lima hari kerja setelah menerima surat sanggahan. Apabila sanggahan dinyatakan benar maka panitia lelangmenyatakan pelelangan gagal.
Peserta pelelangan apabila tidak sependapat dengan jawaban sanggahan dari panitia lelang, dapat mengajukan sanggahan banding secara tertulis kepada
MenteriKepala LembagaKepala DaerahPimpinan, Institusi, paling lambat 5 lima hari kerja setelah menerima jawaban sanggahan.
MenteriKepala LembagaKepala DaerahPimpinan Institusi wajib memberikan jawaban secara tertulis atas semua sanggahan banding paling lambat 15 lima belas
hari kerja setelah surat sanggahan banding diterima jawaban sanggahan banding bersifat final.
Peserta yang akan melakukan sanggahan banding harus memberikan jaminan sanggahan banding sebesar sebagaimana tercantum dalam dokumen lelang dengan
masa berlaku 20 dua puluh hari kerja sejak tanggal pengajuan sanggahan banding. Sanggahan banding menghentikan proses pelelangan.
Apabila tidak ada sanggahan, maka panitia lelang menyampaikan Berita Acara Hasil Pelelangan BAHP kepada Pejabat Pembuat Komitmen PPK untuk
menerbitkan Surat Penunjukkan Penyedia BarangJasa SPPBJ Perpres 70 Tahun 2012.Dan kontrak ditandatangani paling lambat 14 empat belas hari kerja setelah
diterbitkan SPPBJ.
2.4 Pengambilan Keputusan
Proses pelelangan ini merupakan suatu wadah untuk mengambil keputusan dalam paket kegiatan konstruksi agar tidak terjadi perselisihan atau monopoli. Dalam
Universitas Sumatera Utara
melakukan pelelangan, dilakukan pengambilan keputusan terhadap dokumen-dokumen yang dimasukkan oleh penyedia barangjasa sebagai penawaran terhadap paket yang
dilelalangkanuntuk mendapatkan penyedia barangjasa yang sesuai dengan capaian yang diharapkan. Menurut Radford Nugroho dan Wijaya,2007 pengambilan
keputusan diartikan sebagai perumusan beraneka alternatif tindakan dalam menggarap situasi yang dihadapi serta penetapan pemilihan yang tepat antara berbagai alternatif
yang tersedia, setelah diadakan pengevaluasian mengenai keefektifan masing-masing untuk mencapai sasaran para pengambil keputusan.Adanya masalahpengambilan
keputusan diuraikan kedalam kriteria kualitatif dan subkriteria indikator quantitatif dalam proses pemilihan kandidat peserta yang akan dievaluasi Anagnostopoulos and
Vavatsikos, 2006. Didalam Manajemen Proyek yang melibatkan situasi pengambil keputusan
yang kompleks membutuhkan kemampuan yang tajam dan metode pengambil keputusan yang akurat.Al-subhi 2001 membolehkan mengambil keputusan secara
kelompok.Anggota kelompok tersebut menggunakan pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki Al-Subhi Al-Harbi, K.M., 2001, Olah pikiran berbagai ide serta
berwawasan yang bisa digunakan dalam pengambil keputusan.Ketua dari kelompok tersebut lebih memilih pemahaman dalam pemecahan masalah atau tujuan dari
pengambil keputusan.Sering terjadi konflikdiantara anggota yang mendahulukan kepentingannya, sehingga sangat diperlukan komunikasi yang baik untuk mencapai
tujuan yang sepakat.Pengambilan keputusan menurut Hasan Nugroho dan Wijaya,2007 didasarkan pada:
Universitas Sumatera Utara
a. Intuisi
Pengambilan keputusan yang berdasarkan intuisi atau perasaan memiliki sifat subjektif, sehingga akan mudah terpengaruh. Keputusan intuisi sama baiknya
dengan konsistensi perbandingan alternatif didalam proses pengambilan keputusan Al-Subhi Al-Harbi,K.M,2001.
b. Pengalaman