Berdasarkan Tabel 7 dapat diketahui bahwa sesuai dengan kondisi alam Kabupaten Batang yang agraris, maka sebagian besar penduduknya mempunyai mata pencaharian di sektor pertanian petani sendiri dan
buruh tani yaitu 144.271 orang dengan prosentase 42,78. Subsektor perikanan menempati urutan ketiga di sektor pertanian yaitu 8.148 dengan prosentase 2,41 . Hal ini merupakan sebuah tantangan dan peluang untuk
lebih mengembangkan subsektor perikanan, khususnya perikanan tangkap mengingat potensi Kabupaten Batang yang memiliki garis pantai sepanjang 40 km.
4. Keadaan Penduduk Menurut Pendidikan
Pendidikan merupakan salah satu faktor yang berperan penting dalam pembangunan suatu wilayah. Apabila penduduk di suatu wilayah memiliki tingkat pendidikan yang tinggi maka akan memiliki kemampuan
untuk pengembangan pembangunan di suatu wilayah. Tingkat pendidikan di suatu wilayah dipengaruhi antara lain oleh kesadaran akan pentingnya pendidikan dan keadaan sosial ekonomi serta sarana pendidikan yang ada.
Berikut ini Tabel 8 mengenai keadaan penduduk Kabupaten Batang menurut tingkat pendidikan.
Tabel 8. Keadaan Penduduk Kabupaten Batang Menurut Tingkat Pendidikan Pada Tahun 2008
o. Tingkat Pendidikan
Jumlah Jiwa
Prosent ase
. Tidakbelum Tamat
SD 121.566
36.05 .
Tamat SD Sederajat 139.809
41,46 .
Tamat SMP
Sederajat 43.265
12,83 .
Tamat SMA
Sederajat 25.797
7,65 .
Tamat Akademi PT 6.779
2,01
Jumlah 337.216
100,00
Sumber : Batang Dalam Angka Tahun 2008
Berdasarkan Tabel 8 dapat diketahui bahwa sebagian besar penduduk Kabupaten Batang memiliki tingkat pendidikan yang relatif rendah. Hal ini ditunjukkan dengan sedikitnya jumlah penduduk yang tamat
akademiPT yaitu sebesar 2,01 6.779 jiwa dari seluruh penduduk di Kabupaten Batang. Banyaknya jumlah penduduk yang tamat SDsederajat bahkan sampai perguruan tinggi tersebut menggambarkan bahwa kesadaran
penduduk akan pentingnya pendidikan di Kabupaten Batang relatif kurang. Komposisi penduduk menurut
tingkat pendidikan dapat digunakan untuk mengetahui kualitas sumber daya manusia di suatu wilayah tersebut. Tingkat pendidikan tenaga kerja yang tersedia rata-rata hanya mengeyam pendidikan tamat SD sebesar 139.809
jiwa 41.46 akan mempengaruhi kemampuan penduduk dalam menerima teknologi baru dan mengembangkan usaha terutama dalam pengusahaan penangkapan ikan laut di daerahnya.
C. Keadaan Perekonomian Perikanan
Subsektor perikanan dan kelautan Kabupaten Batang merupakan potensi strategis, karena Kabupaten Batang memiliki garis pantai sepanjang 40 km
selebar 4 Mil dan luas wilayah laut 287.060 km
2
, serta didukung pula dengan perikanan darat yang meliputi tambak, kolam air tawar dan perairan umum.
Posisi strategis Kabupaten Batang dengan kawasan pesisir yang cukup
panjang sangat potensial untuk dikembangkan menjadi salah satu pelabuhan lokal yang prospektif dan diprediksikan akan mendorong roda perekonomian
daerah.
Potensi subsektor perikanan di Kabupaten Batang dapat dimanfaatkan dengan pengusahaan penangkapan ikan laut. Berikut perkembangan jumlah
armada kapal penangkap ikan laut di Kabupaten Batang: Tabel 9. Jumlah Armada Penangkap Ikan Laut di Kabupaten Batang pada
Tahun 2004-2008
Jenis Armada Tahun
2004 2005
2006 2007
2008
Kapal Motor 223
214 219
201 275
Motor Tempel 535
522 522
509 500
Jumlah 758
736 741
710 775
Sumber: Data Statistik Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Batang Tahun 2007 dan 2008
Jenis armada yang terdapat di Kabupaten Batang adalah kapal motor dan kapal tempel. Berdasarkan data Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten
Batang dapat diketahui bahwa perkembangan jumlah armada kapal relatif stabil tiap tahunnya. Tahun 2008 mengalami peningkatan jumlahnya menjadi
775 buah armada. Perkembangan jumlah armada kapal ini juga didukung oleh adanya usaha galangan kapal bengkel pembuatan kapal di Kabupaten
Batang. Galangan kapal yang terdapat di Kabupaten Batang adalah Pramono Jati, Jati Indah Perkasa, Bahtera Raya, Laksamana Abadi. Galangan kapal ini
dapat memproduksi jenis armada kapal penangkapan ikan kapal prawai dasar, kapal purseseine, mini pursesein, cantrang maupun perahu wisata.
Armada kapal biasaya berbahan baku dari kayu jati, Benkire, dan Laban.
Usaha penangkapan ikan laut di Kabupaten Batang dapat menimbulkan usaha pengolahan hasil tangkapan ikan laut tersebut. Berikut data klasifikasi
usaha pengolahan hasil penangkapan ikan laut di Kabupaten Batang: Tabel 10. Klasifikasi Usaha Olahan Ikan Laut di Kabupaten Batang Tahun
2008
Jenis Olahan Ikan Klasifikasi
Jumlah Besar
Sedang Kecil
Segar Fillet 8
1 53
62 Asin
8 23
50 81
Pindang -
3 106
109 Panggang
- 5
89 94
Tepung ikan -
- 3
3 Kerupuk IkanRambak
- 1
3 4
Terasi -
- 32
32
Jumlah 16
33 336
385
Sumber : Data Statistik Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Batang Tahun 2008
Berdasarkan data Tabel 10 dapat diketahui bahwa dengan adanya usaha penangkapan ikan laut dapat memberikan jalan usaha bagi yang lainnya.
Kabupaten Batang memiliki usaha olahan ikan laut antara lain usaha segar
fillet
, usaha pengasinan ikan, usaha pindang, usaha panggang, usaha tepung ikan, usaha kerupuk ikanrambak, dan juga usaha pembuatan terasi.
Usaha pengolahan ikan laut didominasi dengan skala usaha kecil yaitu sebesar 336 unit usaha.
Subsektor perikanan di Kabupaten Batang telah di dukung sarana dan prasarana yang memudahkan untuk beraktifitas bagi masyarakat yang
bermatapencaharian di bidang perikanan. Tempat Pelelangan Ikan TPI merupakan salah satu dari prasarana yang ada di Kabuputen Batang untuk
memasarkan ikan hasil penangkapan ikan laut. Kabupaten Batang memiliki 4 buah TPI yang memiliki nama sesuai dengan letak lokasi daerahnya yaitu TPI
Klidang Lor, TPI Roban, TPI Celong, dan TPI Sikayu. TPI Klidang Lor merupakan TPI terbesar di Kabupaten Batang yang terletak di Kecamatan
Batang. TPI Klidang Lor tergolong TPI tipe I A, dengan spesifikasi sebagai berikut:
Tabel 11. Ukuran, Kondisi dan Pemanfaatan Sarana dan Prasarana TPI Klidang Lor Kabupaten Batang Tahun 2008
No Jenis Sarana PPI
Ukuran Volume
Kondisi Baik
sedang rusak
1 DermagaJetty 174 m x 4 m
- x
- 2 Pier Penangkis Gelombang
- -
- - Sebelah barat
235 m -
x -
- Sebelah Timur 335 m
- x
- - Talud
354 m -
- -
3 Listrik PLN 1300 w
x -
- 4 Tempat pelelangan Ikan
2 x
- -
- Luas Tanah TPI 12.360 m
x -
- - Luas Bangunan TPI
25 x 25 m x
- -
- Luas Lantai Lelang 20 x 25 m
x -
- 5 Sumber Air Tawar
- PDAM 1
x -
- - Sumur Gali
1 -
x -
6 MCK Umum 1
- -
x 7 Alur Masuk Keluar Kapal
- Lebar 60 m
- -
- - Kedalaman
1.5 – 2 m
- -
x 8. Timbangan Ikan
2 x
- -
9. Basket Trays 3381
- 3345
36 10. Mesin Hitung Calculator
2 x
- -
11. Kereta Dorong 30
- 19
11 12 Areal Perparkiran
25 x 25 m -
x -
13 Areal Penjemuran Jaring 50 x 50 m
x -
- 14 Areal Packing
15 x 10 m -
x -
15 Kebersihan - Drainase
25 x 25 m -
x -
- Pompa Air 1
x -
- 16 Kolam Pelabuhan
500 x 80 m -
- x
17 SPBU x
- -
Sumber : Data Statistik Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Batang Tahun 2008
Berdasarkan tabel di atas TPI Klidang Lor memiliki sarana dan prasarana relatif dalam kondisi baik. Sarana dan prasarana di TPI Klidang Lor
meliputi : dermaga, tempat penangkis gelombang, kereta dorong, areal penjemuran. Dengan adanya sarana tersebut diharapkan dapat memperlancar
kegiatan pelelangan ikan di Kabupaten Batang.
V. HASIL DAN PEMBAHASAN A.
Identitas Responden
Identitas responden merupakan gambaran secara umum tentang keadaan dan latar belakang responden yang berkaitan dan berpengaruh
terhadap kegiatannya dalam menjalankan usahanya. Responden pada penelitian ini adalah orang yang mengusahakan penangkapan ikan laut
dengan alat tangkap pancing prawai dasar
bottom long line
yang pada masa penelitian masih aktif di Kabupaten Batang.
Identitas dari responden penelitian meliputi umur responden, lama pendidikan, jumlah anggota keluarga, jumlah anggota keluarga yang aktif
dalam produksi, jumlah tenaga kerja luar, lama mengusahakan, status usaha dan alasan usaha. Identitas responden pada usaha penangkapan ikan laut
dengan alat tangkap pancing prawai dasar
bottom long line
di Kabupaten Batang dapat dilihat pada Tabel 12 berikut ini:
Tabel 12. Identitas Responden Usaha Penangkapan Ikan Laut dengan Alat Tangkap Pancing Prawai Dasar
bottom long line
oleh Nelayan dari Kabupaten Batang
No. Uraian
per Responden
1. Umur responden tahun 49
2. Lama pendidikan tahun 7
3. Jumlah anggota keluarga orang 6
4. Jumlah anggota keluarga yang aktif dalam produksi orang
5. Jumlah tenaga kerja luar orang 21
6. Lama mengusahakan tahun 13
Sumber : Diadopsi dan Diolah dari Lampiran 2 Menurut BPS, penduduk berumur 15 tahun termasuk golongan
penduduk yang belum produktif, umur 15 – 64 tahun termasuk golongan
penduduk yang produktif, dan umur 65 tahun ke atas termasuk golongan