R² k-l F-hitung =
l-R²  n-k Dimana:
R2 : Koefisien determinasi k : Jumlah variabel independen
n : Jumlah sampel Untuk uji F-statistik ini digunakan hipotesis sebagai berikut:
H0 : b1 = b2 = bn………..bn=0tidak ada pengaruh Ha : b1 ≠ 0………………bi=1ada pengaruh
Kriteria pengambilan keputusan: Ho:  b1  =  b2  =  0  H0  diterima  F-hitung    F-tabel  artinya  variabel  independen
secara parsial tidak berpengaruh nyata terhadap variabel dependen. Ha  :  b1  ≠  b2≠0  Ha  diterima  F-hitung    F-tabel  artinya  variabel  independen
secara parsial berpengaruh nyata terhadap variabel dependen.
3.8.4. Uji Penyimpangan Asumsi Klasik
Agar pengujian hipotesis berdasarkan model  analisis  tidak bias atau bahkan menyesatkan, maka perlu digunakan uji penyimpangan asumsi klasik.
3.8.4.1. Uji Multikolinieritas
Multikolinearitas  adalah  alat  yang  digunakan  untuk  mengetahui apakah ada hubungan  yang kuat kombinasi linier diantara independen variabel.
Multikolinieritas dikenalkan oleh Ragnar Frisch 1934. Suatu model regresi linier akan menghasilkan estimasi  yang baik apabila model tersebut tidak mengandung
multikolinieritas.  Multikolinearitas  terjadi  karena  adanya  hubungan  yang  kuat
antara  sesama  variabel  independen  dari  suatu  model  estimasi.  Adanya multikolinieritas ditandai dengan:
• Standart error tidak terhingga • Tidak ada satupun t-statistik yang signifikan pada α= 1, α= 5,
α= 10 • Terjadi perubahan tanda atau berlawanan dengan teori
• R2 sangat tinggi
3.8.4.2. Uji Heterokedastisitas
Heterokedastisitas terjadi apabila variabel pengganggu Error Term tidak  mempunyai  varian  yang  konstan  sama  untuk  semua  observasi  sehingga
residual variabel pengganggu tidak bernilai nol. Ini  merupakan  pelanggaran  salah  satu  asumsi  klasik  tentang  model
regresi  linier  berdasarkan  metode  kuadrat  terkecil  biasa.  Heterokedastisitas  pada umumnya  lebih  banyak  ditemui  pada  data  cross  section  yaitu  data  yang
menggambarkan  keadaan  pada  suatu  waktu  tertentu  misalnya  data  hasil  suatu survei.  Keberadaan  heterokedastisitas  akan  dapat  menyebabkan  kesalahan  dalam
penaksiran sehingga koefisien regresi menjadi tidak efisien dan dapat meyesatkan. Nachrowi Djalal Nachrowi dan Hardius Usman, 2006:109.
Menguji Heteroskedastisitas.
Untuk menguji heteroskedastisitas dilakukan dengan cara yaitu:
Uji White
Uji White memulai pengujiannya dengan membentuk model:
Yi = β0 + β1X1 + β2X2 + β3X3 + β4X4 + μi
Pedoman dari penggunaan uji white ini adalah tidak terdapat masalah heterokedastisitas  dalam  hasil  estimasi,  jika  nilai  R2  hasil  regresi  dikalikan
dengan  jumlah  data  atau  n.R2  =  χ²  hitung  lebih  kecil  dibandingkan  χ²tabel. Sementara,  akan  terdapat  masalah  heterokedastisitas  apabila  hasil  estimasi
menunjukkan  bahwa  χ²hitung  lebih  besar  dibandingkan  χ²tabel.  Apabila  nilai probability  lebih  rendah  dari  0.05  berarti  terdapat  heterokedastisitas  pada  hasil
estimasi.  Sebaliknya,  apabila  nilai  probability-nya  lebih  tinggi  dari  0.05,  maka hasil  estimasi  tidak  terkena  heterokedastisitas.  Wahyu  Ario  Pratomo  dan  Paidi
Hidayat, 2007:98
Cara Mengobati Masalah Heterokedastisitas
Heterokedastisitas  tidak  merusak  sifat  ketidakbiasaan  dan  sifat konsistensi  dari  hasil  estimasi.  Namun  hasil  estimasi  tidak  lagi  efisien.  Oleh
karena  tidak  efisien  lagi,  maka  pengujian  hipotesa  menjadi  diragukan  hasilnya. Dengan  demikian,  sangat  perlu  dilakukan  perbaikan  atau  pengobatan  pada
masalah  heterokedastisitas  tersebut.  Untuk  mengatasi  masalah  heterokedastisitas adalah
dengan  menggunakan  metode  kuadrat  terkecil  tertimbang  Weighted  Least SquareWLS.
Model estimasi regresi penelitian adalah:
Yi = β0 + β1X1 + β2X2 + β3X3 + β4X4 + μi
Langkah-langkah untuk membuat regresi weighted least square adalah: i σ
1. Klik Quick, Generate Series, kemudian ketik: vari=RSSk 2. Klik lagi Quick, Generate Series, dan ketik wx1=x1vari
3. Klik lagi Quick, Generate Series, dan ketik wx2=x2vari
4. Klik lagi Quick, Generate Series, dan ketik wx3=x3vari 5. Klik lagi Quick, Generate Series, dan ketik wx4=x4vari
6. Klik lagi Quick, Generate Series, dan ketik wy=yvari 7. Lakukan estimasi dengan perintah Quick, Estimation Equation, ketik:
Wy c wx1 wx2 wx3 wx4 Sebagai  rujukan  untuk  melihat  apakah  hasil  estimasi  regresi  telah  lolos  dari
masalah  heterokedastisitas,  maka  perhatikan  nilai  sum  of  squared  resid.  Bila angka  sum  of  squared  resid  cenderung  menurun,  maka  dapat  dikatakan  bahwa
model  yang  diestimasi  lolos  dari  masalah  heterokedastisitas.  Wahyu  Ario Pratomo dan Paidi Hidayat, 2007: 100
3.8.4.3. Uji Normalitas