Berdasarkan hasil wawancara dengan responden, di Kabupaten Batang di kenal dua musim untuk melaut, yaitu musim
baratan
dan musim
timuran
. Musim
baratan
biasanya berlangsung dari bulan desember- februari. Pada musim ini biasanya harga ikan tinggi karena ikan hasil
tangkapan nelayan yang diperoleh sedikit. Sedikitnya jumlah tangkapan ikan disebabkan karena adanya angin dan tingginya gelombang pada
bulan-bulan tersebut. Angin maupun gelombang musim
timuran
lebih bersahabat dibandingkan dengan musim
baratan
sehingga harga ikannya tidak setinggi wajtu musim
baratan
. Apabila hasil lelang yang diperoleh tidak bisa mencukupi biaya operasional, maka para nelayan mengalami
nyacar
. Keadaan ini merupakan keadaan dimana keuntungan yang diperoleh nelayan hanya sedikit. Jumlah trip yang di laksanakan oleh
nelayan dalam 1 tahun berkisar 10 trip tiap tahunnya.
3. Keuntungan
Keuntungan yang diperoleh dari usaha penangkapan ikan laut merupakan selisih antara penerimaan dengan biaya total. Keuntungan
usaha penangkapan ikan laut dengan alat tangkap pancing prawai dasar
bottom long line
oleh nelayan dari Kabupaten Batang dapat dilihat dari Tabel di bawah ini.
Tabel 20. Keuntungan Usaha Penangkapan Ikan Laut dengan Alat Tangkap Pancing Prawai Dasar
Bottom Long Line
oleh Nelayan dari Kabupaten Batang pada bulan Februari 2010
o Uraian
Jumlah Rp
Penerimaan 138.610.231,25
Biaya Total 76.617.779,84
Keuntungan 61.992.451,41
Sumber : Diadopsi dan Diolah dari Lampiran 7 Tabel 20 menunjukkan bahwa penerimaan pengusaha penangkapan
ikan laut adalah sebesar Rp 138.610.231,25 dengan total biaya yang dikeluarkan sebesar Rp 76.617.779,84 sehingga keuntungan yang
diperoleh setiap pengusaha dalam satu trip penangkapan ikan adalah sebesar Rp 61.992.451,41. Keuntungan yang diterima oleh pengusaha
dipengaruhi oleh perbedaan jumlah hasil tangkapan ikan. Keuntungan usaha ini akan semakin besar apabila jumlah tangkapan ikan yang harga
jualnya tinggi semakin besar pula. Tingginya nilai keuntungan ini dapat disebabkan karena pada saat penelitian sedang terjadi musim
baratan
.
4. Efisiensi
Efisiensi usaha dapat dihitung dengan menggunakan RC rasio, yaitu perbandingan antara penerimaan dan biaya yang dikeluarkan. Besar
efisiensi usaha penangkapan ikan laut dengan alat tangkap pancing prawai dasar
bottom long line
di Kabupaten Batang adalah: Tabel 21. Efisiensi Usaha Penangkapan Ikan Laut dengan Alat Tangkap
Pancing Prawai Dasar
Bottom Long Line
oleh Nelayan dari Kabupaten Batang pada bulan Februari 2010
o Uraian
Jumlah Rp
Penerimaan 138.610.231,25
Biaya Total 76.617.779,84
Efisiensi Usaha 1,81
Sumber : Diadopsi dan Diolah dari Lampiran 7 Tabel 21 menunjukkan bahwa efisiensi usaha penangkapan ikan laut
dengan alat tangkap pancing prawai dasar
bottom long line
oleh nelayan dari Kabupaten Batang pada bulan Februari 2010 sebesar 1,81. Hal ini
berarti bahwa usaha yang telah dijalankan di Kabupaten Batang sudah efisien yang ditunjukkan dengan nilai RC rasio lebih dari satu.
RC rasio ini menunjukkan pendapatan kotor yang diterima untuk setiap rupiah yang dikeluarkan untuk memproduksi. Nilai RC rasio 1,81
berarti bahwa setiap Rp 1,00 biaya yang dikeluarkan dalam suatu awal kegiatan usaha memberikan penerimaan sebesar 1,81 kali dari biaya yang
telah dikeluarkan. Sebagai contohnya, dalam awal kegiatan pengusaha tempe mengeluarkan biaya Rp 1.000.000,00 maka pengusaha akan
memperoleh penerimaan sebesar Rp 1.810.000,00. Semakin besar RC rasio maka akan semakin besar pula penerimaan yang akan diperoleh
pengusaha.
Nilai RC ratio usaha penangkapan ikan ini sudah efisien karena pengusaha telah mengoptimalkan faktor produksi seperti menggunakan
peralatan yang memadahi, selain itu hasil penerimaan yang tinggi ini di dukung dengan harga ikan yang tinggi pula.
5. Risiko Usaha serta Hubungan Antara Besarnya Risiko dengan