8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Kewirausahaan 2.1.1. Pengertian Kewirausahaan
Kewirausahaan adalah usaha menciptakan nilai tambah dengan jalan mengkombinasikan sumber-sumber melalui cara-cara baru dan berbeda untuk
memenangkan persaingan. Nilai tambah tersebut dapat diciptakan dengan caramengembangkan teknologi baru, menemukan pengetahuan baru, menemukan
carabaru untuk menghasilkan barang dan jasa yang baru yang lebih efisien, memperbaiki produk dan jasa yang sudah ada, dan menemukan cara baru untuk
memberikan kepuasan kepada konsumen Suryana,2003 : 13. Machfoedz, 2005 : 9 menyatakan bahwa seorang wirausahawan adalah
pribadi yang mandiri dalam mengejar prestasi, ia berani mengambil risiko untuk mulai mengelola bisnis demi mendapatkan laba. Karena itu, ia lebih memilih menjadi
pemimpin daripada menjadi pengikut, untuk itu seorang wirausahawan memiliki rasa percaya diri yang kuat dan mempertahankan diri ketika menghadapi tantangan pada
saat merintis usaha bisnis. Dalam menghadapi berbagai permasalahan, seorang wirausahawan senantiasa dituntut kreatif.
Kewirausahaan merupakan sebuah alat dari pandangan hidup seseorang yang menginginkan adanya kebebasan dalam ekonomi untuk menciptakan sesuatu yang
baru dengan menggunakan sumber daya yang ada. Untuk mencapai tersebut tentunya harus pandai memanfaatkan peluang-peluang melalui kesempatan bisnis,
Universitas Sumatera Utara
9 kemampuan manajemen pengambilan resiko yang tepat untuk mencapai kesempatan,
dan melalui kemampuan komunikasi dan keahlian manajemen dalam menggerakkan manusia, keuangan dan sumber daya materi untuk menghasilkan proyek dengan baik
Ranto, 2007 : 21.
2.2.Usaha Mikro Kecil Menengah UMKM 2.2.1. Pengertian Usaha Mikro Kecil Menengah UMKM
Geraksektor UKM sangat vital untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi dan lapanganpekerjaan. Kriteria Usaha yang termasuk dalam Usaha Mikro Kecil
danMenengah telah di atur dalam payung hukum berdasarkan Undang – UndangNomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah UMKM
adabeberapa kriteria yang dipergunakan untuk mendefinisikan pengertian dan kriteriaUMKM. Pengertian – pengertian UMKM tersebut adalah:
1. Usaha Mikro Kriteria kelompok Usaha Mikro adalah usaha produktif milik
orangperorangan dan atau badan usaha perorangan yang memenuhi kriteriaUsaha Mikro sebagai mana dalam undang – undang ini.
2. Usaha Kecil Kriteria Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri
sendiri,yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukanmerupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang
dimiliki,dikuasai, atau menjadi bagian, baik langsung maupun tidak langsung
Universitas Sumatera Utara
10 dariusaha menengah atau usaha besar yang memenuhi kriteria Usaha
Kecilsebagaimana dimaksud dalam Undang – Undang ini. 3. Usaha Menengah
Kriteria Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perseorangan atau badan usaha yang bukan
merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik secara langsung maupun tidak langsung dengan usaha kecil atau
usaha besar dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan sebagaimana diatur dalam undang – undang ini.
Menurut UU No. 91995 tentang Usaha Kecil yang dimaksud denganusaha kecil adalah kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil dalam memenuhikriteria
kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan seperti kepemilikansebagaimana diatur dalam undang-undang ini.Usaha kecil yang dimaksud di sinimeliputi usaha kecil
informal. Adapun usaha kecilinformal adalah berbagai usaha yang belum terdaftar, belum tercatat, dan belumberbadan hukum, antara lain petani penggarap, industri
rumah tangga, pedagang asongan, pedagang keliling, pedagang kaki lima, dan pemulung.
UKM Menurut Undang – Undang No. 9 RI Tahun 1995 adalah sebagai berikut :
1. Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp. 200.000.000,- Dua RatusJuta Rupiah tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha.
Universitas Sumatera Utara
11 2. Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp. 1.000.000.000,- Satu Miliar
Rupiah. 3. Milik Warga Negara Indonesia
4. Berdiri sendiri, bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang tidak dimiliki, dikuasai, atau berafiliasi baik langsung maupun tidak langsung dengan
Usaha Menengah atau Usaha Besar 5. Berbentuk usaha orang perorangan, badan usaha yang tidak berbadan hukum, atau
badan usaha yang berbadan hukum, termasuk koperasi.
2.3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keberhasilan Usaha