commit to user
Dengan demikian pentingnya UMKM dalam perekonomian, keberadaan UMKM semakin mendominasi dunia usaha. Sehingga perlu
adanya peningkatan keberadaan jiwa, semangat, dan sikap mental wiraswasta pada pengusaha kecil. Adapun tujuan diadakannya pembinaan
ini adalah : a. Membentuk pola pikir wiraswasta yang sukses
b. Menumbuhkan keinginan kerjasama antar wiraswasta c. Untuk lebih mengenal kemampuan sumber daya pengusaha
Pengembangan UMKM menurut Jannes Situmorang 2008 : 13
– 14
a. Peningkatan Kualitas SDM
Upaya ini dapat dilakukan sendiri oleh UMKM antara lain adalah dengan belajar sendiri-sendiri otodidak atau ikut magang pada
usaha sejenis yang telah ada sebelumnya.
b. Perijinan Usaha UMKM
Satu-satunya solusi yang dapat disarankan adalah dengan membangun kelompok atau koperasi, karena UMKM tidak dapat
melakukan upaya apapun selain biaya yang relatif tinggi untuk mengatasi masalah perijinan ini.
c. Pengembangan Pasar UMKM
Untuk mengembangkan pasar kegiatan yang dapat dilakukan oleh UMKM secara mandiri tanpa bantuan stakeholder adalah
kegiatan promosi dan pembentukan jaringan usaha. Kegiatan ini
commit to user
ternyata cukup efektif dalam mendukung perkembangan pemasaran
produk.
Dengan adanya strategi pemberdayaan UMKM, diharapkan UMKM dapat tetap eksis dalam menjalankan usaha baik pada saat
krisis maupun tidak pada saat krisis. Studi monitoring dampak krisis terhadap UMKM antara lain dilakukan oleh Akatiga bekerja sama
dengan Asia Foundation dalam Susilo 2004, hasil studi tersebut menunjukkan bahwa pada awal krisis UMKM juga sangat terpukul
oleh krisis ekonomi yang terjadi, namun jika dibandingkan dengan usaha formal, UMKM lebih dahulu memperlihatkan tanda-tanda
kebangkitan. Selain itu, dampak krisis terhadap usaha kecil juga beragam. Faktor penentu kinerja atau ketahanan UMKM di masa krisis
adalah kombinasi dari dua unsur, yaitu Sri Susilo, 2004: 1 faktor permintaan pasar, dan 2 kenaikan harga input dan kelangkaan barang
input. Dari sisi faktor permintaan kinerja usaha akan bertahan atau membaik jika pangsa pasarnya tidak terpengaruh krisis atau bahkan
meningkat karena krisis. Kinerja usaha dapat bertahan atau membaik juga dapat disebabkan oleh harga input yang digunakan terpengaruh
oleh krisis ekonomi atau tidak. 7.
Pengertian Pendapatan dan Faktor – faktor yang Mempengaruhinya a. Pengertian Pendapatan
Pendapatan merupakan hasil yang didapatkan karena seseorang telah berusaha sebagai ganti atas jerih payah yang telah
commit to user
dikerjakannya. Pendapatan industri adalah pendapatan yang diperoleh karena telah mengorganisasikan seluruh faktor
– faktor produksi yang dikelolanya. Pendapatan yaitu pendapatan yang diperoleh dari jumlah
produk fisik yang dihasilkan dikalikan dengan harga jualnya atau dalam persamaan matematik dapat dinyatakan William A. Eachern,
2001 : 98 : TR = P X Q,
Dimana TR = Penerimaan Total atau Pendapatan P = Harga Jual Produk
Q = Jumlah produksi yang terjual Pendapatan bersih merupakan pendapatan bruto setelah
dikurangi dengan biaya – biaya dalam proses produksi. Biaya yang
dimaksud disini adalah pengorbanan sumber ekonomi, yang diiukur dalam satuan uang, yang dikeluarkan saat proses produksi
berlangsung, demi untuk menghasilkan suatu produk tertentu Mulyadi, 1990 : 7. Biaya ini merupakan pengorbanan yang secara
ekonomis tidak dapat dihindari dalam proses produksi. b. Faktor
– Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Pendapatan
1 Modal Usaha Modal adalah semua bentuk kekayaan yang dapat
digunakan baik secara langsung maupun tidak langsung dalam rangka untuk menaikkan tingkat produksi, atau modal adalah
commit to user
barang – barang yang dapat digunakan untuk berproduksi dimasa
yang akan datang Irwan M. Suparmoko, 1992 : 75. Jenis modal menurut sumbernya dibagi menjadi Bambang
Riyanto, 1994 : 171 – 172 :
a Modal sendiri Modal sendiri yaitu modal yang berasal dari pemilik pribadi
pengusaha dan tertanam pada usaha tertentu dan digunakan untuk waktu yang tidak tentu lamanya.
b Modal asing yaitu modal yang berasal dari luar, yang bersifat sementara sehingga modal tersebut merupakan hutang dan pada
saatnya harus dikembalikan. Modal yang diperoleh dari pihak asing akan mempunyai konsekuensi berupa pembayaran bunga
pada tiap bulannya, sehingga dengan modal ini biaya operasional yang harus dikeluarkan oleh pengusaha akan
meningkat. Jenis modal berdasarkan fungsi kerjanya terbagi menjadi
Bambang Riyanto, 1994 : 51 a Modal tetap yaitu modal yang berwujud peralatan untuk proses
produksi. b Modal kerja yaitu modal yang digunakan untuk membiayai
operasi usaha seperti membayar persekot bahan baku, yang diharapkan dapat kembali lagi. Uang masuk yang berasal dari
hasil penjualan produk akan dikeluarkan lagi untuk membiayai
commit to user
operasi produksi selanjutnya. Modal merupakan salah satu faktor produksi atau
input
yang sangat mempengaruhi besarnya tingkat
output
yang akan dihasilkan oleh perusahaan. Semakin banyak modal, maka semakin banyak pula tingkat output yang
dihasilkan Sukirno, 2002 : 192. Tingkat produksi yang lebih tinggi mengakibatkan pendapatan yang akan diperoleh
pengusaha menjadi lebih besar. 2 Tenaga Kerja
Soetomo 1990 : 3 mendefinisikan tenaga kerja adalah sebagai berikut :
a Tenaga kerja merupakan faktor produksi yang sangat dominan dalam kegiatan produksi, karena faktor produksi inilah yang
mengkombinasikan berbagai faktor produksi yang lain guna menghasilkan suatu output. Beberapa pengertian tenaga kerja
adalah sebagai berikut : Soetomo, 1990: 3. 1. Tenaga kerja adalah seseorang yang mampu melakukan pekerjaan baik
didalam maupun diluar hubungan kerja untuk menghasilkan barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, 2.
Tenaga kerja adalah sejumlah penduduk yang dapat menghasilkan barang dan jasa, jika ada permintaan tenaga
kerja dan mereka bersedia berpartisipasi dalam akivitas tersebut. Tenaga kerja juga berarti penduduk usia kerja dalam
arti sudah bekerja, sedang bekerja, mencari kerja, dan yang
commit to user
sedang melakukan kegiatan seperti sekolah, mengurus rumah tangga, dan kegiatan lainnya, namun sewaktu
– waktu dapat berpartisipasi untuk bekerja jika dibutuhkan.
Pengertian tenaga kerja menurut PBB adalah penduduk usia 15 tahun sampai 64 tahun yang telah menghasilkan
pendapatan. Pengertian tenaga kerja bagi penduduk Indonesia adalah penduduk usia 10 tahun keatas, karena pada
kenyataannya penduduk Indonesia yang berusia diatas 65 tahun masih ada yang bekerja. Aris Ananta dkk, 1988 : 21.
Adapun tenaga yang benar – benar terlibat dalam
kegiatan produksi dan yang sedang mencari pekerjaan disebut angkatan kerja. Definisi angkatan kerja adalah bagian dari
tenaga kerja yang bekerja dan menganggur atau sedang mencari lowongan kerja Payaman J. Simanjuntak, 1985 : 3.
Faktor produksi tenaga kerja merupakan faktor produksi yang penting dan harus diperhitungkan dalam proses
produksi dengan jumlah yang cukup, tidak hanya dalam hal jumlah namun juga dalam hal kualitas dan macam tenaga
kerja yang memadai. Jumlah tenaga kerja yang diperlukan disesuaikan dengan kebutuhan pada tingkat tertentu sehingga
jumlahnya optimum Soekartawi, 2003 : 27.
commit to user
Faktor yang perlu diperhatikan dalam menentukan jumlah pemakaian tenaga kerja agar optimal adalah Sugiyarto et al.,
2002 : 495 : a Tambahan biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan
karena menambah penggunaan tenaga kerjanya. b Tambahan penerimaan produk yang dihasilkan yang
diperoleh perusahaan karena menambah penggunaan tenaga kerjanya MP
L
. Penambahan pemakaian jumlah tenaga kerja L akan menaikkan tingkat output. Jika
output tersebut terjual maka penerimaan yang diperoleh perusahaan juga akan naik. Perusahaan akan terus
menambah penggunaan tenaga kerjanya sepanjang petambahan penerimaan yang diterima perusahaan masih
lebih besar daripada tambahan biaya yang harus dikeluarkan akibat menambah jumlah tenaga kerja yang
digunakan Sugiyarto et al., 2002 : 495. Tingkat produksi yang dicapai perusahaan mula
– mula akan terus mengalami kenaikan seiring adanya
penambahan jumlah tenaga kerja yang digunakan. Namun pada titik tertentu kenaikan tersebut semakin
berkurang. Hal ini lebih dikenal sebagai
the law of diminishing return
yang ditunjukkan oleh gambar 2.1
berikut Sugiyarto et al., 2002 : 496
commit to user
MPL
L
MPL
1
MPL
2
MPL
3
L
1
L
3
L
2
L
Gambar 2.1 Permintaan Tenaga Kerja Perusahaan Pada Pasar
Persaingan Sempurna
Dari gambar 2.1 di atas dapat terlihat bahwa dengan bertambahnya jumlah tenaga kerja yang digunakan maka
tambahan produk yang dihasilkan semakin berkurang.
.
Sebagai contoh pada saat penggunaan tenaga kerja pada tingkat L
1
maka tambahan output sebesar MPL
1
, tapi setelah penggunaan tenaga kerja ditambah menjadi L
2
maka tambahan produk yang dihasilkan berkurang menjadi MPL
2
. 3 Pengalaman Usaha
Pengalaman dapat diartikan sebagai interaksi diri pribadi dengan lingkungan, dimana didalamnya seseorang belajar secara
aktif dan interaktif dengan lingkungan tersebut. Istilah pengalaman yang lain juga dapat diartikan sebagai hasil belajar. Pengalaman
yang diperoleh seseorang meliputi tiga aspek yaitu Soemanto, 2002 : 22 :
commit to user
a Pengalaman berupa pengetahuan b Pengalaman berupa keterampilan
c Pengalaman berupa sikap atau nilai. Pengalaman berupa keterampilan dapat memberikan
kesejahteraan pribadi, baik lahiriah maupun batiniah, karena dengan keterampilan yang lebih baik maka seseorang akan
mempunyai kesempatan yang lebih besar untuk meningkatkan pendapatannya.
Ritawati Tedjakususma 2005 dalam penelitiannya yang berjudul Analisis Pengaruh Faktor Kematangan Karyawan
Terhadap Prestasi Kerja Pekerja Operasional pada Pengusaha Alat
–alat Dapur di Kecamatan Candi, KabuaptenSidoarjo menunjukkan bahwa pengalaman usaha secara signifikan
berpengaruh terhadap prestasi kerja dan produktifitas pekerja, yang selanjutnya akan meningkatkan jumlah pendapatan yang
diterima. Ismono Wahyu dalam skripsinya bahwa terdapat beberapa
pendapat para ahli yang mengemukakan tentang pengalaman kerja, diantaranya adalah:
a Harold, berpendapat bahwa kecakapan atau keterampilan merupakan suatu kemampuan yang diperoleh melalui
pengalaman kerja setelah melalui suatu masa kerja.
commit to user
b John Locke, berpendapat dalam perkembangan jiwa seseorang pada lingkungan yang dinamis akan mendapatkan pengalaman
yang berguna dalam menyelesaikan tugasnya 4 Tingkat Pendidikan
Pendidikan dan latihan merupakan salah satu faktor yang penting
dalam mengembangkan
sumber daya
manusia. Pendidikan dan latihan tidak hanya menambah pengetahuan, akan
tetapi juga meningkatkan keterampilan bekerja, dengan demikian akan meningkatkan produktifitas.
Asumsi dasar teori human capital adalah bahwa peningkatan pendapatan seseorang akan diperoleh salah satunya
melalui peningkatan pendidikan. Setiap tambahan satu tahun sekolah berarti meningkatkan kemampuan kerja dan tingkat
penghasilan seseorang, namun hal tersebut berarti menunda penerimaan penghasilan selama satu tahun karena mengikuti
sekolah Payaman J. Simanjuntak, 1985 : 58 – 59.
Hubungan pendidikan dan produktivitas kerja dapat terlihat dari pendapatan yang lebih tinggi pula. Tentu perbedaan tingkat
pendapatan juga dipengaruhi oleh faktor lain seperti pengalaman usaha, keahlian, sektor usaha, jenis usaha, lokasi usaha, dan lain
– lain. Namun setelah diamati dalam kondisi yang sama tingkat
pendapatan berbeda menurut tingkat pendidikan Payaman J.
Simanjuntak, 1985 : 66.
commit to user
B. Penelitian Sebelumnya
Penelitian Deny Ertanto 2008 telah melakukan penelitian dengan judul
Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Pengrajin Gitar di
Desa Mancasan Kecamatan Baki KabuaptenSukoharjo tahun 2008 . Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor
– faktor yang mempengaruhi tingkat Pendapatan Pengrajin Gitar di Desa Mancasan Kecamatan Baki
KabuaptenSukoharjo. Variabel – variabel penjelas dari variabel dependen
tingkat pendapatan yang digunakan adalah variabel modal, jumlah tenaga kerja, pengalaman usaha, dan tingkat pendidikan.
Data yang digunakan dalam penelitian ini ada dua macam, yaitu : data primer yang berupa data
cross sectional
yang diambil dengan teknik kuesioner dari sampel yang berjumlah 43 responden. Sedangkan data sekunder yang
merupakan pendukung dari penelitian ini diperoleh dengan mengumpulkan data
– data yang telah ada pada instansi – instansi yang memiliki keterkaitan dengan masalah yang sedang diteliti dan diperoleh sebelum maupun sesudah
penelitian berlangsung. Model persamaan analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah model regresi linier.
Hasil penelitian tersebut dengan menggunakan analisis regresi linier berganda, menunjukkan bahwa pada taraf signifikansi 5 dari keempat
variabel tersebut variabel yang mempengaruhi adalah variabel modal kerja, tenaga kerja, dan tingkat pendidikan yang secara nyata berpengaruh terhadap
pendapatan pengrajin gitar dengan nilai koefisien regresi dan probabilitas