Batasan dan Lingkup Penelitian Kerangka Konseptual

menjadi metode acuan dalam sistem pemilihan penyedia barangjasa dengan subkriteria-subkriteria yang ada.

1.3 Maksud, Tujuan dan Manfaat Penelitian

Hasil studi evaluasi pengadaan barangjasa pada Kementerian Pekerjaan Umum dimaksudkan untuk membangun sistem pendukung pengambil keputusan pemilihan kontraktor pada pelelangan. Adapun tujuan dari studi ini yaitu: 1. Menentukan kriteria yang menjadi prioritas pertimbangan panitia lelang untuk memilih pemenang yang tepat. 2. Memperoleh penyedia barangjasa yang sesuai dengan kemampuan dan keahlian dalam menanganiproyek berdasarkan metode AHP. Hasil dari penelitian ini dapat diaplikasikan dalam pelaksanaan pengadaan barangjasa pada instansi pemerintah, diharapkan dapat memberi manfaat sebagai berikut: 1. Penelitian ini dapat menjadi bahan evaluasi proses pengambilan keputusan yang selama ini dilaksanakan, dibandingkan dengan aplikasi metode AHP pada proses pemilihan penyedia barangjasa. 2. Studi kasus ini dapat dijadikan masukan atau acuan dalam proses pengambilan keputusan terkait dengan pemilihan kontraktor untuk mengerjakan suatu proyek yang sesuai dengan kriteria-kriteria yang ditentukan.

1.4 Batasan dan Lingkup Penelitian

Universitas Sumatera Utara Lingkup dan tahapan penelitian secara garis besar dimulai dari latar belakang, rumusan masalah dan tujuan penelitian sampai kepada kesimpulan dan saran. Proses pengumpulan, pengolahan, dan analisa data dilakukan berdasarkan konsep dan prosedur metodeAHP. Penelitian ini membahas tentang pengadaan barangjasa yang ada di Jalan Lintas Timur Sumatera yang mana paket tersebut berada di Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah I Provinsi Sumatera Utara Direktorat Jenderal Bina Marga yang sudah dibangun pada Tahun Anggaran 2012.Secara umum batasan dan lingkup penelitian ini meliputi: 1. Studi kasus pada penelitian ini difokuskan pada pelelangan yang dilaksanakan untuk pekerjaan Dukungan Kawasan Industri Sei Mangke. 2. Pemilihan kontraktor dilakukan oleh panitia pelelangan sebagai pihak yang mengambil keputusan. Dengan demikian proses wawancara dan kuisioner akan terpusat kepada panitia tersebut yang berjumlah 7 orang responden. 3. Adanya hirarki tandingan yang pengambil keputusan diluar panitia pelelangan tersebut berdasarkan data perusahaan yang melakukan penawaran. Tiga aspek penilaian utama yang harus ada pada proses pelelangan adalah aspek administrasi, aspek teknis dan aspek harga.

1.5 Kerangka Konseptual

Di dalam penelitian ini, pihak penulis memberikan kerangka konseptual yang dapat di lihat pada Gambar 1.2. Universitas Sumatera Utara Gambar 1.2 Kerangka konseptual Pada Gambar 1.2 pemilihan penyedia barangjasa terdapat variabel-variabel yang menentukan dalam mengambil keputusan pemilihan penyedia barangjasa. Variabel-variabel terdiri dari kriteria administrasi, kriteria teknis, dan kriteria harga. Ketiga variabel tersebut memberikan penilaian yang cukup besar dalam pemilihan penyedia barangjasa berdasarkan Peraturan Presiden no. 54 tahun 2010 dan Peraturan Presiden no. 70 tahun 2012. Setelah dilakukan evaluasi terhadap kriteria-kriteria yang telah disusun, maka akan didapat tingkat prioritas setiap penawaran penyedia barangjasa. Tingkat prioritas terendah dan tertinggi akan diterima oleh setiap penyedia barangjasa. Penyedia barangjasa yang memiliki penilaianprioritas tertinggi dengan arti memiliki kemampuan untuk melaksanakan sebuah proyek yang dilelangkan.Keputusan yang diambil dalam pemilihan penyedia barangjasamerupakan keputusan yang harus konsisten. Keputusan Pemilihan Penyedia BarangJasa Universitas Sumatera Utara

1.6 Sistematika Penulisan