Variabel Dependen Y Variabel Moderasi

40 bahwa data diambil dengan melibatkan satu kali pengumpulan yaitu menggunakan periode tahunan. Time series data adalah data yang dikoleksi berdasarkan urutan waktu. Data yang dipergunakan adalah data sekunder yaitu data berupa dokumentasi laporan keuangan yang diterbitkan secara rutin. Data diperoleh dengan mengunduh laporan keuangan perusahaan-perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang diakses melalui website www.idx.co.id . 3.4 Metode Pengumpulan Data Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data diambil dengan metode dokumentasi dari laporan keuangan tahunan perusahaan perbankan di Bursa Efek Indonesia selama periode 2012-2014.

3.5 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel Penelitian.

Variabel didefinisikan sebagai segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya Sugiyono, 2011:2. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel independen dan variabel dependen.

3.5.1 Variabel Dependen Y

Variabel dependen disebut juga variabel terikat, variabel konsekuen, atau variabel output. Variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas Sugiyono, 2011:2. Variabel Dependen dalam penelitian ini ialah Persistensi laba dimana revisi laba yang diharapkan di masa yang akan datang expected future earnings yang dapat diimplikasikan oleh laba tahun berjalan sehingga persistensi laba Universitas Sumatera Utara 41 dapat dilihat dari laba tahun berjalan yang dihubungkan dengan perubahan harga saham. persistensi laba dapat diukur dengan persistensi laba berbasis akrual. Persistensi laba diukur dengan menggunakan model regresi. Dibawah ini merupakan bentuk dasar dari model regresi persistensi laba: PTBI t+1 = β 0 + β 1 PTBI t + e T+1 Dimana : PTBI : laba akuntansi sebelum pajak pre-tax book income. β1 ialah pencocokan estimasi dari periode sekarang sebelum pajak kedalam pendapatan yang akan datang satu periode Laba sebelum pajak pada masa depan PTBIt+1 adalah sebagai proksi laba akuntansi yang dihitung dari laba perusahaan sebelum pajak PTBIt. Jadi laba sebelum pajak pada masa depan PTBIt+1 adalah tahun periode +1 dari laba perusahaan sebelum pajak PTBIt Hanlon, 2005:145.

3.5.2 Variabel Independen X

Variabel Independen sering disebut sebagai variabel bebas atau variabel prediktor. Variabel independen merupakan variabel yang memengaruhi atau menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen variabel bebas Sugiyono, 2011:50. Dalam penelitian variabel independent yakni perbedaan antara laba akuntansi dan laba fiskal book-tax differences sebagai proksi discretionary accrual merupakan selisih antara laba akuntansi dan laba fiskal yang hanya berupa perbedaan temporer, dan ditunjukkan oleh akun biaya manfaat pajak tangguhan deferred tax Universitas Sumatera Utara 42 expensebenefit. Variabel perbedaan laba akuntansi dan laba fiskal merupakan variabel yang mewakili subsampel perusahaan dengan perbedaan besar positif, perbedaan besar negatif, dan perbedaan kecil antara laba akuntansi dan laba fiskal. Ketiga subsampel tersebut berupa variabel.

3.5.2.1 Perbedaan Besar Positif Laba Akuntansi dan Laba Fiskal Large positive book-tax differences

Perbedaan laba akuntansi dan laba fiskal Large positive book-tax differencesLPBTD merupakan selisih antara laba akuntansi dan laba fiskal, dimana laba akuntansi lebih besar daripada laba fiskal Djamaluddin, 2008:58. LPBTD merupakan variabel indikator yang diperoleh dengan cara mengurutkan perbedaan temporer diwakili oleh akun biaya pajak tangguhan yang mencerminkan perbedaan temporer per tahun Revsine, dkk, 2001:667. Menurut Hanlon 2005:143 LPBTD didapatkan dengan melakukan sistem quantile. Sistem quantile merupakan formula data yang membagi list angka menjadi 5 kelas, sehingga kelas pertama atau seperlima dari data tersebut mempunyai nilai paling tinggi. Kemudian seperlima urutan teratas dari sampel mewakili kelompok LPBTD diberi kode 1, dan yang lainnya diberi kode 0 yang merupakan bagian dari kelompok perbedaan kecil laba akuntansi dan laba fiskal Wijayanti, 2006: 68. Universitas Sumatera Utara 43 3.5.2.2 Perbedaan Besar Negatif Laba Akuntansi dan Laba Fiskal Large negative book-tax differences Perbedaan besar negatif laba akuntansi dan laba fiskal Large negative book-tax differencesLNBTD merupakan selisih antara laba akuntansi dan laba fiskal, dimana laba akuntansi lebih kecil dari laba fiskal Djamaluddin, 2008: 58. LNBTD merupakan variabel indikator yang diperoleh dengan cara mengurutkan perbedaan temporer per tahun Revsine et al., 2001: 667. Menurut Hanlon 2005: 143 LNBTD didapatkan dengan melakukan sistem quantile. Sistem quantile merupakan formula data yang membagi list angka menjadi 5 kelas, sehingga kelas pertama atau seperlima dari data tersebut mempunyai nilai paling tinggi. Kemudian seperlima urutan terbawah dari sampel mewakili kelompok LNBTD diberi kode 1, dan yang lainnya diberi kode 0 yang merupakan bagian dari kelompok perbedaan kecil laba akuntansi dan laba fiskal Wijayanti, 2006:68.

3.5.2.3 Perbedaan Kecil Laba Akuntansi dan Laba Fiskal Small Book-Tax Differences

Perbedaan kecil laba akuntansi dan laba fiskal Small book-tax differencesSBTD merupakan Sisa urutan dari perbedaan besar positif dengan perbedaan besar negatif laba akuntansi dan laba fiskal Wijayanti, 2006:69. Menurut Prabowo 2010:132 dalam Fatkhur 2013:58 Perbedaan kecil laba akuntansi dan laba fiskal adalah merupakan perbedaan antara laba akuntansi dan laba fiskal, dimana Universitas Sumatera Utara 44 mempunyai nilai perbedaan antara laba akuntansi dan laba fiskal yang relatif kecil, sehingga mengindikasikan kualitas laba yang dihasilkan baik.

3.5.3 Variabel Moderasi

Komponen laba akrual adalah sebagai proksi dari komponen akrual. Laba akrual merupakan transitori item laba sebelum pajak yang tidak mempengaruhi kas pada perioda berjalan pretax accrual. PTACC yang dihitung sebagai laba akuntansi sebelum pajak PTBI dikurangi aliran kas operasi sebelum pajak PTCF Hanlon, 2005:146. Laba Akrual = Laba Sebelum Pajak – Aliran Kas sebelum Pajak Ringkasan definisi operasional dan pengukuran variabel penelitian ditunjukkan dalam tabel 3.1. Tabel 3.1 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel Variabel Definisi Variabel Indikator Skala X1 Perbedaan Besar Positif Laba Akuntansi dan Laba Fiskal LPBTD Selisih antara laba akuntansi dan laba fiskal, dimana laba akuntansi lebih besar daripada laba fiskal Mengurutkan perbedaan temporer diwakili oleh akun biaya pajak tangguhan yang mencerminkan perbedaan temporer per tahun, kemudian seperlima urutan tertinggi dari sampel mewakili kelompok LPBTD diberi kode 1, dan yang lainnya diberi kode 0. Nominal X2 Perbedaan Besar Negatif Laba Akuntansi dan Laba Fiskal Selisih antara laba akuntansi dan laba fiskal, dimana laba akuntansi lebih kecil dari laba fiskal Mengurutkan perbedaan temporer diwakili oleh akun biaya pajak tangguhan yang mencerminkan perbedaan temporer per tahun, kemudian seperlima urutan tertinggi dari sampel mewakili Nominal Universitas Sumatera Utara 45 LNBTD kelompok LNBTD diberi kode 1, dan yang lainnya diberi kode 0. X3 Perbedaan Kecil Laba Akuntansi dan Laba Fiskal SBTD Perbedaan antara laba akuntansi dan laba fiskal, dimana mempunyai nilai perbedaan antara laba akuntansi dan laba fiskal yang relatif kecil, sehingga mengindikasikan kualitas laba yang dihasilkan baik. Mengurutkan perbedaan temporer diwakili oleh akun biaya pajak tangguhan yang mencerminkan perbedaan temporer per tahun. Sisa urutan dari perbedaan besar positif LPBTD dengan perbedaan besar negatif laba akuntansi dan laba fiskal LNBTD Nominal M Komponen laba akrual PTACC Transitori item laba sebelum pajak yang tidak mempengaruhi kas pada perioda berjalan pretax accrual. Laba Sebelum Pajak – Aliran Kas Operasi sebelum pajak Rasio Y Persistensi Laba PTBIt+1 Laba yang diharapkan di masa yang akan datang expected future earnings yang dapat diimplikasikan oleh laba tahun berjalan PTBI t+1 = β 0 + β 1 PTBIt + eT+1 Persistensi laba diukur menggunakan koefisien regresi β1 antara laba akuntansi sebelum pajak pada satu perioda masa depan PTBI t+1 dengan laba akuntansi sebelum pajak perioda sekarang PTBIt. Rasio

3.6 Model Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi berganda. Sebelum melakukan analisis regresi linear berganda, peneliti Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Pengaruh Perbedaan Antara Laba Akuntansi Dan Laba Fiskal Terhadap Persistensi Laba Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

6 53 101

Pengaruh laba tahun berjalan, akrual, dan arus kas terhadap persistensi laba dengan perbedaan laba akuntansi dan laba fiskal sebagai veriabel moderating

3 16 99

Analisis Pengaruh Perbedaan Laba Akuntansi dengan Laba Fiskal dan Komponen Laba Terhadap Persistensi Laba BAB 0

0 4 18

PENGARUH PERBEDAAN ANTARA LABA AKUNTANSI DAN LABA FISKAL TERHADAP PERSISTENSI LABA PADA PERUSAHAAN YANG LISTING DI BURSA EFEK INDONESIA

3 9 14

Pengaruh Perbedaan Laba Akuntansi Dan Laba Fiskal Terhadap Persistensi Laba Dengan Komponen Akrual Sebagai Variabel Moderasi Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 12

Pengaruh Perbedaan Laba Akuntansi Dan Laba Fiskal Terhadap Persistensi Laba Dengan Komponen Akrual Sebagai Variabel Moderasi Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 2

Pengaruh Perbedaan Laba Akuntansi Dan Laba Fiskal Terhadap Persistensi Laba Dengan Komponen Akrual Sebagai Variabel Moderasi Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 9

Pengaruh Perbedaan Laba Akuntansi Dan Laba Fiskal Terhadap Persistensi Laba Dengan Komponen Akrual Sebagai Variabel Moderasi Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 28

Pengaruh Perbedaan Laba Akuntansi Dan Laba Fiskal Terhadap Persistensi Laba Dengan Komponen Akrual Sebagai Variabel Moderasi Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 3

Pengaruh Perbedaan Laba Akuntansi Dan Laba Fiskal Terhadap Persistensi Laba Dengan Komponen Akrual Sebagai Variabel Moderasi Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 5