Kepuasan Pelanggan Uji Validitas

6. Communication, artinya memberikan informasi kepada pelanggan dalam bahasa yang dapat mereka pahami, serta selalu mendengarkan saran dan keluhan pelanggan. 7. Credibility, yaitu sifat jujur dan dapat dipercaya. Kredibilitas mencakup nama perusahaan, reputasi perusahaan, karakteristik pribadi contact personnel, dan interaksi dengan pelanggan. 8. Security, yaitu aman dari bahaya, resiko atau keragu-raguan. Aspek ini meliputi keamanan secara fisik physical safety, keamanan financial financial security, dan kerahasian confidentiality 9. Understanding Knowing the Customer, yaitu usaha untuk memahami kebutuhan pelanggan. 10. Tangibles, yaitu bukti fisik dari jasa, bisa berupa fasilitas fisik, perlatan yang dipergunakan, representasi fisik dari jasa.

3.4. Kepuasan Pelanggan

4 Kepuasan pelanggan pada sebuah pembelian bergantung pada kinerja aktual produk tersebut dibandingkan dengan harapan-harapan seorang pembeli. Seorang pelanggan mungkin mengalami bermacam-macam tingkat kepuasan. Jika kinerja produk itu jauh dari harapan, pelanggan tersebut merasa tidak puas. Jika kinerja produk itu sesuai dengan harapan, pelanggan tersebut puas. Jika kinerja melebihi harapan, maka pelanggan sangat puas atau sangat senang. 4 Kotler, Philip dan Gary Armstrong. 2004. Dasar-Dasar Pemasaran. Perpustakaan Nasional : KDT. Universitas Sumatera Utara Kepuasan pelanggan berkait erat dengan mutu, mutu mempunyai dampak langsung pada prestasi produk dan kepuasan pelanggan. Untuk mengetahui masalah kepuasan konsumen tentang kualitas pelayanan yang akan diterima oleh konsumen terlebih dahulu harus didapat suatu pengertian mengenai arti kepuasan itu sendiri. Kepuasan merupakan suatu respon afeksi atau emosi seseorang terhadap sesuatu hal. Kepuasan konsumen merupakan kebutuhan dasar yang dapat digambarkan sebagai suatu hal yang menyenangkan. Kebutuhan dasar ini muncul karena adanya dorongan-dorongan tertentu yang harus disalurkan. Rasa puas akan muncul jika dorongan tersebut tidak disalurkan maka akan muncul rasa tidak puas. Seiring dengan kemajuan perkembangan teknologi, tuntutan konsumen akan layanan yang berkualitas semakin meningkat. Dahulu konsumen membeli suatu produk atau jasa hanya berdasar pada kebutuhan saja. Sekarang ini konsumen lebih bersifat menuntut serta lebih memperhatikan masalah kualitas sehingga kepuasan pribadi menjadi semacam kebutuhan yang selalu ingin dipenuhi. Kondisi seperti itu menyebabkan produsen berusaha mendekati konsumen. Kepuasan konsumen dapat disimpulkan sebagai suatu perasaan positip atau menyenangkan yang diperoleh seseorang terhadap jasa yang telah dibelinya setelah membandingkan harapan dengan kenyataan yang diberikan jasa tersebut.

3.5. Teknik Sampling dan Dasar Penentuan Jumlah Sampel Penelitian

3.5.1. Teknik-teknik Pengambilan Sampel

Universitas Sumatera Utara Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Ronald 1995 mendefinisikan sampel adalah suatu himpunan bagian dari populasi. Keuntungan mengambil sampel adalah : 1. Menghemat tenaga, waktu dan biaya. 2. Memudahkan peneliti. 3. Adanya sampel memungkinkan mencapai laju respons yang lebih besar dibandingkan dripada meneliti seluruh populasi. Ada dua jenis metode dalam pengambilan sampel, yaitu metode penarikan sampel probabilitas probability sampling dan non probabilitas nonprobability sampling . Di dalam penelitian ini, metode pengambilan sampel yang digunakan adalah menggunakan non probabilitas nonprobability sampling, yaitu purposive sampling dimana pada kemungkinan terpilihnya dari setiap responden anggota populasi tidak diketahui. Purposive Sampling adalah metode sampling non- probability yang menggunakan orang-orang tertentu sebagai sumber datainformasi. Orang-orang tertentu yang dimaksud disini adalah individi atau kelompok yang karena pengetahuan, pengalaman, jabatan dan lain-lain menjadikan individu atau kelompok tersebut perlu dijadikan sumber informasi. 3.5.2. Dasar Penentuan Jumlah Sampel Pendapat mengenai ukuran sampel salah satu ahlinya adalah Arikunto Suharsimi 5 5 Arikunto Suharsimi. 2005. Manajemen Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta 2005 memberikan pendapat sebagai berikut : “..jika peneliti memiliki beberapa ratus subjek dalam populasi, maka mereka dapat menentukan Universitas Sumatera Utara kurang lebih 25 – 30 dari jumlah tersebut. Jika jumlah anggota subjek dalam populasi hanya meliputi antara 100 – 150 orang, dan dalam pengumpulan datanya peneliti menggunakan angket, maka sebaiknya subjek sejumlah itu diambil seluruhnya. Namun apabila peneliti menggunakan teknik wawancara dan pengamatan, jumlah tersebut dapat dikurangi menurut teknik sampel dan sesuai dengan kemampuan peneliti. Ada beberapa rumus yang dapat digunakan untuk menentukan jumlah sampel. Salah satu diantaranya yang paling banyak digunakan untuk populasi yang tidak diketahui yaitu rumus Bernoulli Nurdiyanto, 2008 : Keterangan : N : jumlah sampel minimum Z : nilai distribusi normal e : toleransi error 5 = 0,05 p : persentase kuesioner dijawab benar q : persentase kuesioner dijawab salah

3.6. Uji Validitas

6 Validitas data ialah suatu ukuran yang mengacu kepada derajat kesesuaian antara data yang dikumpulkan dan data sebenarnya dalam sumber data. Data yang valid akan diperoleh apabila instrumen pengumpulan data juga valid. Beberapa literatur membedakan validitas instrumen atas dua tipe yaitu validitas internal dan 6 Sukaria Sinulingga. Metode Penelitian. USU Press. Medan. 2011. hal 192-195 Universitas Sumatera Utara validitas eksternal. Validitas internal berkenaan dengan derajat keakurasian rancangan penelitian. Rancangan penelitian yang baik termasuk rancangan pengumpulan data akan dapat mengidentifikasi sumber data yang tepat dan alatinstrumen pengumpulan data yang juga tepat. Validitas eksternal berkenaan dengan derajat akurasi hasil penelitian jika dilakukan generalisasi dan diterapkan pada populasi dari mana data penelitian diambil. Salah satu cara yang umum yang digunakan untuk menguji validitas instrumen ialah melalui analisis korelasi correlational analysis. Analisis korelasi dilakukan dengan menggunakan rumus Korelasi Product Moment yang dikembangkan oleh Pearson, yaitu sebagai berikut : Dimana, r = koefisien korelasi antara X dan Y X = skor variabel independen X Y = skor variabel independen Y

3.7. Reliabilitas Data