Teknik Analisis Data METODE PENELITIAN

commit to user 2. Interview Teknik pengumpulan data dengan cara wawancara dengan pengrajin logam secara langsung. 3. Kuesioner Teknik pengumpulan data dengan membuat daftar pertanyaan dan atau pernyataan yang telah dipersiapkan terlebih dahulu yang kemudian diberikan kepada sebagian pengrajin logam yang dinilai representatif. 4. Studi Pustaka Mencari dan mengumpulkan data yang sudah ada, baik yang ada di buku, majalah dan koran, BPS ataupun data – data yang tersedia pada internet dan sumber yang lain.

H. Teknik Analisis Data

1. Uji Pemilihan Model a. Uji MWD Pemilihan bentuk fungsi model empirik merupakan masalah empirik empirical question yang sangat penting. Hal ini karena teori ekonomi tidak secara spesifik menunjukkan bentuk fungsi suatu model empirik dinyatakan dalam bentuk linear atau log-linear atau bentuk fungsi lainnya. Oleh karena itu, dalam melakukan studi empiris sebaiknya model yang akan digunakan diuji dulu, apakah sebaiknya menggunakan bentuk linear ataukah log-linear Insukindro et al., 2003: 14. commit to user Ada beberapa metode yang dapat digunakan dalam pemilihan bentuk fungsi model empirik antara lain metode transformasi Box-Cox , metode yang dikembangkan MacKinnon, White, dan Davidson atau lebih dikenal dengan MWD test , metode Bara dan McAleer atau dikenal dengan B-M test dan metode yang dikembangkan Zarembka Tri Rahayu, 2007: 83. Dalam penelitian ini akan menggunakan metode yang dikembangkan Mac Kinnon, White dan Davidson pada tahun 1983 yang lebih dikenal dengan MWD test . Untuk dapat menerangkan uji MWD, maka langkah pertama adalah membuat dua model regresi dengan asumsi: Model regresi 1: Linier Y =  +  1 Mod+  2 TK +  3 PU +  4 TP + e ………….1.1 Model regresi 2: Log-Linear LY =  +  1 LMod+  2 LTK +  3 LPU +  4 LTP + e ………….1.2 Keterangan : Y = Pendapatan Pengrajin Logam Mod = Variabel Modal TK = Variabel Jumlah Tenaga Kerja PU = Variabel Pengalaman Usaha TP = Variabel Tingkat Pendidikan LY = Variabel Pendapatan Pengrajin Logam Menggunakan Persamaan Log-linier LMod = Variabel Modal Menggunakan Persamaan Log-linier commit to user LTK = Variabel Tenaga Kerja Menggunakan Persamaan Log-linier LPU = Variabel Pengalaman Usaha Menggunakan Persamaan Log-linier LTP = Variabel Tingkat Pendidikan Menggunakan Persamaan Log-linier = Koefisien Intersep = Koefisien Modal = Koefisien Jumlah Tenaga Kerja = Koefisien Pengalaman Usaha  4 = Koefisien Tingkat e = Variabel penganggu Dari persamaan 1.1 dan 1.2 di atas, selanjutnya akan diterapkan MWD test . Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut: 1 Melakukan regresi terhadap persamaan 1.1 kemudian kita dapatkan nilai fitted dari pendapatan Y dan kita namai dengan YF. 2 Melakukan regresi terhadap persamaan 1.2 kemudian kita dapatkan nilai fitted dari LY dan kita namai dengan LYF. 3 Mencari nilai Z 1 dengan cara mengurangkan nilai log dari YF dengan LYF. 4 Mencari nilai Z 2 dengan cara mengurangkan nilai antilog dari LYF dengan YF. commit to user 5 Melakukan regresi dengan persamaan 1.1 dengan menambahkan variabel Z 1 sebagai variabel penjelas. Y =  +  1 Modal+  2 JTK +  3 PU +  4 TP + e Bila Z 1 signifikan secara statistik maka kita menolak model yang benar adalah linear atau dengan kata lain, bila Z 1 signifikan, maka model yang benar adalah log-linear. 6 Melakukan regresi dengan persamaan 1.2 dengan menambahkan variabel Z 2 sebagai variabel penjelas. LY =  +  1 LModal+  2 LJTK +  3 LPU +  4 LTP + e Bila Z 2 signifikan secara statistik maka kita menolak model yang benar adalah log-linear atau dengan kata lain, bila Z 2 signifikan maka model yang benar adalah linear. b. Metode Regresi Linier Berganda Ordinary Least Square Untuk menguji hipotesis, seberapa besar pengaruh modal, jumlah tenaga kerja, pengalaman usaha dan tingkat pendidikan terhadap pendapatan, maka digunakan rumus regresi linier berganda sebagai berikut: Sumodiningrat, 1994;78 Y =  +  1 Mod+  2 TK +  3 PU +  4 TP + e Dimana: Y = Pendapatan Pengusaha Logam Mod = Variabel Modal TK = Variabel Jumlah Tenaga Kerja PU = Variabel Pengalaman Usaha commit to user TP = Variabel Tingkat Pendidikan = Koefisien Intersep = Koefisien Modal = Koefisien Jumlah Tenaga Kerja = Koefisien Pengalaman Usaha  4 = Koefisien Tingkat e = Variabel penganggu Selanjutnya terhadap hasil analisis regresi dengan model tersebut dilakukan uji statistik dan uji asumsi. Uji statistik meliputi uji t, uji F dan uji koefisien determinasi . Uji asumsi meliputi uji Multikolienaritas, uji Heteroskedastisitas dan uji Autokorelasi, sebagai berikut : c. Uji Statistik 1 Uji t uji secara individu Uji t adalah pengujian terhadap koefisien regresi secara parsial untuk mengetahui signifikansi masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen Gujarati, 1995 : 77. Dalam Uji t dengan ketentuan sebagai berikut : a Menentukan Hipotesis Ho : βi = 0 berarti variabel independen secara individu tidak berpengaruh terhadap variabel dependen Ha : βi ≠ 0 berarti variabel independen secara individu berpengaruh terhadap variabel dependen commit to user 2   ttabel b Menentukan nilai α c Melakukan Penghitungan nilai t sebagai berikut : ; d f = N-K dimana ; α = derajat signifikasi N = banyaknya data yang digunakan K = banyaknya parameter atau koefisien regresi plus konstanta t hitung =   i i Se   dimana ; i  = koefisien regresi variable ke-i Se = Standar Error d Kriteria Pengujian Ho diterima Gambar 3.1 Aturan Uji t Ho diterima apabila –t α2 ≤ t ≤ t α2 Ho ditolak apabila t - t α2 atau t α2 commit to user e Kesimpulan 1 Jika t hitung t tabel, maka Ho diterima Ha ditolak artinya koefisien regresi variabel independen tidak mempengaruhi variabel dependen secara signifikan. 2 Jika t hitung t tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima artinya koefisien regresi variabel independen mempengaruhi variabel dependen secara signifikan. 2 Uji F uji secara bersama – sama Uji F adalah uji terhadap koefisien regresi parsial secara bersama-sama. Uji ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah variabel independen yang ada secara bersama-sama mempengaruhi variabel dependennya atau untuk mengetahui apakah persamaan model cukup eksis untuk digunakan Gujarati, 1995:120. Dalam uji F ini dengan ketentuan sebagai berikut : a Menentukan hipotesis: Ho = β 1 = β 2 = β 3 = β 4 = 0 berarti secara bersama-sama variabel independen tidak mempengaruhi variabel dependen Ha ≠ β 1 ≠ β 2 ≠ β 3 ≠ β 4 ≠ = 0 berarti secara bersama-sama variabel independen mempengaruhi variabel dependen b Menentukan nilai α commit to user c Melakukan penghitungan nilai F F tabel  F α ; N-K ; K-1 Dimana; α = Derajat signifikasi N = Jumlah data K = Jumlah parameter dalam model termasuk konstanta Fhit = R 2 k-1 1-R 2 N-k Dimana; R 2 = koefisien determinasi berganda K = banyaknya parameter total yang dipakai rekan N = banyaknya observasi d Kriteria pengujian Ho diterima apabila F hitu ng ≤ F tabel Ho ditolak apabila F hitung F tabel e Kesimpulan 1 Jika F hitung F tabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya koefisien regresi variabel independen secara bersama-sama tidak mempengaruhi variabel dependen secara signifikan. 2 Jika F hitung F tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima artinya koefisien regresi variabel independen secara bersama-sama mempengaruhi variabel dependen secara signifikan. commit to user                 2 2 2 2 2 y x y n x y x xy n 3 Uji koefisien determinasi R 2 Digunakan untuk mengetahui seberapa jauh variasi dari variabel bebas dapat menerangkan dengan baik variasi dari variabel terikat. Jika R 2 mendekati nol, maka variabel bebas tidak menerangkan dengan baik variasi dari variabel terikatnya. Jika R 2 mendekati 1, maka variasi dari variabel tersebut dapat menerangkan dengan baik dari variabel terikatnya Gujarati, 1995:98 Rumus : R 2 = dimana R 2 adalah 0 ≤ R 2 ≤ 1 Jika R 2 = 1, berarti ada kecocokan yang sempurna Jika R 2 = 0 berarti tidak ada hubungan variabel dependen dengan variabel independen Jika R 2 ≈ berarti bahwa variabel independen hubungannya semakin dekat dengan variabel dependen atau dapat dikatakan bahwa model tersebut baik. 2. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Multikolinearitas

Multikolinieritas merupakan suatu keadaan dimana satu atau lebih variabel bebas terdapat korelasi dengan variabel bebas lainnya commit to user atau dengan kata lain multikolinieritas adalah kondisi adanya hubungan linier antarvariabel bebas. Karena melibatkan beberapa variabel bebas, maka multikolinieritas tidak akan terjadi pada persamaan regresi sederhana. Cara paling mudah untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinieritas adalah dengan regresi auxiliary , yaitu dengan melihat nilai R dan nilai r. Apabila dari hasil pengujian statistik diperoleh r R berarti tidak ada multi sedangkan jika r R berarti terjadi multikolinieritas Winarno, 2009 : 51

b. Uji Heteroskedastisitas

Heteroskedastisitas terjadi jika gangguan muncul dalam fungsi regresi yang mempunyai varian yang tidak sama, sehingga penaksir Ordinary Least Square OLS tidak efisien baik dalam sampel kecil maupun besar. Salah satu cara untuk mendeteksi masalah heteroskedastisitas adalah dengan Uji White Winarno, 2009 : 58 . Uji ini dilakukan dengan meregresi semua variabel bebas dan variabel tidak bebas, kemudian dilakukan uji Uji White terhadap residu dari hasil regresi model tersebut. Dari model tersebut akan diperoleh nilai observasi R 2 untuk kemudian dibandingkan dengan α = 0,05 atau 5. Kriteria pengujiannya adalah jika nilai probabilitas lebih besar dari 0,05, maka tidak terdapat masalah heteroskedastisitas dan commit to user sebaliknya bila nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05, maka terdapat heteroskedastisitas.

c. Uji Autokorelasi

Autokorelasi dapat didefinisikan sebagai adanya korelasi antara unsur-unsur variabel pengganggu sehingga penaksir tidak lagi efisien baik dalam sampel kecil ataupun sampel besar. Dalam penelitian ini untuk mendeteksi ada tidaknya masalah autokorelasi akan digunakan Lagrange Multiplier Test LM test . Nama lain uji LM adalah Breusch-Godfrey Test Winarno, 2009 : 52 Uji ini dilakukan dengan meregresi semua variabel bebas dan variabel tidak bebas, kemudian dilakukan uji Breusch Godfrey terhadap residu dari hasil regresi model tersebut. Dari model tersebut akan diperoleh nilai observasi R 2 untuk kemudian dibandingkan dengan α = 0,05 atau 5 . Kriteria pengujiannya adalah jika nilai probabilitas lebih besar dari 0,05, maka tidak terdapat masalah autokorelasi dan sebaliknya bila nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05, maka terdapat autokorelasi. commit to user

BAB IV ANALISIS DATA