Penelitian Terdahulu TINJAUAN PUSTAKA

1. Menentukan besarnya biaya ,penerimaan, keuntungan efisiensi dan risiko usaha penangkapan ikan laut dengan alat tangkap pancing prawai dasar bottom long line oleh nelayan dari Kabupaten Batang. 2. Menentukan besarnya keuntungan dan risiko setelah sistem bagi hasil yang diterima oleh nelayan pandega dan juragan dengan alat tangkap pancing prawai dasar bottom long line dari Kabupaten Batang.

D. Kegunaan Penelitian

1. Bagi peneliti, penelitian ini sebagai persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian di Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2. Bagi Pemerintah Daerah, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumbangan pemikiran dan bahan pertimbangan dalam penyusunan kebijakan terutama dalam pengembangan perikanan tangkap. 3. Bagi pihak lain, hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai tambahan referensi dalam penyusunan penelitian selanjutnya atau penelitian-penelitian sejenis. 4. Bagi nelayan, hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan acuan dalam rangka peningkatan usaha dan mampu memperbaiki manajemen usaha perikanan tangkap.

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Penelitian Terdahulu

Hasil penelitian Firdaus dan Koeshendrajana 2008 mengenai “Analisis Usaha Penangkapan Ikan Oleh Nelayan Tradisional di Perairan Sungai dan Rawa Banjiran di Sumatera Selatan Studi Kasus di Kabupaten Ogan Komering Ilir ” menunjukkan bahwa total biaya yang dikeluarkan oleh nelayan kelompok dalam kurun waktu satu tahun adalah Rp. 53.798.268,40, keuntungan yang diperoleh adalah Rp. 21.535.064,93. Rasio antara penerimaan dengan biaya RC adalah 1,40 dan lamanya waktu untuk pengembalian investasi adalah 2,22 tahun. Total biaya yang dikeluarkan oleh nelayan bekarang dalam kurun waktu satu tahun adalah Rp. 6.820.000, - keuntungan yang diperoleh adalah Rp. 530.000,- Rasio antara penerimaan dengan biaya RC adalah 1,08 dan lamanya waktu untuk pengembalian investasi adalah 2,39 tahun. Penelitian Rokhimawati 2009 yang berjudul “Analisis Usaha Pengolahan Ikan Asin di Kabupaten Pekalongan” menunjukkan bahwa rata- rata biaya total yang dikeluarkan oleh produsen pengolahan ikan asin selama satu bulan sebesar Rp. 431.186.380,01. Penerimaan rata-rata yang diperoleh sebesar Rp. 438.319.944,44 per bulan, sehingga keuntungan rata-rata yang diperoleh selama satu bulan adalah Rp. 7.133.564,43. Usaha pengolahan ikan asin menguntungkan dengan nilai profitabilitas sebesar 1,65 persen, sedangkan rata-rata keuntungan sebesar Rp. 7.133.564,43 dan simpangan baku sebesar Rp. 7.429.856,03; maka dihasilkan nilai koefisien variasi pada usaha ini lebih besar dari 0,5 yaitu 1,04 dan batas bawah keuntungan negative Rp. 7.726.147,63. Hal ini menunjukkan bahwa usaha pengolahan ikan asin di Kabupaten Pekalongan mempunyai resiko tinggi dan memungkinkan mengalami kerugian. Usaha pengolahan ikan asin yang dijalankan mempunyai nilai efisiensi sebesar 1,02 berarti setiap Rp. 1,- yang dikeluarkan oleh produsen pengolahan ikan asin akan didapatkan penerimaan 1,02 kali dari biaya yang di keluarkan. Berdasarkan hasil penelitian diatas, kedua usaha tersebut dapat menghasilkan keuntungan. Besarnya keuntungan tersebut dipengaruhi oleh besarnya penerimaan dan besarnya biaya yang dikeluarkan. Hal ini akan menunjukkan tingkat efisiensi dari pengelolaan usaha tersebut. Kedua usaha tersebut tetap mempunyai kemungkinan adanya kerugian meskipun menghasilkan keuntungan sehingga dengan kata lain usaha yang dijalankan tetap mengandung risiko.

B. Landasan Teori