuangan

0 0 21

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Balakang - Pengaruh Etika Profesi, Independensi, Dan Professional Judgment Auditor Terhadap Pertimbangan Tingkat Materialitas Dalam Proses Audit Laporan Keuangan

0 0 11

Pengaruh Etika Profesi, Independensi, Dan Professional Judgment Auditor Terhadap Pertimbangan Tingkat Materialitas Dalam Proses Audit Laporan Keuangan

0 1 13

PENGARUH PROFESIONALISME,PENGETAHUAN AKUNTAN PUBLIK DALAM MENDETEKSI KEKELIRUAN,ETIKA PROFESI,DAN INDEPENDENSI AUDITOR TERHADAP PERTIMBANGAN TINGKAT MATERIALITAS DALAM PROSES AUDIT LAPORAN KEUANGAN - Unika Repository

0 0 13