1. Produk jasa gadainya berlandaskan prinsip-prinsip syariah, dimana
nasabah hanya dibebani biaya administrasi dan biaya jasa simpan dan pemeliharaan barang jaminan Ijarah. Praktek ini berbeda dengan yang
diterapkan sistem konvensional dimana nasabah dikenakan kewajiban membayar sewa modaluang Bunga uang atau riba.
2. Dalam pengembalian pinjaman nasabah diberi pilihan antara membayar
secara sekaligus atau dengan cara cicilan. 3.
Biaya jasa simpan dan pemeliharaan barang jaminan Ijarah relatif lebih rendah dibanding bunga bank.
Adapun prosedur pencairan pinjaman adalah nasabah datang dengan membawa jaminan berupa emas, lalu pihak petugas mentaksir kadar emas
tersebut, lalu nasabah mengisi formulir nasabah, setelah itu akad dicairkan. Banyaknya kemudahan dan kelebihan yang ditawarkan PT. Bank Syariah Mandiri
melalui layanan produk Qardh Pinjaman dengan gadai emas ini, tetapi realitanya, sejak pengoperasiannya hingga sekarang, jumlah nasabahnya belum
menunjukkan tanda-tanda peningkatan secara signifikan.
4.6. Karakteristik Responden
Analisis ini digunakan untuk menggambarkan keadaan dari sampel yang diteliti.Sampel dari penelitian ini adalah mereka yang menjadi nasabah pada
Bank Syariah Mandiri cabang Iskandar Muda Medan.Penelitian ini dilakukan pada nasabah Bank Syariah Mandiri Cabang Iskandara Muda Medan dengan
mengumpulkan berbagai data tentang keadaan responden.
Untuk mendapatkan data yang dibutuhkan dalam penelitian ini, peneliti mengedarkan sebanyak 100 kuesioner terhadap 100 nasabah Bank Syariah
Mandiri Cabang medan sebagai responden. Karakteristik responden yang diperoleh dari hasil pengumpulan data melalui penyebaran kuesioner yang
dijadikan sebagai responden kemudian data tersebut diklasifikasikan lalu dilakukan penghitungan terhadap masing-masing klasifikasi tersebut dan
ditentukan berapa besar persentasenya. Selanjutnya data yang diperoleh disajikan dalam bentuk analisa
berikut ini adalah beberapa karakteristik responden menurut jenis kelamin, agama, umur, tingkat pendidikan, pekerjaan, dan pendapatan yang telah diolah oleh
peneliti dalam bentuk tabulasi data:
1. Data jumlah nasabah yang berdasarkan jenis kelamin. Tabel 4.1.
Data jumlah nasabah berdasarkan jenis kelamin Tahun 2013
Jenis kelamin Frekuensi
Persentase Laki-laki
48 57,8
Perempuan 35
42,2 Jumlah
83 100,0
Sumber : Data Primer Berdasarkan tabel di atas, dari 83 orang yang menjadi jumlah
nasabah bahwa jumlah nasabah terbanyak yang menjadi nasabah berdasarkan jenis kelamin adalah nasabah dengan jenis kelamin laki-laki yaitu sebanyak
nasabah dengan tingkat persentase sebesar 57,8 dari jumlah keseluruhan responden. Sementara itu, nasabah perempuan yang menjadi responden dalam
penelitian ini hanya sebanyak nasabah dengan tingkat persentase sebesar 42,2 .
2. Data nasabah berdasarkan agama Tabel 4.2
Data nasabah berdasarkan agama Tahun 2013
Agama Frekuensi
Persentase Islam
83 100
Kristen Protestan -
Kristen Katolik -
Hindu -
Budha -
Jumlah 83
100,0 Sumber : Data Primer
Berdasarkan tabel di atas, dari 83 orang yang menjadi responden terlihat bahwa jumlah responden terbanyak yang menjadi nasabah berdasarkan
agama adalah responden yang beragama islam yaitu sebanyak nasabah dengan tingkat persentase sebesar 100 dari jumlah keseluruhan responden. Selanjutnya
diikuti oleh responden yang beragama Kristen Protestan yaitu sebanyak nasabah dengan tingkat persentase sebesar Tidak ada dan responden yang beragama Budha
yaitu sebanyak nasabah dengan tingkat persentase sebesar tidak ada.Dan juga Sementara itu, tidak ada satupun nasabah yang beragama Kristen Katolik dan
Hindu yang
menjadi responden
dalam penelitian
ini.
3. Data nasabah berdasarkan umur Tabel 4.3.
Data responden berdasarkan umur Tahun 2013
Umur Frekuensi Persentase
17 – 25 tahun
- 26
– 35 tahun 58
69,8 36
– 45 tahun 21
25,4 46
– 55 tahun 4
4,8 56
– 65 tahun -
Diatas 65 tahun -
Jumlah 83
100,0 Sumber : Data Primer
Berdasarkan tabel di atas, dari 83 orang yang menjadi responden terlihat bahwa jumlah responden terbanyak yang menjadi nasabah berdasarkan
umur adalah responden dengan tingkatan umur 26-35 tahun yaitu sebanyak nasabah dengan tingkat persentase sebesar 69,8 dari jumlah keseluruhan
responden. Selanjutnya diikuti oleh responden dengan tingkatan umur 36-45 tahun yaitu sebanyak nasabah dengan tingkat persentase sebesar 25,4 dan responden
dengan tingkatan umur 46-55 tahun yaitu sebanyak nasabah dengan tingkat persentase sebesar 4,8 . Sementara itu, responden dengan usia 17-25 kemudian
56-65 dan diatas 65 tahun tidak ada yang menjadi nasabah.
4. Data nasabah berdasarkan tingkat pendidikan Tabel 4.4.
Data nasabah berdasarkan tingkat pendidikan Tahun 2013
Sumber : Data Primer Berdasarkan tabel di atas, dari 83 orang yang menjadi responden
terlihat bahwa jumlah responden terbanyak yang menjadi nasabah berdasarkan tingkat pendidikan adalah responden dengan tingkat pendidikan SMUsederajat
yaitu sebanyak nasabah dengan tingkat persentase sebesar 39,8 dari jumlah keseluruhan responden. Selanjutnya diikuti oleh responden dengan tingkat
pendidikan S-1 yaitu sebanyak nasabah dengan tingkat persentase sebesar 27,7 dan dilanjutkan oleh responden tingkat pendidikan Diploma dengan jumlah yang
sama yaitu sebanyak nasabah dengan tingkat persentase sebesar 21,7 . Sementara itu, dilanjutkan oleh nasabah tingkat pendidikan S-2 dengan jumlah
yang terkecil sebanyak nasabah dengan tingkat persentase sebesar 10,8 sementara tingkat pendidkan SD dan SMP sederajat tidak ada nasabahnya.
Tingkat Pendidikan Frekuensi Persentase
SD -
SMP sederajat -
SMU sederajat 33
39,8 Diploma D1,D2,D3
18 21,7
S – 1
23 27,7
S – 2
9 10,8
Jumlah 83
100,0
5. Data nasabah berdasarkan pekerjaan Tabel 4.5.
Data nasabah berdasarkan pekerjaan Tahun 2013 Pekerjaan
Frekuensi Persentase Pelajar Mahasiswa
- Pegawai Negeri Sipil
20 24,0
Wiraswasta Pengusaha 57
68,7 Militer polisi
6 7,3
Pensiunan -
Jumlah 83
100,0 Sumber : Data Primer
Berdasarkan tabel di atas, dari 83 orang yang menjadi responden terlihat bahwa jumlah responden terbanyak yang menjadi nasabah berdasarkan
pekerjaan adalah responden dengan pekerjaan sebagai wiraswasta pengusaha yaitu sebanyak nasabah dengan tingkat persentase sebesar 68,7 dari jumlah
keseluruhan responden. Selanjutnya diikuti oleh responden dengan pekerjaan sebagai Pegawai Negeri Sipil yaitu sebanyak nasabah dengan tingkat persentase
sebesar 24,0 . Sementara itu, responden dengan jumlah paling sedikit berdasarkan pekerjaan adalah responden dengan pekerjaan sebagai militerpolisi
yaitu hanya sebanyak nasabah dengan tingkat persentase sebesar 7,3 dari jumlah keseluruhan responden.
6. Data nasabah berdasarkan pendapatan Tabel 4.6.
Data nasabah berdasarkan pendapatan Tahun 2013
Pendapatan Rp Frekuensi Persentase
≤ 500.000 -
500.000 – 1.499.999
2 2,5
1.500.000 – 2.499.999
54 65,0
2.500.000 – 3.499.999
16 19,3
3.500.000 – 4.499.999
11 13,2
4.500.000 – 5.499.999
- Jumlah
83 100,0
Sumber : Data Primer Berdasarkan tabel di atas, dari 83 orang yang menjadi responden
terlihat bahwa jumlah responden terbanyak yang menjadi nasabah berdasarkan pendapatan adalah responden dengan tingkat pendapatan Rp. 1.500.000
– Rp. 2.499.999 yaitu sebanyak nasabah dengan tingkat persentase sebesar 65,0 dari
jumlah keseluruhan responden. Selanjutnya diikuti oleh responden dengan tingkat pendapatan Rp. 2.500.000
– Rp. 3.499.999 yaitu sebanyak nasabah dengan tingkat persentase sebesar 19,3 . Sementara itu, responden dengan jumlah paling sedikit
berdasarkan pendapatan adalah responden dengan tingkat pendapatan Rp. 500.000-1.499.999 yaitu hanya sebanyak nasabah dengan tingkat persentase
sebesar 2,5 dari jumlah keseluruhan responden.
Tabel 4.7. Data Nasabah berddasarkan pernah tidaknya menjadi nasabah Bank
Konvensional
Pernyataan Frekuensi Persentase
Pernah menjadi nasabah Bank Konvensional 61
73,5 Tidak pernah menjadi nasabah Bank Konvensional
22 26,5
Jumlah 83
100,0 Sumber : Data Primer
Kemudian, dari 83 orang yang menjadi responden dalam penelitian ini, sebanyak responden atau sebesar 66,3 dari jumlah keseluruhan responden
menyatakan pernah menjadi nasabah Bank Konvensional, dan sisanya sebanyak responden atau sebesar 26,5 menyatakan tidak pernah menjadi nasabah Bank
Konvensional.
Tabel 4.8. Data nasabah berdasarkan masih atau tidak lagi menjadi nasabah Bank
Konvensional.
Pernyataan Frekuensi Persentase
Masih menjadi nasabah Bank Konvensional 55
66,3 Tidak lagi menjadi nasabah Bank
Konvensional 28
33,7
Jumlah 83
100,0 Sumber : Data Primer
Dari responden yang menyatakan pernah menjadi nasabah Bank Konvensional, sebanyak responden atau 66,3 menyatakan masih menjadi
nasabah Bank Konvensional, sedangkan sebanyak responden atau 33,7 menyatakan tidak lagi menjadi nasabah Bank Konvensional.
4.7. Analisis Statistik 4.7.1. Hasil Estimasi Model