Perumusan Masalah Tujuan Penelitian

commit to user rumah tangga seperti dandang, ceret, wajan. Jumlahnya sudah tidak banyak lagi, hanya 16 kelompok dengan didukung 96 tenaga kerja. Rata-rata pendapatan sentra kerajinan logam di Kecamatan Cepogo, Kabupaten Boyolali mempekerjakan antara 200-300 pekerja sehingga banyak pengangguran yang terserap dalam kerajinan ini. Harapannya dengan berkurangnya jumlah pengangguran di Kecamatan Cepogo, Kabupaten Boyolali akan berdampak positif bagi segala bidang dan sektor kehidupan. Tentunya juga menjadi suatu akibat dari majunya industri logam adalah tingkat kesejahteraan penduduk yang semakin lama semakin meningkat dan membaik. Setelah mengetahui akan arti pentingnya UMKM, maka penulis tertarik dan berusaha mengkaji tentang faktor – faktor yang mempengaruhi pendapatan sentra kerajinan logam di Kecamatan Cepogo, Kabupaten Boyolali yang memiliki potensi untuk maju dan berkembang serta menjadi pusat dalam bidang ekonominya karena memiliki sentra kerajinan logam yang masih menjaga budaya seni dan mampu menghasilkan barang dengan kualitas ekspor sehingga mampu memberi kontribusi perekonomian daerah dan nasional.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan beberapa masalah sebagai berikut : commit to user 1. Apakah variabel modal usaha berpengaruh secara signifikan terhadap tingkat pendapatan sentra kerajinan logam di Kecamatan Cepogo, Kabupaten Boyolali. 2. Apakah variabel jumlah tenaga kerja berpengaruh secara signifikan terhadap tingkat pendapatan sentra kerajinan logam di Kecamatan Cepogo, Kabupaten Boyolali. 3. Apakah variabel pengalaman usaha berpengaruh secara signifikan terhadap tingkat pendapatan sentra kerajinan logam di Kecamatan Cepogo, Kabupaten Boyolali. 4. Apakah variabel tingkat pendidikan berpengaruh secara signifikan terhadap tingkat pendapatan sentra kerajinan logam di Kecamatan Cepogo, Kabupaten Boyolali. 5. Apakah variabel modal usaha, jumlah tenaga kerja, pengalaman usaha, dan tingkat pendidikan secara bersama – sama berpengaruh signifikan terhadap pendapatan sentra kerajinan logam di Kecamatan Cepogo, Kabupaten Boyolali.

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan penelitian seperti telah diuraikan sebelumnya, maka tujuan studi yang ingin dicapai adalah 1. Untuk mengetahui tingkat signifikansi dari variabel modal terhadap pendapatan sentra kerajinan logam di Kecamatan Cepogo, Kabupaten Boyolali. commit to user 2. Untuk mengetahui tingkat signifikansi dari variabel jumlah tenaga kerja terhadap pendapatan sentra kerajinan logam di Kecamatan Cepogo, Kabupaten Boyolali. 3. Untuk mengetahui tingkat signifikansi dari variabel pengalaman usaha terhadap pendapatan sentra kerajinan logam di Kecamatan Cepogo, Kabupaten Boyolali. 4. Untuk mengetahui tingkat signifikansi dari variabel tingkat pendidikan terhadap pendapatan sentra kerajinan logam di Kecamatan Cepogo, Kabupaten Boyolali. 5. Untuk mengetahui tingkat signifikansi dari variabel modal usaha, jumlah tenaga kerja, pengalaman usaha, dan tingkat pendidikan secara bersama – sama terhadap pendapatan sentra kerajinan logam di Kecamatan Cepogo, Kabupaten Boyolali. D. Manfaat Penelitian Dengan melaksanakan penelitian ini, diharapkan dapat memperoleh manfaat sebagai berikut : 1. Bagi Pemerintah Daerah Penelitian ini diharapkan mampu memberikan kontribusi bagi penerapan kebijakan pengembangan usaha mikro, kecil dan menengah dalam kerangka besar kebijakan di bidang industri di Kecamatan Cepogo, Kabupaten Boyolali. commit to user 2. Bagi Masyarakat Penelitian ini diharapkan mampu menunjukkan bahwa sektor informal khususnya sentra kerajinan logam juga berperan dalam meningkatkan pendapatan masyarakat. Selain itu hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan acuan para pengrajin logam khususnya di Kecamatan Cepogo dalam mengalokasikan faktor – faktor produksi yang mereka miliki. 3. Bagi Penulis Mengetahui secara nyata praktek usaha sentra kerajinan logam dalam menjalankan usahanya dan mengetahui masalah – masalah yang dihadapi oleh para pengusaha serta sampai sejauh mana teori yang telah didapatkan dibangku kuliah dapat memecahkan masalah yang dihadapi para pengrajin tersebut. commit to user

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

1. Pengertian Industri

Definisi industri khusus dalam aplikasi di Indonesia diperluas menjadi usaha mikro, kecil dan menengah Harsoyo dalam Wuri, 2006 : 4. Dalam implementasinya, konsep industri di Indonesia perdefinisi berbeda satu dengan yang lain. Beberapa definisi yang telah dikemukakan oleh beberapa instansi memiliki pendekatan yang berbeda pula. Beberapa perbedaan definisi menurut berbagai pihak adalah sebagai berikut: a. Pengertian Industri Menurut Departemen Perindustrian Peraturan menteri perindustrian menjelaskan beberapa pengertian yang berkaitan dengan usaha kecil dan menengah, yaitu dprin. go.id. regulasi2006 : 1 Industri adalah kegiatan ekonomi yang mengolah bahan mentah, bahan baku, barang setengah jadi, dan atau barang jadi menjadi barang dengan nilai yang lebih tinggi untuk penggunannya, termasuk kegiatan rancang bangun dan perekayasaan industri. 2 Perusahaan industri kecil yang selanjutnya disebut industri kecil IK adalah perusahaan yang melakukan kegiatan usaha dibidang industri dengan nilai investasi paling banyak Rp.200.000.000,- tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha.