Pengolahan Bahan Pustaka Koleksi

3.5.2 Pengolahan Bahan Pustaka

Bahan pustaka yang telah diadakan segera diolah untuk dapat dimanfaatkan oleh pengguna. Tujuan pengolahan bahan pustaka pada Perpustakaan SLB-E adalah mempermudah pengguna untuk menemukan informasi yang dibutuhkan pengguna sehingga memungkinkan pengguna menemukankoleksi yang diperlukan melalui kartu katalog dan melalui susunan koleksi di rak. Adapun cara pengolahan bahan pustaka yang terdapat pada Perpustakaan SLB-E antara lain dengan cara: 1 Inventarisasi Sebelum proses katalogisasi dan klasifikasi dilakukan, terlebih dahulu dilakukan inventarisasi. Inventarisasi adalah kegiatan memeriksa, memberi stempel pada buku, mencatatmendaftar semua koleksi perpustakaan dalam buku induk dan diberi nomor induk, setiap satu eksemplar satu nomor.Proses inventarisasi di Perpustakaan SLB-E dilakukan secara manual. Prosedur inventarisasi bahan pustaka yang dilakukan Perpustakaan SLB-E adalah sebagai berikut: 1. Memberi stempel pada bahan pustaka yang diterima Setiap bahan pustaka yang diterima oleh Perpustakaan baik melalui pembelian, hadiahsumbangan, diperiksa bentuk fisiknya kemudian diberi cap atau stempel sebagai tanda milik perpustakaan.Stempel perpustakaan dibubuhkan pada halaman judul dan halaman tengah buku.Pada halaman tengah buku tidak ditentukan halaman berapa, hanya tergantung pada tebal tipisnya buku. Pada halaman judul ada dua stempel, yaitu stempel Perpustakaan dan stempel inventarisasi.Stempel inventarisasi berbentuk persegi panjang, memuat keterangan yaitu nomor induk, sumber, tahun. 2. Mendaftarkan bahan pustaka ke dalam buku induk Bahan pustaka yang sudah diberi stempel, kemudian dicatat dalam buku induk buku besar. Bahan pustaka yang diterima oleh Universitas Sumatera Utara Perpustakaan SLB-E baik melalui cara pembelian, hadiah atau terbitan sendiri terlebih dahulu diperiksa, kemudian diberikan capstempel milik Perpustakaan dan nomor inventarisasi pada halaman yang telah ditentukan Perpustakaan. Inventarisasi yaitu mendaftar buku yang telah diberi cap ke dalam buku induk dengan mengisi data: 1. Nomor Urut 2. Tanggal 3. Sumber : Hadiah, Pembelian, Terbitan Sendiri 4. Nomor Induk 5. Pengarang 6. Judul 7. Jumlah : Judul, Eksemplar 8. Penerbit 9. Nomor Kelas 10. Bahasa : Indonesia, Inggris, Daerah dan lain-lain 11. Jenis Koleksi : Fiksi, Nonfiksi, Referensi 12. Satuan Harga 13. Keterangan Gambar 4. Contoh Stempel Inventarisasi. Dilihat dari teori, maka dapat disimpulkan bahwa cara inventarisasi yang ada pada Perpustakaan SLB-E dilakukan secara manual. 2 Katalogisasi Universitas Sumatera Utara Katalogisasi adalah suatu kegiatan membuat deskripsi data bibliografi suatu bahan pustaka menurut AACR 2 Anglo American Cataloguing Ruler 2nd ed. Tujuan dari kegiatan katalogisasi sehingga mampu menghasilkan katalog perpustakaan antara lain: 1. Memberikan peluang bagi pengelola maupun pemustaka menemukan koleksi yang dibutuhkan berdasarkan nama pengarang, judulnya dan subjek koleksi. 2. Menunjukkan buku yang dimiliki perpustakaan dari pengarang tertentu, berdasarkan subjek tertentu atau dalam jenis literature tertentu. 3. Membantu dalam pemilihan buku berdasarkan edisinya atau berdasarkan karakternya. Katalog perpustakaan disajikan dalam beberap format. Format tersebut antara lain format kartu, CD, format Online OPAC atau yang dikenal dengan sebutan katalog komputer dan daftar tambahan koleksi. Untuk perpustakaan sederhana format katalog perpustakaan yang sesuai adalah format kartu katalog dan tambah koleksi. Membuat entri dalam kartu atau daftar mengenai buku dan bahan pustaka lainnya yang ada dalam koleksi perpustakaan yang disusunmenurut aturan tertentu. Pada Perpustakaan SLB-E katalog dibuat pada kertas dengan ukuran yang standar yaitu 7,5 x 12,5 cm yang disusun dalam laci katalog. Dalam proses katalogisasi Perpustakaan berpedoman pada Anglo American Cataloging Ruler 2nd ed. AACR-2. Bahan perpustakaan padaPerpustakaan SLB-E yang sudah dikatalogisasi sebanyak 400 judul, sementara bahan perpustakaan yang lain belum dikatalogisasi karena baru diterima Perpustakaan SLB-E. 3 Klasifikasi Klasifikasi buku adalah suatu proses memilih dan mengelompokkan buku- buku perpustakaan sekolah atau bahan pustaka lainnya atas dasar tertentu serta diletakkannya secara bersama-sama di suatu tempat.Pedoman yang digunakan untuk menentukan nomor panggil call number pada Perpustakaan SLB-E berdasarkan sistem klasifikasi persepuluhan Dewey DDC edisi 19, dan untuk menentukan tajuk subjek berpedoman pada Daftar Tajuk Subjek Indonesia. Contoh nomor klasifikasi yang terdapat di Perpustakaan SLB-E yaitu: 330.322 1 Ahm m Universitas Sumatera Utara 657.322 3 Mul a Berdasarkan teori pada bab sebelumnya dapat disimpulkan bahwa cara klasifikasi yang terdapat pada Perpustakaan SLB-Emenggunakan DDC edisi 19 sedangkan cara klasifikasi yang seharusnya menggunakan DDC edisi 21 dan edisi 22. 4 Pemberian perlengkapan bahan pustaka Perlengkapan atau persiapan fisik bahan pustaka adalah kegiatan untuk melengkapi atribut dari bahan pustaka. Adapun cara pemberian perlengkapan bahan pustaka pada Perpustakaan SLB-E yaitu: 1. Pencantuman label punggung buku Label punggung menggunakan kertas berukuran 2,5 x 3,5 cm dicantumkan pada punggung buku setinggi 2 cm dari bawah. 2. Pembuatan kantong dan kartu buku Kantong kartu buku ditempelkan pada bagian dalam sampul depan buku, berikut kartu buku dengan kolom tanggal pinjam, nama peminjam dan tanggal kembali. 3. Label pengembalian Label pengembalian ditempelkan bersamaan dengan kantong buku pada halaman depan sebelah dalam buku. Setelah proses tersebut selesai, bahan pustaka disusun di rak buku yang tersedia. Susunan bahan pustaka di rak berdasarkan abjad judul buku bukan berdasarkan nomor panggil.

3.5.3 Pemeliharaan Bahan Pustaka