Jenis Penelitian Metode Analisis Data Kesimpulan Saran

BAB 4 METODE PENELITIAN

4.1. Jenis Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang bersifat cross-sectional yang bertujuan untuk melihat prevalensi batu saluran kemih pada anak di RSUP Haji Adam Malik Medan tahun 2009-2013. 4.2. Waktu Dan Tempat Penelitian 4.2.1. Waktu penelitian Waktu penelitian dilakukan adalah dari bulan April sampai Desember 2014, sedangkan pangambilan dan pengumpulan data dilakukan dari bulan Agustus sampai bulan Novemer 2014.

4.2.2. Tempat penelitian

Penelitian ini dilakukan di Departemen Anak dan Instalasi Rekam Medis RSUP H.Adam Malik Medan, dengan pertimbangan yaitu tersedianya data pasien anak yang menderita batu saluran kemih pada tahun 2009-2013. 4.3. POPULASI DAN SAMPEL PENELITIAN 4.3.1. Populasi penelitian: Populasi dalam penelitian ini adalah semua data pasien anak yang menderita batu saluran kemih yang dirawat di RSUP H.Adam Malik Medan dari 2009-2013. Universitas Sumatera Utara

4.3.2. Sampel penelitian

Sampel penelitian ini adalah data rekam medis pasien anak yang menjalani pemeriksaan di instalasi jalan rawat, poli anak, dan unit rawat inap anak di RSUP H. Adam Malik Medan periode tahun 2009-2013. Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan metode total sampling. Kriteria inklusi : umur anak saat didiagnosis 0-18 tahun : anak yang didiagnosis dengan BSK Kriteria eksklusi: Data rekam medis yang tidak lengkap. 4.4. Metode pengumpulan data 4.4.1. Data Sekunder Data diperoleh melalui data sekunder yaitu melalui rekam medis pasien anak yang menderita batu saluran kemih. Data ini diperoleh dari unit rekam medis RSUP Haji Adam Malik Medan.

4.4.2. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan adalah lembar observasi check list. Lembar observasi berisi tentang data Batu Saluran Kemih pada anak.

4.5. Metode Analisis Data

Proses pengolahan data penelitian dilakukan dengan menganalisa rekam medik pasien yang diambil dari Instalasi Rekam Medik RSUP H. Adam Malik. Kemudian menganalisa data dengan menggunakan program computer SPSS Statistic Package for Sosial Science yakni statistik deskriptif untuk mengetahui prevalensi Batu Saluran Kemih pada anak pada tahun 2009-2013. Universitas Sumatera Utara BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1. Hasil Penelitian

5.1.1. Deskripsi Lokasi Penelitian

RSUP H. Adam Malik, Medan terletak di kecamatan Medan Sunggal di Jalan Bunga Lau Nomor 17, Medan. Rumah sakit ini adalah rumah sakit rujukan pusat untuk kota medan. Berdasarkan hasil observasi awal sebelum dilakukan penelitian, RSUP H. Adam Malik, Medan merupakan rumah sakit rumah sakit Tipe A karena mempunyai fasilitas yang lengkap serta memiliki ahli-ahli kebidanan dan data rekam medis yang lengkap.Pasien juga relatif banyak pada tahun yang diteliti dan ini memudahkan analisa data karena lebih signifikan.Data rekam medis di rumah sakit ini juga masih dalam keadaan baik dan teratur.

5.1.2. Karakteristik Sampel Penelitian

Sampel penelitian ini adalah data semua pasien anak yang menderita batu saluran kemih diRSUP H. Adam Malik, Medan pada periode tahun 2009-2013. Semua data sampel diambil dari data sekunder, yaitu rekam medis pasien yang terdapat di Departemen nefrologi anak dan Instalasi Rekam Medis RSUP H. Adam Malik.Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalahtotal sampling . Diperoleh 25 data yang memenuhi kriteria inklusi.Pada penelitian ini, karakteristik responden yang ada dapat dibedakan berdasarkan jenis kelamin, umur, lokasi pembentukan batu dan jenis batu. Universitas Sumatera Utara

5.1.2.1. Distribusi Frekuensi Sampel Berdasarkan Jenis Kelamin

Tabel 5.1. Distribusi Frekuensi Sampel Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Jumlah Sampeln Persentase Perempuan 6 24,0 Laki-laki 19 76,0 Total 25 100,0 Berdasarkan tabel 5.1.dapat diketahui bahwa pasien anak yang menderita batu saluran kemih yang berjenis kelamin laki-laki lebih banyak dibandingkan dengan perempuan.

5.1.2.2. Distribusi Frekuensi Sampel Berdasarkan Umur

Tabel 5.2. Distribusi Frekuensi Sampel Berdasarkan Umur Umur Jumlah Sampel n Persentase 0-4 13 52,0 5-9 3 12,0 10-14 8 32,0 15-19 1 4,0 Total 25 100,0 Universitas Sumatera Utara . Dari tabel 5.2dapat diketahui bahwa anak yang menderita batu saluran yangpaling banyak dijumpai pada kelompok umur 0-4 tahun, sedangkan kasus BSK yang paling sedikitdijumpai adalah pada kelompok umur 15-19tahun.

5.1.2.3. Distribusi Frekuensi Sampel Berdasarkan Lokasi Batu

Tabel 5.3. Distribusi Frekuensi Sampel Berdasarkan Lokasi batu Lokasi Batu Jumlah Sampel n Presentase Ginjal 6 24,0 Kandung kemih 18 72,0 Ureter 1 4,0 Urethra 0,0 Total 25 100,0 Berdasarkan tabel 5.3.dapat dilihat bahwa lokasi pembentukan batu yang tersering pada pasien anak adalah kandung kemih, dan lokasi paling jarang terjadi pembentukan batu adalah ureter. Universitas Sumatera Utara

5.1.2.4. Distribusi Frekuensi Sampel Berdasarkan Jenis Batu

Tabel 5.4. Distribusi Frekuensi Sampel Berdasarkan Jenis batu Jenis Batu Jumlah Sampel n Persentase Batu kalsium 18 72 Batu struvit 4 16 Batu sistin 3 12 Total 25 100 Dari tabel 5.4 didapatijenis batu yang paling banyak dijumpai adalah batu kalsium dan batu yang paling jarang terbentuk adalah batu sistin.

5.1.2.5. Distribusi Frekuensi Sampel Berdasarkan Tahun.

Universitas Sumatera Utara Tabel 5.4. Distribusi Frekuensi Sampel Berdasarkan Tahun Tahun Jumlah Sampel n Persentase 2009 4 16,0 2010 1 4,0 2011 8 32,0 2012 5 20,0 2013 7 28,0 Total 25 100,0 Dari tabel 5.5.didapati kejadian batu saluran kemih mengalami peningkatan dari tahun 2009- 2013. Universitas Sumatera Utara

5.2. Pembahasan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan pada status rekam medis pasien di RSUP H. Adam Malik, Medan untuk periode tahun 2009-2013 didapatkan sebanyak 25 sampel yang memenuhi kriteria inklusi.

5.2.1. Batu Saluran Kemih Berdasarkan Jenis Kelamin

Dari penelitian ini, didapatkan laki-laki lebih banyak menderita batu saluran kemih dibanding dengan perempuan. Hal serupa juga pernah dilaporkan Dodi Izhard dalam penelitiannya diDesa Sidowangi Provinsi Jawa Tengahpada tahun 2007 di mana diketahui bahwa proporsi subjek penelitian berjenis kelamin laki-laki 23 lebih banyak dibanding dengan perempuan yaitu 79 orang61,72 anak laki-laki dan 49 orang anak perempuan menderita BSK. Kejadian BSK yang lebih tinggi pada laki-laki dibanding dengan perempuan dapat disebabkan perbedaan struktur anatomisaluran kemihnya yaitu saluran kemih pria lebih panjang, sehingga lebih banyak kemungkinan substansi pembentuk batu mengendap pada keadaan fisika kimia yang sesuaiIzhar, 2007; Hasanuddin,2013. .

5.2.2. Batu Saluran Kemih Berdasarkan Umur

Pada penelitian ini jumlah kasus batu saluran kemih berdasarkan usia diketahui bahwa anak dari kelompok umur 0-4 tahun adalah kelompok yang paling banyak menderita batu saluran kemih, diikuti kelompok umur 10-14 tahun, ketiga pada kelompok umur 5-9tahun, sedangkan pasien anak dengan BSK yang paling sedikit dijumpai adalah pada kelompok umur 15-19 tahun. Sedangkan dari penelitian yang dilakukan oleh Shah AM di India Barat, didapatkan dari 77 pasien , kelompok yang paling banyak menderita batu yaitu sebanyak 43 pasien 55 adalah kelompok usia 6-10 tahun. 29 pasien 37,7 dari kelompok 0-5 tahun .dan hanya 5 pasien 6,5 dari kelompok 11-12 tahun Shah, 1991. Penyebab Universitas Sumatera Utara anak dari kelompok 0-4 tahun lebih banyak menderita BSK dapat disebabkan anak dari kelompok usia ini lebih cenderung menahan urin untuk waktu yang lama.Keadaan stasis urin ini dapat meningkatkan risiko terjadinya batu saluran kemih.

5.2.3. Batu Saluran Kemih Berdasarkan Lokasi Batu

Dari penelitian didapatkan bahwa lokasi tersering terjadi pembentukan batu adalah kandung kemih, diikuti ginjal dan ureter, sedangkan tidak dijumpai sampel pasien anak yang menderita BSK dengan lokasi batu di urethra. Hasil ini bertentangan dengan penelitian yang dilakukan oleh Mostafa Zakaria pada tahun 2012 dimana dari evaluasi lokalisasi batu dalam penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar batu itu berada di saluran kemih bagian atas, 72 di calyses ginjal dan35 di dalam pelvis renalis. Hanya 4 dari anak-anak memiliki batu kandung kemih. Penyebab untuk kejadian pembentukan batu saluran kemih yang bervariasi di wilayah geografis yang berbeda tidak diketahui. Beberapa alasan yang mungkin termasuk faktor intrinsik genetika, metabolisme, kelainan bawaan dan faktor ekstrinsik konsumsi air, infeksi saluran kemih, cuaca, dan diet. Pasien dengan riwayat keluarga penyakit batu dapat menghasilkan jumlah mukoprotein yang lebih di ginjal atau kandung kemih, yang memungkinkan kristal untuk terakumulasi dan membentuk batu. Asupan cairan yang kurang menurunkan jumlah urin sehingga mengakibatkan peningkatan reaktan kalsium dan oksalat dan pengurangan aliran urin, sehingga menyebabkan stasis urin dan meningkatkan risiko pembentukan batu. Diet yang kaya protein hewani dan karbohidrat, akan menyebabkan kadar kalsium urin yang lebih tinggi, sehingga kemungkinan terbentuknya batu meningkat; sedangkan diet yang kaya sayur-sayuran, menunjukkan penurunan pH urin, sehingga memudahkan terbentuknya batu asam urat atau sistin. Cuaca juga mempengaruhi pembentukan batu karena iklim panas menyebabkan banyak Universitas Sumatera Utara kehilangan cairan melalui kulit dan pernapasan, sehingga meskipun masukan cairan cukup banyak, seseorang akan mengeluarkan urin yang pekat biasanya bersifat asam sehingga memudahkan pembentukan batu Zakaria, 2012; Huang, 2012.

5.2.4. Batu Saluran Kemih Berdasarkan Jenis Batu

Dari penelitian didapatkan jenis batu yang paling banyak terbentuk adalah batu kalsium dan batu sistin adalah batu yang paling jarang terbentuk. Hasil ini bersesuaian dengan penelitian yang dilakukan oleh Mostafa Zakaria, didapatkan dari 65 pasien penderita batu yang dianalisis, sebagian besar 45 dari anak- anak ini memiliki kalsium batu oksalat. Hasil ini juga sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Copelovitch dimana di Amerika Syarikat 40-60 dari jenis batu yang terbentuk adalah batu kalsium, 10-20 adalah batu struvit dan 5-10 adalah batu sistin. Hal ini membuktikan bahwa pembentukan batu kalsium paling sering terjadi. Konsumsi makanan tinggi protein yang berlebihan dan garam atau antasida yang mengandung kalsium, produk susu, makananan yang mengandung oksalat misalnya teh, kopi, coklat, kacang-kacang, bayam, vitamin C, atau vitamin D akan meningkatkan pembentukan batu kalsium. Pemakaian vitamin D akan meningkatkan absobsi kalsium diusus dan tubulus ginjal sehingga dapat menyebabkan hiperkalsemia dan penumpukan kalsium diginjal Zakaria, 2012; Hasanuddin, 2013. Universitas Sumatera Utara

5.2.5. Batu Saluran Kemih Berdasarkan Tahun

Dari penelitian ini, didapati kejadian batu saluran kemih mengalami peningkatan dari tahun 2009-2013.Menurut Sahar-Fathallah dalam jurnal penelitiannya bahwa telah terjadi peningkatan yang signifikan dalam jumlah anak yang didiagnosa dengan batu saluran kemih sejak dekade terakhir ini. Peningkatan dalam kejadian batu saluran kemih pada anak dari tahun ke tahun dapat disebabkan perubahan dalam gaya hidup seperti asupan cairan yang sedikit menurunkan jumlah urin sehingga mengakibatkan peningkatan reaktan kalsium dan oksalat dan pengurangan aliran urin Izhar, 2007. Diet yang kaya protein hewani dan karbohidrat serta meningkatnya konsumsi makanan yang mengandung kalsium, produk susu,oksalatmisalnya teh, kopi, coklat, kacang- kacang, bayam, vitamin C, atau vitamin D juga dapat mengakibatkan peningkatan dalam kasus batu saluran kemih. Universitas Sumatera Utara BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap penderita batu saluran kemih di RSUP Haji Adam Malik, Medan pada tahun 2009- 2013 dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Prevalensi Batu Saluran Kemih pada anak di RSUP Haji Adam Malik pada Tahun 2009-2013 adalah sebanyak 25 orang. 2. Berdasarkan jenis kelamin, diperoleh anak laki-laki lebih banyak menderita batu saluran kemih dibanding dengan anak perempuan. 3. Berdasarkan kelompok umur ,anak dari kelompok umur 0-4 paling banyak Menderitabatu saluran kemih BSK sedangkan anak dari kelompok umur 15-19 paling jarang menderita BSK. 4. Berdasarkan lokasi pembentukan batu, didapatkan lokasi tersering terjadi Pembentukan batu adalah kandung kemih dan lokasi terjarang adalah urethra. 5. Berdasarkan jenis batu,jenis batu yang paling sering terbentuk adalahbatu kalsium dan jenis batu yang paling jarang terbentuk adalah batu sistin. 6. Angka kejadian batu saluran kemih mengalami peningkatan dari tahun 2009-2013. Universitas Sumatera Utara

6.2 Saran

1. Bagi pihak RSUP. H. Adam Malik Pihak RSUP. H. Adam Malik disarankan untuk lebih melengkapi pencatatan data rekam medis pasien. 2. Bagi masyarakat Penelitian ini bertujuan agar mesyarakat dapat mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh dalam pembentukan batu seperti usia dan jenis kelamin dan faktor-faktor risiko lain yang dapat menyebabkan pembentukan batu. Diharapkan masyarakat hendaknya lebih peduli terhadap kejadian batu saluran kemih pada anak. Untuk orang tua pasien yang menderita batu saluran kemih agar diperhatikan juga gizi dan tatalaksana terhadap BSK yang diderita oleh pasien agar dapat meningkatkan kualitas hidup pasien. 3. Bagi tenaga kesehatan Bagi tenaga kesehatan agar lebih memperhatikan kejadian batu saluran kemih pada anak karena kejadiannya makin meningkat dan menurunkan kualitas hidup penderita. Universitas Sumatera Utara BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Definisi Batu Saluran Kemih