BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
2.1. Sejarah Perusahaan
Pondok Jati Resto atau yang dikenal dengan PJR merupakan sebuah usaha kuliner yang bergerak pada industri restoran yang berdiri di pertengahan tahun
2011. Pondok Jati Resto berada di Binjai, Sumatera Utara. Pondok Jati Resto menerapkan konsep resto family bergaya tradisional Jawa dan Bali
dikombinasikan dengan konsep natural outdoor yang dinamakan Garden Resto. Saat ini, PJR tidak hanya dijadikan tempat untuk bersantap saja tetapi juga
dijadikan sebagai sarana untuk berkumpul dan bersosialisasi, tempat untuk menggelar pertemuan dengan rekan bisnis. PJR melihat keadaan ini sebagai
peluang untuk membuat bisnis mereka menjadi lebih berkembang. Oleh karena itu, PJR tidak hanya menawarkan berbagai macam keuntungan dan fasilitas
lainnya seperti suasana yang nyaman dan santai serta ditambahkan fasilitas
penggunaan internet gratis bagi para konsumen.
2.2. Lokasi Perusahaan
Pondok Jati Resto merupakan sebuah usaha kuliner yang berada di Jl. Teluk Betung No. 2 Rambung, Binjai, Sumatera Utara. PJR menempati areal
seluas 400 m
2
dengan jumlah pekerja 20 orang.
Universitas Sumatera Utara
2.3. Struktur Organisasi Perusahaan
Struktur organisasi merupakan gambaran mengenai pembagian tugas serta tanggung jawab kepada individu maupun bagian tertentu dari organisasi. Struktur
organisasi ini mempunyai peranan yang sangat penting dalam menentukan dan memperlancar jalannya roda perusahaan. Pendistribusian tugas-tugas, wewenang
dan tanggung jawab serta hubungan satu sama lain dapat digambarkan pada struktur organisasi perusahaan, sehingga para pegawai dan karyawan akan
mengetahui dengan jelas apa tugasnya dari mana ia mendapatkan perintah dan kepada siapa ia harus bertanggung jawab.
Bentuk struktur organisasi yang digunakan pada Pondok Jati Resto adalah bentuk struktur organisasi lini dan fungsional karena adanya perintah langsung
dari atasan dan juga spesialisasi atau beberapa tenaga yang ahli di bidangnya masing-masing sesuai dengan fungsinya. Hal ini ditunjukkan dengan adanya
hubungan lini antara pimpinan dengan manajer dan kepala pelayananHRD serta para karyawan pada masing-masing bidang.
Struktur Organisasi Pondok Jati Resto ditunjukkan pada Gambar 2.1.
Universitas Sumatera Utara
Pemilik
Manager
Kepala PelayananHRD
Kasir Koki
Asisten Koki
Tukang Cuci Piring
Pelayan Cleaning Service
Doorman
Gambar 2.1. Struktur Organisasi Pondok Jati Resto
Pemilik restoran adalah pemegang saham dan yang mendirikan restoran ini. Pemilik restoran selalu menerima laporan periodik dari manager. Pemilik
restoran juga bertanggung jawab memberikan tambahan modal bagi pengembangan restorannya.
Universitas Sumatera Utara
BAB III LANDASAN TEORI
3.1. Kualitas
1
Mutu Quality ialah keistimewaan produk yang menjawab kebutuhan konsumen. Kualitas yang tinggi adalah kunci untuk kebanggaan, produktivitas
dan kemampuan. Tujuan kualitas harus merupakan produk dan jasa yang dapat memberikan kepuasan pelanggan. Agar dapat berhasil, aktivitas mutu harus
didukung oleh manajemen dan berorientasi kepada konsumen. Kualitas suatu barangjasa berorientasi dapat dilihat dari kepuasan pelanggan customer
satisfaction. Menurut Vincent Gaspersz
2
1
Haming, Murdifin dan Mahmud Nurnajamuddin. 2012. Manajemen Produksi Modern. Bumi Aksara. Jakarta.
2
Gaspersz, Vincent. 1997. Manajemen Kualitas dalam Industri Jasa. Gramedia. Jakarta.
, kualitas merupakan aktivitis teknik dan manajemen, melalui mana kita mengukur karakteristik kualitas dari produk
barang danatau jasa, kemudian membandingkan hasil tersebut dengan spesifikasi produk yang diinginkan pelanggan, serta mengambil tindakan yang
tepat apabila ditemukan perbedaan di antara kinerja aktual dan standar. Peningkatan kualitas sebagai suatu metodologi pengumpulan dan analisis data
kualitas, serta menentukan dan mengintepretasikan pengukuran-pengukuran yang menjelaskan tentang proses dalam suatu system industri, untuk meningkatkan
kualitas produk, guna memenuhi kebutuhan dan ekspektasi pelanggan.
Universitas Sumatera Utara
3.2. Pengertian Jasa
3
Kualitas jasa jauh lebih sukar didefinisikan, dijabarkan, dan diukur, bila dibandingkan dengan kualitas barang. Bila ukuran kualitas dan pengendalian
kualitas telah lama ada untuk barang-barang berwujud tangible goods, maka untuk jasa berbagai usaha telah dan sedang dikembangkan untuk merumuskan
ukuran-ukuran semacam itu. Salah satu usaha untuk merumuskan ukuran-ukuran itu adalah model Servqual.
Perkembangan pemasaran berawal dari tukar-menukar barang secara sederhana tanpa menggunakan alat tukar berupa uang ataupun logam mulia.
Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan, maka semakin dibutuhkannya suatu alat tukar yang berlaku umum dan untuk itulah diciptakan uang. Disamping itu,
manusia juga memerlukan jasa yang mengurus hal-hal tertentu, sehingga jasa menjadi bagian utama dalam pemasaran.
Jasapelayanan merupakan suau kinerja penampilan, tidak berwujud dan cepat hilang, lebih dapat dirasakan dari pada dimiliki, serta pelanggan lebih dapat
berpartisipasi aktif dalam proses mengkomsumsi jasa tersebut. Dalam strategi pemasaran, definisi jasa harus diamati dengan baik, karena pengertiannya sangat
berbeda dengan produk berupa barang. Kondisi dan cepat lambatnya pertumbuhan jasa akan sangat bergantung pada penilaian pelanggan terhadap kinerja yang
ditawarkan oleh pihak produsen.
3.3. Kualitas Jasa