Faktor risiko Manifestasi Klinis

Sumber :Urinary Stones, Diagnosis, Treatment, and Prevention of Recurrence

2.5. Faktor risiko

1. Usia dan Jenis kelamin : Risiko laki-laki untuk mendapat batu saluran adalah tiga kali lebih tinggi berbanding perempuan. Perempuan biasanya mengekskresikan kadar sitrat yang lebih dan kalsium yang kurang berbanding laki-laki, ini menjelaskan insiden BSK yang lebih tinggi pada pria. 2. Diet Konstitusi gizi Diet yang kaya protein hewani dan karbohidrat, akan menyebabkan kadar kalsium urin yang lebih tinggi, sehingga kemungkinan terbentuknya batu meningkat; sedangkan diet yang kaya sayur-sayuran, menunjukkan penurunan pH urin, sehingga memudahkan terbentuknya batu asam urat atau sistin. 3. Ras etnis Batu jarang terjadi pada masyarakat etnik asli Amerika, orang Afrika, orang kulit hitam Amerika dan Israel. Golongan Negro dan Meksiko Amerika Latin tampaknya mempunyai kekebalan terhadap penyakit batu. 4. Iklim Iklim panas menyebabkan banyak kehilangan cairan melalui kulit dan pernapasan, sehingga meskipun masukan cairan cukup banyak, seseorang akan mengeluarkan urin yang pekat biasanya bersifat asam sehingga memudahkan pembentukan batu. 5. Faktor heriditer Pasien dengan riwayat keluarga penyakit batu dapat menghasilkan jumlah mukoprotein yang lebih di ginjal atau kandung kemih, yang memungkinkan kristal untuk terakumulasi dan membentuk batu. 25 dari penderita batu memiliki riwayat keluarga urolitiasis. Hesse, 2009; Colella, 2005; Trihono, 2009, Bahdarsyam, 2003 Universitas Sumatera Utara

2.6. Manifestasi Klinis

Gejala dapat bervariasi dan tergantung pada lokasi dan ukuran batu. Anak- anak dengan urolitiasis biasanya mengalami hematuria. Jika kalkulus berada dalam pelvis ginjal, kaliks, atau ureter dan menyebabkan ostruction, maka nyeri perut atau panggul yang parah kolik ginjal akan terjadi. Biasanya rasa sakit menjalar ke skrotum atau labia. Seringkali rasa sakit terjadi secara intermitten, sesuai dengan periode obstruksi aliran urin. Jika kalkulus dalam ureter distal, anak mungkin mengalami gejala iritasi seperti disuria, urgensi, dan frekuensi. Apabila batu masuk ke dalam kandung kemih, anak biasanya asimtomatik. Jika batu di saluran kencing, disuria dan kesulitan berkemih dapat terjadi.Batu kecil yang tidak menimbulkan gangguan atau ‘silent stones’ yang terletak di kaliks ginjal kadang-kadang ditemukan secara kebetulan pada x-ray atau mungkin adanya hematuria tanpa gejala. Batu- batu seperti ini sering keluar tanpa menimbulkan rasa nyeri atau ketidaknyamanan Colella, 2005; Kliegman, 2007. 1 Gejala batu ginjal Batu pada ginjal dapat tertahan di persimpangan ureteropelvic, sehingga terjadi obstuksi ureter akut dengan kolik intermitten yang berat di pinggang. Nyeri bisa berlokalisasi di sudut costovertoral. Hematuria dapat terjadi, hilang timbul atau terus-menerus, dan secara mikroskopis atau secara gross Colella, 2005. 2 Gejala batu ureteral Batu yang masuk ke ureter dapat menghasilkan kolik ureter, yang akut, tajam di panggul. Hematuria dapat menyertai. Batu yang bergerak turun dari ureter ke tepi panggul dan pembuluh iliaka akan menghasilkan kejang yang intermitten, tajam dan nyeri kolik yang menjalar ke sisi lateral dan sekitar daerah pusar. Apabila batu melewati ureter distal, kandung kemih, nyeri tetap tajam tapi dengan qualitas nyerinya memudar. Mual, muntah, Universitas Sumatera Utara diaphoresis, takikardia mungkin menyertai dan pasien biasanya tidak nyaman Colella, 2005. 3 Gejala batu kandung kemih Apabila batu masuk kedalam kandung kemih, disuria, urgensi, dan frekuensi dapat berupa satu-satunya gejala yang dialami Colella, 2005.

2.7. Diagnosis