Unsur- Unsur Pokok Pariwisata

11

2.2.2 Unsur- Unsur Pokok Pariwisata

Seperti halnya dalam industri – industri lainnya, industri pariwisata juga harus ditegaskan di atas landasan prinsip-prinsip dasar yang nyata. Prinsip-prinsip dasar ini banyak tergantung di atas sepuluh landasan pokok yang kita namakan : Dasa Unsur atau Dasa Sila, yang pelaksanaannya membutuhkan kebijakan yang tepat terpadu dan konsisten, tenaga–tenaga terampil yang kompeten dan penuh tanggung jawab serta berkejujuran,organisasi profesional yang dijauhkan dari segala bentuk birokrasi, serta kontrol masyarakat secara luas. Adapun yang dimaksud Dasa Unsur atau Dasa Sila adalah sebagai berikut : a. Politik Pemerintah Yang dimaksud dengan Politik Pemerintah dalam hubungannya dengan Industri Pariwisata adalah tidak lain sikap pemerintah tersebut terhadap kunjungan wisatawannya. Dalam hubungannya ini, ada dua faktor penting yang terkait dengan politik pemerintah suatu negara, yaitu yang langsung dan yang tidak langsung mempengaruhi pertumbuhan serta perkembangan industri pariwisata tersebut.Pertama yang langsung adalah sikap pemerintah terhadap kunjungan wisatawan luar negeri dan kedua yang tidak langsung, yaitu adanya situasi dan kondisi yang stabil dalam perkembangan politik, ekonomi serta keamanan dalam negeri itu sendiri. b. Sifat Ramah Tamah Hasil penelitian dan peninjauan PATA Pacific Area Travel Association yang berkantor pusat di california menyatakan bahwa rakyat indonesia memiliki kebudayaan tinggi, anggun dan merupakan bangsa yang sangat ramah. Sifat ramah tamah rakyat indonesia ini merupakan salah satu model potensial yang Universitas Sumatera Utara 12 besar dalam bidang pariwisata, karena sifat ramah tamah ini adalah investasi tak nyata dalam arti sesungguhnya dalam industri pariwisata. c. Jarak dan waktu Di era teknologi canggih seperti ini, jarak tempuh dari satu Negara ke Negara lain tidak lagi menjadi masalah yang membuat hati orang untuk mengadakan kunjungan kemana saja didunia. Sebentar lagi di akhir abad ini angkutan udara supersonic SST- Supersonic Air Transport akan diganti dengan angkutan udara Hipersonik HST – Hypersonic Air Transport mengenakan bahan bakar hidrogen, pesawat dapat tinggal landas dan mendarat secara vertical dengan kecepatan 500-300 mph, sehingga masalah jarak dan waktu bepergian tidak lagi menjadi persoalan.Atraksi Dalam dunia kepariwisataan segala sesuatu yang menarik dan bernilai untuk dikunjungi dan dilihat disebut atraksi, atau lazim pula dinamakan objek wisata. Atraksi atau objek wisata, baik yang hadir secara natural maupun yang biasa berlangsung tiap harinya serta yang khusus diadakan pada waktu tertentu. d. Akomodasi Sebagai unsur yang dibutuhkan, akomodasi merupakan faktor yang sangat penting. Ia merupakan rumah sementara bagi sang wisatawan sejauh atau sepanjang perjalanannya membutuhkan serta mengharapkan kenyamanan, keenakan, pelayanan yang baik, kebersihan sanitasi yang menjamin kesehatan serta hal- hal kebutuhan hidup sehari- hari yang layak dalam pergaulan dunia internasional. Akomodasi dalam dunia industri pariwisata lazimnya berbentuk hotel, motel, bungalow, mes, penginapan, losmen, pondok, perkemahan, dan sebagainya. Universitas Sumatera Utara 13 e. Pengangkutan Seperti halnya dengan akomodasi, faktor pengangkutan dalam dunia pariwisata membutuhkan pula syarat- syarat tertentu, antara lain jalan- jalan yang baik, lalu lintas yang lancar, alat- alat angkutan yang tercepat disertai dengan syarat- syarat secukupnya dalam bahasa asing yang lazimnya dipergunakan oleh pergaulan dunia wisata didunia. f. Harga- harga Wisatawan luar negeri pada umumnya, sama halnya orang biasa dimana- mana, bukanlah merupakan orang- orang yang kaya raya, dan karenanya segala sesuatunya yang ia hendak beli ingin berharga murah. Penyelidikan serta statistik kepariwisataan menunjukkan bahwa jumlah yang paling banyak mengadakan perjalan sebagai wisatawan biasanya mereka yang tergolong orang- orang yang berpenghasilan sedang, seperti pengusaha sedang, direktur atau manejer profesional, teknisi, guru, sekertaris dan sebangsanya. g. Publisitas dan promosi Publisitas dan promosi dimaksud di sini adalah propogandan kepariwisataan dengan didasarkan atas rencana atau program secara teratur dan kontiniu. Ke dalam, publisitas dan promosi ini ditujukan kepada masyarakat dalam negeri sendiri dengan maksud dan tujuan menggugah pandangan masyarakat agar mempunyai kesadaran akan kegunaan pariwisata baginya, sehingga industri pariwisata di negeri ini memperoleh dukungannya. h. Kesempatan berbelanja Kesempatan berbelanja atau lazim pula dikatakan shopping adalah kesempatan untuk membeli barang oleh- oleh souvenir untuk dibawa pulang Universitas Sumatera Utara 14 kerumah atau ketempat asalnya. Sebagai telah dimaklumi, di mana dan kemana pun wisatawan itu pergi, uang yang ia pergunakan selama mengadakan perjalanan telah ia catat untuk keperluan- keperluan akomodasi, biaya pengangkutan, makan minum, transfer, darmawisata atau hiburan dan membeli oleh- oleh atau souvenir. Nyoman, 2003:9

2.2.3. Produk Wisata