Pengertian Industri Kajian Teori

commit to user

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

1. Pengertian Industri

Definisi industri khusus dalam aplikasi di Indonesia diperluas menjadi usaha mikro, kecil dan menengah Harsoyo dalam Wuri, 2006 : 4. Dalam implementasinya, konsep industri di Indonesia perdefinisi berbeda satu dengan yang lain. Beberapa definisi yang telah dikemukakan oleh beberapa instansi memiliki pendekatan yang berbeda pula. Beberapa perbedaan definisi menurut berbagai pihak adalah sebagai berikut: a. Pengertian Industri Menurut Departemen Perindustrian Peraturan menteri perindustrian menjelaskan beberapa pengertian yang berkaitan dengan usaha kecil dan menengah, yaitu dprin. go.id. regulasi2006 : 1 Industri adalah kegiatan ekonomi yang mengolah bahan mentah, bahan baku, barang setengah jadi, dan atau barang jadi menjadi barang dengan nilai yang lebih tinggi untuk penggunannya, termasuk kegiatan rancang bangun dan perekayasaan industri. 2 Perusahaan industri kecil yang selanjutnya disebut industri kecil IK adalah perusahaan yang melakukan kegiatan usaha dibidang industri dengan nilai investasi paling banyak Rp.200.000.000,- tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha. commit to user 3 Perusahaan Industri Menengah yang selanjutnya disebut Industri Menengah IM adalah perusahaan yang melakukan kegiatan usaha dibidang industri dengan nilai investasi lebih besar dari Rp. 200.000.000,- sampai dengan paling banyak Rp. 10.000.000.000,- tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha. 4 Industri Kecil dan Menengah IKM adalah perusahaan industri yang terdiri dari Industri Kecil dan Industri Menengah b. Pengertian Industri Menurut Departemen Perdagangan Departemen Perdagangan dalam mendefinisikan industri lebih menitikberatkan pada aspek permodalan, yaitu industri dengan modal kurang dari Rp. 25.000.000,- Mudrajad Kuncoro, 2000 : 310 c. Pengertian Industri Menurut BPS BPS menggolongkan industri berdasar berapa banyak tenaga kerja yang digunakan, yaitu industri besar jika menggunakan tenaga kerja lebih dari 100 orang, industri sedang jika menggunakan tenaga kerja antara 20 sampai 99 orang, industri kecil jika menggunakan tenaga kerja 5 sampai 19 orang, dan industri rumah tangga usaha mikro jika menggunakan tenaga kerja kurang dari lima orang Tambunan, 2002 : 49. d. Pengertian Industri Menurut UU No. 9 1995 UU No. 9 1995 menjelaskan industri sebagai berikut Tambunan, 2002 : 49 commit to user 1 Memiliki kekayaan bersih tidak termasuk tanah dan bangunan maksimal Rp. 200.000.000,- 2 Nilai hasil penjualan per tahun maksimal Rp. 1.000.000.000,- 3 Milik Warga Negara Indonesia WNI 4 Bukan dari anak cabang dari usaha besar 5 Berbadan usaha perorangan, tidak berbadan hukum, termasuk koperasi. e. Pengertian Industri Menurut Kementerian Negara Koperasi dan Industri Kementerian Negara Koperasi dan Industri mendefinisikan industri adalah sebagai berikut Mudrajad Kuncoro, 2000 : 310 1 Usaha mikro adalah suatu usaha yang memiliki aset di luar tanah dan bangunan kurang dari Rp. 200.000.000,- dan memiliki omset kurang dari 1 milyar per tahun. 2 Usaha menengah adalah suatu usaha yang memiliki aset lebih dari Rp. 200.000.000,- dan memiliki omset antara 1 sampai 10 milyar per tahun. f. Pengertian Industri Menurut Bank Indonesia Bank Indonesia mendefiniskan industri adalah sebagai berikut Khrisna Murti dalam proposal survei tentang “Mapping Keragaan Industri di Wilayah S urakarta”, 2006 :9: 1 Usaha mikro adalah suatu usaha yang dijalankan oleh rakyat miskin atau dekat miskin, bersifat usaha keluarga, menggunakan sumber commit to user daya lokal, menerapkan teknologi sederhana, dan mudah keluar masuk industri. 2 Usaha kecil adalah usaha yang memiliki aset kurang dari Rp. 200 juta dan memiliki omset kurang dari 1 Milyar per tahun. 3 Usaha menengah adalah suatu usaha yang memiliki aset kurang dari Rp. 5 Milyar. Untuk lainnya termasuk jasa, aset kurang dari Rp. 600 juta diluar tanah dan bangunan. Omset usaha ini adalah kurang dari Rp. 3 Milyar per tahun. g. Pengertian Industri Menurut Bank Dunia Bank dunia mendefinisikan industri adalah sebagai berikut Khrisnamurti dalam proposal survei tentang “Mapping Keragaan Industri di Wilayah Surakarta”, 2006 : 9 1 Usaha mikro adalah suatu usaha yang memiliki pekerjaan kurang dari 10 orang, memiliki aset kurang dari 100.000, dan memiliki omset kurang dari 100.000 per tahun. 2 Usaha kecil adalah suatu usaha yang memiliki pekerja kurang dari 50 orang, memiliki aset kurang dari 3 juta, dan memiliki omset kurang dari 3 juta per tahun. 3 Usaha menengah adalah suatu usaha yang memiliki pekerjaan kurang dari 300 orang, memiliki aset kurang dari 15 juta, dan memiliki omset kurang dari 15 juta per tahun. commit to user h. Pengertian Industri Berdasarkan Eksistensi Dinamisnya Berdasarkan eksistensi dinamisnya industri di Indonesia dapat dikelompokkan dalam beberapa kategori antara lain Irzhan Azhary Shaleh, 1986 : 33 1 Industri lokal Adalah kelompok yang menggantungkan hidupnya pada pasar setempat yang terbatas daya jangkaunya, serta relatif tersebar dari segi lokasinya. Skala usaha ini sangat kecil dan lebh bersifat subsisten. Karena target pemasarannya terbatas, usaha ini hanya menggunakan alat transportasi yang sederhana seperti gerobak, sepeda, dan pikulan. Dalam hal itu juga maka pedagang perantara juga tidak memiliki peran yang sangat menonjol. 2 Industri sentra Adalah kelompok usaha yang dari segi satuan usaha mempunyai skala kecil, tetapi membentuk suatu kawasan produksi yang terdiri dari kumpulan unit usaha yang menghasilkan barang sejenis. Target pemasaran usaha ini lebih luas dari kategori pertama, sehingga peranan pedagang perantara dalam hal ini cukup penting. 3 Industri mandiri Adalah kelompok industri yang masih memiliki sifat – sifat seperti industri, namun telah memiliki kemampuan dalam mengadaptasi teknologi produksi yang lebih canggih. Pemasaran hasil produksinya relatif tidak tergantung terhadap para pedagang commit to user perantara. Sebenarnya jenis industri ini tidak layak lagi dikategorikan sebagai industri, namun dilihat dari skala penyerapan tenaga kerja maka kelompok ini tetap dimasukkan kedalam subsektor industri.

2. Kategori Industri Menurut Departemen Perindustrian